"Jebakan? Jebakan bagaimana maksudmu?" tanya Daniel"Aku melihat lewat drone-ku kalau mereka menggali parit dengan cepat, parit untuk mereka bersembunyi. Parit-parit itu berada di sisi kiri dan sisi kanan sementara teman mereka yang lain nampaknya akan berjaga di tengah, menunggu di satu lokasi sebagai pemancing bagi kalian saat berhadapan dengan mereka sementara orang-orang di parit itu yang kemungkinan akan menghabisi kalian dari sayap kanan dan kiri," jawab Mathias."Jadi berapa jumlah mereka yang berada di parit-parit?""Orang-orang yang sedang bersembunyi di parit-parit itu kemungkinan ada sekitar 2500 orang sementara 7 ribuan orang lainnya yang menunggu kalian di mobil-mobil untuk berhadapan face-to-face dengan kalian.""Oke, tunjukkan padaku lokasinya. Lokasi parit-parit itu.""Oke, Daniel."Setelah menunggu beberapa saat, Daniel berhasil mendapatkan lokasi tepatnya di mana parit-parit itu berada. Setelah mempelajari lokasinya Daniel mulai mengatur strateginya.Saat ini, hari
Saat Daniel dari kegelapan malam masih memikirkan strategi tepat untuk menghabisi orang-orang di depannya itu, tiba-tiba terdengar suara teriakan keras yang segera dia pastikan berasal dari parit di sebelah kiri.Terdengar suara tembakan yang berasal dari sana dan itu berarti kemungkinan besar, David sudah diketahui oleh prajurit musuh yang ada di sebelah sana.Karena itu, Daniel terpaksa merubah strateginya. Dia langsung mengambil sebuah senjata laras panjang yang baru dia ambil dari musuhnya yang sudah tewas untuk langsung menembak musuh-musuh yang berada di depannya yang saat ini matanya sedang tertuju ke arah parit yang di sebelah kiri.Mereka semua langsung tewas berjatuhan di dalam parit tapi, Daniel tahu kalau dia harus segera bergerak cepat, karena itu, Daniel segera berlari menuju ke depan.Daniel ingin segera menghabisi semua musuhnya yang berada di parit-parit ini supaya dia nantinya bisa membantu David yang berada di parit sebelah kiri.Daniel segera melakukan gerakan yang
Baru saja David berhasil menembak sekitar 7 musuh, tiba-tiba David mulai menjadi sasaran tembakan dari hampir semua pasukan musuh yang berada di belakang Daniel itu sehingga David harus jumpalitan beberapa kali dan masuk ke semak belukar agar supaya terhindar dari tembakan-tembakan musuh.Untunglah, di saat yang berbahaya bagi Daniel itu, anak buah Daniel yang sudah datang dengan mobil-mobil mereka, langsung menembak dengan gencar ke arah belakang Daniel untuk melindungi Daniel dari serangan-serangan susulan sehingga Daniel bisa tetap fokus menembak ke arah sasaran yang sejak tadi dia tembak.Karena lawannya terbagi fokusnya, David kembali bangkit berdiri dari balik semak belukar dan menembak ke arah pasukan musuh sehingga saat ini pasukan musuh yang berada di belakang Daniel ini, ditembak dari dua arah, dari depan dan dari arah belakang.Bahkan belakangan teman-teman Daniel sudah masuk ke dalam parit supaya mereka bisa berlindung di sana dan bisa menembak dengan lebih leluasa.Parit-
"Iya, jenderal. Sebenarnya dia adalah kekasihku dan dia adalah seorang agen rahasia yang memang selama ini menyusup di militer Amerika dan kebetulan dia berada di garis depan musuh. Karena itulah aku jadi sangat ketakutan sekarang saat kemungkinan peluru dari kita bisa saja membunuhnya," kata David sedih."Kenapa kamu tidak segera menarik dia saat kamu datang ke sini?" tanya Daniel"Dia harus mengikuti perintah atasan. Sebenarnya dia ingin menyusup ke pasukan musuh saat melawan kita tadi dan langsung bergabung dengan kita saat ada kesempatan. Tapi ternyata komandannya tidak merestui hal itu sehingga dia harus tetap berada di garis depan musuh dan saat ini garis depan musuh sedang digempur oleh pasukan kita. Aku baru saja mendapatkan berita soal itu.""Kalau begitu kita harus secepatnya ke sana. Ayo gerakkan pasukan kita di sini untuk segera ke sana. Aku juga akan segera menelpon Pasukan gabungan supaya mereka tidak menyerang dulu ke arah garis depan musuh.""Terima kasih, Jenderal. Te
"Baiklah. David, siapkan persenjataanku. Aku akan pergi," kata Daniel kepada David."Iya, jenderal. Tapi, kali ini, biarkan aku mengikutimu, jenderal," tegas David."No! Kamu tidak boleh mengikutiku. Ini akan sangat berbahaya.""No, no, no, aku tidak peduli. Aku akan tetap mengikutimu, jenderal," tegas David Ginola sambil berdiri di depan Daniel."Tentu saja dengan aku," kata Wilson yang berkeras ingin ikut dengan Daniel."Tidak! Karena menurut data terakhir yang aku dapat, untuk masuk ke kota di garis depan musuh itu, kita harus melewati pos pemeriksaan dan itu sangat tidak mudah. Karena, kita akan mengalami pemeriksaan yang sangat ketat. Pemeriksaan ini mulai terjadi sejak kekacauan yang kita buat beberapa hari sebelumnya, maka Emerigo mengetatkan perbatasan masuk ke kota itu. Jadi, kita tidak akan bisa bebas keluar masuk disana, apalagi kalau ada dua orang yang berwajah Hawking yang masuk situ, itu akan sangat mencurigakan," kata David Ginola.David Ginola berkata seperti itu karen
Saat ini, Daniel dan rombongannya telah sampai ke pos terdepan pemeriksaan dari kota di garis depan Emerigo ini yang menjadi salah satu dari sekitar 17 persen kota terisisa yang masih dikuasai Pasukan Emerigo.Sebelumnya, Daniel dan A Hua telah berada dalam posisi terikat sehingga terlihat seperti tawanan.Wajah Daniel juga telah di make up sedemikian rupa, sehingga terlihat seperti ada bekas pukulan, padahal itu hanya make up semata yang dilakukan oleh Claude saat di perjalanan menuju ke kota ini.Ternyata Claude adalah seorang ahli dalam penyamaran yang beberapa kali berhasil mengecoh musuh saat menyusup ke kandang musuh di masa lalu.Make up favorit yang sangat dikuasai oleh Claude adalah make up bekas pukulan, karena sudah beberapa kali, Claude membawa temannya yang dia make up sebagai tangkapannya agar dia bisa menyusup ke kandang musuh.Wajah A Hua juga sudah disulap seperti ada bekas-bekas memar.Ini semua dilakukan oleh Claude untuk dua hal, yaitu, yang pertama supaya wajah Da
"Lalu, bagaimana caramu untuk membuat kita keluar dari sini?" tanya Karasimir sambil menatap kearah jeruji penjara yang tebal itu.A Hua mentertawakan kata-kata Karasimir itu."Kenapa kamu tertawa?" tanya Karasimir."Jeruji seperti itu bisa dibikin laksana pizza di tangan jenderalku," kata A Hua sambil menunjuk ke arah Daniel."Benarkah itu? Dia seorang jenderal? Kenapa memakai baju prajurit?" tanya Karasimir sambil melotot ke arah Daniel."Daniel mulai menarik nafas dan memegang jeruji di depannya."Apakah kamu manusia super? Hanya manusia super yang bisa membengkokkan jeruji itu atau apakah kamu punya kunci yang bisa membuka penjara ini?" tanya Karasimir lagi."Jenderalku mampu membengkokkan jeruji itu," kata A Hua kepada Karasimir."Jadi, apa dia manusia super?" tanya Karasimir. "Kudengar jenderal yang hebat itu yang mungkin bisa melakukan itu, cuma Jenderal Besar Raven."A Hua tertawa sambil menunjuk ke arah Daniel."Aku bukan Superman," kata Daniel sambil mulai meraba jeruji besi
Setelah itu, semuanya melakukan penyerangan sporadis ke arah para polisi.Mereka semua mendatangi para polisi dengan senjata ditangan dan langsung masuk untuk menodong para polisi yang berjaga di sayap kiri kantor polisi ini.Para polisi tidak berkutik setelah melihat para tahanan, yang selama ini mereka jaga itu, datang dengan senjata lengkap di tangan.Para polisi itu dilucuti senjatanya, diborgol dan dimasukkan ke beberapa penjara. Setelah itu, Daniel memperbaiki jeruji besi penjara dengan diiringi oleh tatapan kaget dari para polisi di dalam penjara dan para tahanan yang di luar penjara yang menyaksikan aksi Daniel ini.Setelah semua teratasi, pintu utama untuk masuk ke kantor polisi ini ditutup dan dijaga oleh beberapa orang tahanan, sementara sebagian besar tahanan mengikuti Daniel untuk menuju ke belakang dalam usaha membebaskan kekasihnya David yang dipenjara di belakang sana.Sepanjang perjalanan, Karasimir memimpin teman-temannya untuk beraksi. Mereka melakukan serangan besa
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv