Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Hari ini, ada penyambutan besar-besaran untuk sang dewa perang di kota Auburn. Kisah dari sang panglima tempur terbaik berjuluk Raven, memang sangat luar biasa dan menjadi buah bibir di negara Hawking selama berbulan-bulan.Raven pernah memimpin seratus ribu prajurit Negara Hawking untuk melawan dan menghancurkan musuh dari negara Fandor yang berjumlah satu juta prajurit dengan perlengkapan perang yang canggih.Kemenangan besar dan gilang gemilang itu, adalah kemenangan yang menjadi cikal bakal kekalahan Negara Fandor atas Negara Hawking sehingga negara besar yang selama ratusan tahun ditakuti oleh Negara Hawking, tiba-tiba telah menjadi jajahan Negara Hawking dan itu semua karena kehebatan dan kebesaran nama Raven, sang dewa perang.Raven yang selalu tampil dengan baju perang dan helm perang di tengah medan pertempuran yang menutupi seluruh wajahnya, membuat wajahnya tidak dikenal oleh para pengagumnya. Dan hari ini, untuk pertama kalinya Raven akan turun dari pesawat militer untuk m
Kelo langsung tersenyum setelah mendapatkan pengakuan dari Daniel ini. "Huh! Aku pikir kamu sudah mati ternyata kamu masih hidup.""Jangan khawatir, Kelo. Aku masih segar bugar di dunia ini," tukas Daniel."Sekarang kamu mau apa ke tempat ini, hah! Hari ini adalah hari pernikahan antara Mr Richard dan Nona Wilona.""Wilona menikah?" gumam Daniel.Daniel terbayang di pandangan matanya akan gadis remaja yang menjadi alasan mengapa Daniel sempat bertahan bertahun-tahun tinggal di rumah ini walaupun terus dihina, diejek, direndahkan bahkan dipukul oleh para penghuni rumah ini.Wilona adalah satu-satunya alasan mengapa Daniel tetap tinggal di tempat ini. Gadis kecil itu adalah alasan yang membuat dia tetap bisa bertahan menghadapi siksaan demi siksaan di rumah ini pada beberapa tahun yang lalu."Wilona, gadis kecil itu sudah menikah?" tanya Daniel."Umurnya sudah 17 tahun dan dia dinikahkan dengan Mr Richard yang merupakan anak dari pengusaha kaya di kota Auburn ini," tukas Kelo.Saat ini
Pedro, Beto dan Vito saling pandang dan tertawa-tawa. Tiga tahun yang lalu mereka berhasil mengeroyok dan menginjak-injak Daniel dengan dibantu oleh beberapa satpam dan kali ini mereka juga yakin kalau mereka akan berhasil menghancurkan Daniel."KAK PEDRO, KAK BETO, KAK VITO, JANGAN MEMUKULNYA," teriak Wilona dengan wajah khawatir.Tiga tahun yang lalu, Wilona sempat melihat saat Pedro, Beto dan Vito memukuli Daniel hingga berdarah-darah dan setelah itu membawa Daniel pergi entah ke mana.Saat Pedro, Beto dan Vito pulang ke rumah, Wilona langsung bertanya tentang Daniel tapi tidak ada satupun yang menjawab pertanyaan Wilona itu.Hanya Kelo, sekuriti di rumah ini yang menjawab kalau kemungkinan Daniel sudah dihabisi oleh Vito dan Beto.Saat itu adalah saat yang paling menyedihkan bagi Wilona. Dia terus menangis dan mengurung diri dalam kamarnya selama 3 hari, menangisi ketidakmampuannya untuk melindungi Daniel, kakak angkatnya yang selalu dekat dengannya itu.Kini Wilona sangat kaget s
Wilona hanya bisa menutup matanya saat dia melihat para security mulai menerjang ke arah Daniel. Wilona pikir kali ini Daniel akan menjerit kesakitan seperti yang pernah terjadi pada 3 tahun yang lalu.Tapi kemudian, Wilona mulai membuka matanya saat dia mendengar suara teriakan kesakitan dari beberapa orang dan teriakan itu bukanlah teriakan Daniel.Kini Wilona melihat pukulan-pukulan Daniel yang dengan cepatnya mendarat ke arah setiap musuh yang berusaha menyerang Daniel dari berbagai penjuru.Serangan dari depan dihadapi Daniel dengan kepalan tangannya sehingga membuat penyerangnya kesakitan, merasa tangannya seperti patah setelah bertemu dengan kepalan tangan Daniel.Serangan dari samping juga berakibat hampir sama, karena dengan cepatnya Daniel sudah menangkis, mematahkan tangan lawannya dan melemparkan lawannya itu untuk menabrak kawan-kawannya.Daniel seolah memiliki mata di belakang tubuhnya sehingga walaupun Daniel, diserang dari belakang, dia bisa menghindar dan melakukan p
Kepala polisi kota Auburn yang bernama Alfonzo Guiterres ini, langsung bertindak. Dia datang ke pesta ini atas undangan Kyle, ayahnya Richard. Tentu saja dia malu saat Kyle memintanya untuk bertindak dan dia tidak bertindak.Karena itu, Alfonso yang datang ke pesta ini dengan dikawal oleh para ajudannya yang berjumlah 8 orang, ditambah dengan satu pasukan langsung memerintahkan para ajudannya untuk menangkap Daniel.Sebelum ini, Daniel bisa melawan saat berhadapan dengan para security tapi, dia tidak boleh gegabah saat menghadapi para polisi ini. Apalagi Daniel masih belum bisa membuka identitasnya.Ini membuat para polisi langsung menangkap Daniel. Dua orang polisi menodong Daniel dengan senjata api sementara para polisi lainnya langsung meringkus Daniel. Mereka mendorong Daniel ke lantai dan mereka menahan punggung Daniel dengan siku kaki mereka.Thomas dan Juno berusaha menolong, tapi mereka juga langsung ditodong dengan senjata api oleh para polisi. Keadaan di depan panggung ini k
Daniel sudah memegang tangan Wilona. "Aku ingin kamu ikut aku, Wilona.""Bawa aku, Kak Daniel. Aku tidak mau lagi di sini. Aku tidak mau dipaksa menikah dengan orang yang tidak aku cintai." Wilona menatap Daniel penuh perasaan.Daniel sengaja melingkarkan tangannya di tubuh Wilona sehingga kalau ada tembakan ke arah Wilona, ada tubuh Daniel yang akan melindungi Wilona.Dengan setengah menyeret, Thomas sudah membawa tubuh Alfonso yang terus dia todong dengan senjata api di lehernya Alfonso.Juno yang sudah mendengar suara-suara sirene polisi di kejauhan sana, mendekati Daniel dan bertanya, "minta izin untuk melakukan eksesif force, Daniel."Daniel mengangguk. "Lakukan apa yang menurutmu baik. Aku yang akan bertanggungjawab."Mendengar kata-kata Daniel itu, Juno mengangguk. Kemudian dia dengan handphonenya langsung mengirimkan perintah kepada pesawat tempur terdekat untuk siaga dan setiap saat, meluncur ke udara untuk membantunya.Selain pesawat tempur, Juno yang sejak tadi sudah berkoo
Alfonso langsung tersenyum di dalam kesakitannya karena kakinya dipatahkan oleh Thomas tadi. "Aku tidak akan memberi ampun kepada kalian!"Lewat telepon, Alfonso langsung memberi perintah-perintah pada anak buahnya untuk mengeksekusi rencana-rencananya untuk menangkap dan kalau perlu membunuh Daniel dan anak buahnya.**Sementara itu, Wilona nampak khawatir. "Kak, aku mencemaskan kamu, kak.""Kenapa begitu?" tanya Daniel sambil mengusap rambut Wilona. Ini selalu dilakukan Daniel sejak dulu, setiap kali Wilona mencemaskan sesuatu.Di masa lalu, sebenarnya kecemasan Wilona ini bukan berarti Wilona yang berada dalam keadaan terancam bahaya tetapi Wilona cemas karena Daniel yang terancam bahaya.Saat Wilona tahu akan ada penganiayaan kepada Daniel, maka Wilona cepat-cepat menemui Daniel meminta Daniel untuk menjauh. Itu juga sempat dilakukan Wilona di saat penganiayaan terakhir yang akhirnya membuat Daniel menghilang.Hanya saja kecemasan Wilona selalu dihadapi Daniel dengan tenang. Dia