Share

720 Lidya Bertanggungjawab

Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti.

"Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.

Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."

Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"

Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.

Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas.

"Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya.

"Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah."

"Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?"

"Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu."

"Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status