Karasimir langsung menodongkan senjata ke arah empat orang penjaga lainnya, keempat penjaga itu langsung melepaskan senjata mereka apalagi setelah Daniel dan A Hua ikut-ikutan menodong mereka dari belakang.Setelah itu, teman-teman dari Karasimir menerjang masuk dari luar dengan senjata api tangan dan langsung mengikat empat orang penjaga yang sudah menyerah itu.Daniel dan Karasimir langsung menuju ke arah pintu masuk tahanan untuk membuka pintu karena pintu dikunci. Seorang anak buah dari Karasimir mengambil kunci dari para penjaga itu dan membukakan pintu untuk Karasimir masuk.Begitu mereka masuk ke dalam, mereka melihat ada beberapa orang yang berada di dalam di dalam empat sel terpisah. Mereka tidak terikat dan berada dalam kondisi baik, ada seorang ibu dan seorang anak lelaki di sana juga ada dua orang pria berumur di sana."Mereka adalah para tetua di distrik kami, jenderal. Ibu dan anak itu adalah janda dn anak dari pemimpin perlawanan kami yang sudah tewas di tangan pemerint
David Ginola menaikkan topinya sedikit ke atas dan menatap ke arah Meini.Meini kini melihat David. Meini menganggukkan kepalanya ke arah Davin.David memberikan Meini isyarat agar Meini mendekatinya. Setelah itu, setelah Meini mendekati David, David berbisik kepada Meini, "kami akan membereskan para penjaga di depan dulu. Sesudah itu, kami akan kembali untuk menjemputmu.""Iya, David. Terima kasih, atas kedatanganmu," kata Meini.Setelah itu David, Daniel dan yang lainnya meninggalkan Meini dan kembali ke depan, kembali ke ruangan para polisi yang sedang menonton TV tadi.Ada tujuh orang polisi yang berjaga di sini. Enam orang sedang menonton TV dan satu orang lagi sedang mencatat sesuatu di buku dan bukan perkara yang mudah untuk menjatuhkan tujuh orang polisi ini tanpa menimbulkan suara, karena di ruangan sebelah ada tiga orang polisi yang berjaga di sana.Ini membuat situasi ini cukup sulit bagi Daniel dan teman-temannya.Tapi penyelamatan terhadap Meini harus segera dilakukan, ka
"Karena aku bisa memakai drone-drone ini untuk menghancurkan musuh, jenderal," kata Meini menjawab pertanyaan Daniel"Meini memang bisa mengoperasikan drone-drone seperti ini, jenderal," sambung David Ginola."Tapi, kalau kamu menggunakan drone-drone ini, musuh akan mengetahui keberadaanmu di sini dan langsung menghabisimu disini," kata Daniel yang tidak menyetujui usul dari Meini ini."Itu bisa diatur, jenderal. Aku cuma perlu beberapa menit untuk mengatur frekuensi mereka supaya drone-drone ini akan akan benar-benar berada dalam penguasaanku. Setelah itu aku bisa membawa laptop militer ini dan mengontrolnya dari tempat lain. Jadi, aku tidak perlu berada di sini," tandas Meini."Kalau begitu, lakukan itu. Oh iya, cari juga keberadaan senjata mesin. Aku ingin memakainya untuk membuat repot anggota militer di sini," kata Daniel sambil mengawasi keadaan di pintu mobil box ini.Meini tidak menjawab pertanyaan Daniel, dia langsung melakukan rencananya, yaitu mengambil alih kontrol semua d
Saat ini Daniel tahu kalau dia sedang di brondong oleh peluru dari senjata mesin yang sama seperti yang dia operasikan saat ini.Karena itu, Daniel segera menundukkan kepalanya karena ada begitu banyak peluru yang berseliweran di atasnya dan bisa mengenai kepalanya kalau dia tidak segera menundukkan kepalanya.Bagian bawah dari senjata mesin ini, dilengkapi oleh baja yang sangat kuat, karena itu Daniel masih bisa aman setelah menundukkan kepalanya ke bawah karena dilindungi oleh baja yang sangat kuat.Hanya saja kaca-kaca yang di bagian atas yang sebelumnya melindungi Daniel dari peluru dari senjata para prajurit, kini, semuanya sudah langsung hancur oleh tembakan dari senjata mesin di sebelahnya yang sedang mencecarnya pada saat ini.Daniel memilih untuk menembak dengan posisi dia berada saat ini.Daniel sudah dapat memperkirakan di mana posisi senjata mesin itu berasal dan Daniel sudah tahu di posisi mana orang yang memegang senjata mesin itu berada, karena itu, Daniel langsung mene
Karasimir datang dengan info kalau ternyata sang menteri sedang menggali sebuah terowongan di bawah rumahnya.Dan terowongan itu harusnya terhubung dengan jalur air bawah tanah yang akan terhubung ke luar kota tetapi masih ada tanah yang harus digali untuk sampai ke jalur air bawah tanah itu.Mendengar itu, maka Daniel segera memerintahkan kepada Karasimir dan teman-temannya untuk mengusahakan penggalian jalan tembus dari rumah menteri ini, supaya jalan tembus itu bisa terealisasi dengan segera.Setelah mengatur supaya Karasimir dan kawan-kawannya mulai menggali, Daniel menuju ke arah senjata mesin. Saat ini, senjata mesin itu, berada di depan jendela kaca, setiap saat jendela itu akan dibuka sehingga senjata mesin itu bisa menghamburkan pelurunya keluar.Melihat apa yang dilakukan oleh Daniel ini, A Hua juga memilih untuk duduk di senjata mesin yang berada di sebelah kiri, A Hua ingin bersama jenderal besarnya mengoperasikan senjata-senjata mesin itu.Dengan demikian, saat ini, senja
Saat ini terdengar suara ledakan lagi di luar dan asap kembali membumbung tinggi. Daniel sadar kalau telah terjadi sesuatu di luar sana tapi Daniel tidak tahu apa persisnya yang terjadi di luar sana.Tiba-tiba terdengar suara yang Daniel kenal di belakang sana, itu adalah suara dari David Ginola."Jenderal, bantuan telah datang," kata David Ginola kepada Davin."Siapa yang datang?" tanya Davin."Itu adalah kakakku, Eric Ginola," kata David Ginola Bangga.Daniel sangat senang setelah mendengar kata-kata David Ginola ini. Daniel juga senang karena ternyata David Ginola tidak apa-apa, saat lantai dua dan tiga rumah ini diserang oleh tank-tank di luar sana."Erik memakai helikopternya untuk menghancurkan tank-tank di luar itu. Ada lima helikopter yang datang untuk membantu kita.""Bagus. kakakmu datang pada saat yang sangat tepat," kata Daniel sambil mengangguk ke arah David Ginola.Setelah itu, Daniel mencoba mengintip ke arah luar dan apa yang dibilang David Ginola itu ternyata memang b
"Tapi, aku ingin membantumu, jenderal," ngotot A Hua."Tidak untuk yang ini. Kali ini, akan sangat berbahaya bagimu. Kamu harus pergi, A Hua. Ingat, aku memiliki ketahanan tubuh yang lebih daripada kamu. Karena itu, aku memiliki peluang untuk menghadapi pesawat tempur itu, sementara kamu tidak akan punya peluang itu. Jadi, pergi! INI PERINTAH!" tegas Daniel.A Hua masih berusaha membantah tapi Daniel terus mendorong A Hua untuk menuju ke arah terowongan hingga A Hua terpaksa mengikuti perintah Daniel ini.A Hua terpaksa masuk ke dalam terowongan walau dengan hati tidak rela.Begitu A Hua masuk dalam ke dalam terowongan, Daniel yang sejak tadi melihat ada dinamit tempel C4 di sebuah kotak, langsung mengambil C4 itu dan sambil terus menyuruh A Hua masuk lebih jauh ke dalam terowongan, Daniel mulai menempelkan bom tempel C4 itu ke pintu masuk keluar terowongan yang baru dibuat ini.Melihat apa yang sedang dilakukan oleh Daniel itu, A Hua terpaksa masuk lebih jauh ke dalam terowongan kare
Saat ini Daniel berada dalam dilema kalau dia keluar dari toko, maka dia akan menjadi sasaran empuk dari salah satu atau dua pesawat tempur yang sedang mengejarnya saat ini itu, tapi kalau dia bertahan, keadaannya akan sama saja, pesawat tempur itu akan segera menghancurkan toko tempat dia berada saat ini.Daripada mati konyol, Daniel terpaksa berlari sekuat tenaga menyeberang jalan untuk menuju ke toko di seberang jalan sana.Daniel tahu setiap saat nyawanya terancam bahaya karena kalau dia terkena tembakan-tembakan dari senjata mesin itu, tenaga special powernya tidak akan mampu melindungi dirinya. Daniel tahu kemungkinan ajalnya sudah sangat dekat.Tiba-tiba terdengar suara keras, awalnya Daniel pikir salah satu pesawat tempur itu, sedang menembak toko yang Daniel tuju, tapi, karena toko yang dituju itu tidak kenapa-kenapa dan masih berdiri kokoh di sana, Daniel jadi sangat heran apalagi karena ledakan itu tidak mengenai dirinya.Kemudian Daniel langsung membuang dirinya ke depan s