Saat ini Daniel berada dalam dilema kalau dia keluar dari toko, maka dia akan menjadi sasaran empuk dari salah satu atau dua pesawat tempur yang sedang mengejarnya saat ini itu, tapi kalau dia bertahan, keadaannya akan sama saja, pesawat tempur itu akan segera menghancurkan toko tempat dia berada saat ini.Daripada mati konyol, Daniel terpaksa berlari sekuat tenaga menyeberang jalan untuk menuju ke toko di seberang jalan sana.Daniel tahu setiap saat nyawanya terancam bahaya karena kalau dia terkena tembakan-tembakan dari senjata mesin itu, tenaga special powernya tidak akan mampu melindungi dirinya. Daniel tahu kemungkinan ajalnya sudah sangat dekat.Tiba-tiba terdengar suara keras, awalnya Daniel pikir salah satu pesawat tempur itu, sedang menembak toko yang Daniel tuju, tapi, karena toko yang dituju itu tidak kenapa-kenapa dan masih berdiri kokoh di sana, Daniel jadi sangat heran apalagi karena ledakan itu tidak mengenai dirinya.Kemudian Daniel langsung membuang dirinya ke depan s
Daniel masuk ke dalam ruang pertemuan dengan sangat hati-hati. Senjata otomatis di tangannya digenggamnya dengan erat untuk langsung menembak saat ada yang berusaha mencelakakannya.Keadaan terlihat sangat sunyi, tidak ada pelayan-pelayan yang biasanya hilir-mudik di ruangan presiden ini.Ruangan yang biasanya pasti ramai dengan para staf istana kepresidenan yang berselewiran itu, saat ini keadaannya benar-benar berbeda. Daniel rasa, keadaan sunyi ini sangat-sangat mencurigakan.Untuk itu, Daniel yang sejak tadi sudah mengaktifkan pendengaran super pekanya, kini berjalan dengan pelan dan sangat hati-hati untuk masuk ke ruangan pertemuan ini.Tiba-tiba Daniel merasa ada senjata yang sedang diarahkan kepadanya dan mulai menembak ke arahnya.Dengan pendengaran super pekanya itu, Daniel langsung melompat ke arah kiri untuk menghindar dari tembakan-tembakan itu.Tembakan-tembakan itu terus mengejar Daniel tapi Daniel selalu berhasil melakukan gerakan lebih cepat dari datangnya tembakan ka
Setelah mendengar keadaan di dalam kamar Presiden Emerigo, Daniel tahu kalau dia berani muncul menembak dari pintu kamar itu, maka dia akan menjadi bulan-bulanan tembakan dari dalam kamar itu dan Daniel tahu, ada sekitar empat orang di dalam kamar yang sedang mengincarnya dengan senjata otomatis terkokang dan peluru yang siap untuk diluncurkan.Daniel lebih memilih untuk merubah strateginya. Dia yang pada awalnya ingin memakai senjata otomatis, kini mulai melepas senjata otomatisnya dan mencari-cari ke sekeliling lorong di depan kamarnya Presiden Emerigo ini.Daniel menemukan sesuatu yang dicarinya itu, di hiasan dinding yang berupa belati kecil. Senjata tajam berukuran pendek yang ditaruh sebagai hiasan di sebuah hiasan gantung.Ada sekitar sembilan belati yang Daniel temukan, Daniel segera mengambil semuanya dan melepaskan senjata otomatisnya ke lantai untuk mulai bersiap dengan belati-belati di tangannya ini.Dengan pendengaran super peka yang dimilikinya, Daniel bisa tahu di mana
Daniel mulai melakukan ancang-ancang dan mulai memusatkan tenaga dalamnya dalam kedua tangannya. Walaupun harus menghadapi orang sekuat Vitaly, tapi Daniel tidak gentar.Daniel yakin kalau tenaganya itu lebih dari cukup untuk menghadapi orang seperti Vitaly.Untuk kesekian kalinya Daniel harus menghadapi Jagoan dari negeri enak Negeri para raksasa yang sudah terkenal dari zaman dahulu tapi Daniel tidak takutVitaly berteriak keras dan mulai menyerang Daniel, pukulannya dengan tenaga penuh mencoba menerjang rahang Daniel.Daniel menangkis pukulan tangan kanan Vitali itu dengan tangan kiri terbuka. Bagi orang awam, apa yang dilakukan Daniel ini bisa menjadi kerugian karena orang awam yang melihat hal ini pasti akan bilang, tangan Daniel akan patah kalau dipakai untuk menangkis tangan sebesar Vitali dengan kekuatan raksasa seperti yang dimiliki Vitali ini.Presiden Emerigo tampak bersorak dan mengangkat tangannya ke atas, karena dia yakin sekali, kalau tangan Daniel akan patah terkena pu
Saat ini, Daniel terus memusatkan fokusnya untuk menghadapi Presiden Emerigo yang sedang memegang senjata yang mematikan itu.Tanpa senjata di tangan, tanpa paku dan belati, Daniel merasa kalau saat ini, dia sedang berada di kandang harimau.Keadaan di basement ini, juga sangat gelap sehingga Daniel mengalami kesulitan untuk memperhatikan keadaan sekitarnya.Daniel tidak bisa berlama-lama berpikir karena dia harus melakukan salto ke belakang melewati sebuah mobil, karena pada saat ini, ada peluru-peluru yang mulai berterbangan di ruangan basement parkir ini, peluru-peluru yang berasal dari senjata yang dipegang Presiden Emerigo.Senjata yang dipegang oleh Presiden Emerigo saat ini, adalah Rheinmetall MG 3, sebuah senjata otomatis yang bisa memuntahkan sembilan ratus peluru sekali tembak dan Daniel yang bersembunyi dibalik sebuah mobil terus dikejar oleh Presiden Emerigo dengan senjata otomatis di tangan Presiden Emerigo.Presiden Emerigo juga memakai SENVG, sebuah kacamata militer ber
Saat ini, tidak ada lagi kesempatan bagi Daniel untuk melompat.Secara matematika, kesempatan Daniel untuk lolos dari berondongan tembakan dari senjata otomatis yang dipakai Presiden Emerigo saat ini berada di angka nol persen.Daniel juga sudah terlalu lama jumpalitan kesana-kemari dan kegelapan yang ada di tempat ini makin membuat Daniel kesulitan karena beberapa kali dia terbentur mobil saat melompat sehingga akhirnya gerak refleks nya belakangan menjadi lambat sehingga saat ini sebuah moncong senjata sedang diarahkan kepada Daniel yang langsung memuntahkan pelurunya.Saat krusial yang menentukan bagi Daniel itu, secara refleks, Daniel melakukan teriakan yang bersumber dari salah satu ilmu dari perguruan Tapak Emas yaitu ilmu Auman Singa dengan ilmu Auman Singa itu yang Daniel teriakkan dengan penuh tenaga dalam ini dan dilakukan saat Daniel tidak lagi memiliki opsi lain itu, membuat Presiden Emerigo kaget dan terlempar ke belakang.Tangan Presiden Emerigo yang sedang menembak ke ar
Daniel sangat senang saat pulang dan bertemu Wilona yang sedang hamil. Beberapa waktu kemudian, Wilona bersalin. Sesudah itu, Wilona bersama bayinya sudah dibawa ke kamar perawatan yang berada di kamar super VIP di rumah sakit ini.Kamar Super VIP yang hanya ada 5 buah di rumah sakit ini, kini ada dua yang dipakai untuk Daniel dan Wilona. Di samping itu, dengan mengambil dua kamar yang saling berdekatan ini, membuat pengawalan buat Keluarga Daniel ini akan lebih mudah karena dua kamar ini berada di dalam satu kompleks yang sama dan terpisah dengan kamar-kamar lainnya.Jadi akan lebih mudah untuk diawasi dan diberikan pengamanan. Karena itulah dua kamar ini diambil oleh Daniel selama masa pemulihan Wilona pasca melahirkan.Karena rumah sakit swasta yang mewah ini juga adalah rumah sakit milik Golden Horse grup punyanya Daniel,, maka dengan gampangnya semuanya sudah diatur oleh Daniel sejak jauh-jauh hari.Daniel dan Wilona sangat bahagia karena keluarga mereka semakin lengkap dengan
Sementara itu, di Four Season Hotel, di dalam sebuah kamar, seorang pria berumur awal 30 tahunan tengah memukul dinding. Dia begitu marah dengan kenyataan yang ada.Kemudian dia menendang tubuh telanjang seorang gadis cantik jelita dari ranjang hingga jatuh ke lantai karpet hotel.Gadis itu menangis sesenggukan karena kekasaran pria itu. "Maafkan aku, Mr Eldridge. Aku sudah berusaha, aku sudah mengeluarkan semua kemampuanku," kata gadis itu di sela-sela tangisannya."Sebelumnya aku mendengar dari temanku yang memiliki masalah yang sama denganku kalau kamu, Miranda Heart, bisa membangkitkan juniornya sehingga dia membayarmu mahal. Aku datang ke sini, selain untuk ikut konfrensi, juga karena ingin pelayanan darimu, tapi aku sudah memberimu kesempatan selama 2 hari ini dan kamu terus gagal!""Ampuni aku, mr. Biarkan aku mencoba lagi.""TIDAK PERLU! KELUAR KAU DARI SINI!!!" hardik pria bernama Eldridge ini.Gadis bernama Miranda Heart ini berdiri sambil sesunggukan, kemudian dia memakai b