Baru saja Daniel hendak putar otak untuk menghadapi pesawat tempur musuh, tiba-tiba terdengar suaranya Matias di ujung telepon."Pesawat tempur kita sudah meluncur ke sana untuk menghadang pesawat tempur musuh, brother. Ternyata pihak militer kita terus memantau posisimu, brother," kata Matias di ujung telepon."Bagus. Lalu bagaimana dengan Kapten Doni dan yang lainnya?""Mereka sudah bergabung dengan pasukan kita. Kamu tidak perlu khawatir tentang mereka, bro.""Bagus." Setelah itu, Daniel berkata kepada pilot, "bawa helikopter ini ke garis depan aku ingin memimpin pasukanku menghadapi musuh.""Apa Jenderal tidak ingin beristirahat dulu di markas Angkatan Darat, jenderal?" tanya Milton."Dalam keadaan perang, tidak ada waktu istirahat bagi seorang pemimpin, Milton," tegas Daniel.Saat ini dengan dilumpuhkannya semua senjata nuklir milik Negara Emerigo, maka tidak ada rasa was-was lagi bagi Daniel untuk memimpin pasukannya berhadapan dengan pasukan Emerigo karena ancaman perang nuklir
Read more