All Chapters of Panglima Tempur Terbaik: Chapter 1 - Chapter 10

726 Chapters

1 Kedatangan Panglima Tempur Terbaik

Hari ini, ada penyambutan besar-besaran untuk sang dewa perang di kota Auburn. Kisah dari sang panglima tempur terbaik berjuluk Raven, memang sangat luar biasa dan menjadi buah bibir di negara Hawking selama berbulan-bulan.Raven pernah memimpin seratus ribu prajurit Negara Hawking untuk melawan dan menghancurkan musuh dari negara Fandor yang berjumlah satu juta prajurit dengan perlengkapan perang yang canggih.Kemenangan besar dan gilang gemilang itu, adalah kemenangan yang menjadi cikal bakal kekalahan Negara Fandor atas Negara Hawking sehingga negara besar yang selama ratusan tahun ditakuti oleh Negara Hawking, tiba-tiba telah menjadi jajahan Negara Hawking dan itu semua karena kehebatan dan kebesaran nama Raven, sang dewa perang.Raven yang selalu tampil dengan baju perang dan helm perang di tengah medan pertempuran yang menutupi seluruh wajahnya, membuat wajahnya tidak dikenal oleh para pengagumnya. Dan hari ini, untuk pertama kalinya Raven akan turun dari pesawat militer untuk m
Read more

2 Aku Bukan Aku pada 3 Tahun yang lalu

Kelo langsung tersenyum setelah mendapatkan pengakuan dari Daniel ini. "Huh! Aku pikir kamu sudah mati ternyata kamu masih hidup.""Jangan khawatir, Kelo. Aku masih segar bugar di dunia ini," tukas Daniel."Sekarang kamu mau apa ke tempat ini, hah! Hari ini adalah hari pernikahan antara Mr Richard dan Nona Wilona.""Wilona menikah?" gumam Daniel.Daniel terbayang di pandangan matanya akan gadis remaja yang menjadi alasan mengapa Daniel sempat bertahan bertahun-tahun tinggal di rumah ini walaupun terus dihina, diejek, direndahkan bahkan dipukul oleh para penghuni rumah ini.Wilona adalah satu-satunya alasan mengapa Daniel tetap tinggal di tempat ini. Gadis kecil itu adalah alasan yang membuat dia tetap bisa bertahan menghadapi siksaan demi siksaan di rumah ini pada beberapa tahun yang lalu."Wilona, gadis kecil itu sudah menikah?" tanya Daniel."Umurnya sudah 17 tahun dan dia dinikahkan dengan Mr Richard yang merupakan anak dari pengusaha kaya di kota Auburn ini," tukas Kelo.Saat ini
Read more

3 Dikeroyok

Pedro, Beto dan Vito saling pandang dan tertawa-tawa. Tiga tahun yang lalu mereka berhasil mengeroyok dan menginjak-injak Daniel dengan dibantu oleh beberapa satpam dan kali ini mereka juga yakin kalau mereka akan berhasil menghancurkan Daniel."KAK PEDRO, KAK BETO, KAK VITO, JANGAN MEMUKULNYA," teriak Wilona dengan wajah khawatir.Tiga tahun yang lalu, Wilona sempat melihat saat Pedro, Beto dan Vito memukuli Daniel hingga berdarah-darah dan setelah itu membawa Daniel pergi entah ke mana.Saat Pedro, Beto dan Vito pulang ke rumah, Wilona langsung bertanya tentang Daniel tapi tidak ada satupun yang menjawab pertanyaan Wilona itu.Hanya Kelo, sekuriti di rumah ini yang menjawab kalau kemungkinan Daniel sudah dihabisi oleh Vito dan Beto.Saat itu adalah saat yang paling menyedihkan bagi Wilona. Dia terus menangis dan mengurung diri dalam kamarnya selama 3 hari, menangisi ketidakmampuannya untuk melindungi Daniel, kakak angkatnya yang selalu dekat dengannya itu.Kini Wilona sangat kaget s
Read more

4 Tangkap Orang yang berani Memukul Richard

Wilona hanya bisa menutup matanya saat dia melihat para security mulai menerjang ke arah Daniel. Wilona pikir kali ini Daniel akan menjerit kesakitan seperti yang pernah terjadi pada 3 tahun yang lalu.Tapi kemudian, Wilona mulai membuka matanya saat dia mendengar suara teriakan kesakitan dari beberapa orang dan teriakan itu bukanlah teriakan Daniel.Kini Wilona melihat pukulan-pukulan Daniel yang dengan cepatnya mendarat ke arah setiap musuh yang berusaha menyerang Daniel dari berbagai penjuru.Serangan dari depan dihadapi Daniel dengan kepalan tangannya sehingga membuat penyerangnya kesakitan, merasa tangannya seperti patah setelah bertemu dengan kepalan tangan Daniel.Serangan dari samping juga berakibat hampir sama, karena dengan cepatnya Daniel sudah menangkis, mematahkan tangan lawannya dan melemparkan lawannya itu untuk menabrak kawan-kawannya.Daniel seolah memiliki mata di belakang tubuhnya sehingga walaupun Daniel, diserang dari belakang, dia bisa menghindar dan melakukan p
Read more

5 Suruh Anak Buahmu Mundur!

Kepala polisi kota Auburn yang bernama Alfonzo Guiterres ini, langsung bertindak. Dia datang ke pesta ini atas undangan Kyle, ayahnya Richard. Tentu saja dia malu saat Kyle memintanya untuk bertindak dan dia tidak bertindak.Karena itu, Alfonso yang datang ke pesta ini dengan dikawal oleh para ajudannya yang berjumlah 8 orang, ditambah dengan satu pasukan langsung memerintahkan para ajudannya untuk menangkap Daniel.Sebelum ini, Daniel bisa melawan saat berhadapan dengan para security tapi, dia tidak boleh gegabah saat menghadapi para polisi ini. Apalagi Daniel masih belum bisa membuka identitasnya.Ini membuat para polisi langsung menangkap Daniel. Dua orang polisi menodong Daniel dengan senjata api sementara para polisi lainnya langsung meringkus Daniel. Mereka mendorong Daniel ke lantai dan mereka menahan punggung Daniel dengan siku kaki mereka.Thomas dan Juno berusaha menolong, tapi mereka juga langsung ditodong dengan senjata api oleh para polisi. Keadaan di depan panggung ini k
Read more

6 Bawa Aku, Kak Daniel

Daniel sudah memegang tangan Wilona. "Aku ingin kamu ikut aku, Wilona.""Bawa aku, Kak Daniel. Aku tidak mau lagi di sini. Aku tidak mau dipaksa menikah dengan orang yang tidak aku cintai." Wilona menatap Daniel penuh perasaan.Daniel sengaja melingkarkan tangannya di tubuh Wilona sehingga kalau ada tembakan ke arah Wilona, ada tubuh Daniel yang akan melindungi Wilona.Dengan setengah menyeret, Thomas sudah membawa tubuh Alfonso yang terus dia todong dengan senjata api di lehernya Alfonso.Juno yang sudah mendengar suara-suara sirene polisi di kejauhan sana, mendekati Daniel dan bertanya, "minta izin untuk melakukan eksesif force, Daniel."Daniel mengangguk. "Lakukan apa yang menurutmu baik. Aku yang akan bertanggungjawab."Mendengar kata-kata Daniel itu, Juno mengangguk. Kemudian dia dengan handphonenya langsung mengirimkan perintah kepada pesawat tempur terdekat untuk siaga dan setiap saat, meluncur ke udara untuk membantunya.Selain pesawat tempur, Juno yang sejak tadi sudah berkoo
Read more

7 Aku Bahagia bisa Melihatmu lagi

Alfonso langsung tersenyum di dalam kesakitannya karena kakinya dipatahkan oleh Thomas tadi. "Aku tidak akan memberi ampun kepada kalian!"Lewat telepon, Alfonso langsung memberi perintah-perintah pada anak buahnya untuk mengeksekusi rencana-rencananya untuk menangkap dan kalau perlu membunuh Daniel dan anak buahnya.**Sementara itu, Wilona nampak khawatir. "Kak, aku mencemaskan kamu, kak.""Kenapa begitu?" tanya Daniel sambil mengusap rambut Wilona. Ini selalu dilakukan Daniel sejak dulu, setiap kali Wilona mencemaskan sesuatu.Di masa lalu, sebenarnya kecemasan Wilona ini bukan berarti Wilona yang berada dalam keadaan terancam bahaya tetapi Wilona cemas karena Daniel yang terancam bahaya.Saat Wilona tahu akan ada penganiayaan kepada Daniel, maka Wilona cepat-cepat menemui Daniel meminta Daniel untuk menjauh. Itu juga sempat dilakukan Wilona di saat penganiayaan terakhir yang akhirnya membuat Daniel menghilang.Hanya saja kecemasan Wilona selalu dihadapi Daniel dengan tenang. Dia
Read more

8 Alfonso Diberhentikan

"Ada telepon dari kepala kepolisian, jenderal," jawab anak buahnya Alfonso di ujung telepon.Mendengar itu, Alfonso menjadi sangat kaget. Dia membantin, "waktunya tidak pas. Kenapa dia menelponku di saat genting seperti ini?""Bagaimana, jenderal? Kepala polisi ingin bicara dengan Anda, jenderal.""Baiklah. Sambungkan aku dengan kepala polisi.""Baik, jenderal."Setelah itu, Alfonso menunggu hingga terdengar suara berwibawa di ujung telepon, suara yang sangat dikenalnya, suara di mana selama ini Alfonso suka menjilat sehingga Alfonso juga beberapa kali ikut-ikutan naik pangkat karena dikerek naik oleh orang yang bersuara berwibawa di ujung telepon ini.Setelah itu, dengan hormat Alfonso berkata, "salam hormat, jenderal.""Alfonso, apa yang sedang kamu lakukan?""Siap, jenderal. Aku sedang mengejar penjahat kelas kakap, jenderal.""Kelas kakap? Huh, aku mendapatkan laporan tentang kinerja burukmu, Alfonso.""Apa maksudmu, jenderal?""Aku mendapatkan laporan tentang kinerja burukmu sela
Read more

9 Tiket Undangan Terbatas

Saat ini Wilona sudah berjalan agak ke depan dengan diantar oleh Thomas.Melihat itu, Juno jadi merasa agak leluasa untuk bicara. "Begini, jenderal. Malam ini jenderal sudah ditunggu di acara penggalangan dana kota ini yang diadakan oleh gubernur negara bagian dan walikota kota ini. Jadi, bagaimana, jenderal?""Aku tidak akan ikut dalam acara itu. Ini sudah aku putuskan demikian. Biarkan Brigjen Bryan yang mewakili aku di acara itu.""Baik, jenderal. Oh iya, satu lagi, jenderal. Aku sudah memesankan suatu kamar presiden suite untuk jenderal dan Wilona, adik jenderal.""Apakah kamar itu cuma memiliki satu bed?""Iya, Jenderal Raven.""Ubah itu. Atur supaya aku mendapatkan kamar yang memiliki extra bed.""Baik, jenderal. Maafkan aku yang tidak leluasa untuk bertanya tadi, saat di mobil.""Tidak apa-apa."Setelah itu, Daniel dan Juno berjalan untuk mengikuti Thomas dan Wilona yang sekarang ini sudah berdiri di depan sebuah pintu kamar.Daniel meminta Thomas untuk menyiapkan makan malam
Read more

10 Aku Ragu kalau Jenderal Mengenalmu

Vanda nampak berbicara dengan beberapa orang. Kemudian dia kembali dan berkata, "Tuh, kan. Ada penjagaan ketat dan undangan sudah habis. Diambil oleh orang-orang terkenal di seluruh Kota Auburn ini. Tidak ada sisa lagi."Vanda mencibir ke arah Daniel. Kamu tidak akan mungkin mendapatkan undangan.""Mudah-mudahan aku bisa mendapatkannya, Ma. Semoga aku bisa," kata Daniel percaya diri."Huh! Mana bisa!""Sudahlah, ma. Ayo kita ke atas." Frans sudah berjalan duluan menuju ke arah lift.Ternyata Lift di basement ini untuk menuju ke arah atas, sedang antri dengan banyak pengunjung yang antusias untuk mengikuti acara pertemuan dengan Jenderal Besar Raven itu.Daniel hanya bisa tertawa dalam hati karena saat ini, dia harus antri berdesakan dengan banyak orang cuma untuk bertemu dengan dirinya sendiri. Daniel antri bersama Wilona, sementara Frans dan"Kenapa kakak senyum-senyum?" tanya Wilona."Eh, aku ... aku senang karena aku bisa bersamamu.""Betulkah? Aku juga senang, kak. Aku senang bers
Read more
PREV
123456
...
73
DMCA.com Protection Status