Di luar lift itu, Daniel melihat Gerry nampak melingkarkan tangannya ke bahu Wilona. Ternyata Gerry sedang mengambil foto selfie berdua dengan Wilona dan Gerry memanfaatkan situasi itu untuk memeluk Wilona.Daniel langsung maju ke depan dan mencengkram tangan Gerry yang sedang memeluk Wilona sehingga Gerry berteriak kesakitan.AARRRRGGGHHHGerry berteriak ke arah anggota militer yang ternyata mengenalnya dan anggota militer yang di lantai 7 ini tidak mengenal Thomas, Daniel maupun Juno.Karena itu, melihat Gary dicengkram tangannya oleh Daniel, mereka langsung mendekat ke arah Daniel dengan sikap mengancam."Hajar dia! Dia berani menggangguku," kata Gerry kepada anggota militer.Gerry memang dikenal oleh anggota militer khususnya di kota ini, karena Gary pernah membagi-bagikan sepeda motor untuk banyak anggota militer di kota Auburn ini.Itu karena Gerry mendapatkan proyek pembangunan markas militer di kota ini karena itulah dia banyak mengenal para prajurit di kota ini.Sementara par
"Lalu bagaimana, jenderal?" bisik Thomas penasaran."Kalian lihat saja apa yang akan terjadi nanti. Sekarang kita ke belakang panggung. Aku yakin mereka sudah menyiapkan jubah dan topiku di sana. Aku ingin masuk sebagai diriku yang lain karena aku ingin mendekati Wilona sebagai diriku yang lain," pungkas Daniel.**Sementara itu di dalam ruangan tempat pertemuan, Wilona, Frans dan Vanda yang diikuti oleh Gary sudah mendapatkan sebuah meja sesuai undangan yang mereka dapatkan.Saat Wilona, Frans dan Vanda melihat sekeliling, mereka mereka melihat ada banyak sekali pengusaha-pengusaha kaya serta pejabat-pejabat terkenal di kota Auburn ini yang duduk mengelilingi meja-meja mereka masing-masing.Ada banyak orang yang antusias untuk bisa melihat atau berada di posisi yang dekat dengan Jenderal Besar Raven, jenderal besar kebanggaan negara ini.Acara ini akan dirangkaikan dengan acara penggalangan dana untuk panti asuhan, panti jompo dan juga kegiatan sosial di negara ini dan ada banyak dar
Terdengar suara mars perang yang dibawakan oleh beberapa drumband para prajurit militer yang berada di samping kiri panggung.Suara gegap gempita terdengar untuk mengiringi kehadiran seseorang yang sangat dihormati yang sedikit lagi akan naik ke atas panggung.Tirai besar di belakang panggung terbuka ini, memperlihatkan keadaan di dalam sana dan terlihatlah di dalam sana seseorang berjubah militer dengan memakai topeng militer dan hanya memperlihatkan kedua bola matanya kini mulai berjalan dengan gagah dari belakang panggung itu untuk menuju ke atas panggung."KITA SAMBUT JENDERAL BESAR RAVEN," teriak MC acara ini.Tepuk tangan semakin riuh terdengar, suara histeris dari banyak wanita semakin jelas terdengar dan yang berteriak histeris itu bukan hanya wanita muda tetapi juga wanita-wanita yang sudah berumur.Para wanita itu sangat mengidolakan Jenderal Besar Raven, sang pahlawan yang telah berhasil mengusir penjajah dari negeri mereka dan bahkan balik mengalahkan dan menguasai negara
Gerry yang melihat cibiran Wilona menjadi sangat malu pada Wilona.Karena itu dia berkata, "tapi, betul loh, jenderal besar. Aku cuma menggunakan nama jenderal sewajarnya dan tidak digunakan untuk hal-hal yang negatif."Gary tidak mau malu di depan Wilona, karena itu , dia berusaha berbohong.Sebenarnya Jenderal Besar Raven ingin segera mengakhiri konfliknya dengan Gary, saat dia melihat Gary sempat berlutut di hadapannya. Tapi karena Gary kembali berusaha membela dirinya maka Jenderal Besar Raven menjadi sangat marah.Sebelum ini, Jenderal Besar Raven sudah mendapatkan bocoran tentang apa saja yang dilakukan Gary selama ini, yang kerap menggunakan nama sang jenderal untuk kepentingan diri sendiri dan untuk mendapatkan proyek-proyek di kesatuan militer kota ini.Gerry bisa saja selamat kalau saja dia tetap berlutut, minta maaf dan pergi dari ruangan ini, tetapi karena penyangkalan yang dilakukan Gary ini, membuat Jenderal Besar Raven menjadi marah.Jenderal Besar Raven memberikan seb
Jenderal besar Raven mengangkat tangannya dan dengan wibawanya yang besar membuat semua wanita yang sedang berteriak-teriak itu langsung terdiam. "Begini, aku ingin menceritakan sebuah kisah di masa laluku. Saat itu aku masih kecil dan aku sempat berada dalam keadaan kelaparan berat dan itu terjadi di kota ini." Jenderal Besar Raven memulai ceritanya. Semua wanita terdiam dan menunggu cerita Jenderal Besar Raven selanjutnya. "Saat itu, aku berada di sebuah pasar. Ketika itu, banyak orang menolak untuk memberikan makanan kepadaku. Hingga tiba-tiba seorang gadis kecil memberikan aku makanan. Makanan yang memberiku kekuatan sehingga bisa menyambung hidupku yang saat itu sudah sekarat.""Karena itu, dalam kesempatan ini, aku ingin mencari jodohku. Aku ingin mencari gadis kecil itu yang sekarang sudah menjadi dewasa. Aku ingin mencarinya dan ingin menikahinya. Karena itu, kalau gadis kecil itu ada di antara kalian, maka bersuaralah. Tapi kalau dia malu, maka aku akan mencarinya dengan m
Revan kecil berhasil menemukan rumah gadis yang memberikan makanan kepadanya itu, karena dia terus mengikuti mobil di mana gadis itu berada dengan cara duduk di belakang mobil itu.Jenderal Besar Raven teringat akan momen saat pertama kali Raven melihat rumah itu, saat dia berada di belakang bak mobil double pick up milik Frans yang dikemudikan oleh seorang sopir.Tapi karena Revan berdiri dengan penuh takjub melihat rumah besar itu sehingga sang supir menyadari kalau ada penumpang gelap di belakang mobilnya.Song sopir langsung menghentikan mobil, turun dari mobil dan menyuruh Raven kecil untuk turun dari mobil. Dia bahkan menampar pipi Raven saat Raven menuruni mobil.Frans langsung memarahi sang supir kemudian Frans melihat tubuh kecil kurus yang terlihat ketakutan setelah ditampar oleh sopir.Saat itu Frans bertanya mengapa Raven naik mobilnya dan menjadi penumpang gelap."Aku ingin bekerja, pak. Aku melihat bapak sangat baik, karena itu, aku ingin bekerja pada bapak. Aku bisa mel
Setelah semua dari tujuh wanita itu menuliskan jawaban mereka, ternyata kali ini jawaban itu tidak dikumpulkan seperti pada tahapan pertama.Tapi MC acara meminta satu persatu dari para gadis ini untuk mulai menuliskan kata-kata mereka di kertas yang diberikan MC acara untuk mereka.Saat ini, MC acara sudah berada di depan wanita pertama. Dia memegang kertas jawaban wanita itu dan meminta wanita pertama untuk mulai menjawab.Wanita pertama itu menatap Jenderal Besar Raven penuh cinta dan dia berkata, "saat aku memberikan biskuit itu kepada sang jenderal besar waktu jenderal besar masih kecil, Jenderal Besar Raven nampak sangat berterima kasih dan terus mengucapkan terima kasih kepadaku karena dia mendapatkan makanan saat kelaparan. Begitulah.""Bagaimana, jenderal?" tanya MC acara."Salah." Itulah jawaban singkat dari Jenderal Besar Raven disertai isyarat kepada MC acara untuk mempersilahkan wanita yang baru saja menjawab itu untuk turun ke bawah.Wanita itu nampak protes keras. Dia t
Perlahan-lahan Wilona maju ke depan. Saat ini, jaraknya sudah tinggal dua langkah dari Jenderal Besar Raven.Setelah itu, Wilona berkata, "saat itu, aku tidak bisa melihat wajah anak itu karena pada saat itu wajah anak itu tertutup oleh lumpur."Jenderal Besar Raven tersenyum di balik topeng perangnya. Dia begitu tersanjung karena Wilona masih mengingat momen pertemuan dia pertama kali saat dia dan Wilona masih kecil.Saat ini, semua hadirin terdiam menunggu tanggapan dari sang jenderal besar karena sebelumnya sudah ada 6 wanita yang diturunkan paksa oleh sang jenderal besar karena mereka tidak bisa menjawab dengan tepat pertanyaan yang diajukan oleh sang jenderal besar.Karena itu, semua hadirin sangat penasaran dengan tanggapan dari sang jenderal besar setelah jawaban diberikan oleh gadis ketujuh dari 7 gadis yang jauh benar di tahap pertama.Sebenarnya sebagian besar dari para wanita yang berada di ruangan ini, sama-sama menginginkan gadis ketujuh ini menjawab salah. Sehingga ada k
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv