Share

8 Alfonso Diberhentikan

"Ada telepon dari kepala kepolisian, jenderal," jawab anak buahnya Alfonso di ujung telepon.

Mendengar itu, Alfonso menjadi sangat kaget. Dia membantin, "waktunya tidak pas. Kenapa dia menelponku di saat genting seperti ini?"

"Bagaimana, jenderal? Kepala polisi ingin bicara dengan Anda, jenderal."

"Baiklah. Sambungkan aku dengan kepala polisi."

"Baik, jenderal."

Setelah itu, Alfonso menunggu hingga terdengar suara berwibawa di ujung telepon, suara yang sangat dikenalnya, suara di mana selama ini Alfonso suka menjilat sehingga Alfonso juga beberapa kali ikut-ikutan naik pangkat karena dikerek naik oleh orang yang bersuara berwibawa di ujung telepon ini.

Setelah itu, dengan hormat Alfonso berkata, "salam hormat, jenderal."

"Alfonso, apa yang sedang kamu lakukan?"

"Siap, jenderal. Aku sedang mengejar penjahat kelas kakap, jenderal."

"Kelas kakap? Huh, aku mendapatkan laporan tentang kinerja burukmu, Alfonso."

"Apa maksudmu, jenderal?"

"Aku mendapatkan laporan tentang kinerja burukmu selama beberapa bulan belakangan ini karena itu aku sudah mengeluarkan surat supaya kamu pensiun."

"Pensiun? Tapi, pak, ingat. Bapak sendiri yang bilang kepadaku 2 bulan lalu kalau aku memiliki masa depan cerah. Bisa saja di masa depan, 6 atau 8 tahun mendatang. Aku akan menggantikan anda, pak. Kenapa tiba-tiba aku disuruh pensiun, pak?"

"Kerjamu selama ini sudah cukup bagus tapi justru kerjamu pada satu bulan belakangan ini membuat aku berpikir ulang untuk mempromosikan kamu ke jabatan yang lebih tinggi dan karena kinerjamu buruk, supaya kamu tidak dipecat, maka lebih baik kamu mengajukan pensiun."

"Tapi, pak. Apa salahku? Jangan terlalu percaya bisikan orang, pak. Bagaimana kalau aku difitnah orang, pak. Aku merasa tidak pernah melakukan kesalahan apalagi beberapa bulan belakangan ini, aku terus menunjukkan prestasiku, pak."

"Aku dengan beberapa seniormu sudah memutuskan ini dan hal ini akan segera dilakukan. Kalau tidak mau pensiun, siap-siaplah kamu ke mabes untuk menerima pencopotan jabatanmu dari kepala kepolisian di kota Auburn, setelah itu kamu akan di nonaktifkan sambil menunggu pemecatan."

"Tapi, pak. Kenapa jadi begini?"

"Semua sudah kuputuskan. Sejak detik ini, kamu tidak memiliki kuasa apa-apa lagi. Aku sudah menarik brigade mobil yang baru kamu kerahkan, jadi kamu tidak boleh melakukan apapun. mulai detik ini, kamu cuma harus fokus untuk kembali menjadi rakyat biasa."

Alfonso merasa sangat terpukul tapi saat dia berusaha meminta penjelasan, kepala kepolisian sudah memutuskan hubungan telepon.

Setelah itu, terdengar suara anak buahnya Alfonso yang mengatakan kalau perintah untuk tarik mundur sudah dikeluarkan mabes sehingga brigade mobil yang sudah keluar sesuai perintah dari Alfonso kini sudah ditarik semua dari jalanan untuk kembali ke markas brigade mobil.

Alfonso tidak henti-hentinya bertanya-tanya mengapa dia bisa dipensiunkan dengan cara kejam seperti ini padahal dia adalah salah satu rising star di kalangan kepolisian.

Tapi sesaat kemudian Alfonso harus menerima nasibnya mengingat keputusan ini datang sendiri dari kepala kepolisian, keputusan yang harus diterima oleh Alfonso.

**

Di tempat lain, Wilona masih sangat cemas memikirkan Daniel akan ditangkap oleh para polisi apalagi sebelumnya ada banyak sirine yang terdengar di jalanan.

Wilona juga menjadi sangat gemas karena Juno belakangan membawa mobil semakin pelan saja. Dia juga semakin cemas melihat Daniel terlihat santai sambil terus memandangnya.

"Kenapa kamu lihatin aku seperti itu?" protes Wilona.

"Karena kamu sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, Wilona. Terakhir kali kita bertemu kamu masih berumur 14 tahun."

"Iya, tapi ingat, Daniel. Kita ini sedang dalam keadaan dikejar-kejar oleh pihak polisi apa kamu melupakan hal itu, hah!"

"Iya, aku ingat, Wilona tapi lihatlah keadaan di belakang kita. Tidak terlihat lagi polisi yang mengejar kita, kan? Maka itu berarti kita sudah berhasil menghindari kejaran polisi. Iya, kan?"

"Sampai kapan? Begitu kita berhenti, para polisi mungkin sudah mengepung kita, apalagi kalian berani berurusan dengan kepala polisi di kota ini."

"Sudahlah, Wilona. Kamu jangan berpikir terlalu berat dan kamu harus yakin kalau kita akan bisa mengatasi masalah ini."

"Tapi kamu berurusan dengan kepala polisi, Kak Daniel, bagaimana mungkin aku bisa tenang dengan kenyataan itu?"

"Aku akan buktikan kalau kita bisa tenang." Setelah itu, Daniel meminta Juno untuk membawa mobil ini menuju ke salah sebuah hotel paling terkenal di kota ini.

"Wah, jangan! Hotel ini berada dekat sekali dengan markas kantor polisi kota ini. Kamu akan ditangkap di sana. Aku tidak akan apa-apa tapi kamu dan teman-temanmu ini akan ditangkap, Daniel."

"Sudahlah, kita coba aja dulu. Kata orang, berada di dekat markas musuh, juga adalah tempat paling aman karena musuh pasti tidak akan mengira kalau kita yang sedang dikejar-kejar musuh malah mendekati posisi mereka. Iya kan?" kata Daniel masih tetap tenang.

Daniel cuma tersenyum simpul melihat kecemasan Wilona. Wilona tidak henti-hentinya menoleh ke arah belakang untuk mencari tahu kalau ada mobil polisi yang masih mengejar atau tidak.

Hingga akhirnya mobil berhenti di halaman parkir Hotel Wilton, hotel termewah di kota ini.

"Untuk sementara kita menginap di sini, Wilona. Nanti aku akan mencarikan rumah untukmu tapi untuk sementara, kita akan aman di sini karena kamu belum bisa kembali ke rumahmu. Karena kalau kamu pulang, kamu akan dinikahkan dengan Richard, pria yang tidak pantas untukmu itu!"

"Aku memang ingin lari dari Richard, kak, tapi aku juga mengkhawatirkan kakak. Kakak akan dianggap membawa lari istri orang. Walaupun aku sebenarnya belum resmi menjadi istrinya Richard, tapi dia bisa mengerahkan para polisi untuk menangkapmu, kak."

"Aku tidak takut. Yang jelas, satu tekadku saat ini hanya untuk menolong kamu dari orang jahat semacam Richard itu!"

Wilona tidak bisa berbuat apa-apa. Dia memang sangat tidak suka Richard dan dia tidak bisa membayangkan hidupnya kalau dia berada di tangan Richard.

Saat ini Wilona hanya ingin menjauh sejauh-jauhnya dari Richard tapi di lain pihak, Wilona tidak ingin membuat Daniel terancam bahaya, karena dia tahu Richard dan keluarganya memiliki kekuasaan yang cukup besar di negara ini.

Daniel dan Wilona keluar dari mobil dengan terus dikawal ketat oleh Thomas dan Juni.

Ternyata Juno sudah memesankan kamar lewat pesanan online sehingga 4 orang ini langsung disambut oleh para pelayan dan dibawa menuju ke lantai 7 mereka akan menginap.

Wilona masih merasa cemas. Dia takut mobil-mobil polisi akan segera berdatangan ke hotel ini tapi hingga dia mau masuk ke dalam lift, tidak ada satu sirine pun yang terdengar.

Wilona menjadi lega. Dia merasa cukup tenang saat dia tidak mendapatkan tanda-tanda kedatangan mobil polisi.

Saat keluar dari lift di lantai 7 Juno menyentuh lengan Daniel dan berbisik, "minta izin untuk bicara."

"Ada apa?" tanya Daniel. Daniel melihat keseriusan di wajah Juno ini.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status