"Ada telepon dari kepala kepolisian, jenderal," jawab anak buahnya Alfonso di ujung telepon.
Mendengar itu, Alfonso menjadi sangat kaget. Dia membantin, "waktunya tidak pas. Kenapa dia menelponku di saat genting seperti ini?""Bagaimana, jenderal? Kepala polisi ingin bicara dengan Anda, jenderal.""Baiklah. Sambungkan aku dengan kepala polisi.""Baik, jenderal."Setelah itu, Alfonso menunggu hingga terdengar suara berwibawa di ujung telepon, suara yang sangat dikenalnya, suara di mana selama ini Alfonso suka menjilat sehingga Alfonso juga beberapa kali ikut-ikutan naik pangkat karena dikerek naik oleh orang yang bersuara berwibawa di ujung telepon ini.Setelah itu, dengan hormat Alfonso berkata, "salam hormat, jenderal.""Alfonso, apa yang sedang kamu lakukan?""Siap, jenderal. Aku sedang mengejar penjahat kelas kakap, jenderal.""Kelas kakap? Huh, aku mendapatkan laporan tentang kinerja burukmu, Alfonso.""Apa maksudmu, jenderal?""Aku mendapatkan laporan tentang kinerja burukmu selama beberapa bulan belakangan ini karena itu aku sudah mengeluarkan surat supaya kamu pensiun.""Pensiun? Tapi, pak, ingat. Bapak sendiri yang bilang kepadaku 2 bulan lalu kalau aku memiliki masa depan cerah. Bisa saja di masa depan, 6 atau 8 tahun mendatang. Aku akan menggantikan anda, pak. Kenapa tiba-tiba aku disuruh pensiun, pak?""Kerjamu selama ini sudah cukup bagus tapi justru kerjamu pada satu bulan belakangan ini membuat aku berpikir ulang untuk mempromosikan kamu ke jabatan yang lebih tinggi dan karena kinerjamu buruk, supaya kamu tidak dipecat, maka lebih baik kamu mengajukan pensiun.""Tapi, pak. Apa salahku? Jangan terlalu percaya bisikan orang, pak. Bagaimana kalau aku difitnah orang, pak. Aku merasa tidak pernah melakukan kesalahan apalagi beberapa bulan belakangan ini, aku terus menunjukkan prestasiku, pak.""Aku dengan beberapa seniormu sudah memutuskan ini dan hal ini akan segera dilakukan. Kalau tidak mau pensiun, siap-siaplah kamu ke mabes untuk menerima pencopotan jabatanmu dari kepala kepolisian di kota Auburn, setelah itu kamu akan di nonaktifkan sambil menunggu pemecatan.""Tapi, pak. Kenapa jadi begini?""Semua sudah kuputuskan. Sejak detik ini, kamu tidak memiliki kuasa apa-apa lagi. Aku sudah menarik brigade mobil yang baru kamu kerahkan, jadi kamu tidak boleh melakukan apapun. mulai detik ini, kamu cuma harus fokus untuk kembali menjadi rakyat biasa."Alfonso merasa sangat terpukul tapi saat dia berusaha meminta penjelasan, kepala kepolisian sudah memutuskan hubungan telepon.Setelah itu, terdengar suara anak buahnya Alfonso yang mengatakan kalau perintah untuk tarik mundur sudah dikeluarkan mabes sehingga brigade mobil yang sudah keluar sesuai perintah dari Alfonso kini sudah ditarik semua dari jalanan untuk kembali ke markas brigade mobil.Alfonso tidak henti-hentinya bertanya-tanya mengapa dia bisa dipensiunkan dengan cara kejam seperti ini padahal dia adalah salah satu rising star di kalangan kepolisian.Tapi sesaat kemudian Alfonso harus menerima nasibnya mengingat keputusan ini datang sendiri dari kepala kepolisian, keputusan yang harus diterima oleh Alfonso.**Di tempat lain, Wilona masih sangat cemas memikirkan Daniel akan ditangkap oleh para polisi apalagi sebelumnya ada banyak sirine yang terdengar di jalanan.Wilona juga menjadi sangat gemas karena Juno belakangan membawa mobil semakin pelan saja. Dia juga semakin cemas melihat Daniel terlihat santai sambil terus memandangnya."Kenapa kamu lihatin aku seperti itu?" protes Wilona."Karena kamu sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, Wilona. Terakhir kali kita bertemu kamu masih berumur 14 tahun.""Iya, tapi ingat, Daniel. Kita ini sedang dalam keadaan dikejar-kejar oleh pihak polisi apa kamu melupakan hal itu, hah!""Iya, aku ingat, Wilona tapi lihatlah keadaan di belakang kita. Tidak terlihat lagi polisi yang mengejar kita, kan? Maka itu berarti kita sudah berhasil menghindari kejaran polisi. Iya, kan?""Sampai kapan? Begitu kita berhenti, para polisi mungkin sudah mengepung kita, apalagi kalian berani berurusan dengan kepala polisi di kota ini.""Sudahlah, Wilona. Kamu jangan berpikir terlalu berat dan kamu harus yakin kalau kita akan bisa mengatasi masalah ini.""Tapi kamu berurusan dengan kepala polisi, Kak Daniel, bagaimana mungkin aku bisa tenang dengan kenyataan itu?""Aku akan buktikan kalau kita bisa tenang." Setelah itu, Daniel meminta Juno untuk membawa mobil ini menuju ke salah sebuah hotel paling terkenal di kota ini."Wah, jangan! Hotel ini berada dekat sekali dengan markas kantor polisi kota ini. Kamu akan ditangkap di sana. Aku tidak akan apa-apa tapi kamu dan teman-temanmu ini akan ditangkap, Daniel.""Sudahlah, kita coba aja dulu. Kata orang, berada di dekat markas musuh, juga adalah tempat paling aman karena musuh pasti tidak akan mengira kalau kita yang sedang dikejar-kejar musuh malah mendekati posisi mereka. Iya kan?" kata Daniel masih tetap tenang.Daniel cuma tersenyum simpul melihat kecemasan Wilona. Wilona tidak henti-hentinya menoleh ke arah belakang untuk mencari tahu kalau ada mobil polisi yang masih mengejar atau tidak.Hingga akhirnya mobil berhenti di halaman parkir Hotel Wilton, hotel termewah di kota ini."Untuk sementara kita menginap di sini, Wilona. Nanti aku akan mencarikan rumah untukmu tapi untuk sementara, kita akan aman di sini karena kamu belum bisa kembali ke rumahmu. Karena kalau kamu pulang, kamu akan dinikahkan dengan Richard, pria yang tidak pantas untukmu itu!""Aku memang ingin lari dari Richard, kak, tapi aku juga mengkhawatirkan kakak. Kakak akan dianggap membawa lari istri orang. Walaupun aku sebenarnya belum resmi menjadi istrinya Richard, tapi dia bisa mengerahkan para polisi untuk menangkapmu, kak.""Aku tidak takut. Yang jelas, satu tekadku saat ini hanya untuk menolong kamu dari orang jahat semacam Richard itu!"Wilona tidak bisa berbuat apa-apa. Dia memang sangat tidak suka Richard dan dia tidak bisa membayangkan hidupnya kalau dia berada di tangan Richard.Saat ini Wilona hanya ingin menjauh sejauh-jauhnya dari Richard tapi di lain pihak, Wilona tidak ingin membuat Daniel terancam bahaya, karena dia tahu Richard dan keluarganya memiliki kekuasaan yang cukup besar di negara ini.Daniel dan Wilona keluar dari mobil dengan terus dikawal ketat oleh Thomas dan Juni.Ternyata Juno sudah memesankan kamar lewat pesanan online sehingga 4 orang ini langsung disambut oleh para pelayan dan dibawa menuju ke lantai 7 mereka akan menginap.Wilona masih merasa cemas. Dia takut mobil-mobil polisi akan segera berdatangan ke hotel ini tapi hingga dia mau masuk ke dalam lift, tidak ada satu sirine pun yang terdengar.Wilona menjadi lega. Dia merasa cukup tenang saat dia tidak mendapatkan tanda-tanda kedatangan mobil polisi.Saat keluar dari lift di lantai 7 Juno menyentuh lengan Daniel dan berbisik, "minta izin untuk bicara.""Ada apa?" tanya Daniel. Daniel melihat keseriusan di wajah Juno ini.Saat ini Wilona sudah berjalan agak ke depan dengan diantar oleh Thomas.Melihat itu, Juno jadi merasa agak leluasa untuk bicara. "Begini, jenderal. Malam ini jenderal sudah ditunggu di acara penggalangan dana kota ini yang diadakan oleh gubernur negara bagian dan walikota kota ini. Jadi, bagaimana, jenderal?""Aku tidak akan ikut dalam acara itu. Ini sudah aku putuskan demikian. Biarkan Brigjen Bryan yang mewakili aku di acara itu.""Baik, jenderal. Oh iya, satu lagi, jenderal. Aku sudah memesankan suatu kamar presiden suite untuk jenderal dan Wilona, adik jenderal.""Apakah kamar itu cuma memiliki satu bed?""Iya, Jenderal Raven.""Ubah itu. Atur supaya aku mendapatkan kamar yang memiliki extra bed.""Baik, jenderal. Maafkan aku yang tidak leluasa untuk bertanya tadi, saat di mobil.""Tidak apa-apa."Setelah itu, Daniel dan Juno berjalan untuk mengikuti Thomas dan Wilona yang sekarang ini sudah berdiri di depan sebuah pintu kamar.Daniel meminta Thomas untuk menyiapkan makan malam
Vanda nampak berbicara dengan beberapa orang. Kemudian dia kembali dan berkata, "Tuh, kan. Ada penjagaan ketat dan undangan sudah habis. Diambil oleh orang-orang terkenal di seluruh Kota Auburn ini. Tidak ada sisa lagi."Vanda mencibir ke arah Daniel. Kamu tidak akan mungkin mendapatkan undangan.""Mudah-mudahan aku bisa mendapatkannya, Ma. Semoga aku bisa," kata Daniel percaya diri."Huh! Mana bisa!""Sudahlah, ma. Ayo kita ke atas." Frans sudah berjalan duluan menuju ke arah lift.Ternyata Lift di basement ini untuk menuju ke arah atas, sedang antri dengan banyak pengunjung yang antusias untuk mengikuti acara pertemuan dengan Jenderal Besar Raven itu.Daniel hanya bisa tertawa dalam hati karena saat ini, dia harus antri berdesakan dengan banyak orang cuma untuk bertemu dengan dirinya sendiri. Daniel antri bersama Wilona, sementara Frans dan"Kenapa kakak senyum-senyum?" tanya Wilona."Eh, aku ... aku senang karena aku bisa bersamamu.""Betulkah? Aku juga senang, kak. Aku senang bers
Di luar lift itu, Daniel melihat Gerry nampak melingkarkan tangannya ke bahu Wilona. Ternyata Gerry sedang mengambil foto selfie berdua dengan Wilona dan Gerry memanfaatkan situasi itu untuk memeluk Wilona.Daniel langsung maju ke depan dan mencengkram tangan Gerry yang sedang memeluk Wilona sehingga Gerry berteriak kesakitan.AARRRRGGGHHHGerry berteriak ke arah anggota militer yang ternyata mengenalnya dan anggota militer yang di lantai 7 ini tidak mengenal Thomas, Daniel maupun Juno.Karena itu, melihat Gary dicengkram tangannya oleh Daniel, mereka langsung mendekat ke arah Daniel dengan sikap mengancam."Hajar dia! Dia berani menggangguku," kata Gerry kepada anggota militer.Gerry memang dikenal oleh anggota militer khususnya di kota ini, karena Gary pernah membagi-bagikan sepeda motor untuk banyak anggota militer di kota Auburn ini.Itu karena Gerry mendapatkan proyek pembangunan markas militer di kota ini karena itulah dia banyak mengenal para prajurit di kota ini.Sementara par
"Lalu bagaimana, jenderal?" bisik Thomas penasaran."Kalian lihat saja apa yang akan terjadi nanti. Sekarang kita ke belakang panggung. Aku yakin mereka sudah menyiapkan jubah dan topiku di sana. Aku ingin masuk sebagai diriku yang lain karena aku ingin mendekati Wilona sebagai diriku yang lain," pungkas Daniel.**Sementara itu di dalam ruangan tempat pertemuan, Wilona, Frans dan Vanda yang diikuti oleh Gary sudah mendapatkan sebuah meja sesuai undangan yang mereka dapatkan.Saat Wilona, Frans dan Vanda melihat sekeliling, mereka mereka melihat ada banyak sekali pengusaha-pengusaha kaya serta pejabat-pejabat terkenal di kota Auburn ini yang duduk mengelilingi meja-meja mereka masing-masing.Ada banyak orang yang antusias untuk bisa melihat atau berada di posisi yang dekat dengan Jenderal Besar Raven, jenderal besar kebanggaan negara ini.Acara ini akan dirangkaikan dengan acara penggalangan dana untuk panti asuhan, panti jompo dan juga kegiatan sosial di negara ini dan ada banyak dar
Terdengar suara mars perang yang dibawakan oleh beberapa drumband para prajurit militer yang berada di samping kiri panggung.Suara gegap gempita terdengar untuk mengiringi kehadiran seseorang yang sangat dihormati yang sedikit lagi akan naik ke atas panggung.Tirai besar di belakang panggung terbuka ini, memperlihatkan keadaan di dalam sana dan terlihatlah di dalam sana seseorang berjubah militer dengan memakai topeng militer dan hanya memperlihatkan kedua bola matanya kini mulai berjalan dengan gagah dari belakang panggung itu untuk menuju ke atas panggung."KITA SAMBUT JENDERAL BESAR RAVEN," teriak MC acara ini.Tepuk tangan semakin riuh terdengar, suara histeris dari banyak wanita semakin jelas terdengar dan yang berteriak histeris itu bukan hanya wanita muda tetapi juga wanita-wanita yang sudah berumur.Para wanita itu sangat mengidolakan Jenderal Besar Raven, sang pahlawan yang telah berhasil mengusir penjajah dari negeri mereka dan bahkan balik mengalahkan dan menguasai negara
Gerry yang melihat cibiran Wilona menjadi sangat malu pada Wilona.Karena itu dia berkata, "tapi, betul loh, jenderal besar. Aku cuma menggunakan nama jenderal sewajarnya dan tidak digunakan untuk hal-hal yang negatif."Gary tidak mau malu di depan Wilona, karena itu , dia berusaha berbohong.Sebenarnya Jenderal Besar Raven ingin segera mengakhiri konfliknya dengan Gary, saat dia melihat Gary sempat berlutut di hadapannya. Tapi karena Gary kembali berusaha membela dirinya maka Jenderal Besar Raven menjadi sangat marah.Sebelum ini, Jenderal Besar Raven sudah mendapatkan bocoran tentang apa saja yang dilakukan Gary selama ini, yang kerap menggunakan nama sang jenderal untuk kepentingan diri sendiri dan untuk mendapatkan proyek-proyek di kesatuan militer kota ini.Gerry bisa saja selamat kalau saja dia tetap berlutut, minta maaf dan pergi dari ruangan ini, tetapi karena penyangkalan yang dilakukan Gary ini, membuat Jenderal Besar Raven menjadi marah.Jenderal Besar Raven memberikan seb
Jenderal besar Raven mengangkat tangannya dan dengan wibawanya yang besar membuat semua wanita yang sedang berteriak-teriak itu langsung terdiam. "Begini, aku ingin menceritakan sebuah kisah di masa laluku. Saat itu aku masih kecil dan aku sempat berada dalam keadaan kelaparan berat dan itu terjadi di kota ini." Jenderal Besar Raven memulai ceritanya. Semua wanita terdiam dan menunggu cerita Jenderal Besar Raven selanjutnya. "Saat itu, aku berada di sebuah pasar. Ketika itu, banyak orang menolak untuk memberikan makanan kepadaku. Hingga tiba-tiba seorang gadis kecil memberikan aku makanan. Makanan yang memberiku kekuatan sehingga bisa menyambung hidupku yang saat itu sudah sekarat.""Karena itu, dalam kesempatan ini, aku ingin mencari jodohku. Aku ingin mencari gadis kecil itu yang sekarang sudah menjadi dewasa. Aku ingin mencarinya dan ingin menikahinya. Karena itu, kalau gadis kecil itu ada di antara kalian, maka bersuaralah. Tapi kalau dia malu, maka aku akan mencarinya dengan m
Revan kecil berhasil menemukan rumah gadis yang memberikan makanan kepadanya itu, karena dia terus mengikuti mobil di mana gadis itu berada dengan cara duduk di belakang mobil itu.Jenderal Besar Raven teringat akan momen saat pertama kali Raven melihat rumah itu, saat dia berada di belakang bak mobil double pick up milik Frans yang dikemudikan oleh seorang sopir.Tapi karena Revan berdiri dengan penuh takjub melihat rumah besar itu sehingga sang supir menyadari kalau ada penumpang gelap di belakang mobilnya.Song sopir langsung menghentikan mobil, turun dari mobil dan menyuruh Raven kecil untuk turun dari mobil. Dia bahkan menampar pipi Raven saat Raven menuruni mobil.Frans langsung memarahi sang supir kemudian Frans melihat tubuh kecil kurus yang terlihat ketakutan setelah ditampar oleh sopir.Saat itu Frans bertanya mengapa Raven naik mobilnya dan menjadi penumpang gelap."Aku ingin bekerja, pak. Aku melihat bapak sangat baik, karena itu, aku ingin bekerja pada bapak. Aku bisa mel