Saat ini, tembakan-tembakan dari helikopter itu, kini sedang mendekatinya. Daniel masih sempat bertahan dengan menembak satu helikopter dengan memakai senjata mesin di bagian kirinya, sehingga helikopter itu meledak di udara.Tapi saat Daniel melihat lima helikopter lainnya menerjang ke arahnya dengan peluru-peluru yang dilepaskan menuju kearahnya, Daniel tahu kalau dia harus berlari menjauh dari tempatnya berada saat ini.Di tempat lain, A Hua telah berhasil membunuh semua lawan-lawannya yang berada di satu truk yang tadi terus mengganggunya itu.Sekarang ini, A Hua kembali fokus untuk membantu Daniel, A Hua sempat kaget saat melihat Davin berhasil menghancurkan sebagian besar musuhnya bahkan mungkin hampir semua musuh telah berhasil dibunuh oleh Daniel, namun sesudah itu A Hua sangat kaget saat melihat ada sekitar lima helikopter yang sedang menuju ke arah Daniel.Daniel langsung berlari. Dia menuju ke arah salah satu mobil prajuritnya, mobil yang sebelumnya mengangkut RPG (senjata
Saat ini, Daniel masih sedang mengumpankan dirinya sendiri supaya helikopter yang tersisa ini mengejarnya.Daniel berdiri di depan sebuah pohon menunggu kedatangan helikopter itu yang datang ke arahnya dengan menyemburkan tembakan-tembakannya dan terus melaju ke arah Daniel berdiri.Dengan cara ini, Daniel yakin, A Hua akan mendapatkan kesempatan atau mendapatkan timing yang pas untuk melakukan tembakan RPGnya.Daniel juga yakin kalau para penumpang dan pilot di helikopter terakhir ini, pasti akan memusatkan perhatian mereka kepada Daniel sehingga mereka tidak akan sadar kalau ada orang lain yang sedang menargetkan mereka.Perkiraan Daniel terjadi dengan sangat tepat, saat helikopter terakhir ini datang memburu ke arah Daniel, tiba-tiba sebuah RPG launcher meluncur dengan deras langsung ke arah helikopter itu dan membuat helikopter itu langsung meledak di udara.Helikopter itu tidak pernah sampai ke tempat Daniel berada karena sudah hancur oleh RPG di tangan A Hua.Setelah helikopter
Daniel dan A Hua, masih berjongkok, mata mereka berdua tertuju ke arah depan sana.Sudah lima menit mereka berdua dalam posisi seperti ini, sebenarnya, sampai saat ini, A Hua masih belum mendengar apa-apa dari depan sana, tapi, A Hua percaya penuh kepada kepekaan pendengaran Daniel yang hebat itu, makanya, A Hua tetap berjongkok tanpa bersuara.A Hua masih ingat dengan kehebatan Daniel sebelumnya saat Daniel berada di depan senjata mesin di padang rumput.Saat itu A Hua bisa melihat kehebatan Daniel yang sambil menembak berhasil menghindar dari beberapa tembakan sniper yang tertuju ke arah kepalanya Daniel.A Hua bisa melihat saat itu, Daniel bisa menghindar dari semua peluru itu, tanpa menatap ke arah datangnya peluru, karena pendengaran hebat atau karena kepekaan hebat yang dimiliki Daniel.Karena, kalau orang memiliki pendengaran yang hebat, tanpa melihat, orang itu akan langsung bisa memperkirakan dari mana datangnya peluru dan ke arah mana peluru akan pergi sehingga, orang itu be
Muncullah beberapa orang lelaki yang berjalan kaki. Mereka membawa senjata api dan nampak sedang berbicara tentang peperangan yang sedang terjadi di negara mereka.Mereka juga membicarakan tentang pasokan narkoba yang agak tersendat karena ada konsentrasi pasukan militer di jalur di mana mereka biasanya lewati untuk membawa narkoba ke arah kota.Mereka berjumlah empat orang dan setelah itu mereka sama-sama membicarakan tentang goyangan seorang wanita yang dipakai mereka di sebuah penginapan di kota yang baru saja mereka datangi.Mereka semua nampak terkesan akan seorang wanita bernama Milena yang goyangannya sangat mantap menurut mereka di antara wanita-wanita yang sempat mereka gauli di panti pijat yang mereka datangi itu.Langkah orang-orang ini semakin mendekati tempat Daniel dan anak buahnya berada sehingga Daniel segera putuskan untuk bertindak.Sebelum melompat, Daniel sudah memberikan isyarat tangan untuk tidak melakukan pembunuhan kepada orang-orang ini karena walau bagaimanap
"Tiba-tiba saat Daniel masih ingin memeriksa senjata mesin di depannya, Daniel mendengar suara ribut-ribut di dekat tempatnya, sehingga Daniel tidak meneruskan kata-katanya dan hanya bisa terdiam."Kenapa?" tanya anggota sindikat narkoba itu."Nampaknya ada sesuatu yang terjadi."Belakangan mulai terdengar suara ribut-ribut di luar sana. Apalagi mulai terdengar suara tembakan di luar sana."Apa yang terjadi?" tanya Daniel kepada Wilson yang baru masuk ke dalam ruangan ini."Militer Emerigo berhasil menemukan terowongan ini. Mereka mulai menyerang pintu menuju ke terowongan ini," jawab Wilson.Daniel menatap Melvin dan juga anggota sindikat narkoba. "Baiklah. Kalian di sini dan segera siagakan senjata mesin untuk menghadapi mereka. Aku akan bantu di dekat pintu." Setelah itu, Daniel segera berjalan menuju ke dekat pintu terowongan.Di depan pintu menuju ke terowongan, Daniel melihat Wilson dan Peter berada di sana sedang siap-siap dengan senjata api di tangan mereka."Apa yang terjadi?
Daniel menunggu hingga Wilson telah lenyap dari pandangannya. Sambil menunggu Wilson mendapat posisi yang bagus untuk mulai melenyapkan musuh-musuhnya secara senyap, Daniel terus memperhatikan keadaan di bawah sana.Daniel melihat ada barisan musuh di belakang sana dengan senjata mesinnya.Senjata mesin yang mirip dengan yang pernah Daniel pakai beberapa jam yang lalusaat dia menghabisi banyak sekali musuh di padang rumput.Melihat posisi senjata mesin itu yang berada agak di belakang dan berada agak di atas di belakang para prajuritnya Emerigo sehingga menjadikan senjata mesin itu menjadi senjata ideal untuk menghabisi musuh sebanyak-banyaknya.Senjata itu jauh lebih ideal daripada senapan otomatis yang Daniel pegang sekarang ini, karena dengan senjata otomatis yang dia pegang sekarang, paling hanya bisa membunuh puluhan musuh dalam beberapa kali tembakan tidak seperti senjata mesin di bawah sana yang bisa membunuh ratusan bahkan bisa ribuan musuh dalam berapa kali tembakan.Karena i
Saat ini, Wilson mengendap-ngendap dengan cara berjalan menunduk agak ke bawah, karena Wilson ingin mengejutkan siapa pun yang sedang berada di balik senjata mesin itu dan Wilson ingin langsung melakukan sebuah serangan mematikan dengan senjata tajam berukuran pendek di tangannya.Wilson mulai mengintip, dia mulai melihat kaki orang yang diincarnya di kejauhan sana sedang berada di belakang senjata mesin itu.Saat ini, Wilson terus mendengar orang dibalik senjata mesin itu terus memberondong tembakannya entah ke arah mana.Wilson takut tembakan-tembakan itu akan mengenai teman-temannya yang berada di atas sana, karena itu, sambil mengendap-ngendap dengan memperhatikan kaki dari sasarannya itu, Wilson semakin mendekati targetnya.Setelah itu, Wilson mulai ancang-ancang untuk melakukan serangannya sambil memegang senjata tajam berukuran pendek di tangannya. Dia menatap ke atas sekali, setelah itu dia mulai bersiap untuk menyerang, tapi ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.Wilson sepe
Daniel dan Wilson terus berjalan mendekati gua dengan Wilson terus memandangi gerakan-gerakan para prajurit yang bergelimpangan di sepanjang jalan karena dia khawatir kalau masih ada prajurit musuh yang pura-pura mati di antara mayat-mayat itu.Wilson terus berjalan dengan memperhatikan prajurit-prajurit itu sehingga dia tidak sadar kalau posisinya sekarang ini sudah berada dekat sekali dengan mulut gua.Daniel yang sebelumnya mengaktifkan pendengarannya untuk mendengarkan ke arah para prajurit yang bergelimpangan itu, kalau-kalau ada yang masih bernafas, sempat tidak menyadari kalau ada gerakan-gerakan dari dalam goa.Saat ini, saat Daniel menyadarinya, sebuah peluru sudah melesat dari arah depan gua. Dengan gerakan refleks, Daniel langsung bertindak cepat.Yang dilakukan Daniel adalah melempar senjatanya. Dia melempar senapan otomatis yang dipegangnya ke arah Wilson dengan sekuat tenaga.Secara logika, peluru pasti akan lebih cepat dari sebuah lemparan, apalagi benda yang cukup ber