Home / Rumah Tangga / MENIKAHI PRIA LUMPUH / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of MENIKAHI PRIA LUMPUH: Chapter 71 - Chapter 80

236 Chapters

BAB 71

“Ayah?”Lucia menghampiri ranjang rumah sakit ayahnya yang memang benar-benar terbaring lemah, dia tak menyangka ayahnya bisa masuk rumah sakit karena terakhir kali mereka bertemu keadaan ayahnya sangat sehat dan bugar.“Lucia.” Ucap tuan Stephen dengan lemah.“Lucia, ayahmu sakit, dia dalam keadaan kritis.” Nyonya Lauren terlihat tampak sangat sedih di depan anak tirinya itu.“Bagaimana bisa terjadi? apa yang terjadi dengan ayah sebelumnya?” Tanya Lucia, dia ingin mencari tahu apa yang membuat ayahnya sampai masuk ke rumah sakit.Nyonya Lauren tampak sangat terpukul. "Kami baru menemukan bahwa ayahmu menderita penyakit serius dalam beberapa bulan terakhir. Dia merasa tidak ingin memberatkanmu dengan masalah ini, jadi dia memilih untuk menjalani perawatan dengan diam-diam."Lucia merasa campur aduk mendengar penjelasan ibu tirinya. Meskipun hubungannya dengan ayahnya tidak selalu baik, tetapi dia masih merasa peduli dan khawatir tentang kondisinya."Bagaimana kabar ayah sekarang? Apak
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

BAB 72

Lucia berjalan tak tentu arah, dia merasa sangat kecewa dengan ayahnya. Sejak kembali dari rumah sakit dia memilih untuk berjalan kaki meskipun dia tahu jarak rumahnya sangat jauh.Tapi dia memilih untuk tetap berjalan kaki agar meredakan rasa sakit hatinya ini. Meskipun hampir malam dia tak merasa ketakutan apalagi kelelahan.Dia berjalan ke tempat pemakaman umum dimana makam ibunya berada, makan disini sangat terawat namun sekarang terlihat sangat sepi karena matahari bahkan hampir benar-benar tenggelam.Untungnya terdapat lampu makam yang membuat Lucia bisa melihat jalan yang dia lewati.Namun, dia bisa melihat seseorang dari tempatnya berjalan ada pria yang sedang duduk dan menghadap ke makam ibunya.“Siapa dia?” Gumam Lucia, dia langsung berjalan cepat untuk menghampiri siapa yang sedang mengunjungi makam ibunya.“Tuan Kaizer?”Tuan Kaizer yang tengah duduk di depan makam ibu Lucia menoleh saat mendengar suara Lucia memanggilnya. Ekspresi kaget dan terkejut terlihat di wajahnya.
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

BAB 73

“Terima kasih, tuan atas tumpangannya.” Ucap Lucia setelah dia keluar dari mobil tuan Kaizer.Tuan Kaizer pun mengangguk, “Bisakah kau memanggilku ayah saja? panggilan tuan terlalu formal untuk kita.” Ucap Tuan Kaizer dengan lembut.Lucia sedikit canggung untuk memanggil pria di depannya dengan sebutan ‘ayah’. Tapi melihat kebaikan pria itu dan hubungan masa lalu ibunya membuatnya mengangguk.“Aku akan memanggilmu ayah, apakah ayah akan mampir?” Tanya Lucia dengan tersenyum lembut.Tuan Kaizer menggeleng, “Aku ada beberapa pekerjaan yang harus aku kerjakan, lain waktu aku akan mampir.” Ucap tuan Kaizer dengan lembut.Lucia tersenyum. "Baiklah, Ayah. Sampai jumpa lain waktu, dan terima kasih lagi atas semuanya."Tuan Kaizer juga tersenyum dan melanjutkan perjalanan dengan mobilnya. Lucia melihat mobil itu menjauh, merasa sangat beruntung telah bertemu dengan pria yang penuh kebaikan ini. Setelah itu, dia masuk ke dalam kediamannya.“Kau sudah pulang?” Tiba-tiba suara pria muncul tiba-t
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

BAB 74

“Ayahmu meminta harta yang baru saja kau dapatkan setelah pencairan asuransi itu?” Tanya Dariel dengan terkejut.Mereka saat ini sedang mengobrol santai setelah terapi yang dilakukan oleh Dariel selesai. Lucia mengangguk, “Bela ingin menikah dengan Ernest dan syarat yang berikan oleh sepupu mu itu adalah saham minimal lima persen dari Filbert Group.” Ucap Lucia dengan jujur.“Apakah kau memberikannya?” Tanya Dariel dengan serius.Lucia menggeleng pelan.Dariel terlihat memikirkan situasi ini dengan serius. "Jadi, apa rencanamu? Apakah kau berencana memberikan harta tersebut kepada Bela?"Lucia menggigit bibirnya ragu-ragu. "Aku belum tahu, Dariel. Aku ingin membantu adik tiriku, tapi itu juga berarti harus merelakan harta yang ibuku tinggalkan padaku."Dariel meraih tangan Lucia dengan lembut. "Keputusan ini sepenuhnya ada pada dirimu, Lucia. Yang penting, pastikan kau membuat keputusan yang kau rasa benar dan yang tidak akan membuatmu menyesal di kemudian hari."Lucia tersenyum kepa
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

BAB 75

Di sebuah restoran yang cukup mewah di ibukota, Bela mengajak Lucia untuk bertemu. Wanita itu dengan tidak sabar menunggu Lucia datang.Hingga pintu masuk restoran terbuka menampilan Lucia yang baru saja datang. Bela langsung berdiri, “Akhirnya kau sampai.”“Apa yang ingin kau bicarakan?” Tanya Lucia langsung pada adik tirinya itu.“Aku ingin kau segera menyerahkan harta itu, aku sangat membutuhkan segera.” Ucap Bela langsung.Lucia merasa agak terkejut dengan tuntutan Bela yang datang begitu saja. "Bela, apakah kita bisa bicara dengan lebih tenang? Ini bukan tempat yang tepat untuk berbicara tentang hal ini."Bela menatap Lucia dengan tatapan tajam, tetapi akhirnya setuju. Mereka berdua duduk di meja yang lebih tenang, memungkinkan mereka untuk berbicara tanpa gangguan.Lucia mulai berbicara, "Bela, aku mengerti bahwa ayah meminta ini, tetapi aku juga punya alasan untuk mempertahankan harta ini. Aku ingin tahu apa yang akan kau lakukan dengan aset ini dan bagaimana itu akan membantum
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

BAB 76

"Kau sedang apa?"Lucia menghampiri Dariel saat dia ingin mengantarkan obat untuk diminum malam hari pada pria itu."Mempersiapkan rapat besok." Ucap Dariel dengan serius tanpa mengalihkan perhatiannya ke arah Lucia.Lucia yang mendengar itu mengangguk mengerti "Aku yakin kau yang akan di pilih menjadi pemimpin Filbert Group selanjutnya.""Aku tak masalah jika bukan aku yang terpilih, asalkan bukan Ernest yang menjadi pemimpin." Ucap Dariel dengan dingin."Kenapa?" Tanya Lucia penasaran.Dariel menatap Lucia sejenak sebelum menjawab, "Ernest adalah seseorang yang terlalu ambisius dan tak akan ragu-ragu untuk mengorbankan siapa pun demi kepentingannya sendiri. Aku telah melihat sisi gelapnya, dan aku tak ingin Filbert Group jatuh ke tangan seseorang seperti dia."Lucia mengangguk, memahami keprihatinan Dariel. "Aku mengerti perasaanmu. Semoga semuanya berjalan sesuai rencanamu."Dariel tersenyum tipis, "Terima kasih, Lucia. Aku akan melakukan yang terbaik untuk mengamankan masa depan p
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

BAB 77

Suasana di ruangan Ernest tampak tegang, pria itu memandang kakeknya dengan hati yang berdebar.Tuan Abert memandang cucunya dengan serius. "Ernest, aku tahu tentang rencanamu untuk mengambil alih perusahaan ini sepenuhnya. Aku juga tahu bahwa ada dukungan kuat dari beberapa petinggi perusahaan. Namun, aku merasa perlu membicarakan ini denganmu secara langsung."Ernest mendengarkan dengan perasaan cemas. Pertemuan ini tidak sesuai dengan rencananya. "Apa yang ingin kau bicarakan, Kakek?"Tuan Abert melanjutkan, "Aku telah mendengar tentang tindakanmu yang telah mempengaruhi para petinggi untuk menolak keputusanku terhadap Dariel yang aku pilih sebagai penerusku selanjutnya. Tindakanmu benar-benar di luar batas dan aku kecewa dengan apa yang kau lakukan.”Ernest merasa semakin tertekan oleh perkataan kakeknya. Dia merasa cemas tentang bagaimana pertemuan ini akan memengaruhi rencananya. Dia tahu bahwa apa yang telah dia lakukan mungkin tidak akan disetujui oleh kakeknya, tetapi dia tid
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

BAB 78

“Maaf saya terlambat.” Seorang wanita cantik tiba di tengah-tengah rapat tersebut, semua orang langsung mengarahkan pandangannya ke wanita tersebut.Tuan Abert tersenyum saat melihat menantunya, “Lucia.” Ucapnya dengan suka cita yang membuat semua orang penasaran siapa wanita itu yang bahkan tuan Abert yang terkenal dingin tampak senang dengan kehadiran wanita itu.Lucia yang hadir di tengah-tengah rapat memang merupakan kejutan bagi semua orang di ruangan tersebut. Ekspresi terkejut dan penasaran tergambar di wajah para petinggi yang hadir. Tuan Abert, meskipun terkejut, terlihat senang dengan kedatangan Lucia.Tuan Hans, sebagai orang yang memimpin rapat, akhirnya bertanya, "Siapa anda? dan bagaimana bisa anda datang kesini?” Tanya tuan Hanse dengan datar.Lucia tersenyum dan menjawab dengan tenang, "Saya datang untuk memberikan suara dalam pemilihan ulang ini, dan saya mendukung Tuan Dariel sebagai pemimpin Filbert Group."Kehadiran Lucia dan dukungannya kepada Dariel semakin memp
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

BAB 79

Suasana pagi ini tampak cerah, Dariel yang sudah aktif memimpin Filbert Group harus berangkat pagi untuk ke kantor.“Makan siang nanti aku akan ke kantormu mengantar obat, ini obat pagi ini yang harus kau minum.” Ucap Lucia dengan sabar sambil meletakkan air putih dan obat Dariel.Dariel tersenyum tipis, “ Terima kasih, Lucia.”“Heem. Apa tubuhmu masih ada yang masih sakit?” Tanya Lucia dengan perhatian.“Masih.” Ucap Dariel dengan segera.Lucia mengerutkan keningnya, padahal dia sudah memprediksi kesembuhan Dariel namun pria itu sampai saat ini belum sembuh sepenuhnya.Dariel hanya bersikap biasa meskipun tahu apa yang ada di kepala Lucia. Rahasia yang Lucia tidak ketahui adalah bahwa dia hanya berpura-pura sakit agar bisa terus tinggal bersama wanita itu dan pernikahan mereka masih tetap terjaga.“Aku akan mengecek ulang catatan kesehatanmu nanti.” Ucap Lucia lalu dia pergi dari sana.Dariel hanya tersenyum tipis, dia rela meminum obat yang seharusnya tidak dia minum karena dia suda
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

BAB 80

“Aku tak berhasil.” Ucap Bela pada Ernest saat mereka bertemu di sebuah cafe yang tak terlalu besar.Ernest yang mendengarnya hanya bersikap datar, “Kau harus membuatnya lebih tertarik denganmu.” Ucap Ernest dengan serius.Bela merasa frustasi. "Aku sudah mencoba, Ernest. Tapi dia selalu menjaga jarak. Aku bahkan datang ke kantornya, tetapi dia terlihat begitu acuh tak acuh padaku."Ernest mengangguk, "Dariel memang sulit ditebak. Dia adalah tipe orang yang berhati dingin dan memiliki prioritas yang berbeda. Kau harus berpikir lebih cerdas tentang cara mendekatinya."Bela menghela nafas. "Aku akan mencoba lagi, tapi aku tidak tahu apa yang bisa aku lakukan. Dia seperti tidak tertarik padaku."Ernest tersenyum tipis. "Kita masih memiliki waktu, Bela. Ingatlah bahwa ini adalah langkah penting dalam rencana kita. Kita tidak bisa menyerah begitu saja."Bela mengangguk, meskipun hatinya masih penuh keraguan. Mereka berdua terus merencanakan strategi mereka untuk mendapatkan Dariel agar mau
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more
PREV
1
...
678910
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status