Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 631 - Chapter 640

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 631 - Chapter 640

1284 Chapters

630. Rahasia Masa Lalu

Keparat!"Suara makian itu begitu keras terdengar bersamaan dengan satu sosok tubuh keluar dari balik rimbunnya pohon. Sosok tubuh yang ternyata seorang nenek ini menggeram dengan pandangan dingin. Tangannya siap digerakkan pada orang yang didengar suara langkahnya tadi dan mengganggu keasyikannya membuang hajat. Tetapi si nenek yang benar-benar merasa terganggu ini urung melakukannya tatkala melihat siapa orang yang berdiri berjarak dua tombak di hadapannya yang sedang memandangnya dengan mata melotot dan kening dikernyitkan.Sesaat sepi mengerjap. Tetapi saat lain, perempuan tua yang keluar dari balik semak tadi membentak, "Orang tua pemarah bau tanah! Mau apa kau berada di sekitar sini, hah? Melangkah perlahan seperti maling, rupanya ingin mengintipku! Keparat betul! Untung aku sudah selesai!"Lelaki tua berpakaian putih kusam dengan rambut dikuncir masih terbeliak seolah tak percaya melihat siapa orang yang berdiri di hadapannya. Kejap lain terdengar dengusa
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

631. Part 2

Lalu dengan memaki-maki panjang pendek, Lelaki tua berkuncir itu melangkah. Tetapi baru beberapa tindak, terdengar suara nyaring yang sesekali diiringi desahan. "Kudengar ada yang menyebut julukan muridku yang kabur itu. Kudengar pula ada yang bertanya soal Ngarai Jala Kematian! Aku bisa menjawab bila orang yang mempunyai tanya bisa menjawab pula pertanyaan ku!"Dua pasang mata yang tajam beralih ke arah kanan Dan masing-masing orang terbeliak tatkala melihat satu sosok tubuh keluar dari balik ranggasan semak Sosok seorang perempuan yang lebih tua dari Dewi Pedang dan Dewa Pemarah ini, mengenakan pakaian panjang warna kuning kebiruan. Terbuka di bagian dadanya yang cukup besar dan sudah kendor, tetapi kelihatan mumbul karena pakaian yang dikenakannya begitu ketat. Wajahnya yang dipenuhi kerutan nampak diliputi bedak putih yang cukup tebal. Bibirnya diberi pemoles yang tebal. Sepasang matanya tajam dan bersinar genit. Perempuan tua yang kelihatan genit ini berhenti pada jarak
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

632. Part 3

Wajah perempuan berbedak itu berubah. Lalu katanya dengan garang, "Perlu kau ketahui, kalau muridku itu sangat menyukai perempuan-perempuan muda! Tadi kudengar, murid Dewi Bulan berada di tangannya! Hik.. hik.. hik.. bisa kubayangkan, kalau dia tak akan melewatkan waktu sekejap pun untuk menggeluti murid Dewi Bulan itu!""Bicaramu benar-benar sontoloyo! Katakan, di mana Ngarai Jala Kematian berada!" geram Dewa Pemarah dengan wajah mengkelap."Tadi kukatakan pula, layani nafsuku maka kau akan kuberikan jawaban yang sangat memuaskan!"Dewa Pemarah terdiam dengan dibuncah kemarahan. Dalam hati dia berkata, "Satu-satunya orang yang saat ini kutemui dan tahu di mana Ngarai Jala Kematian berada hanya perempuan haus birahi ini! Dulu aku bentrok dengannya karena dia memaksaku untuk melayani nafsunya! Sontoloyo! Di usia senja seperti ini ternyata dia masih memiliki nafsu keparatnya!" Lalu katanya dengan mata melotot, "Urusan melayani nafsumu atau tidak urusan belakangan!
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

633. Part 4

Berputar dua kali dan hinggap di hadapannya berjarak satu tombak. Orang yang baru keluar dari air itu seharusnya basah kuyup, tetapi tak nampak sama sekali tetesan air di sekujur tubuhnya."Gila Aku pernah mendengar orang yang bisa mendekam di dalam air berbulan-bulan lamanya. Apakah orang ini yang pernah kudengar namanya dengan julukan Hantu Kali Berantas? Kalau tidak salah kudengar, dia punya hubungan dengan musuh bebuyutanku, Manusia Mayat Muka Kuning. Entah benar atau tidak yang pasti aku pernah mendengarnya," membatin si nenek dengan pandangan tak berkedip.Orang yang berdiri di hadapannya seorang lelaki bertubuh kurus. Wajahnya cekung dengan anggota tubuh di wajahnya seakan melesak ke dalam. Kedua tangannya nampak lebih panjang dari ukuran lengan manusia layaknya, menjuntai seakan tak memiliki tenaga. Mengenakan pakaian putih-putih yang sangat terang. Di keningnya terdapat sebuah ikat kepala dan tepat di keningnya terdapat logam terang yang bermotifkan ikan pari.
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

634. Part 5

Namun belum sempat Dewi Pedang menjalankan maksud, Hantu Kali Berantas melakukan gempuran yang sama, membuat si nenek harus pontang-panting sekarang. Tetapi tiga jurus berikutnya, si nenek berhasil menghindarkan diri dari serangan aneh lelaki berkulit putih terang itu. Dengan cepat dia mendongak. Kedua tangannya di rangkapkan di depan dada. Kaki kanannya ditarik mundur setengah lingkaran. Dan tatkala Hantu Kali Berantas melakukan serangan, si nenek cepat memutar kedua tangannya. Seketika hawa panas mendera dan menindih gelombang dingin yang keluar dari setiap gerakan Hantu Kali Berantas.Memekik tertahan orang berkulit putih terang ini. Dengan segera dia membuang tubuh ke kiri. Keadaan semacam inilah yang ditunggu oleh Dewi Pedang. Karena ilmu 'Bidadari Tebar Nyawa' ilmu yang jarang sekali digunakan, memang hanya berkisar pada pancingan belaka. Gebrakan sebenarnya tatkala lawan tak berani melakukan bentrokan. Dan jarang sekali yang nekat melakukan bentrokan, karena bisa hangu
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

635. Part 6

"Setan!" geram Dewi Pedang yang masih dibuncah kemarahan karena keinginannya untuk menghabisi Hantu Kali Berantas gagal. "Bicara bertele-tele! Katakan siapa orang yang telah menolong Hantu Kali Berantas?"Perempuan jelita yang di pergelangan dan di jarijari tangannya terdapat gelang dan cincin bertakhtakan berlian tersenyum. "Kau memang selalu tak sabaran. Padahal menunggu beberapa saat bukan pekerjaan yang merepotkan.""Selalu berbicara bertele-tele!" geram si nenek berkonde yang sudah tak sabar hendak melanjutkan perjalanan mencari Beruang Mambang.Masih tersenyum perempuan berbaju panjang biru kehitaman menyahut, "Sindung Ruwit."Untuk sesaat si nenek berkonde terdiam. Lalu terdengar suaranya penuh geram, "Keparat! Mau apa manusia celaka itu muncul kembali ke rimba persilatan, hah!""Berita yang kudengar, kalau ada sesuatu yang dimiliki oleh Iblis Cadas Siluman. Sesuatu yang tentunya sangat berharga sekali karena beberapa orang tokoh utama golon
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

636. Part 7

"Jangan asal bunyi!""Kunti... tadi telah kukatakan aku tidak begitu yakin." "Dewi Pedang menggeram panjang pendek.Mata Dewa berkata, "Persoalan telah banyak membentang. Mungkin terlalu rumit bila dilaksanakan secara keseluruhan dan bersama-sama. Lebih baik membagi persoalan. Yang paling pokok, ada beberapa orang yang mencari Iblis Cadas Siluman. Ini perlu ditangani. Kendati masing-masing di antara kita tak begitu dekat dengan Iblis Cadas Siluman, kita akan tetap membantunya."Wajah Dewi Pedang tertekuk. Dia teringat bagaimana Iblis Cadas Siluman membantunya melepaskan diri dari sedotan hawa panas Keranda Kematian. Kendati dia bermaksud untuk membalas budi terutama mengetahui banyaknya orang-orang yang boleh dibilang dari golongan atas mencarinya tetapi si nenek berkonde tetap hendak mencari Beruang Mambang terlebih dahulu. Dia tak ingin rahasia yang dipendamnya terbongkar."Kalau kita sudah sepakat dengan persoalan ini, aku hendak meneruskan men
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

637. Part 8

"Kurobek mulut kotor sontoloyomu!"Dengan jurus 'Sinar Ungu'-nya, Dewa Pemarah berusaha mencecar. Berulang kali sinar-sinar ungu yang sesekali menerangi tempat itu mengerjap. Tetapi Nenek Cabul dengan mudah nienghindarinya. . 'Suatu ketika mendadak saja perempuan genit itu meloncat dengan teriakan keras. Tangan kanannya digerakkan.Braaakk!Entah pohon yang keberapa yang lagi-lagi tumbang dan ambruk menimbulkan suara berdebam keras. Nenek Cabul mengertakkan rahangnya karena lagi-lagi pula serangannya sia-sia. Dengan kemarahan makin meninggi, dia menerjang kembali. Tak tanggung lagi, kedua tangannya yang telah berubah menjadi warna merah digerakkan.Wuuuttt! Wuuuttt!Menghampar sinar merah yang mengeluarkan suara menggidikkan. Dewa Pemarah menggeram. 'Dia putar tubuhnya ke kiri setengah lingkaran. Bersamaan dengan itu, kaki kanannya disentakkan ke depan. Serangkum angin keras menderu dan menahan gempuran sinar merah yang dilepaskan si Nenek
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

638. Part 9

"Setan! Kurobek mulutmu!"Seketika si Nenek Cabul menggerakkan tangan kanannya. Selarik sinar merah sudah menderu deras.Blaaarr!Dahan di mana Si Buta dari Sungai Ular duduk tadi langsung pecah menjadi serpihan, sementara pohon itu seketika meranggas. Dedaunannya berguguran bagai hujan belaka. Perempuan cabul ini mengertakkan giginya tatkala menyadari kalau pemuda yang diserangnya berhasil menghindar. Bahkan yang mengejutkannya tatkala mendengar suara si pemuda. "Aneh! Kenapa marah sekali? Bukankah yang kukatakan tadi benar?" Lalu seperti tak menghiraukan pandangan penuh amarah dari Nenek Cabul, Manggala mengalihkan pandangan pada Dewa Pemarah yang melotot, "Bagaimana, Kek" Apakah tubuhnya benar-benar mengasyikkan atau hanya semacam keranjang sampah?"Dewa Pemarah mendengus. "Sontoloyo! Datang tidak bilang-bilang! Bikin urusanku jadi panjang saja!" Manggala tertawa pendek dan berseloroh, "Apakah aku harus mengatakan kedatanganku di saat perempuan berbeda
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

639. Part 10

Manggala menjawab tidak sabar. “Aku tidak punya banyak waktu! Bila kau mau turut, silakan! Bila tidak jangan umbar lagi pertanyaan!""Bagaimana kau....""Urusan bagaimana atau tidak urusan belakangan! Aku pergi!" sentak Manggala gemas sambil melesat pergi.Dewa Pemarah yang masih kesal karena kemunculan si pemuda membuat Nenek Cabul berlalu sebelum mengatakan di mana Ngarai Jala Kematian berada, langsung ikut melesat pergi  sambil berseru, "Berani tinggalkan aku, kupotek-potek tulang dalam tubuhmu!"-o0o-Sebenarnya, apa yang terjadi? Sebaiknya, kita lihat dulu apa yang terjadi setelah Si Buta dari Sungai Ular meninggalkan Manusia Serigala dan Angin Racun Barat. Tatkala Manusia Serigala melolong keras dan lolongannya terdengar oleh Beruang Mambang yang kebetulan berada tak jauh dari lembah itu, segera saja orang berkepala plontos yang sekarang yakin kalau Angin Racun Barat dibawa kabur oleh Manusia Serigala, segera mencari asal lolongan
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more
PREV
1
...
6263646566
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status