Wajah perempuan berbedak itu berubah. Lalu katanya dengan garang, "Perlu kau ketahui, kalau muridku itu sangat menyukai perempuan-perempuan muda! Tadi kudengar, murid Dewi Bulan berada di tangannya! Hik.. hik.. hik.. bisa kubayangkan, kalau dia tak akan melewatkan waktu sekejap pun untuk menggeluti murid Dewi Bulan itu!""Bicaramu benar-benar sontoloyo! Katakan, di mana Ngarai Jala Kematian berada!" geram Dewa Pemarah dengan wajah mengkelap."Tadi kukatakan pula, layani nafsuku maka kau akan kuberikan jawaban yang sangat memuaskan!"Dewa Pemarah terdiam dengan dibuncah kemarahan. Dalam hati dia berkata, "Satu-satunya orang yang saat ini kutemui dan tahu di mana Ngarai Jala Kematian berada hanya perempuan haus birahi ini! Dulu aku bentrok dengannya karena dia memaksaku untuk melayani nafsunya! Sontoloyo! Di usia senja seperti ini ternyata dia masih memiliki nafsu keparatnya!" Lalu katanya dengan mata melotot, "Urusan melayani nafsumu atau tidak urusan belakangan!
Last Updated : 2024-02-24 Read more