Keadaan itu membuat si nenek berhidung bulat ini yang sudah berhenti berkelebat kembali menjadi makin jengkel. "Lebih dungu lagi apa yang kubuat ini! Orang tadi tidak ketemu, justru aku semakin tersesat! Sinting! Tetapi..." Si nenek terdiam dengan kening dikernyitkan. Lalu terdengar desisannya pelan, "Mengapa kucium perubahan hawa di sini? Kalau sejak tadi yang tercium hanya bau bunga, pepohonan dan tanah, sekarang mengapa kucium sesuatu bau darah... Seperti terhalang oleh sebuah... Hmm... aku tahu, aku tahu!"Sambil pandangi sekitar tempatnya berdiri, si nenek bersuara keras, menggema karena suasana di sana begitu sunyi, "Kau mungkin pandai menyembunyikan diri! Tetapi siapa pun dan apa yang telah kau lakukan, kau tak bisa sembunyikan bau darah dari hidungku! Aku tak tahu apakah kau terluka ataukah kau membawa sesuatu yang berdarah! Tetapi... jelas sekali, ya... sangat jelas kalau kau terluka dalam. Karena darah yang kucium itu seperti terhalang sesuatu...."Sepi mengg
Last Updated : 2024-02-29 Read more