Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 651 - Chapter 660

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 651 - Chapter 660

1284 Chapters

650. Part 2

Lelaki yang berdiri lima langkah dari yang pertama bicara, mengalihkan pandangan. Dia seorang lelaki tua kurus berwajah cekung, yang diliputi oleh kerutan. Pakaiannya putih terang dan mengenakan ikat kepala yang di tengahnya bergambar ikan pari. Dari wujudnya yang cukup menggetarkan nampak ada dua keanehan. Pertama, kulit lelaki berwajah cekung itu putih terang tak seperti kulit orang kebanyakan. Kedua, sepasang tangannya nampak lebih panjang dari ukuran manusia biasa."Kendati aku membenarkan perkataanmu, tetapi untuk saat ini rasanya aku tak bisa mempedulikan soal itu. Dewi Pedang telah membuka urusan denganku. Keparat! Ternyata musuh bebuyutan adik seperguruanku si Manusia Mayat Muka Kuning, memang tergolong orang yang cukup ditakuti."Lelaki yang pertama bicara tadi yang di punggungnya terdapat sebilah pedang tipis, keluarkan dengusan. Bibirnya yang memerah tanpa polesan seperti bibir seorang darah perawan menekuk. Kejap lain, sepasang matanya yang tajam dialihkan
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

651. Part 3

"Setan laknat! Kalian berdua manusia-manusia keparat yang berani menjalankan siasat busuk padaku! Untungnya, aku tidak terlambat tiba di sini dan berada pada saat yang tepat ketika kedua manusia keparat itu merencanakan hendak membokongku dari belakang! Bagus! Akan kuikuti permainan celaka kalian!" geram si pemilik mata kelabu itu.Dua orang yang terbahak-bahak itu menghentikan tawa masing-masing. Seolah tak sengaja keduanya saling pandang. Sejurus kemudian, keduanya meninggalkan tempat itu diiringi tawa keras kembali.Dua tarikan napas berikutnya, orang yang mengintip tadi keluar. Ternyata orang itu seorang nenek berbedak putih dengan bibir dipoles warna merah cukup tebal. Pakaiannya kuning kebiruan, terbuka di bagian dadanya yang kendati cukup besar namun sudah kendor. Orang yang tak lain Nenek Cabul ini menggeram dingin. Kejap lain terlihat bibirnya menyungging senyuman yang menakutkan."Akan kuikuti apa mau kalian. Dan kalian akan mendapatkan sesuatu yang ta
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

652. Part 4

Orang yang berkelebat tadi itu segera memutar kepala. Sejenak sepasang matanya yang celong ke dalam menatap perempuan setengah baya di hadapannya. Kejap lain, sosok yang memang Iblis Cadas Siluman ini mendengus seraya berucap."Benar-benar tak kusangka kalau akan berjumpa denganmu di sini, Dewi Bulan. Bagus! Kebetulan aku sedang bingung! Apakah kau tahu jalan keluar dari tempat sialan ini!"Dewi Bulan tersenyum dan membatin, "Pantas gerakan tubuhnya agak ragu-ragu dan dia berhenti tadi. Rupanya dia tersesat." Lalu katanya tetap tersenyum,"Aku tak tahu jalan keluar kemana yang akan kau tempuh. Aku datang dari arah barat, melintasi sebuah perdataran luas. Bila memang bukan itu yang kau maksud, aku tak tahu jalan keluar lainnya dari tempat ini."Perempuan tua berhidung bulat dengan bibir tebal ini memandang ke arah barat. Sambil mengalihkan pandangannya lagi pada Dewi Bulan dia berkata, "Jalan mana pun yang kau tunjukkan akan tetap kutempuh. Sudah hampir ti
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

653. Part 5

"Tidak sama sekali. Tak ada dugaan itu padaku. Memang mengherankan sebenarnya. Tetapi inilah kenyataannya, kalau kau memang tak tahu benda apakah itu."Iblis Cadas Siluman hanya menggeram. Dewi Bulan melanjutkan kata-katanya, "Banyak tanya yang harus ditemukan jawaban sebenarnya, karena persoalan ini cukup pelik dan penuh liku. Tetapi rasanya, kita tak bisa meneruskan cakap sementara kita tak tahu nasib murid masing-masing....""Jangan menjadi orang yang suka menunda urusan!""Tak ada rencana menjadi orang yang seperti kau katakan. Terlalu lama bicara pun saat ini tak ada guna, karena pokok urusan sudah kita ketahui, kalau beberapa prang golongan sesat sedang memburumu dan tentunya akan mencelakakanmu. Benda sakti apa yang mereka hendaki kita tak tahu sama sekali. Berarti yang tepat saat ini adalah, membiarkan mereka menemukan dirimu. Tetapi, persoalan tentang murid kita masing-masing belum tertuntaskan. Entah yang mana yang hendak kau dulukan, itu terserah pada
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

654. Part 6

Keadaan itu membuat si nenek berhidung bulat ini yang sudah berhenti berkelebat kembali menjadi makin jengkel. "Lebih dungu lagi apa yang kubuat ini! Orang tadi tidak ketemu, justru aku semakin tersesat! Sinting! Tetapi..." Si nenek terdiam dengan kening dikernyitkan. Lalu terdengar desisannya pelan, "Mengapa kucium perubahan hawa di sini? Kalau sejak tadi yang tercium hanya bau bunga, pepohonan dan tanah, sekarang mengapa kucium sesuatu bau darah... Seperti terhalang oleh sebuah... Hmm... aku tahu, aku tahu!"Sambil pandangi sekitar tempatnya berdiri, si nenek bersuara keras, menggema karena suasana di sana begitu sunyi, "Kau mungkin pandai menyembunyikan diri! Tetapi siapa pun dan apa yang telah kau lakukan, kau tak bisa sembunyikan bau darah dari hidungku! Aku tak tahu apakah kau terluka ataukah kau membawa sesuatu yang berdarah! Tetapi... jelas sekali, ya... sangat jelas kalau kau terluka dalam. Karena darah yang kucium itu seperti terhalang sesuatu...."Sepi mengg
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

655. Part 7

"Tunggu..."Seruan Beruang Mambang terputus karena perempuan tua bertelinga satu ini sudah menggerakkan kepalanya ke arah kanan. Dari tiga buah anting yang mencantel di telinga satu-satunya mendadak saja melesat tiga sinar hitam yang menggidikan.Mendapati serangan yang tidak terduga ini, Beruang Mambang tersentak Sambil keluarkan seruan terkejut, orang berkepala plontos ini cepat melompat ke samping. Blaaar! Tiga larik sinar hitam yang melesat dari tiga buah anting di telinga kiri si nenek itu menghantam sebatang pohon di belakang Beruang Mambang tadi. Seketika terdengar letupan keras bersamaan hangusnya pohon itu. Dedaunannya saat itu pula meranggas, jatuh luruh menjadi serpihan.Mendapati keadaan itu, Iblis Cadas Siluman tak mau bertindak ayal. Penculikan yang dilakukan orang tinggi besar bermata satu ini cukup menyakitkan hatinya. Apalagi mengingat kalau sampai saat ini muridnya belum juga ditemukan. Terlebih-lebih mengingat ucapan Beruang Mambang tadi kalau
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

656. Part 8

Dua orang yang bercakap-cakap itu tak lain adalah Sindung Ruwit dan Hantu Kali Berantas, yang selain sedang mencari Iblis Cadas Siluman juga mempunyai rencana untuk mengkhianati Nenek Cabul, perempuan lanjut usia yang memerintahkan mereka untuk mencari Iblis Cadas Siluman.Lelaki berwajah lonjong itu mengalihkan pandangannya pada Hantu Kali Berantas. "Aku pun sudah tidak sabar untuk melakukan segala rencana! Tetapi sebelum kita menemukan Iblis Cadas Siluman dan mengetahui apakah benar benda yang kita cari itu sebuah benda yang teramat sakti, kita tak akan bisa melakukan rencana itu."Mendengar kata-kata kambratnya itu, Hantu Kali Berantas mendengus gusar. Dan tanpa sepengetahuan mereka, sepasang mata tajam memperhatikan dari atas sebuah pohon. Sosok orang yang sedang memperhatikan itu terhalang oleh rimbunnya dedaunan."Dua orang datang dan membicarakan soal benda sakti milik Iblis Cadas Siluman. Apakah mereka orang-orang yang dimaksud Raja Arak dan Naga Selatan
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

657. Part 9

Hantu Kali Berantas cuma menganggukkan kepalanya. Sindung Ruwit tersenyum. "Dasar perempuan tua tolol! Kau tidak tahu rupanya apa yang kami rencanakan!" tawanya dalam hati.Tetapi hanya sekejap saja. Karena di kejap lain dia sudah melongo tatkala mendengar kata-kata Nenek Cabul, "Sindung Ruwit! Aku butuh kehangatan! Kebetulan tempat ini sepi! Ayo, layani apa yang kuinginkan!""Tetapi....""Sejak kapan kau menolak kutawarkan kenikmatan, hah!" putus Nenek Cabul dengan kedua mata mendelik Betapa geram sebenarnya Sindung Ruwit. Tetapi dia tak bisa melakukan apa-apa. Dalam hatinya dia berkata, "Suatu saat nanti. Ya, bila saatnya tiba."Sementara itu Hantu Kali Berantas hanya tersenyum-senyum saja. Tetapi senyumannya putus tatkala mendengar suara Nenek Cabul yang sudah menarik tangan Sindung Ruwit ke balik ranggasan semak belukar, "Kau tunggu di situ! Karena setelah lelaki keparat ini, kau harus melanjutkan yang tersisa!"Hantu Kali Berantas menekuk waja
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

658. Part 10

"Apakah Nenek Cabul....""Tidak! Bukankah kau juga mendengar kalau perempuan cabul itu hendak menunggu Iblis Cadas Siluman di Gunung Lintang?"Hantu Kali Berantas terdiam beberapa saat. Lalu, katanya, "Kalau memang demikian, berarti di tempat sialan ini sebelumnya telah terjadi pertarungan. Sindung Ruwit... ke mana jalan yang kita tempuh sekarang?""Menilik keadaan, sangat sulit menentukan arah mana yang kita tuju bila maksudmu untuk mencari tahu siapa yang telah bertarung. Tetapi sebaiknya kita terus melangkah, tapi ke arah Utara."Hantu Kali Berantas terdiam. Dari wajahnya nampak sekali kalau lelaki berlengan lebih panjang dari lengan manusia layaknya berpikir. Kejap lain dia sudah berkata, "Kita teruskan langkah. Siapa tahu nasib baik datang. Kita dapat menemukan Iblis Cadas Siluman."Kedua tokoh sesat itu segera melanjutkan langkah. Setelah beberapa saat, Si Buta dari Sungai Ular yang bersembunyi di balik ranggasan semak belukar muncul dan berk
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

659. Part 11

"Setan keparat!" maki Hantu Kali Berantas yang menyerang dengan kedua tangan lenturnya yang seperti dilempar. Dan setiap serangan yang dilakukan, hasilnya sungguh mengerikan. Dedaunan dari sebuah pohon langsung berguguran.Lelaki berkulit putih terang ini mundur tiga tindak seraya berseru, "Sindung Ruwit! Anting-anting di telinga perempuan tua keparat itu benar-benar dahsyat! Apakah memang benda-benda itu yang kita cari?"Sindung Ruwit yang mundur pula seraya mengatur napas menyahut dengan sorot mata tajam pada Nyi Randa Barong, "Rasanya memang benda-benda itu yang dimaksudkan Nenek Cabul. Tetapi, yang diinginkan Nenek Cabul hanya anting yang berada di tengah. Aku yakin, anting itu lebih dahsyat dari yang lainnya. Hanya saja, Iblis Cadas Siluman seperti tak mengetahuinya. Karena sejak tadi dia terus-terusan menyerang seperti itu.""Berarti, kita memang harus nekat mencecarnya.? Sebelum dia menyerang dengan sinar-sinar hitamnya itu, dia tak banyak bisa berbuat. T
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more
PREV
1
...
6465666768
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status