Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 671 - Chapter 680

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 671 - Chapter 680

1284 Chapters

670. Anting Mustika Iblis Cadas Siluman

“Mampuslah kalian berdua! Heaaaa....!"Secepat kilat Si Buta dari Sungai Ular menyambar tubuh Dewi Berlian yang masih terbengong seperti teringat sesuatu.Blaam!Tanah di mana keduanya berada tadi rengkah, muncrat dan membentuk lubang sedalam setengah tombak yang mengeluarkan asap. Pangeran Merah yang sepertinya mengetahui gelagat tidak baik, tak mau bertindak ayal. Dia terus mencecar dengan gempuran demi gempuran yang mengerikan. Si Buta dari Sungai Ular terus menghindar seraya membopong tubuh Dewi Berlian. Dapat dirasakan perubahan serangan Pangeran Merah yang lebih garang. Kalau tadi dia selalu banyak omong semata memperlihatkan kesombongannya, kali ini sepertinya dia tak ambil peduli. Bahkan seperti menutupi sesuatu. Dan ini membuat Si Buta dari Sungai Ular berpikir. "Sinting! Apakah ada sesuatu yang membuatnya menyerang ganas seperti itu? Serangannya memang ganas, tetapi wajahnya nampak ketakutan? Apakah... oh! Apakah ini terjadi karena peristiwa tak
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more

671. Part 2

Manggala yang menduga kalau Pangeran Merah mempunyai sebuah rencana namun tak menyangka kalau rencana pemuda itu menyerang Iblis Cadas Siluman, segera menggerakkan tangan kanannya.Wussss!Menghampar hawa panas dari Tenaga Inti Geledek yang menghanguskan ranggasan semak belukar. Bukan kearah Pangeran Merah. Melainkan ke arah Iblis Cadas Siluman! Merasakan hawa panas menderu ke arahnya, Iblis Cadas Siluman hentikan serangannya pada Nenek Cabul. Sambil memaki keras perempuan bertelinga sebelah itu bergulingan ke kiri, dan secara tidak langsung loloslah si nenek dari bokongan Pangeran Merah. Sementara itu, melihat Iblis Cadas Siluman bergulingan, Nenek Cabul segera lancarkan serangan yang sejak tadi ditunggu.Des! Des!Iblis Cadas Siluman masih sempat menggerakkan kedua tangannya. Bahkan masih sempat menggerakkan telinganya yang langsung melesatkan tiga sinar hitam yang mencelat dari tiga buah antingnya."Aaakhhhh....!"Nenek Cabul menjerit ter
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more

672. Part 3

"Kau harus mampus pula, Si Buta dari Sungai Ular!" suaranya keras, memancarkan kemarahan tinggi. Selagi perempuan berpakaian panjang biru tua yang terbelah empat bagian hingga pinggang ini menggeram, terdengar satu suara diiringi tawa berderai panjang, "Kau boleh menjalankan maksud untuk membunuh siapa saja yang kau inginkan, Permata? Tetapi sebelumnya, aku ingin tidur denganmu!"Seketika Dewi Segala Impian palingkan kepala ke kanan. Sepasang matanya menyipit dalam, menatap tak berkedip pada seorang lelaki tua berkulit hitam legam yang berdiri dua tombak di hadapannya."Resi Hitam!" desisnya kemudian.Orang yang baru datang yang dipanggil dengan sebutan Resi Hitam itu menyeringai lebar. Seluruh tubuhnya benar-benar dihiasi oleh warna hitam legam. Rambutnya panjang acak-acakan. Tubuhnya tinggi kurus tanpa mengenakan pakaian. Dan mengenakan celana pangsi warna hitam. Di kedua lengan bagian atas, masing-masing melingkar tiga buah gelang yang terbuat dari perunggu.
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more

673. Part 4

"Celaka! Bila dia terus menerus menyerang seperti ini, aku tak akan mungkin bisa menang! Malah konyol karena akan menjadi sasaran serangan yang dilepaskan seenak perut oleh perempuan keparat itu!" rutuk Resi Hitam seraya alirkan hawa murni ke dadanya.Kejap lain rasa sakit yang dideritanya berangsur lenyap. Kendati demikian, darah sudah merembas di ujung kedua bibirnya. Dan ini semakin menambah kemarahan Resi Hitam."Perempuan pengkhianat yang jual mahal! Keluar kau! Jangan berlaku seperti anak kecil bermain petak umpat!* serunya lantang dibaluri kemarahan tinggi.Suaranya yang dialirkan tenaga dalam itu menggebah sampai puluhan tombak dan menggugurkan dedaunan. Bahkan seperti terhajar oleh angin keras, beberapa ranggasan semak terpapas rata ujung-ujungnya. Tetapi sosok Dewi Segala Impian tidak muncul juga.Membuat lelaki hitam itu bertambah garang. Kali ini dia tak mau kecolongan lagi. Kedua tangannya segera digerakkan ke tanah di sekitarnya. Seketika it
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more

674. Part 5

Kini tinggal Dewi Berlian yang termangu sambil menatap perginya Si Buta dari Sungai Ular. Seraya keluarkan napas panjang, gadis berpakaian merah muda itu membatin, "Kang Manggala... sekian lama aku merindukan dirimu. Tetapi di saat perjumpaan kita, keadaan tak memungkinkan. Kau sudah cepat berlalu kembali sementara rinduku belum tuntas...."Sesaat murid Dewi Bulan ini terbelenggu dalam rasa cinta kasihnya. Tetapi kejap lain dia tak mau terlalu lama berada dalam emosi rindunya. Dilihatnya sosok Iblis Cadas Siluman yang masih memejamkan kedua matanya. Telinga kirinya kini dihiasi oleh darah kering setelah dihentikan oleh Si Buta dari Sungai Ular tadi. "Nek... bagaimana keadaanmu?" tanya Dewi Berlian, Mulut keriput Nyi Randa Barong terbuka, desisan pelannya terdengar, "Aku tidak apa-apa..... Ke mana Si Buta dari Sungai Ular?""Dia hendak mencari orang yang telah menyambar Anting Mustika Ratu, Nek."Terdengar keluhan pelan Iblis Cadas Siluman. "Aku ingat... aku inga
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more

675. Part 6

Iblis Cadas Siluman berdiri. Sambil membuka mata lebih lebar dia menghardik, "Jangan campuri urusanku! Lebih baik kau urus Dewi Pedang!" Lalu dipalingkan kepalanya pada Dewi Berlian yang sejak tadi mendiamkan saja kedua orang tua itu saling bentak, "Bocah Ayu! Kau tinggal pilih! Ikut denganku atau ikut dengan manusia sontoloyo itu!"Bagi Dewi Berlian saat ini, ikut dengan kedua-duanya pun tak jadi masalah. Bahkan ditinggal keduanya pun bukan masalah besar. Karena diam-diam gadis yang di keningnya terdapat sebutir berlian yang berkilauan, mempunyai rencana untuk mencari Si Buta dari Sungai Ular. Makanya dia berkata, "Aku tak memilih ikut dengan siapa-siapa. Biar aku sendiri saja.""Kalau itu pilihanmu, terserah! Akan kucari Datuk Bayangan keparat itu sebelum dia bikin ulah dengan Anting Mustika Ratu!" kata Nyi Randa Barong lalu menyambung dalam hati, "Seingatku, Datuk Bayangan punya urusan dendam dengan Raja Arak. Apakah manusia sesat itu sekarang bermaksud mencari Raja
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

676. Part 7

Lalu gadis ini melanjutkan kata batinnya, "Aneh! Mengapa semakin lama aku berada bersama Manusia Serigala, semenjak secara tak langsung dia menyelamatkanku dari tangan Beruang Mambang, aku merasa begitu dekat dengannya. Bahkan kurasakan aku takut kehilangan dirinya. Apakah ini cinta? Tidak! Aku tak merasa memiliki rasa cinta pada Baruna, kendati kulihat sekarang ini dia selalu nampak malu-malu. Apakah dia mencintaiku? Tidak, ini tidak boleh terjadi. Aku mencintai Kang Cakra. Ah... entah di mana Kang Cakra berada? Apakah dia saat ini merindukanku?"Untuk sesaat, murid Iblis Cadas Siluman yang mencintai Cakra alias Pendekar Judi terdiam. Terbayang kisah cintanya yang hanya bertepuk sebelah tangan. Dan karena itulah dia nekat keluar dari Cadas Siluman untuk melupakan segenap gundah hatinya. Dan tanpa disangka, dia bertemu dengan pemuda itu di saat si pemuda terluka parah akibat serangan Iblis Seribu Muka yang akhirnya menyamar sebagai Pendekar Judi."Bila dia memang merin
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

677. Part 8

"Tetapi Guru tidak ada di sana.""Ke mana, Gurumu?""Kata Guru, dia hendak mencari Nenek Randa Barong. Pulangnya tidak tahu kapan. Aku kan jadi kesepian, makanya aku main-main saja. Padahal kalau Guru tahu, aku bisa kena marah, Kakak Diah...."Diah Srinti tersenyum melihat kepolosan yang diperlihatan bocah perempuan kecil ini. Namun sebelum dia berkata apa-apa, mendadak saja terdengar seruan, "Itu dia gadis kecil yang memukuliku, Ayah!"Berjarak tiga tombak dari mereka, telah berdiri empat sosok tubuh. Tiga sosok tubuh tinggi besar dengan wajah garang. Di tangan masing-masing terdapat sebuah parang besar. Sementara yang seorang lagi, seorang remaja kira-kira berusia empat belas tahun. Pipinya nampak sembab. Dan matanya tajam menatap Naga Kecil yang telah berkacak pinggang dengan mata melotot"Lagi-lagi kau! Apakah kau mau kupukuli lagi, hah!" seru gadis kecil itu dengan suara lantang.Remaja itu mundur satu tindak dengan pias, tetapi tangann
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

678. Part 9

"Lho, lho? Kenapa ingin membunuhku? Apa salahku, sih? Kalau kalian ingin pemanasan dulu kan lebih baik sekalian? Ayo sini lagi! Ayo!" Seruan Naga Kecil membuat panas hati Harjo Pati.Dengan garang dia sudah mencelat, disusul dua temannya ke arah Naga Kecil. Tetapi Angin Racun Barat berpikir lain. Dia tak mau bocah kecil itu akan mengalami nasib naas kendati sejak tadi bocah itu berhasil menghindari setiap serangan. Makanya gadis berbaju ringkas biru kehitaman ini sudah melompat. Hanya dengan dua kali menggerakkan tangannya, parang di tangan masing-masing orang telah pindah tempat. Lalu....Trak!Tiga parang besar itu patah sekali potek.Ciutlah hati ketiga orang itu mendapati kesaktian gadis berkepang dua. Masing-masing orang segera mundur dengan wajah pias. Harjo Pati langsung menarik tangan putranya yang nampak tidak puas."Kenapa harus pergi, Ayah? Ayo, hajar bocah sialan itu! Hajar, Ayah! Dia... adduuuhhh!"Tangan kanan Harjo Pati sudah
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

679. Part 10

Lelaki ini kembali menyeringai puas."Lebih baik kutinggalkan tempat ini sekarang. Mumpung keadaan tak terlalu...." Kata-kata Datuk Bayangan terputus tatkala terdengar satu suara bernada merdu dari belakangnya,"Benda itu bukan milikmu, Datuk Bayangan! Lebih baik kau serahkan kepada pemiliknya!"Seketika lelaki tua berambut putih panjang itu putar kepala. Saat itu pula dilihatnya seorang perempuan, setengah baya mengenakan tudung kepala berbentuk kerucut, berdiri berjarak dua tombak dari hadapannya."Dewi Bulan," kata Datuk Bayangan dalam hati."Bagus! Kudengar dia memiliki ilmu yang tinggi. Berarti inilah kesempatan bagiku untuk mencoba ilmu kebal dari khasiat rendaman air Anting Mustika Ratu."Seraya maju satu tindak, Datuk Bayangan berucap, "Kiranya Dewi Bulan yang berdiri di hadapanku! Ini perjumpaan yang tak pernah disangka-sangka! Tetapi, apakah telingaku tak salah mendengar ucapan?"Perempuan berwajah tenang yang mengenakan tud
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more
PREV
1
...
6667686970
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status