Share

679. Part 10

last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-04 01:05:18

Lelaki ini kembali menyeringai puas.

"Lebih baik kutinggalkan tempat ini sekarang. Mumpung keadaan tak terlalu...." Kata-kata Datuk Bayangan terputus tatkala terdengar satu suara bernada merdu dari belakangnya,

"Benda itu bukan milikmu, Datuk Bayangan! Lebih baik kau serahkan kepada pemiliknya!"

Seketika lelaki tua berambut putih panjang itu putar kepala. Saat itu pula dilihatnya seorang perempuan, setengah baya mengenakan tudung kepala berbentuk kerucut, berdiri berjarak dua tombak dari hadapannya.

"Dewi Bulan," kata Datuk Bayangan dalam hati.

"Bagus! Kudengar dia memiliki ilmu yang tinggi. Berarti inilah kesempatan bagiku untuk mencoba ilmu kebal dari khasiat rendaman air Anting Mustika Ratu."

Seraya maju satu tindak, Datuk Bayangan berucap, "Kiranya Dewi Bulan yang berdiri di hadapanku! Ini perjumpaan yang tak pernah disangka-sangka! Tetapi, apakah telingaku tak salah mendengar ucapan?"

Perempuan berwajah tenang yang mengenakan tud

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Si Buta Dari Sungai Ular   680. Part 10

    Memikir sampai di sana, perempuan bergelang dan bercincin bertakhtakan berlian ini mendadak seperti mendapat kekuatan. Dia terus menyerang hebat. Sementara Datuk Bayangan yang memang ingin mempermalukan Dewi Bulan merasa puas setelah berhasil menghajar perempuan itu. Kali ini dia bermaksud menguras tenaga Dewi Bulan. Makanya dibiarkan saja perempuan setengah baya yang masih cantik itu menghajar tubuhnya yang diterimanya sambil tertawa. "Ayo! Kau kuras seluruh tenagamu! Kau puaskan dirimu, Dewi Bulan! Tetapi ingat, kau harus sisakan sedikit tenagamu, karena nanti kita harus bersenang-senang!" Semakin gusar Dewi Bulan pada dirinya sendiri. "Bila saja dia tak meminum rendaman air Anting Mustika Ratu, tak sesulit ini aku mengalahkannya. Tetapi sekarang, jangankan mengalahkannya membuatnya cedera saja sangat sulit kulakukan," batin perempuan berpenampilan tenang yang mulai bergetar juga membayangkan apa yang akan terjadi. Dan ...seperti yang telah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Si Buta Dari Sungai Ular   681. Part 11

    Perempuan setengah baya berpenampilan tenang ini tersenyum seraya membatin, "Sungguh perkasa dan memiliki budi luhur pemuda ini. Bila saja dia mau berjodoh dengan muridku, alangkah senangnya."Habis membatin dia berkata, "Anak muda... kesaktian Anting Mustika Ratu itu ternyata memang terbukti. Sulit untuk mengalahkan ilmu kebal yang mendadak dimiliki oleh Datuk Bayangan. Hanya yang membingungkanku, bagaimana Anting Mustika Ratu itu berada di tangannya? Apakah.... Datuk sesat itu telah membunuh...."“Tidak, Dewi. Iblis Cadas Siluman masih bernyawa hingga saat ini. Lelaki celaka berjubah putih itu justru mengambil Anting Mustika Ratu dengan cara paling pengecut," potong Manggala dan menyambung dalam hati, "Rupanya manusia keparat itu berjuluk Datuk Bayangan. Benar-benar hebat, seperti julukannya dia bergerak laksana bayangan belaka."Sedikit menindih geram, Si Buta dari Sungai Ular menceritakan apa yang terjadi. Termasuk tentang Dewi Berlian! yang kini telah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Si Buta Dari Sungai Ular   682. Part 12

    Si nenek berkonde kembali edarkan pandangan pada tempat yang dipenuhi rerumputan dan pohon-pohon tinggi. Perasaannya kali ini benar-benar tak tenang. Terutama bila teringat bagaimana Dewa Pemarah mengutarakan isi hatinya. Namun Dewi Pedang tak mau menerima cinta itu begitu saja kendati dia mencintainya. Karena, dia kesal mengingat Nenek Cabul pernah memaksa Dewa Pemarah untuk tidur dengannya. Padahal, Dewa Pemarah tak pernah mengabulkan permintaan kotor Nenek Cabul."Ke mana lagi perginya Beruang Mambang? Dia memang harus diajar adat!" maki si nenek berkonde lagi. Kembali si nenek terdiam dengan hati dibuncah berbagai perasaan. Pandangannya melihat manggis hutan menggantung di sebuah pohon.Dengan sekali kibaskan tangan, lima buah manggis hutan berlurukan jatuh yang sekali kelebat saja sudah berada di tangannya. Sejenak si nenek berkonde melupakan segala persoalan dan mengisi perutnya.Tetapi setelah lima buah manggis hutan itu habis, kembali si nenek dilingkari

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Si Buta Dari Sungai Ular   683. Part 13

    Habis membatin begitu si nenek berkonde berseru, "Bila kau ucapkan lagi kalimat sialan itu, kurobek mulut-mu!”"Nenek keparat bongkok! Jangan main bentak seperti itu, hah! Justru mulutmu yang nanti akan kurobek!""Heitt! Kau benar-benar menantang, ya!"Dengan gusar si nenek berkonde sudah menderu kencang ke arah Dewa Pemarah. Angin yang keluar dari gerakannya memapas ujung rerumputan hingga rata. Lelaki tua berkucir itu mendengus, lalu melompat ke samping seraya mengangkat kedua tangannya.Des! Des!Dua kali benturan terjadi dan masing-masing orang mundur dua tindak dengan wajah garang. Dan kedua tangan mereka terasa ngilu.Dewi Pedang yang dibaluri sejuta kegalauan yang tak bisa dipilah olehnya, siap lancarkan serangan lagi. Di seberang Dewa Pemarah mengulapkan tangannya jemu. "Sudah, sudah! Tak ada habis-habisnya bila kita bersama-sama!""Bilang kalau kau memang takut menghadapiku!""Sontoloyo! Siapa yang takut, hah? Ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Si Buta Dari Sungai Ular   684. Part 14

    Nenek Cabul membuka kedua matanya yang sayu dan memancarkan kepuasan. Dibiarkan angin dingin membelai payudara besarnya namun kendor yang terbuka itu. "Aku tahu. Tetapi untuk saat ini, kupikir kita tunda urusan itu.""Tapi, Guru....""Aku tahu kau pun menginginkan benda itu, Pangeran Merah," kata Nenek Cabul dalam hati. Sambil bangkit duduk berselonjor dan lagi-lagi membiarkan dadanya terbuka jadi pemandangan, dia berujar, "Anting Mustika Ratu sebelumnya adalah milik Ratu Iblis yang direbut oleh Raja Dewa. Dan senjata pusaka Trisula Mata Empat milik Raja Dewa berhasil direbut oleh Ratu Iblis. Sebaiknya, kita mendatangi Ratu Iblis untuk mendapatkan Trisula Mata Empat.""Kita hanya membuang waktu, Guru," kata Pangeran Merah yang sudah tak sabar untuk segera bergerak kembali. Terutama mengingat seluruh rencananya untuk menggeluti Dewi Berlian gagal total. "Bila kita harus memutar jalan menemui Ratu Iblis, berarti Anting Mustika Ratu bisa jatuh ke tangan orang lain.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Si Buta Dari Sungai Ular   685. Part 15

    Nenek Cabul terdiam sebelum menyahut, "Tempat itu berada cukup jauh dari sini. Tetapi, kalian terus saja melangkah ke arah barat. Dan kalian akan menemukan Lembah Hantu. Kalau memang orang-orang itu menuju ke sana, lebih baik kalian cepat bergerak."Pangeran Merah menganggukkan kepalanya. Bersama Hantu Kali Berantas dan Sindung Ruwit yang sejak tadi tak merasa bernafsu sedikit juga melihat dada ngablak milik Nenek Cabul, mereka segera berlalu. Tinggal Nenek Cabul yang perlahan-lahan mengenakan pakaiannya kembali."Urusan memang jadi panjang. Sulit menunda-nunda lagi. Mudah-mudahan Ratu Iblis mau berbaik hati mengatakan di mana Trisula Mata Empat yang direbutnya dari tangan Raja Dewa. Kalaupun dia menolak memberitahukan, akan kukirim nyawanya ke akherat!"Dua tarikan napas berikutnya, perempuan berpakaian panjang kuning kebiruan yang terbuka di dada itu segera berkelebat menjalankan rencana.Suasana kembali ditelan sepi.Dan mendadak saja,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • Si Buta Dari Sungai Ular   686. Part 16

    "Hmm.... Angin Racun Barat... ya, ya... selintas aku pernah mendengar julukan itu. Kalau tidak salah, dia adalah murid Iblis Cadas Siluman. Anak muda... tadi kau katakan dia bersama Manusia Serigala?""Betul, Orang Tua."Raja Ular Baja Putih terdiam sambil usap jenggot putihnya yang panjang menjuntai."Aku juga sedang mencoba mencari Manusia Serigala. Anak muda... apakah kau pernah mendengar berita ramai tentang Anting Mustika Ratu?"Pendekar Judi ragu-ragu menjawab.Didengarnya lagi Raja Ular Baja Putih berkata, "Rimba persilatan ini tak pernah surut dari urusan dendam dan benda sakti yang diinginkan orang-orang serakah. Entah sampai kapan semuanya bisa tertutup dan jadi satu lingkaran kebaikan. Sulit meramalkan soal ini. Peramal Sakti alias Malaikat Judi pun tak akan mampu menduga. Orang muda... entah mengapa firasatku mengatakan kalau gadis yang kau cari yang berjalan bersama Manusia Serigala akan tiba di sebuah tempat yang cukup jauh dari sini"

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • Si Buta Dari Sungai Ular   687. Part 17

    Mata Dewa keluarkan dengusan sambil palingkan kepala. "Kalau kau hendak mendapatkan jawaban jujur, kukatakan padamu, yang kuingat pada Dewi Segala Impian bukan lagi persoalan cinta! Tetapi perbuatannya yang tak pernah kumengerti mengapa dia mengkhianati kesetiaanku!"Di luar dugaan siapa pun, Manggala justru menyahut, "Bagus! Kalau begitu kau tentunya sudah tidak patah hati lagi, bukan?""Busyet! Apa-apaan kau ini, hah!" bentak Mata Dewa keras. Lalu menyambung dalam hati, "Tak seorang pun yang tahu, betapa hancur sebenarnya perasaanku ini."Bukannya menyahuti kata-kata orang itu, Si Buta dari Sungai Ular justru palingkan kepalanya pada perempuan setengah baya yang masih cantik dan mengenakan tudung kepala berbentuk kerucut."Dewi.,, apakah kau selama ini pernah menikah?"Ganti Dewi Bulan yang melengak dan mundur satu tindak mendapati pertanyaan itu. Sejenak perasaannya dibuncah kegalauan. Lalu dengan suara agak bergetar dia berkata, "Manggala... me

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06

Bab terbaru

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1283. Part 20

    Roh Dewa Petir segera melayang ke atas dengan membawa batu hitam tadi. Kendati sinar-sinar hitam yang mencelat dari batu itu tak putus, namun bahaya mulai mereda karena semakin lama batu itu semakin tinggi dibawa terbang. Mendapati hal itu, Si Buta dari Sungai Ular menghela napas lega. "Rasanya... sudah berakhir ketegangan ini." Tetapi dia keliru! Rupanya bahaya belum berhenti sampai di Sana. Karena mendadak saja terdengar suara berderak yang sangat keras laksana topan hantam pesisir. Menyusul rengkahnya tanah di beberapa penjuru. Si Buta dari Sungai Ular seketika berseru seraya menyambar tangan Dewi Awan Putih, "Menyingkir!" Hantu Caping Baja yang semula tercengang tak percaya melihat Roh Dewa Petir raksasa yang keluar dari dada Manggala, segera bertindak cepat. Kedua kakinya dijejakkan di atas tanah, saat itu pula tubuhnya mumbul ke angkasa! Tanah yang rengkah itu bergerak sangat cepat, membujur dan memburu disertai suara menggemuruh yang mengerikan. Debu-debu beterbangan disert

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1282. Part 19

    Bukan hanya Manusia Angin yang palingkan kepala, Dayang Harum pun segera menoleh. Sepasang mata si gadis mendadak terkesiap, tatkala sinar hitam berkilat-kilat menggebah ke arahnya.Mendapati serangan yang ganas itu, salah seorang dari Dayang-dayang Dasar Neraka segera surutkan langkah tiga tindak ke belakang. Kejap itu pula dia siap lepaskan pukulan 'Kabut Gurun Es'!Namun sebelum dilakukan, mendadak saja terdengar suara letupan yang sangat keras dan muncratnya sinar hitam yang dilepaskan oleh Iblis Tanpa Jiwa. Menyusul kemudian tubuh lelaki itu mencelat ke belakang disertai seruan tertahan, "Keparat busuk!"Tatkala kedua kakinya hinggap kembali di atas tanah, kepalanya segera dipalingkan ke kanan dan ke kiri. Makiannya terdengar walau pelan, "Setan keparat! Siapa lagi orangnya yang hendak bikin masalah!"Bukan hanya Iblis Tanpa Jiwa yang heran mendapati putusnya serangan yang dilakukannya, Dayang Harum pun terkesiap kaget dengan mulut menganga. Gadis in

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1281. Part 18

    Buang Totang Samudero tak mau tinggal diam. Disertai teriakan keras, mendadak saja terdengar deru angin kencang yang disusul dengan berkelebatnya seberkas sinar kuning dan merah mengarah pada Iblis Tanpa Jiwa!Blaaar! Blaaarr!Terdengar letupan sangat dahsyat bersamaan muncratnya sinar hitam, kuning dan merah ke berbagai tempat! Masing-masing orang surut ke belakang. Sosok Iblis Tanpa Jiwa nampak bergetar. Hanya sekejap karena kejap lain kedua kakinya telah tegak berdiri.Di seberang, sosok Buang Totang Samudero bergetar kendati tubuhnya tetap berada sejengkal di atas tanah. Darah mengalir dari sudut-sudut bibirnya."Celaka! Rasanya aku tak akan mampu menghadapi manusia satu ini!" desisnya tegang. Tetapi di lain kejap sepasang matanya terbuka lebih lebar. "Peduli setan! Apa pun yang terjadi, aku akan tetap bertahan!"Habis membatin begitu, mendadak saja membersit sinar kuning dan merah dari tubuh Buang Totang Samudero. Menyusul sosoknya telah meles

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1280. Part 17

    Berpikir demikian, mendadak saja Manggala melepaskan diri dari rangkulan Dewi Awan Putih disertai dorongan keras. Gadis berbaju jingga itu terkejut. Seraya keluarkan pekikan tertahan, tubuh gadis itu terguling ke depan.Manggala langsung melompat ke udara, berputar dua kali guna hindari sambaran sinar hitam, lalu berdiri tegak di atas tanah dengan wajah tegang dan kesiagaan tinggi. Begitu berdiri tegak, dengan cepat diputar kedua tangannya ke atas, lalu ke bawah dan kembali ke atas. Menyusul diusapnya kedua tangannya satu sama lain. Lalu diusapkan tangan kanannya pada dadanya yang terdapat rajahan petir. Usai dilakukan semua itu, mendadak saja sebuah bayangan raksasa melesat dari rajahan petir yang terdapat pada kanan kiri lengannya. Melayang-layang tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Rupanya Si Buta dari Sungai Ular telah mengeluarkan ilmu 'Inti Roh Dewa Petir'.Kejap kemudian, sambil dongakkan kepala, pemuda dari Sungai Ular ini berseru, "Dewa Petir! Angkat dan baw

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1279. Part 16

    "Ada satu kekuatan yang nampaknya melingkupi batu ini," Manggala membatin tatkala menyadari Dewi Awan Putih belum berhasil menggeser batu itu. Bahkan dilihatnya gadis itu sudah berkeringat.Hantu Caping Baja berkata, "Menyingkir! Biar aku coba untuk menggulingkannya!"Setelah Dewi Awan Putih menyingkir dengan masih tak mempercayai apa yang lelah dilakukannya, si nenek yang sebagian wajahnya ditutupi caping terbuat dari baja yang sangat berat namun si nenek kelihatan biasa-biasa saja, segera mendorong batu besar hitam itu. Yang terjadi kemudian, sama seperti yang dialami oleh Dewi Awan Putih. Batu itu tetap tak bergeser!Menjadi ngotot Hantu Caping Baja. Tetapi sekian lama mencoba mendorongnya dengan lipat gandakan tenaga dalamnya, batu itu tetap tak bergeser.Manggala membatin, "Benar-benar luar biasa. Kekuatan yang ada pada batu ini seperti mengisyaratkan satu bahaya lain." Lalu katanya, "Sebaiknya... kita bersama-sama mendorong batu ini. Dan bersiap bil

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1278. Part 15

    Pemuda dari Sungai Ular itu tak segera menjawab pertanyaan si nenek berpakaian putih gombrang. Pandangannya tertuju lekat ke depan."Menurut Dewi Awan Putih, di tempat yang bernama Bulak Batu Bulan akan terdapat sebuah batu yang disebut Batu Bulan. Di bawah batu itulah terdapat petunjuk di mana Kitab Pamungkas berada. Dan dikatakannya juga, kalau bahaya akan mengancam bila ada yang berhasil menggeser Batu Bulan. Bila memang tak jauh dari dua bukit itu adalah tempat yang disebut Bulak Batu Bulan, apakah Guru sudah berada di sana?" pikir Manggala.Si nenek yang sebagian wajahnya tertutup caping lebar terbuat dari baja namun sedikit pun tak merasa kepayahan mengenakannya, arahkan pandangannya pada Si Buta dari Sungai Ular yang masih terdiam, "Apakah kau memikirkan sesuatu?"Manggala mengangguk."Ya! Aku seperti... ah, sudahlah. Untuk memastikan apakah tempat itu yang disebut Bulak Batu Bulan, kita memang sebaiknya segera ke sana."Habis kata-kata itu

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1277. Part 14

    Pemuda berpakaian abu-abu ini terkesiap mendapati serangan perempuan bertopeng perak yang ganas. Segera dia membuang tubuh ke kiri. Bersamaan dengan itu tubuhnya langsung dihempos ke depan seraya mendorong kedua tangannya.Dewi Topeng Perak kertakkan rahangnya. Tubuhnya segera dienjot ke atas menghindari gebrakan Wulung Seta. Masih berada di udara, dia memutar tubuhnya. Kejap lain tubuhnya sudah menderu deras ke arah Wulung Seta.Terburu-buru murid mendiang Ki Alam Gempita ini menghindar dan mengangkat kedua tangannya.Des! Des!Dua pukulan bertenaga dalam tinggi itu berbenturan keras. Sosok Dewi Topeng Perak langsung melenting ke belakang dan tegak kembali di atas tanah dengan kedua kaki dipentangkan. Dari balik topeng perak yang dikenakannya, sepasang mata perempuan berpakaian kuning cemerlang ini menusuk dalam.Sementara itu, Wulung Seta surut tiga tindak ke belakang. Dadanya terasa nyeri dengan kedua tangan yang terasa remuk."Aku tak bo

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1276. Part 13

    "Aku juga belum dapat memastikan ke mana arah yang akan kita tempuh, Rayi. Sayangnya Raja Siluman Ular Putih tidak memberitahukan secara pasti. Rayi... apakah kau pikir Manggala sudah tiba di sana?""Aku tidak tahu. Tetapi mengingat waktu yang diberikan oleh Raja Siluman Ular Putih, seharusnya Kang Manggala sudah tiba di Bulak Batu Bulan. Bagaimana menurutmu sendiri?""Aku tidak tahu pasti."Di tempatnya sepasang mata Dewi Topeng Perak membuka cerah. "Hmmm... kedua remaja ini rupanya juga menuju ke Bulak Batu Bulan. Wajah keduanya nampaknya tak asing dalam ingatanku. Mendengar kata-kata keduanya, rupanya Raja Siluman Ular Putih juga melibatkan diri dalam urusan ini. Setahuku, lelaki itu adalah salah seorang dari guru Si Buta dari Sungai Ular. Peduli setan! Bila aku berhasil memiliki Kitab Pamungkas, semua keinginanku termasuk membunuh Si Buta dari Sungai Ular dan Buang Totang Samudero akan terlaksana dengan mudah."Karena terlalu gembira itulah tanpa seng

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1275. Part 12

    Berlutut dan menangis tersedu-sedu Dayang Pandan meratapi nasib sialnya. Beberapa saat kemudian terdengar teriakannya kalap, "Kubunuh kau! Kubunuh kau!"Tanpa membetulkan pakaiannya, gadis yang baru saja mengalami nasib sial ini berkelebat ke arah perginya Iblis Tanpa Jiwa dengan teriakan-teriakan keras.-o0o-DUA hari berlalu lagi dalam kehidupan manusia. Sesungguhnya, waktu kerap datang bertubi-tubi. Meluruk dan terkadang menikam dalam, hingga manusia yang lupa, khilaf ataupun mencoba tak perduli akan tergilas oleh waktu. Tetapi yang kerap menghargai waktu, maka dia akan berjalan lurus dan dapat mengendalikan waktu.Dalam hamparan malam yang pekat, tiga sosok tubuh menghentikan kelebatan masing-masing di sebuah jalan setapak yang dipenuhi semak belukar. Bintang gemintang yang biasanya bertaburan malam ini entah pergi ke mana. Sejenak sunyi mengerjap disertai suara binatang-binatang malam."Dua hari sudah kita mencoba melacak di mana

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status