Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 611 - Chapter 620

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 611 - Chapter 620

1284 Chapters

610. Part 20

Manggala segera menindih kejengkelannya. Didengarnya Mata Dewa berujar, "Pertanyaan mudah tetapi sulit menjawabnya. Kehadiran Naga Selatan ternyata untuk mencari Iblis Cadas Siluman. Urusan apakah yang memaksa Naga Selatan mencari nenek bertelinga sebelah itu?""Hik... hik... hik... kagum aku dibuat oleh keberanianmu, Mata Dewa. Tak seharusnya aku membiarkan kau bernapas lebih lama. Tetapi mengingat siapa gurumu, aku masih bisa pandang dua mata kepadamu. Hanya saja, jangan terlalu lancang mengucapkan pertanyaan!"Mata Dewa kelihatan serba salah. Kepalanya kembali ditelengkan. "Bila pertanyaan tak berkenan di hati, harap maafkan. Orang yang kau cari memang pernah berjumpa denganku di gugusan batu kapur....""Hik... hik... hik.... Dan kau akan mengatakan nenek bertelinga sebelah itu telah pergi dari sana bukan? Seperti jawaban yang kudengar dari orang berkepala plontos yang berjuluk Beruang Mambang. Karena pertanyaan mendapat jawaban yang sama, berarti aku hanya m
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more

611. Rahasia Manusia Srigala

Di Bukit Wampar Pupu, Ratu Api yang sudah dua hari dua malam tergolek tanpa daya mengeluarkan makian pendek. Keadaannya semakin lama bertambah payah. Terutama di bagian punggungnya yang setiap kali dia bergerak terasa sakit begitu menyiksa. Sementara kedua pangkal pahanya yang ditotok Dewi Segala Impian benar-benar seperti mati.Kedua matanya yang bagus namun kerap bersinar licik kali ini benar-benar tak memancarkan sinar apa-apa kecuali kepasrahan. Dua hari dia dipanggang teriknya matahari. Dua malam dia dihembusi angin dingin dan digayuti butiran embun. Masih untung hujan tidak turun. Dikarenakan beberapa tulang punggungnya patah itulah Ratu Api tak bisa berbuat apa-apa. Bila saja dia tak mendapat celaka seperti itu, sebulan lamanya berada di bawah air terjun pun keadaannya masih segar bugar!"Keparat betul perempuan berpakaian biru tua yang membuatku seperti ini! Bila saja aku tahu akan terjadi begini, sudah tentu dia kubunuh di saat menyamar sebagai orang yang bern
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more

612. Part 2

Perasaannya yang dibuncahi rasa tegang tadi, perlahan-lahan mulai tenang Kendati demikian, dia berusaha untuk bersikap waspada. Karena tak ingin mengalami nasib sial. Tempat semacam ini, bisa jadi menarik perhatian orang-orang jahat untuk bersembunyi.Terdengar desahan pendek perempuan ini, "Bagaimana aku bisa waspada kalau keadaanku seperti ini? Menghadapi orang yang tak berilmu saja aku bisa dikalahkan dengan mudah. Benar-benar celaka!"Perempuan ini kembali memaki-maki dirinya sendiri yang tak berdaya. Dan dia hampir saja mengeluarkan suara lagi, tatkala mendadak saja lehernya mengejang. Mulutnya yang tadi terbuka tak bisa dikatupkan. Belum lagi kekagetannya sirna, mendadak saja kedua tangannya yang tadi masih bisa digerakkan menjadi kaku. Kejap lain, terdengar suara tawa di belakangnya. "Aku merasa kasihan meninggalkanmu di sini, Perempuan Cantik. Apalagi udara sangat dingin. Kau akan kuberi kehangatan yang luar biasa dan tak akan pernah kau lupakan pengalaman yang
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more

613. Part 3

Perempuan yang tengah mencari Iblis Cadas Siluman ini terkikik lagi. "Hik... hik... hik... ternyata aku memiliki hati yang mulia! Kau beruntung berjumpa denganku kendati kau sudah menjadi mayat, Perempuan Malang! Oh! Bodoh-nya aku ini! Justru aku yang malang! Sekian lama mencari jejak Iblis Cadas Siluman, tetapi hingga hari ini belum nampak batang hidungnya! Hanya kabar belaka yang kudengar. Pertama dari orang berkepala plontos yang mengatakan Iblis Cadas Siluman berada di sekitar Goa Seratus Laknat, tetapi sudah meninggalkan tempat itu. Lalu pemuda pemberani yang nekat membohongi ku. Hik... hik...hik... aku ingin melihat apa yang akan dilakukannya menerima racun milikku itu. Masih beruntung nasibnya kuberikan racun yang masih membuatnya hidup selama tiga puluh hari. Kalau yang kuberikan hanya sekejap saja, sudah tentu pemuda sialan itu tak akan sempat kawin. Hik... hik... hik... tiga puluh hari pun dia tak akan sempat kawin. Tetapi siapa tahu dia mau melakukannya dengan kambing?"
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more

614. Part 4

Lalu perlahan-lahan pemuda dari Sungai Ular ini melangkah mendekat. Sangat perlahan karena dia mengkhawatirkan kalau-kalau Manusia Serigala justru akan melarikan diri. Tetapi orang penuh bulu itu tidak bergerak dari tempatnya. Sesekali mengeluarkan gerengan seperti tadi dengan kepala terangkat turun naik.Berjarak lima tombak, Manggala berhenti melangkah, bersamaan dengan pandangan tajam dari Manusia Serigala ke arahnya. Dari gigi-gigi yang runcing itu mengalir air liur."Tak salah. Pesan itu memang ditujukan kepadaku. Dia jelas sengaja mengeluarkan gerengan seperti itu ketika muncul di Bukit Wampar Pupu karena dia tentunya mengetahui kehadiranku. Tetapi kalau memang iya, mengapa dia melarikan diri saat kukejar? Oh! Jangan-jangan, dikarenakan kehadiran Mata Dewa yang mengejarnya. Setelah itu, orang penuh bulu yang ku yakini adalah Baruna, putra dari Dewi Segala Impian dan Iblis Sesat, menyusul ku. Dan baru keluar setelah melihat kepergian Mata Dewa."Setelah ter
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

615. Part 5

Rupanya, inilah teka-teki yang ada diotak Beruang Mambang tatkala mendapati sosok Manusia Serigala dan Angin Racun Barat tak ada di tempat. Rupanya Manusia Serigala mempergunakan kesempatan selagi Beruang Mambang disibukkan dengan kehadiran Naga Selatan untuk melarikan Angin Racun Barat. Dengan agak terengah orang penuh bulu itu terus menjauh. Seperti yang dikatakan Raja Ular Baju Putih, Manusia Serigala memang mempunyai kebiasaan mendatangi Bukit Wampar Pupu pada setiap purnama ke empat dalam setiap tahun. Kalaupun sekarang dia terlambat, karena jaraknya ke Bukit Wampar Pupu cukup jauh. Kendati sikap dan sifatnya tak ubahnya seekor serigala, Manusia Serigala masih memiliki sebuah ingatan tentang masa kecilnya di Bukit Wampar Pupu. Itulah sebabnya dia selalu datang kesana. Kalaupun selalu pada purnama keempat itu hanya merupakan pilihannya belaka.Sementara itu dengan cepat Si Buta dari Sungai Ular membuka totokan pada tubuh murid Iblis Cadas Siluman ini. Gadis itu terjingkat
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

616. Part 6

Dilihatnya Manusia Serigala yang tanpa disangka-sangka, berdiri tegak. Bukan hal itu yang membuat Si Buta dari Sungai Ular terkesiap. Tetapi tatkala melihat Manusia Serigala bergerak seperti orang sedang membuka baju. Pikiran yang mendadak singgah di benak Si Buta dari Sungai Ular menjadi kenyataan. Karena orang itu memang membuka bulu-bulu tebal yang melingkupi seluruh tubuhnya! Untuk sesaat Si Buta dari Sungai Ular tergugu dengan pandangan terbeliak tak percaya."Astaga! Rahasia apa lagi yang ada pada orang aneh ini? Benar-benar mengejutkan! Jadi bulu-bulu tebal itu hanya lapisan belaka? Tentunya dibuat dari kulit serigala yang mati. Gila! Aku tidak tahu bagaimana caranya bisa dibuat pakaian? Entah siapa yang membuatnya?"Manusia Serigala yang ternyata hanya mengenakan pakaian terbuat dari kulit serigala yang menutupi semua tubuhnya, kini dalam keadaan hanya mengenakan cawat yang dibuat dari serat kayu. Dadanya bidang dipenuhi otot-otot yang keras. Di lehernya tergan
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

617. Part 7

Tak ada sahutan apa-apa. Dengan berhati-hati Manggala mulai membuat api lagi. Tetapi begitu api itu menyala, kembali Manusia Serigala menerjang memadamkannya. Bahkan tangan kanannya yang penuh cakar bergerak ke wajah Manggala.Serangan semacam itu bukan serangan yang menakutkan karena dengan mudahnya Manggala menghindari hanya dengan menarik kepalanya ke belakang. Tetapi yang membuatnya tak enak, karena Manusia Serigala bersikap memusuhinya.Lalu dengan kesabaran yang luar biasa Si Buta dari Sungai Ular menerangkan kembali tentang api itu. Sampai berulang-ulang. Hingga yang keenam kali dia menyalakan api, barulah kelihatan Manusia Serigala mengerti kendati dia surut dengan kepala merapat di tanah dan pinggul meninggi.“Tidak apa-apa. Mungkin daging kelinci mentah lebih enak untukmu. Tetapi ingat, kau anak manusia. Kau tak berbeda dengan diriku. Kau harus membiasakan diri untuk memakan daging yang telah dimasak. Bukan dengan memakan daging-daging mentah sep
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

618. Part 8

"Kampret! Kalau kau mau menyengatku bilang-bilang! Biar kuhancurkan nanti!" Lalu dengan gerakan aneh dia menggerakkan tangan kanannya di depan dada. "Heiiit! Mau mukul ya? Ayo, maju! Sini maju! Hehehe... kenapa kau terdiam? Kau takut, ya? Kau takut!" Kalau tadi orang yang mengenakan ikat pinggang warna merah kehitaman dan di pinggangnya tercantel sebanyak sepuluh buah pundi marah-marah tak karuan, kini sambil tertawa dia mengangkat tangan kanannya yang memegang sebuah pundi. Lalu dia soronngkan ke mulutnya.Seketika terdengar suara yang bikin orang mau muntah.Gluk... gluk... gluk....Rupanya di dalam pundi itu berisi arak putih yang berbau menyengat dan bertumpahan di mulut dan tubuhnya yang gemuk. Lalu dengan enaknya orang bertubuh gemuk luar biasa ini mengusap mulutnya dengan punggung tangan kiri."Lega... nyaman... nikmat... dan menyegarkan...." Seperti baru menyadari kehadiran Dewi Pedang yang memperhatikan dengan kening berkerut, orang berwajah bula
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

619. Part 9

Lalu sambil mundur tiga langkah karena tak tahan mencium aroma arak yang sangat memuakkan itu, si nenek berkata dengan pandangan menyipit; "Raja Arak... harap lanjutkan perjalananmu dan nikmati arak-arak keparatmu itu!""Kurang ajar!" bentak si gemuk keras dengan tubuh yang tetap limbung seraya menyemburkan arak-arak yang masih ada dalam mulutnya.Wrrrrr!Bagai butiran batu panas, arak-arak itu menghantam tanah di sebelah kanannya yang seketika membentuk lubang kecil-kecil dan mengeluarkan asap. Si nenek berkonde menggeram dalam hati diiringi pandangan takjub, "Setan betul! Tak salah dugaanku kalau lubang-lubang kecil yang ada di pohon tadi dan mengeluarkan asap, hasil dari semburan orang bertubuh gemuk ini!"Lalu dilihatnya orang di hadapannya sambil mendekap pundi araknya di dada seperti sebuah benda yang sangat berharga dan disayanginya, mengeluarkan suara keras, "Enaknya kau mengatakan arak-arakku ini arak keparat! Bicara sekali lagi, ku sobek mulutmu
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more
PREV
1
...
6061626364
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status