Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 601 - Chapter 610

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 601 - Chapter 610

1284 Chapters

600. Part 10

"Rupanya ada manusia botak yang sedang jual maut. Hik hik hik... di hadapanku lagi! Sungguh suatu pemandangan yang sangat menggetarkan! Sekaligus menjijikkan dan memuakkan!" Orang yang baru datang mengeluarkan suara bernada nyaring seraya melangkah. Berjarak lima tombak dari hadapan Beruang Mambang yang sekarang sedang menindih geramnya, orang yang ternyata seorang nenek mengenakan kebaya kusam berwarna ungu berhenti. Si nenek bertubuh bongkok ini tersenyum. Mengerikan! Karena kedua pipinya yang ditumbuhi keriput seperti masuk kedalam. Ini disebabkan karena si nenek tak memiliki gigi sama sekali.Beruang Mambang untuk sesaat kelihatan agak bimbang. "Nyi Polong. Nenek keparat yang berjuluk Naga Selatan. Mau apa dia hadir di tempat ini? Jahanam betul! Keinginanku untuk meniduri Angin Racun Barat tadi terhalangi dengan munculnya Manusia Serigala yang masih mendekam tak berdaya. Dan sekarang, nenek peot bertongkat kepala naga ini yang muncul. Aku tak punya urusan dengannya. Tetap
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

601. Part 11

Pemuda ini mengeluarkan suara keluhan, sarat dengan duka yang selama ini tak pernah dirasakannya dan kemarahan yang menggelora di dada. Berpilin jadi gumpalan. Setelah menarik napas, kembali pemuda yang tak lain Pendekar Judi adanya ini keluarkan desisan, "Maafkan aku, Diah. Aku sungguh tak menyangka akan terjadi seperti ini. Sesuatu yang justru menimpa dirimu. Tak seharusnya aku lengah setelah berhasil membunuh Iblis Seribu Muka yang menyamar sebagai diriku."Murid Malaikat Judi ini justru lebih masygul tatkala mengingat kalau gadis berpakaian biru kehitaman dengan rambut dikepang dua itu menaruh cinta yang dalam pada dirinya. Sementara dia tak bisa mengubah rasa cintanya kecuali sebagai seorang kakak terhadap adiknya. Lebih-lebih, mengingat kalau dirinya pernah ditolong oleh Angin Racun Barat tatkala sudah tak berdaya setelah dikalahkan secara licik oleh Iblis Seribu Muka sebelum menyamar sebagai dirinya.Pemuda ini menengadah. Menatap arakan awan putih yang nampak b
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

602. Part 12

Lalu mendesis, "Aku ingin tahu ada apa di balik semua ini? Kemunculan orang berkepala plontos yang ku yakini Beruang Mambang cukup mengejutkan. Seingatku, orang itu memiliki urusan dengan Dewi Pedang. Entah urusan apa. Dan entah mengapa pula Beruang Mambang menculik murid Iblis Cadas Siluman. Apakah sesungguhnya dia memiliki urusan dengan perempuan berpakaian jingga itu? Dan sebuah rahasia lama yang terpendam antara Mata Dewa, Dewi Segala Impian dengan Iblis Sesat kini terkuak dengan persoalan yang sungguh-sungguh mengejutkan." Perempuan yang baru muncul menghentikan desisannya.Lalu menyambung, "Urusan memang banyak di muka bumi ini. Urusan hati dan jiwa yang terkadang terlalu sering melingkupi jiwa manusia. Dan yang membuatku sekarang tidak enak, ke mana perginya muridku yang berjalan bersama Dewa Pemarah setelah perjumpaan di Hutan Seratus Kematian? Mengapa keduanya belum tiba di Goa Seratus Laknat? Apakah ada sesuatu yang menimpa mereka? Sebenarnya, ada sebuah persoalan y
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

603. Part 13

Sementara itu Dewi Bulan masih tersenyum menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kau tak pernah berubah, Kunti. Tetapi aku bisa mengerti karena memang begitulah sifatmu. Mungkin kau merasa belum tiba saatnya kau membuka urusan itu. Tetapi kelak, aku yakin semuanya akan terbuka. Hmm... sambil lalu menemukan di mana Angin Racun Barat, aku juga ingin tahu apa yang terjadi dengan muridku yang berjalan bersama Dewa Pemarah. Apakah ada sesuatu yang terjadi dengan mereka?" Perempuan bertudung kerucut itu terdiam sejenak. Kejap lain, dia sudah berlalu meninggalkan tempat itu yang kembali dibungkus sunyi.   -o0o- GUMPALAN awan hitam pekat berarak. Sinar rembulan tak bisa tembusi gumpalan awan hitam itu. Namun beberapa kejap saja, arakan awan hitam itu perlahanlahan bergerak. Kini langit terang benderang dalam sepi yang menggigit. Ternyata malam ini bulan bersinar penuh, bulan purnama. Serrr... Sebuah bayangan kehijauan berkelebat cepat menembus k
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

604. Part 14

Dan mendadak sekali perempuan ini nampak menjadi bertambah tegang. Dengan terburu-buru dia melompat masuk ke lubang membujur dan diperiksanya bagian-bagian dari kuburan itu seksama."Tak kutemukan kerangka milik seorang bayi," katanya setelah kembali ke tempatnya semula. Wajahnya sedikit lega. Tetapi kejap lain, dia menjadi murung. "Kalau memang bayiku itu ternyata belum mati, di mana dia sekarang? Apakah Nyi Putiloka baru meninggal akhir-akhir ini sementara bayiku tumbuh menjadi dewasa dan menguburkannya? Kalau memang benar, Manusia Serigala itu jelas bukan bayiku. Tetapi bagaimana dengan sebuah tanda yang kendati hanya sekelebatan sempat kulihat. Saat Ratu Api menyerang Manusia Serigala yang mencuri dengar percakapan ku dengan Dewi Topeng Perak, aku memang tak Sempat menangkap tanda itu. Tetapi sewaktu orang berbulu itu tiba-tiba muncul entah dari mana dan mengikuti orang tinggi besar berkepala plontos, jelas sekali kulihat tanda yang sangat kuingat itu...."Perempua
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

605. Part 15

"Katakan! Di mana...," seperti disengat kalajengking, Dewi Segala Impian menghentikan ucapannya. Raja Ular Baja Putih tersenyum."Aku tidak tahu di mana anak yang dibawa lari oleh serigala-serigala itu. Tetapi perlu kau ketahui, setiap purnama keempat, datang ke tempat ini seorang laki-laki berbulu hitam yang bergerak laksana seekor serigala. Kebiasaan itu tak sengaja kuketahui, tetapi sudah menjadi patokan bila ingin melihatnya. Malam ini adalah purnama keempat dari tahun ini. Makanya aku tiba di sini. Namun anehnya, orang penuh bulu yang selalu mengeluarkan geraman tak ubahnya seekor serigala belum tampak sosoknya.""Oh!" desis Dewi Segala Impian dalam hati seraya surut satu langkah. Wajahnya kembali dibaluri tegang dan kecemasan. Namun kali ini tersirat rasa tak percaya. Kendati demikian, hatinya berbisik, "Dugaanku sedikit menjadi kenyataan. Suatu kenyataan yang sebenarnya tak kuharapkan. Apakah...."Di kejap lain, Dewi Segala Impian telah berkata sembari me
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

606. Part 16

"Aku jarang mendengar suara seekor serigala seperti itu. Penuh irama. Dan sepertinya sebuah tanda. Ataukah sebuah pesan? Tetapi, pada siapa tanda atau pesan itu hendak disampaikan. Tak kulihat siapa pun di sini. Jangan-jangan, Dewi Segala Impian atau Raja Ular Baja Putih masih berada di sekitar sini dan pesan itu ditujukan pada mereka? Tetapi tak mungkin. Karena Dewi Segala Impian datang ke sini justru hendak mengetahui tentang Manusia Serigala, yang secara tidak langsung telah kudengar. dari orang tua berpakaian abu-abu ala seorang imam. Sementara Raja Ular Baja Putih sendiri datang, hanya dikarenakan kebiasaan Manusia Serigala pada setiap purnama keempat dalam setiap tahun selalu mendatangi tempat ini. Jangan-jangan... ada orang lain yang hendak disampaikan oleh pesan itu?"Si Buta dari Sungai Ular terdiam kembali dengan pandangan tetap lekat pada orang penuh bulu yang kali ini menggereng dengan cara berdiri. Lalu merangkak kembali tak ubahnya seekor serigala. Dan anehnya,
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

607. Part 17

Perempuan berpakaian merah terbuka di bagian dada dan terbelah hingga pangkal paha itu tertawa pendek seraya maju dua tindak. "Tak kusangka kalau selama ini perempuan yang selalu menjadi dambaan dan impian setiap laki-laki ternyata hanya serigala betina lapar yang tak tahan melihat sang pejantan, hingga melupakan orang yang pernah dicintai dan masih mencintai hanya untuk memuaskan nafsu busuk! Tak bedanya dengan pelacur-pelacur yang kehausan melihat laki-laki! Urusanku sebenarnya adalah dengan Mata Dewa! Tetapi kau terlalu lancang mencampurinya! Bahkan dengan sengaja kau mencabut nyawa sahabatku si Bocah Maut! Berarti, nyawamulah sebagai penggantinya!" Mendapati kata-kata Ratu Api wajah Dewi Segala Impian seketika berubah. Amarah membuncah dalam dadanya. Kedua tangannya mengepal. Tanpa banyak bicara lagi, kejap itu pula dia telah mencelat ke muka dengan tendangan lurus mengarah pada wajah Ratu Api diiringi teriakan dingin, "Lancang mencampuri urusanku, siapa pun past
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

608. Part 18

Kendati sakit bukan alang kepalang, perempuan berpakaian merah yang telentang dengan menampakkan dua payudaranya yang menghadap ke atas membuka mulut, "Bunuh aku! Bunuh aku jika kau berani!" Dewi Segala Impian hanya menyambut dengan tawa. Tetapi jelas dia menindih kegeramannya mendengar ucapan orang. "Tanpa kubunuh pun kau akan mati dengan sendirinya! Aku tahu tulang punggungmu telah patah beberapa ruas! Dan berarti, kau tak akan sanggup lagi untuk berdiri!" Lalu disambungnya dengan ejekan yang semakin kentara, "Kau seharusnya berterima kasih kepadaku karena aku masih membiarkan kau menikmati kehidupan ini! Berada di bawah teriknya matahari yang sebentar lagi akan membesarkan sinarnya, kau akan merasa nyaman, Ratu Api! Dan satu lagi...." Tuk! Tuk! Tangan kanan Dewi Segala Impian bergerak cepat, menotok kedua pangkal paha Ratu Api yang saat itu juga tak bisa digerakkan. Habis mengumbar ejekannya dan menotok Ratu Api, perempuan berpakaian biru tua ini mengalihkan panda
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

609. Part 19

"Aku tahu kalau Mata Dewa meninggalkan gugusan batu kapur tatkala mendengar kata-kata Iblis Sesat. Bisa kubayangkan betapa pedih sebenarnya hati orang tua yang selalu memejamkan kedua matanya ini."Tak mau membuat Mata Dewa seperti terbawa ingatannya, Si Buta dari Sungai Ular berkata, "Sebelumnya, aku melihat Dewi Segala Impian yang menuju Bukit Wampar Pupu. Lantas, kulihat Manusia Serigala yang berlari sambil membopong satu sosok tubuh.""Kata-katamu yang terakhir itulah yang membuatku tiba di tempat ini pula. Tetapi, orang yang berlari dengan sesekali mengeluarkan suara seperti gerengan seekor serigala itu demikian cepat menghilang. Mendengar perkataan mu tadi, jadi orang itu adalah Manusia Serigala. Hmmm... siapa orang itu sebenarnya?"Untuk sesaat Mata Dewa menghentikan kata-katanya. Lalu melanjutkan sambil menegakkan kepala. Kedua matanya masih tetap terpejam, "Orang muda... kau tentunya maklum dengan segala urusan lalu ku yang kini telah terbuka. Dapatkah
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more
PREV
1
...
5960616263
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status