Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 621 - Chapter 630

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 621 - Chapter 630

1284 Chapters

620. Part 10

Dengan menggerutu gadis berpakaian warna merah muda dengan sebuah kalung bermatakan berlian melingkar di kepalanya mengikuti ke mana perginya Dewa Pemarah. Yang menjengkelkannya, justru Dewa Pemarah kembali ke Hutan Seratus Kematian. Lebih jengkel lagi tatkala di Hutan Seratus Kematian Dewa Pemarah menghentikan langkahnya sambil memandang ke atas."Kek! Percuma kau berusaha untuk melihat bayangan raksasa aneh itu! Pohon di hutan ini sangat lebat!" gerutu Dewi Berlian agak jengkel.Dewa Pemarah tak menghiraukan gerutuan si gadis. Dia terus berkelebat seraya berusaha melihat bayangan raksasa yang membawa sebuah keranda. Tetapi sudah tentu, apa yang ingin dilihatnya tak bisa ditangkap oleh mata. Di samping jajaran pepohonan di Hutan Seratus Kematian yang tinggi dan berdaun lebat, juga kecepatan bayangan itu sendiri yang tak mungkin bisa diikuti.Dan tanpa sadar mereka telah melewati Hutan Seratus Kematian menuju timur laut. Di sebuah tempat yang agak terbuka, lelak
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more

621. Part 11

"Sinting!" maki Dewa Berlian keras. Diliriknya Dewa Pemarah yang nampak tak acuh saja."Ayolah! Katakan saja bila kau menginginkannya! Percayalah, aku bersedia melakukannya untukmu!"Tak tahan mendengar ucapan si pemuda berpakaian merah menyala yang membuatnya muak, segera saja Dewi Berlian mengibaskan tangan kanannya.Wussss!Menghampar sinar berkilauan ke arah si pemuda yang masih tertawa. Namun entah apa yang terjadi, mendadak saja sinar berkilauan itu tertahan dan menimbulkan suara letupan yang keras. Sementara sosok si pemuda berpakaian merah masih nangkring di batang pohon semula."Keparat! Siapa pemuda ini sebenarnya? Pukulan 'Pusaran Kilau Berlian' begitu mudah dihalau tanpa terlihat bagaimana dia melakukannya?" batin Dewi Berlian agak bergetar. Lalu dengan kedua tangan dikepal dan bermaksud hendak memberi pelajaran pada pemuda berpakaian merah, Dewi Berlian lipat gandakan tenaga dalamnya. Dengan diiringi teriakan keras, dia menggerakkan ke
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more

622. Part 12

"Gadis manis.... Aku telah turun sekarang. Dan tentunya kau senang bukan karena hidup Lelaki tua bau tanah itu akan kuakhiri hingga kau tak akan selalu sewot dan terganggu di dekatnya. Yang terpenting lagi, kau dan Lelaki tua itu tak akan bisa meninggalkan tempat ini sebelum berurusan denganku! Bagaimana? Kau sudah mau mengatakan, kalau kau membutuhkan bantuanku untuk menyingkirkan orang tua jelek itu!"Membesi wajah Dewi Berlian mendapati kata-kata yang membuatnya bertambah muak. Diam-diam disadarinya kalau pemuda berpakaian merah yang mendadak saja muncul di saat dia dan Dewa Pemarah hendak meninggalkan tempat itu, bukan orang sembarangan. Dua kali dia menyerangnya, namun serangan-serangannya itu dengan mudah dapat dihalau oleh si pemuda. Dan yang cukup mengherankannya, karena sikap. Dewa Pemarah seolah tak mau ambil pusing dengan ejekan dan sikap memuakkan dari Pangeran Merah. Lelaki tua berkuncir itu justru mengajak Dewi Berlian berlalu dari sana. Tetapi Dewi Berlian meli
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more

623. Part 13

"Tunggu!" bentak Dewa Pemarah seraya mengibaskan tangan kanannya. Ada hamparan angin yang melesat cepat dan membuat si pemuda menyingkir.Saat melompat itu terlihat sesuatu bergerak kembali di belakangnya. Rupanya di belakang punggungnya selain terdapat dua buah pedang bersilangan, juga terdapat rambut panjang yang berbentuk buntut sementara rambut lainnya hanya sebatas leher belaka. "Ilmu 'Penyangga Tubuh Kuatkan Jiwa' setahuku hanya dimiliki oleh Nenek Cabul kapiran! Nenek busuk yang kerap kali kerjanya hanya menculik para jejaka tampan. Aku yakin, ilmu itulah yang kau pergunakan hingga kau mampu menahan serangan sesakti apapun tanpa bergeser dari tempatmu, bahkan kau bisa melakukannya Sambil terbahak-bahak! Tetapi, dengan cara menyerang bagian lutut dari orang yang memiliki ilmu itu maka dia tak akan bisa banyak berbuat! Katakan sebelum urusan menjadi panjang! Bukankah kau murid si Nenek Cabul, hah? Kalau pun tidak, seyogyanya kau pernah menyirap ilmu dari nenek genit cela
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more

624. Part 14

Menggeram setinggi langit Dewa Pemarah seraya mencelat ke arah suara tadi. Tetapi sudah tentu dia terlambat, karena pemuda berpakaian merah yang tadi mempergunakan kesempatan selagi tanah dan ranggasan semak muncrat dan menghalangi pandangan bergerak menotok Dewi Berlian dan membawanya kabur, sudah menjauh."Benar-benar sontoloyo! Huhh! Apa yang kulakukan sekarang? Apakah aku harus tetap kembali menuju Goa Seratus Laknat, ataukah kucari dan kuselamatkan murid Dewi Bulan itu? Sontoloyo! Murid Nenek Cabul telah membuka kembali urusan lama! Apakah dia sengaja muncul dan melakukan tindakan busuk semata-mata dikarenakan perintah si Nenek Cabul yang sudah tentu mendendam kepadaku. Tetapi melihat jurus-jurus yang dilakukan berikutnya tadi, rasanya aku sulit mengenalinya sebagai jurus milik Nenek Cabul! Huh! Urusan ke Goa Seratus Laknat bisa kutunda, karena mungkin aku memang sudah terlambat! Sebaiknya kucari saja pemuda keparat yang membawa lari Bocah Ayu! Akan kupotek-potek tulang
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

625. Part 15

Tak kuasa menahan terlalu lama, dia bertanya, "Si Buta dari Sungai Ular... tahukah kau di mana Kang Cakra berada?""Maksudmu Pendekar Judi? Aku tidak tahu. Yang ku tahu kalau dia mengejar Beruang Mambang yang membawa dirimu," sahut Manggala tersenyum lalu menyambung dalam hati, "Melihat binar matanya dan mendengar suaranya, aku yakin kalau gadis ini mencintai Pendekar Judi. Apakah...."Mendadak Manggala mengalihkan pandangan pada suara yang baru datang. Tatkala dilihatnya siapa yang datang dia tersenyum lalu tertawa."Hebat! Rupanya kau memburu kelinci lagi, hah? Kau benar, Baruna.' Daging kelinci yang ku panggang semalam itu tentu sudah dingin. Baik, aku akan memanggangnya lagi. Kebetulan perutku juga sudah lapar. Tetapi ingat, kau harus memakan kelinci yang telah kupanggang ini."Manusia Serigala mengeluarkan gerengan pelan.Si Buta dari Sungai Ular mendengus, "Brengsek! Rupanya kau sudah makan kelinci yang kau buru, hah" Baruna... kau anak manus
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

626. Part 16

"I... bu....""Ya. Ibu. Ibumu seorang wanita yang sangat jelita sekali. Dari wujudnya yang jelita itu, seperti terpancar sebuah pesona yang tak bisa ditepiskan. Ibumu berjuluk Dewi Segala Impian dan bernama Permata. Baruna... suatu saat, kau akan kupertemukan dengan ibumu itu yang kelihatan juga sedang mencarimu. Tetapi entah mengapa aku seperti menangkap gelagat yang tidak enak apa maksudnya mencarimu."Manusia Serigala hanya menelengkan kepala, seolah hendak mendengar lebih jelas lagi kata-kata Si Buta dari Sungai Ular. Si Buta dari Sungai Ular tak meneruskan ucapan karena dia tahu kalau gadis berpakaian biru kehitaman itu sudah sangat lapar. Lalu diberinya sepotong daging kelinci. Angin Racun Barat tak malu-malu untuk melahap sampai tandas daging kelinci panggang itu. Tetapi setelah habis dia tertawa, "Aku jadi malu. Seperti orang yang sudah bertahun-tahun tak bertemu makanan, ya?""Kau boleh menikmatinya lagi. Tetapi kau harus membayar sekarang," seloroh Man
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

627. Part 17

Manggala memutus kata-katanya sendiri tatkala telinganya menangkap suara nyanyian kacau balau yang tumpang tindih dan benar-benar tidak merdu.‘Ayo gandeng tangan, biar kita jangan salah jalanApakah yang kau inginkan selain berdua diranjangMengapa harus ragu untuk saling berdendangRanjang berderit dan jiwa terangsangMari ayo mari kasihku sayangKita berenang menikmati kehidupanLalalalala....’Si Buta dari Sungai Ular seketika mengalihkan pandangan ke atas. Sepasang matanya melihat satu sosok tubuh yang luar biasa gemuk berpakaian putih terbuka yang memperlihatkan dada gempal. Orang yang barusan menyanyi kacau balau itu dengan enaknya menenggak isi pundi yang ada di tangannya.Gluk... gluk... gluk."Busyet! Orang apa raksasa? Kalau orang gemuknya minta ampun, kalau raksasa masih kelihatan lebih kecil? Jangan-jangan... dia sebangsa penunggu tempat ini...," pikir si pemuda dengan pandangan berubah ka
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

628. Part 18

"Gila!" desis Manggala kagum. "Yang kulepaskan untuk menahan deru angin itu adalah Pukulan ''Katak Bulan Sakti'. Tetapi orang bertubuh gemuk luar biasa ini tak bergeming dari tempatnya, justru aku yang terhuyung. Aku yakin, dia jelas bukan orang sembarangan. Hanya yang mengherankan, bagaimana arak-arak yang bisa bikin otaknya menjadi sinting itu tak mempengaruhi serangannya barusan?"Terdengar suara Raja Arak dengan tubuh limbung. "Nah, nah! Mengapa kau masih berada di sini? Bukankah tadi kau katakan hendak meninggalkan tempat ini. Ayo pergi sana! Tampangmu bikin aku muak! Jangan-jangan kau hendak mencuri arak-arakku, ya? Heeegggh!"Manggala meringis mendengar dahak yang keras dan jelek itu. Tetapi pandangannya lekat pada orang bertubuh gemuk. "Kacau! Tadi aku sudah pamitan dia menahan. Sekarang dia merasa heran aku masih berada di sini padahal ditahan oleh serangannya! Lebih kacau lagi aku dituduh hendak mencuri arak-araknya! Kurang asem! Siapa sudi mencuri araknya! M
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

629. Part 19

Raja Arak menenggak araknya lagi. Lalu mencanteli di pinggangnya dan mengambil pundi yang masih penuh. "Ya, ya... aku yakin sekarang. Aku belum bertemu dengan Iblis Cadas Siluman. Justru aku bertemu dengan perempuan yang sangat jelek sekali. Hehehe... di kepalanya yang lonjong ada sebuah konde kecil. Pakaiannya batik warna kusam...""Kau semakin bertambah pikun, Raja Arak. Bukan dia yang kutanyakan. Tetapi Iblis Cadas Siluman.""Wah, kau yang pikun sekarang. Tadi kukatakan aku belum bertemu dengannya. Polong sayang, ayo kita minum bersama-sama sekarang! Kita mabuk sampai pagi"Kalau Nyi Polong alias Naga Selatan tak menghiraukan kata-kata yang diucapkan dengan tubuh limbung oleh Raja Arak, lain halnya yang ada di otak Si Buta dari Sungai Ular. "Mendengar ciri orang yang disebutkan Raja Arak tadi, aku yakin dia Guru adanya. Hmm... kalau begitu di mana Guru berada sekarang?"Naga Selatan berkata lagi sambil terkikik "Kau benar-benar gampang marah sekarang,
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more
PREV
1
...
6162636465
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status