Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 581 - Chapter 590

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 581 - Chapter 590

1284 Chapters

580. Part 9

Gayatri menautkan kedua alisnya dalam-dalam. Sepasang matanya yang indah tak henti-hentinya memandangi perempuan cantik di hadapannya."Aku tahu kelicikanmu, Teratai Emas. Kalau kau memang ingin berurusan denganku, majulah! Kau pikir aku takut menghadapi bunga-bunga terataimu?!" tantang Gayatri.Teratai Emas mendengus penuh kemarahan. Wajah dinginnya tampak makin menampakkan keberingasan."Sudah kuduga. Kau pasti akan bertingkah. Hm.... Tak ada pilihan lain, terpaksa aku harus melumpuhkanmu!"Habis berkata begitu, Teratai Emas pun segera mengibaskan tangannya, melempar bunga-bunga teratai emasnya menyerang Gayatri. Bersamaan dengan itu, tubuh tinggi rampingnya pun segera menerjang dengan totokan-totokan maut!Gayatri mendesah lirih. Apalagi ketika hidungnya mengendus bau anyir yang bukan alang-kepalang. Namun Bidadari Kecil segera membuang tubuhnya ke samping.Wuttt! Wutt...!Blarrr!Lesatan-lesatan bunga teratai itu pun langsu
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more

581. Part 10

"Ah, iya! Kenapa aku berlaku tolol begini? Seharusnya aku bisa mengendalikan diri untuk menahan keinginanku berlatih jurus-jurus 'Katak Bulan Sakti' barang sejenak. Tapi, sudah telanjur. Pokoknya sekarang aku harus secepatnya meninggalkan tempat ini.Eh...! Tapi, mana Tombak Raja Iblis ku...?!" gumam Manggala dalam hati.Dan ketika melihat Tombak Raja Iblis yang ditemukan dalam lorong bawah tanah di dalam Lembah Katak Bulan masih tertancap di tempat semula, Manggala jadi lega. Dengan tersenyum-senyum senang, dilihatnya tombak sakti milik mendiang suami Bunda Kurawa yang tewas di dalam lorong bawah tanah Lembak Katak Bulan. Namun di saat hendak melangkah pergi, tiba-tiba,"Pencuri cilik! Hendak lari ke mana kau?!"Terpaksa Manggala menghentikan langkahnya begitu mendengar bentakan dahsyat. Bersamaan dengan itu berlompatan turun sosok berpakaian hitam-hitam yang langsung mengurungnya.Tujuh sosok berpakaian hitam-hitam yang kini telah tegak di hadapa
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more

582. Part 11

Sementara itu Si Buta dari Sungai Ular yang tadi meloncat menghindar telah siap di tanah dengan kedua lutut tertekuk. Kedua tangannya pun direntang-rentangkan sedemikian rupa. Selang beberapa saat....Kok...!Ketujuh orang penghuni Lembah Katak Bulan itu terkesiap kaget. Mereka benar-benar tidak menyangka kalau pemuda buta itu mampu menggunakan pukulan 'Katak Bulan Sakti'. Meski, tadi Si Buta dari Sungai Ular telah menjelaskannya, namun tetap saja kaget. Apalagi ketika melihat angin dingin dari serangan Si Buta dari Sungai Ular yang jauh lebih hebat dibanding serangan Pangestu yang terus meluncur deras. Dan...Bummm...!Terdengar satu ledakan hebat di udara begitu pukulan 'Katak Bulan Sakti' Pangestu berbentrokan dengan pukulan 'Katak Bulan Sakti' Manggala. Tanah di sekitar tempat pertarungan pun bergetar hebat! Ranting-ranting pohon saling berderak terkena sambaran-sambaran angin pukulan mereka! Malah ada beberapa batang pohon besar yang kontan tumbang!
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

583. Part 12

"Hm...! Kesalahan memang tidak selamanya diakhiri dengan kematian. Raja Iblis telah tewas di tangan Adi Prana Supit, karena sepak terjangnya yang menggiriskan. Sedang aku? Oh...! Aku terlalu larut dalam perasaan bersalah ku pada Adi Prana Supit. Seharusnya, aku tidak menghukumnya sekejam itu. Bagaimanapun juga, ia sudah sangat berjasa terhadap Lembah Katak Bulan ini...," keluh Cucuk Prana mengharukan.Wajahnya yang tirus itu tampak demikian murung. Sepasang matanya yang cekung memerah. Dadanya pun turun naik, seolah-olah sedang menahan perasaan sesal yang teramat sangat.Cucuk Prana mengangguk-angguk."Sudah kuduga. Kau memang pantas mewarisi kepandaian Adi Prana Supit Tulang-tulangmu kuat sekali. Dan kau pun sangat berbakat. Saat ini, belum tentu aku dapat mengalahkanmu, Bocah," cetus Eyang Cucuk Prana."Terima kasih atas pujian mu, Eyang,"Cucuk Prana lantas mengarahkan perhatian pada tujuh orang muridnya yang masih duduk berlutut di hadapannya.
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

584. Part 13

"Teratai Emas! Kalau kau berani menyentuh seujung rambut pun gadis itu, demi Tuhan aku akan menguliti batok kepalamu!" bentak Manggala, tak dapat lagi mengendalikan amarahnya.Teratai Emas hanya menyunggingkan senyum dingin. Lalu dengan sekali menghentakkan kakinya, sosoknya pun telah meloncat turun. Gerakan kedua kakinya ringan sekali. Sedikit pun tak menimbulkan suara saat kedua kakinya menjejak ke tanah, sambil memondong tubuh Bidadari Kecil."Aku tidak akan melukai gadismu yang cantik ini sedikit pun. Asal, kau mau menuruti permintaanku!" sahut Teratai Emas, enteng."Semprul! Rupanya kau menginginkan sesuatu dariku, he?!" bentak Manggala geram bukan main."Tepat! Aku memang menginginkan sesuatu darimu. Dan kau harus menuruti kemauanku! Kau paham?" Teratai Emas tersenyum-senyum penuh kemenangan.Sepasang matanya yang indah tak henti-hentinya memperhatikan lembaran sutera berwarna merah di tangan Manggala dan sebatang tombak berwarna kuning denga
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

585. Part 14

"Jangan harap bisa kabur dari hadapanku, Pengkhianat! Sekarang, cepat serahkan kembali kedua benda yang kau rampas itu! Atau, kalau terpaksa aku mengirim nyawa busukmu ke neraka!" desis Manggala, dalam kemarahan menggelegak.Teratai Emas terkesiap kaget. Namun ketika sadar kalau Tombak Raja Iblis berada dalam genggaman tangannya, wanita itu langsung dapat menekan rasa takutnya. Bibirnya menyunggingkan senyum dingin."Bedebah! Kau pikir aku takut padamu! Nih, rasakan Tombak Raja Iblis ku!" bentak Teratai Emas lantang seraya menyerang Si Buta dari Sungai Ular dengan Tombak Raja Iblis. Sedang tangan kirinya pun siap pula melontarkan pukulan 'Racun Ular Emas'!Wesss! Wesss!Si Buta dari Sungai Ular cepat melenting ke belakang, menyelamatkan diri. Disadari betul akan kehebatan tombak di tangan Teratai Emas. Makanya, ia tak berani bertarung dalam jarak dekat. Karena jangankan terkena tajamnya ujung tombak. Terkena kilatan-kilatan merah ujung tombak itu saja mam
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

586. Part 15

Manggala kini melangkah santai, menemui Gayatri yang masih tak sadarkan diri agak terpisah dari tempat pertarungan tadi. Pemuda itu ingin segera menyembuhkan Bidadari Kecil."Ah...! Kau sudah siuman, Gayatri?" desah Manggala, begitu melihat mata Bidadari Kecil membuka perlahan-lahan. Manggala tadi telah memberinya hawa murni, untuk mengembalikan kekuatan gadis ini sekaligus menyadarkannya.Gayatri tidak langsung menjawab pertanyaan Manggala. Buru-buru tubuhnya digulingkan ke samping menghindari penolongnya. Lalu entah kenapa gadis cantik itu malah menangis sesenggukan."Lho? Kok, malah menangis?" tanya Manggala heran.Anehnya Gayatri malah makin memperkeras tangisnya. Wajahnya yang pucat pasi tampak demikian memelaskan. Manggala tidak tahan lagi. Perlahan-lahan didekatinya gadis itu."Lukamu cukup parah, Gayatri. Sebaiknya minum dulu obat pemunah racun ini!" ujar Manggala.Bidadari Kecil yang saat itu tengah kesal karena dirinya sempat jadi
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

587. Part 16

Dan kenyataannya memang demikian. Di kursi kebesarannya, dengan penuh wibawa tampak seorang perempuan cantik tengah duduk di hadapan murid-murid Istana Ular Emas. Wajahnya tampak demikian cantik dan mudanya. Padahal usianya sudah sangat lanjut. Tak heran, karena wanita yang tak Iain Bunda Kurawa memiliki semacam ilmu awet muda yang membuatnya tampak masih seperti seorang gadis berusia dua puluh tahun.Bunda Kurawa tampak anggun sekali di hadapan puluhan orang muridnya yang sebenarnya berjumlah seratus orang. Namun pada saat ini, jumlah muridnya tidak genap seratus orang. Karena pada hari-hari belakangan ini, banyak murid Bunda Kurawa tewas di tangan musuh. Dan pada saat-saat seperti ini Ketua Istana Ular Emas itu belum mampu mencari murid pengganti agar murid-muridnya tetap seratus orang. Memang ada hal lain yang lebih penting ketimbang mencari murid pengganti."Murid-muridku! Kini banyak sudah orang-orang dunia persilatan yang memusuhi golongan kita. Mulai hari ini, k
last updateLast Updated : 2024-02-15
Read more

588. Part 17

"Tahu, Bunda," jawab beberapa orang murid Istana Ular Emas dengan wajah tetap tertunduk."Apa?""Menjadi santapan ular emas...," sahut beberapa orang murid Istana Ular Emas, ngeri."Nah! Kalau sudah tahu, kenapa kalian membisu?!" sentak Bunda Kurawa penuh kemarahan.Berpuluh-puluh orang murid Istana Ular Emas yang berkumpul di ruang pendopo makin tegang. Meski saat ini tengah membutuhkan tenaga untuk menghadapi tokoh-tokoh dunia persilatan yang memusuhi golongan Ular Emas, namun bukan mustahil Bunda Kurawa yang sedang murka akan segera melaksanakan ucapannya. Yakni, menjebloskan mereka ke dalam kubangan yang berisi ribuan ular emas satu persatu!Pada saat murid-murid Istana Ular Emas dicekam perasaan tegang mendengar ucapan Bunda Kurawa, mendadak...."Maafkan hamba, Bunda! Hamba datang melapor."Kening Bunda Kurawa berkerut dalam-dalam. Sepasang matanya yang indah terus memandangi seorang muridnya yang tengah berjalan ke hadapannya. S
last updateLast Updated : 2024-02-15
Read more

589. Part 18

Tubuh Setan Cantik tampak terjengkang beberapa tombak ke belakang! Parasnya pucat pasi! Tampak darah segar membasahi sudut-sudut bibir, pertanda mengalami luka dalam cukup parah!Mendapati kenyataan demikian Setan Cantik membelalakkan matanya liar. Sungguh sulit dipercaya kalau dirinya dapat dirobohkan Angkin Maut hanya dalam satu gebrakan! Sewaktu terjadi bentrokan tadi, tubuh Angkin Maut pun sempat terguncang hebat. Namun tidak begitu membahayakan keselamatannya. Bahkan begitu mendarat, tubuhnya kembali melenting ke depan. Pedangnya langsung diputar sedemikian rupa, menyerang kelima orang teman Setan Cantik.Crakkk! Crakkk!"Aaa...!"Lima kali Angkin Maut menggerakkan pedang di tangan kanannya. Maka lima kali pula terdengar lengking kematian yang teramat menyayat hati di halaman depan Istana Ular Emas. Dan kelima orang teman Setan Cantik itu pun kontan roboh ke tanah dengan dada robek lebar!Sekali lagi Setan Cantik membelalakkan matanya liar. Ia
last updateLast Updated : 2024-02-15
Read more
PREV
1
...
5758596061
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status