"Hm...! Kesalahan memang tidak selamanya diakhiri dengan kematian. Raja Iblis telah tewas di tangan Adi Prana Supit, karena sepak terjangnya yang menggiriskan. Sedang aku? Oh...! Aku terlalu larut dalam perasaan bersalah ku pada Adi Prana Supit. Seharusnya, aku tidak menghukumnya sekejam itu. Bagaimanapun juga, ia sudah sangat berjasa terhadap Lembah Katak Bulan ini...," keluh Cucuk Prana mengharukan.Wajahnya yang tirus itu tampak demikian murung. Sepasang matanya yang cekung memerah. Dadanya pun turun naik, seolah-olah sedang menahan perasaan sesal yang teramat sangat.Cucuk Prana mengangguk-angguk."Sudah kuduga. Kau memang pantas mewarisi kepandaian Adi Prana Supit Tulang-tulangmu kuat sekali. Dan kau pun sangat berbakat. Saat ini, belum tentu aku dapat mengalahkanmu, Bocah," cetus Eyang Cucuk Prana."Terima kasih atas pujian mu, Eyang,"Cucuk Prana lantas mengarahkan perhatian pada tujuh orang muridnya yang masih duduk berlutut di hadapannya.
Last Updated : 2024-02-14 Read more