Semua Bab Si Buta Dari Sungai Ular: Bab 561 - Bab 570

1284 Bab

560. Part 7

"Ha ha ha...! Kau pikir aku takut menghadapi ular-ular merahmu, he?!" dengus Raja Toya tak kalah sengit. "Tapi, mengapa kau hanya sendirian? Mana teman-teman lainnya?"Iblis Kelabang Merah mendengus."Hm.... Rupanya telingamu sudah budek. Sehingga kedatangan Julung Pucut dan Julung Kencono tidak terdengar?"Mata Raja Toya melotot gusar. Namun ketika mendengar langkah-langkah halus di belakangnya, kepalanya segera berpaling ke belakang. Pada saat yang sama, di hadapan Raja Toya dan Iblis Kelabang Merah telah berdiri dua sosok laki-laki berjubah kuning. Baik bentuk tubuh, paras maupun rambut mereka yang gondrong dikuncir ke belakang benar-benar sulit dibedakan. Hanya nama sajalah yang membedakan orang kembar ini. Mereka masing-masing bernama Ki Julung Pucut dan Julung Kencono. Tapi mereka lebih terkenal sebagai Sepasang Iblis Kembar Dari Gunung Srandil!"Apa kalian sudah lama di sini?" tanya yang bernama Ki Julung Pucut, kalem saja."Pakai tanya sega
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-09
Baca selengkapnya

561. Part 8

Kelima orang tokoh sesat itu terkesiap. Mereka tidak menyangka kalau kasak-kusuk barusan terdengar pemuda dari sungai ular di hadapannya. Lebih dari itu, mereka itu merasa tersindir dengan apa yang diucapkan si pemuda."Bocah sinting! Hentikan langkahmu!" bentak Iblis Kelabang Merah gusar."Eh eh eh...! Ada apa ini? Mengapa kau menyuruhku berhenti, Orang Tua?" sahut pemuda yang tidak lain Manggala alias Si Buta dari Sungai Ular, pura-pura terkejut. Dan begitu langkahnya terhenti, sepasang matanya terus memperhatikan kelima orang tokoh sesat di hadapannya heran."Jangan berlagak pilon! Apa maksud ucapanmu barusan, he?!" bentak Iblis Kelabang Merah garang."Lho...? Kenapa kalian jadi uring-uringan begini? Tadi samar-samar kudengar pada kasak-kusuk beberapa ekor nyamuk hutan? Apakah salah kalau aku menanggapinya?" tukas Manggala seenak dengkul.Bukan main marahnya kelima orang tokoh sesat itu. Bagaimanapun juga, mereka merasa tersindir dikatakan sebag
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-10
Baca selengkapnya

562. Part 9

Sayang, meski Si Buta dari Sungai Ular telah melempar tubuhnya demikian rupa, tetap saja dadanya terkena lecutan cemeti berekor sembilan di tangan Ki Julung Pucut! Bahkan tongkat putih milik Tengkorak Serigala pun mendarat telak di dadanya.Bukk! Bukkk!"Aaakh...!"Kembali Si Buta dari Sungai Ular memekik tertahan. Tanpa ampun lagi, tubuhnya jatuh berguling-gulingan ke samping. Wajahnya pucat pasi. Darah segar tampak membasahi sudut-sudut bibirnya. Sedang iganya yang terkena sodokan tongkat tadi terasa mau remuk! Belum lagi lecutan cemeti berekor sembilan di tangan Ki Julung Pucut yang terasa perih bukan main.Si Buta dari Sungai Ular menggerutkan gerahamnya penuh kemarahan. Dan segera meloncat bangun. Sembari meloncat demikian, cepat senjata andalannya yang berupa Tulang Ekor Naga Emas di cabut dari belakang punggungnya. Maka seketika itu juga, hawa panas yang bukan kepalang telah memenuhi tempat itu!Kelima orang pengeroyok Si Buta dari Sungai Ul
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-10
Baca selengkapnya

563. Part 10

Empat pasang mata para pengeroyok Si Buta dari Sungai Ular terbeliak liar. Kini di belakang pemuda sakti itu telah berdiri tegak lima orang gadis cantik berpakaian kuning keemasan. Mereka itulah yang tadi menyerang dengan jarum-jarum emas ke arah empat tokoh sesat itu."Kami tidak bermaksud memusuhi kalian tapi hanya ingin melindungi pemuda itu untuk beberapa saat," jelas salah seorang gadis yang paling cantik, dingin. Gadis cantik itu kira-kira berusia dua puluh dua tahun. Rambutnya panjang dibiarkan tergerai di bahu. Sepasang matanya jeli. Hidungnya tipis. Bibirnya pun tipis dengan bentuk dagu runcing. Sedang tubuhnya yang tinggi ramping terbalut pakaian ketat warna kuning keemasan."Setan Cantik! Kau bicara terlalu berbelit-belit. Bukankah kalian berlima terhitung masih saudara seperguruan dengan Teratai Emas? Lantas, mengapa kalian menghalang-halangi kami untuk membunuh pemuda sinting itu. Padahal, kami sedang menjalankan permintaan Teratai Emas?" sergah Iblis Kela
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-10
Baca selengkapnya

564. Part 11

Sehabis berkata begitu, Iblis Kelabang Merah cepat menerjang Si Buta dari Sungai Ular ganas. Dua ekor ular merah di tangan kanannya meliuk-liuk, berusaha mematuk tubuh Manggala. Pada saat yang sama, ketiga orang pengeroyok Si Buta dari Sungai Ular ikut pula menerjang. Bahkan serangan-serangan mereka kali ini melebihi kehebatan serangan yang pertama. Hebatnya lagi sebelum sempat senjata-senjata di tangan mereka mengenai sasaran, terlebih dahulu telah berkesiur angin keras menyerang tubuh Si Buta dari Sungai Ular!Wesss! Wesss!Si Buta dari Sungai Ular menggerutkan gerahamnya kuat-kuat. Disadari betul, sekali saja lengah nyawanya lah taruhannya! Maka saat itu pula Manggala mengerahkan segenap kepandaiannya. Senjata pusaka di tangan kanannya bergerak-gerak menggiriskan. Malah bak sebuah panah, senjata itu sesekali melesat cepat menyerang para pengeroyoknya. Dan begitu luput dari sasaran, Si Buta dari Sungai Ular pun cepat menangkap kembali senjata pusakanya yang bisa memu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-10
Baca selengkapnya

565. Part 12

Kecepatan lesatannya sungguh mengagumkan. Belum sempat serangan Si Buta dari Sungai Ular mengenai sasaran, terlebih dahulu telah berkesiur angin yang bukan main kencangnya!Gggrrr...!"Hup!""Hiaaah...!"Buru-buru keempat orang pengeroyok Si Buta dari Sungai Ular melempar tubuh masing-masing ke kanan dan kiri, sehingga, selamatlah mereka dari terkaman Manggala.Begitu serangan pertama tidak membawa hasil, Si Buta dari Sungai Ular cepat memburu lawan-lawannya kembali ketika keempat pengeroyoknya baru saja bangkit. Sekali lagi, tanpa banyak pikir panjang para tokoh sesat itu kembali melempar tubuh masing-masing ke kanan dan kiri.Buk!Terdengar suara yang keras bukan main sewaktu tubuh raksasa Si Buta dari Sungai Ular mendarat di tanah. Dan seketika itu juga di sekitar arena pertempuran bergetar hebat! Debu-debu beterbangan memenuhi tempat itu.Untuk sementara waktu, keempat orang tokoh sesat itu cukup aman dari bahaya maut. Dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-10
Baca selengkapnya

566. Part 13

Weesss! Weesss!Cemeti panjang berekor sembilan di tangan Ki Julung Pucut meliuk-liuk mengerikan di depan mata Si Buta dari Sungai Ular. Beberapa kali Manggala mengeluarkan gerengan seraya menangkis.Wesss!Kali ini cemeti panjang berekor sembilan di tangan Ki Julung Pucut bergerak meliuk demikian cepat, begitu salah satu ujungnya tertangkis tangan Si Buta dari Sungai Ular. Sasarannya adalah sepasang mata Si Buta dari Sungai Ular!"Graghhrr...!"Si Buta dari Sungai Ular menggereng setinggi langit, membuat tanah di sekitar arena pertempuran bergetar hebat!Tubuh Manggala kembali ke bentuknya semula dengan mengurut-urut belakang kepalanya. Mungkin akibat terkena cambukan cemeti di tangan Ki Julung Pucut tadi! Wajahnya pun tampak pucat pasi. Di sudut-sudut bibirnya tampak darah segar mengalir keluar! Sosok yang tak lain Manggala ini tampak mulai kepayahan.Diam-diam Ki Julung Pucut dan ketiga orang temannya merasa girang, karena kemenang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-11
Baca selengkapnya

567. Part 14

Bukan main kagetnya ketiga tokoh sesat yang belum sempat melepas serangan. Namun kematian Iblis Kelabang Merah bukannya membuat hati mereka jera. Seketika mereka segera menyerang lelaki tua tinggi kurus itu dengan jurus-jurus andalan.Anehnya, lelaki sakti itu hanya berkelebat ke sana kemari menghindari serangan sambil terus memperhatikan gerakan-gerakan kaki dan tangan ketiga lawannya. Hingga tiga jurus berlalu, ia masih terus asyik memperhatikan jurus-jurus para pengeroyoknya."Keparat! Mengapa kau hanya menghindar saja, Orang Tua? Hayo, lekas balas serangan kami sebelum nyawa busukmu melayang!" teriak Tengkorak Serigala penasaran."Baik-baik! Kalau kalian memang menghendakinya. Tapi sebelumnya jangan kaget dengan jurus-jurus yang akan ku keluarkan. Nan, lihatlah! Apa kau mengenali jurus ini?" sahut lelaki tua kurus itu, kalem.Kedua lututnya segera ditekuk sedemikian rupa. Tangan kirinya mendorong ke depan. Tangan kanannya membuat cengkeraman dari bawa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-11
Baca selengkapnya

568. Part 15

"Sontoloyo! Manusia apa dedemit sawah? Ditanya malah melotot?" gerutu Manggala kesal.Lelaki berpakaian hitam-hitam itu tetap tidak mempedulikan ucapan. Malah langkahnya semakin dipercepat. Sementara Manggala hanya menggeleng-geleng saja. Namun pemuda ini tak patah semangat. Seketika tubuhnya berkelebat. Dan kini ia kembali menjajari langkah lelaki aneh berpakaian hitam-hitam itu.Lelaki aneh berpakaian hitam-hitam itu menghentikan langkahnya. Keningnya berkerut-kerut. Sepasang matanya yang besar terus menatap tajam Si Buta dari Sungai Ular tanpa berkedip."Pergilah kau ke tempat asalmu, Bocah! Dari mana kau datang, ke sana pulalah kau kembali. Dan, jangan bermimpi untuk dapat masuk ke dalam Lembah Katak Bulan!" dengus lelaki berpakaian hitam-hitam itu.Secepat lelaki ini berbalik, secepat itu pula tubuhnya kembali berkelebat cepat meninggalkan Si Buta dari Sungai Ular seorang diri."Tunggu dulu, Paman! Hup!"Begitu habis kata-katanya, Si Bu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-11
Baca selengkapnya

569. Part 16

BARU setelah matahari menampakkan sinarnya di ufuk timur, Manggala mulai dapat melepaskan diri dari pengaruh totokan. Itu pun secara bertahap, setelah ia menggunakan Tenaga Inti Geledeknya secara maksimal'."Hyaaat!"Begitu pengaruh totokan telah benar-benar sirna, Si Buta dari Sungai Ular meloncat bangun. Meski demikian gerakannya masih terasa kaku. Maka kembali dicobanya kerahkan pukulan sakti 'Pukulan Geledek'-nya. Dan saat itu pula tubuhnya terasa enteng sekali."Sontoloyo! Tak kusangka akibat totokan si kumis tadi demikian hebat. Untung saja ia tidak menginginkan nyawaku. Huh! Awas nanti kalau ketemu!" gerutu Si Buta dari Sungai Ular jengkel, seraya berkelebat dari tempat ini.Si Buta dari Sungai Ular mengerahkan seluruh kemampuan ilmu meringankan tubuhnya. Seperti yang dikatakan lelaki tadi, Manggala kini menuju bukit sebelah selatan. Karena, memang di sanalah letak Lembah Katak Bulan.Kini Manggala tiba di sebuah hutan lebat. Saking lebatnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5556575859
...
129
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status