"Aku heran, mengapa sedikit pun kau tidak mempunyai rasa welas asih, Gayatri?! Kalau saja ayahmu tahu apa yang telah kau perbuat di sini, tentu akan marah," cetus Si Buta dari Sungai Ular.Gayatri tidak mempedulikan ocehan Manggala, kecuali hanya membesut darah yang membasahi sepasang pedangnya pada baju hitam salah seorang musuhnya. Lalu dimasukkannya sepasang Pedang Elang Putih kembali ke sarungnya."Sebenarnya kenapa kau jadi demikian keji?" tegur Si Buta dari Sungai Ular lagi."Aku jengkel. Jengkel sekali! Juga padamu yang cerewet! Kalau saja kau bukan temanku, sudah pasti kuremukkan batok kepalamu!" jawab Gayatri ketus.Sekali lagi Manggala berdecak-decak heran. Lalu tangannya menggaruk-garuk kepala."Bagaimanapun juga kau tidak bol...""Jangan cerewet!" potong Gayatri, "Justru di samping aku mengejar musuh-musuh Perguruan Elang Putih, aku ada sedikit kabar buruk untukmu! Tapi, kau malah cerewet seperti nenek-nenek kehilangan sirih!"
Last Updated : 2024-02-09 Read more