Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 571 - Chapter 580

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 571 - Chapter 580

1284 Chapters

570. Part 17

Berpikir demikian, kembali pemuda sakti dari sungai ular ini berkelebat cepat menyusuri jalan setapak di depannya. Dan ketika sampai di lereng sebelah selatan bukit hijau di sampingnya, mendadak mata putihnya kontan bersinar-sinar. Kelebatan tubuhnya berhenti mendadak. Di depannya, tak jauh dari tempatnya berdiri, tampak dua buah gubuk kecil beratap anyaman daun-daun jati. Letak kedua gubuk itu pun agak berpencaran. Dari gubuk satu ke gubuk lainnya, kira-kira berjarak dua puluh tombak."Mungkinkah gubuk-gubuk itu merupakan tempat tinggal para penghuni Lembah Katak Bulan? Hm...! Bisa jadi!"Kepala Manggala terangguk-angguk. Sepasang mata putihnya lekat memperhatikan dua buah gubuk kecil di hadapannya. Kemudian, entah mendapat kekuatan dari mana, kedua kakinya pun mulai berjalan mendekati salah satu dari gubuk itu. Tiba di depan salah satu gubuk, Si Buta dari Sungai Ular jadi ragu-ragu. Pintu gubuk itu memang terkunci. Meski demikian, Manggala tidak
last updateLast Updated : 2024-02-11
Read more

571. Part 18

Baru satu orang berkumis dari Lembah Katak Bulan saja, belum tentu dapat dikalahkannya. Belum lagi dengan penghuni-penghuni lainnya. Kalau mereka maju satu persatu, mungkin Si Buta dari Sungai Ular mampu mengalahkannya. Namun kalau mereka maju bersama-sama?"Kau ini kenapa sih, Paman? Kenapa uring-uringan begini? Jangan salah paham, dong! Orang yang membunuh si kumis itu bukannya aku. Jika kau masih tidak percaya, coba periksa mayat temanmu itu!" ujar Si Buta dari Sungai Ular kesal.Dari sela-sela daun jati yang tumbuh lebat, Manggala dapat melihat lelaki berkumis itu mulai keluar dari gubuknya. Sepasang matanya yang besar jelalatan ke sana kemari, mencari-cari ke arah mana pemuda tadi melarikan diri. Tidak lama kemudian lelaki berkumis itu pun mulai membopong mayat kawannya. Sejenak matanya yang besar seperti jengkol mulai memeriksa tubuh temannya yang sudah menjadi mayat."Kau jangan salah paham, Paman! Aku bukannya pembunuh temanmu itu. Aku hanya mengantarkan
last updateLast Updated : 2024-02-11
Read more

572. Kitab Katak Bulan Sakti

BENARKAH Manggala alias Si Buta dari Sungai Ular meninggalkan Lembah Katak Bulan? Apakah ia sudah tega membiarkan Angkin Maut terancam bahaya maut di Istana Ular Emas? Ternyata tidak. Begitu lelaki bermata besar tadi berkelebat, Si Buta dari Sungai Ular cepat berbalik kembali, Dengan, mengerahkan ilmu lari cepatnya 'Jejak Kilat', tubuhnya terus berkelebat. Hingga akhirnya, bayangan hitam lelaki bermata besar yang sedang memanggul adik seperguruannya kini terlihat di kejauhan sana. Manggala terus berkelebat mengikuti lelaki di depannya. Dengan cara itu, berarti Si Buta dari Sungai Ular akan lebih mudah dapat menemukan letak persembunyian Tiga Jenggot, Empat Brewok dan Tujuh Kumis para penghuni Lembah Katak Bulan. Si Buta dari Sungai Ular menghentikan larinya ketika lelaki yang diikutinya berhenti di depan sebuah gubuk kecil yang kira-kira jaraknya duapuluh tombak dari gubuknya. Kemudian setelah meletakkan mayat adik seperguruannya, lelaki bermata besar itu me
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

573. Part 2

Lelaki itu memandang cerah pada Manggala."Terima kasih, Anak Muda. Aku Daksapati. Kau siapa?" tanya lelaki berkumis yang ternyata bernama Daksapati."Aku Manggala, simpan dulu terima kasih mu itu, Paman. Rupanya kelima tokoh sesat yang menghadangmu tak suka dengan tindakanku. Lihat! Mereka mulai bersiap-siap menyerang."Daksapati menatap tajam lima tokoh sesat itu yang mulai menggerakkan tangannya. Namun belum sempat terjadi sesuatu..."Siapa kalian berani mengotori Lembah Katak Bulan?! Apa kalian semua tidak tahu peraturan di sini?!" -o0o-Semua yang ada di Lembah Katak Bulan ini kaget begitu mendengar bentakan yang disertai tenaga dalam tinggi. Bahkan tak lama kemudian, berlompatan beberapa sosok berpakaian serba hitam.Berdiri paling depan adalah seorang lelaki tua bertubuh kurus kering. Wajahnya pucat pasi seperti mayat. Jenggot putihnya panjang menjuntai. Disampingnya berdiri dua orang lelaki tua kurus kering yang
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

574. Part 3

"Kok...! Kok...!"Terdengar dua kali bunyi mirip katak dari mulut lelaki brewok bertubuh sedang. Bersamaan dengan itu, mendadak serangkum angin dingin dari kedua telapak tangannya menyerang ke arah Tengkorak Serigala.Tengkorak Serigala kaget bukan main. Sebelum pukulan lelaki brewok itu mengenai sasaran, terlebih dahulu sudah terasa angin dingin yang menyerang sekujur tubuh. Tentu saja Tengkorak Serigala tidak ingin dirinya celaka. Maka tanpa pikir panjang lagi, segera dikeluarkannya pukulan Tongkat Putih Penggebuk Dewa-nya.'Wesss! Wesss!Blarrr...!Terdengar satu letusan hebat di udara akibat pertemuan dua tenaga dalam di udara tadi. Tubuh Tengkorak Serigala terpental beberapa tombak ke belakang! Wajahnya pucat pasi! Tampak darah segar pun membasahi sudut-sudut bibirnya!Sementara itu lelaki brewok bertubuh sedang hanya sempat tergetar hebat. Kedua kakinya melesak beberapa jari ke dalam tanah. Kemudian dengan menggeram penuh kemarahan, ke
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

575. Part 4

"Bocah sinting itu mencari penyakit saja. Beraninya ia masuk ke dalam 'Jalan Kematian'." Terdengar salah seorang pengejar menggerutu panjang pendek, membuat Manggala melengak kaget. Apa yang didengar barusan membuat hatinya bergidik ngeri. Betapa dalam lorong gua itu samar-samar terlihat beberapa buah kubangan besar yang menghadang jalannya. Maka segera langkahnya dihentikan. Tubuhnya langsung merapat di dinding lorong yang membentuk ular."Mungkinkah bocah sinting itu masuk kemari?" terdengar suara bernada ragu-ragu."Kurasa bocah sinting itu tidak mungkin mengambil jalan tolol ini, Manduro," sahut salah seorang.Di tempat persembunyiannya, Manggala menahan jalan pernapasannya sebentar. Dengan cara ini, para pengejarnya yang berkepandaian tinggi dapat dikecohnya. Karena hanya mendengar tarikan napas saja, bukan mustahil para pengejar akan dapat menemukan tempat persembunyiannya.Samar-samar dari tempat persembunyiannya Manggala dapat melihat berkelebatny
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

576. Part 5

Manggala mengangguk-angguk penuh kagum. Tombak di tangan kanannya digerak-gerakkan sedemikian rupa. Dan anehnya, tanah lubang kecil tadi berguguran begitu terkena sambaran-sambaran sinar tombak di tangan Manggala.Manggala makin kagum. Sekali lagi Tombak Ular Emas di tangan kanannya digerak-gerakkan. Dan akibatnya lubang gua itu semakin hebat berguguran, membentuk lorong kembali. Dan kini pemuda itu bisa masuk ke dalam lorong selanjutnya. -o0o-"Ah...! Harta benda milik siapakah itu?" desah Manggala seraya menggaruk-garuk kepala, begitu tiba di sebuah ruangan yang terang-benderang."Jangan-jangan aku malah nyasar masuk ke sarangnya para rampok?"Si Buta dari Sungai Ular kini memang tiba di ruangan bawah tanah yang diterangi cahaya obor dari minyak jarak. Yang membuat Manggala terkagum-kagum, ternyata di dalam ruangan ini terdapat tumpukan-tumpukan batu permata dari berbagai ukuran.Perlahan-lahan Si Buta dari Sungai Ular mulai
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

577. Part 6

"Cucuku! Mungkin waktu pertemuan kita ini hanya sebentar. Maukah kau menuruti permintaanku?""Tentu saja, Eyang. Mengapa Eyang berkata demikian?""Baiklah! Sudah kuduga kau pasti akan berkata demikian," kata Eyang Prana Supit seraya menyunggingkan senyum "Tapi sebelum mengatakan permintaanku, terlebih dahulu aku akan mewariskan sesuatu padamu, Cucuku""Apa itu, Eyang?" tanya Manggala girang bukan main.Lelaki renta itu hanya tersenyum. Tangan kanannya cepat mengeluarkan dua buah lembaran kain sutera berwarna kuning kemerah-merahan."Kedua benda inilah yang akan kuwariskan padamu, Cucuku. Kami, orang-orang Lembah Katak Bulan menamakan kedua benda ini adalah Kitab Katak Bulan Sakti. Karena, bila lembaran sutera ini dicelup ke dalam air panas maka tampaklah jurus-jurus 'Katak Bulan' dalam kedua lembaran sutera ini. Meski hanya terdiri dan tiga jurus. Tapi, kau harus mempelajarinya nanti sepulangnya dari sini,""Mengapa demikian, Eyang?" tanya M
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more

578. Part 7

Habis berkata begitu sang gadis menghimpun tenaga dalamnya dengan membuat beberapa gerakan tangan setelah membuat kuda-kuda kokoh. Maka seketika kedua telapak tangannya berubah putih berkilauan hingga ke pangkal. Kemudian tanpa banyak cakap lagi kedua telapak tangannya segera didorongkan ke depan.Wesss! Wesss!Saat itu pula, dua larik sinar putih berkilauan melesat dari kedua tangan gadis itu ke arah pohon yang dicurigai.Blarrr!Brakkk!Pohon yang jadi sasaran kontan berderak dan jatuh berdebum menimpa tanah! Debu-debu beterbangan! Batang pohon yang terkena pukulan gadis cantik itu hangus berlubang, mengepulkan uap putih tipis!Daun-daunnya rontok dalam keadaan kering!Bersamaan dengan tumbangnya pohon tadi, tampak melompat keluar tiga sosok bayangan serba hitam dari tempat persembunyian, Begitu melihat siapa ketiga sosok itu, si gadis menggerutkan gerahamnya kuat-kuat. Matanya tajam memandang tiga sosok yang ternyata tiga lelaki be
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more

579. Part 8

Namun di saat yang gawat bagi Tiga Setan Ruyung Baja, mendadak dari arah samping telah berkelebatan berpuluh-puluh sinar kuning keemasan yang langsung mengarah ke tubuh Gayatri!Wesss! Wesss!Bidadari Kecil cepat memutar pedangnya demikian rupa.Cring! Cring!Berpuluh-puluh sinar keemasan itu pun jatuh berguguran. Dan ketika sepasang mata Gayatri melihat sinar kuning keemasan yang menyerang dirinya ternyata adalah jarum-jarum emas, kemarahannya kontan menggelegak!"Bedebah! Lagi-lagi murid-murid Istana Ular Emas yang menghalangi maksudku!" bentak Gayatri penuh kemarahan. Sepasang matanya yang indah berkilat-kilat memandangi sosok perempuan cantik di samping sejauh tujuh tombak.Perempuan cantik berpakaian kuning keemasan dengan rambut digelung di hadapan Gayatri sama sekali tak menggubris bentakan barusan gadis itu. Hanya senyum liciknya saja yang tersungging di bibir."Teratai Emas! Kuhargai bantuanmu. Tapi rasanya, kami masih sanggu
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more
PREV
1
...
5657585960
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status