Share

635. Part 6

last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-25 01:01:04

"Setan!" geram Dewi Pedang yang masih dibuncah kemarahan karena keinginannya untuk menghabisi Hantu Kali Berantas gagal. "Bicara bertele-tele! Katakan siapa orang yang telah menolong Hantu Kali Berantas?"

Perempuan jelita yang di pergelangan dan di jarijari tangannya terdapat gelang dan cincin bertakhtakan berlian tersenyum. "Kau memang selalu tak sabaran. Padahal menunggu beberapa saat bukan pekerjaan yang merepotkan."

"Selalu berbicara bertele-tele!" geram si nenek berkonde yang sudah tak sabar hendak melanjutkan perjalanan mencari Beruang Mambang.

Masih tersenyum perempuan berbaju panjang biru kehitaman menyahut, "Sindung Ruwit."

Untuk sesaat si nenek berkonde terdiam. Lalu terdengar suaranya penuh geram, "Keparat! Mau apa manusia celaka itu muncul kembali ke rimba persilatan, hah!"

"Berita yang kudengar, kalau ada sesuatu yang dimiliki oleh Iblis Cadas Siluman. Sesuatu yang tentunya sangat berharga sekali karena beberapa orang tokoh utama golon

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Si Buta Dari Sungai Ular   636. Part 7

    "Jangan asal bunyi!""Kunti... tadi telah kukatakan aku tidak begitu yakin." "Dewi Pedang menggeram panjang pendek.Mata Dewa berkata, "Persoalan telah banyak membentang. Mungkin terlalu rumit bila dilaksanakan secara keseluruhan dan bersama-sama. Lebih baik membagi persoalan. Yang paling pokok, ada beberapa orang yang mencari Iblis Cadas Siluman. Ini perlu ditangani. Kendati masing-masing di antara kita tak begitu dekat dengan Iblis Cadas Siluman, kita akan tetap membantunya."Wajah Dewi Pedang tertekuk. Dia teringat bagaimana Iblis Cadas Siluman membantunya melepaskan diri dari sedotan hawa panas Keranda Kematian. Kendati dia bermaksud untuk membalas budi terutama mengetahui banyaknya orang-orang yang boleh dibilang dari golongan atas mencarinya tetapi si nenek berkonde tetap hendak mencari Beruang Mambang terlebih dahulu. Dia tak ingin rahasia yang dipendamnya terbongkar."Kalau kita sudah sepakat dengan persoalan ini, aku hendak meneruskan men

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • Si Buta Dari Sungai Ular   637. Part 8

    "Kurobek mulut kotor sontoloyomu!"Dengan jurus 'Sinar Ungu'-nya, Dewa Pemarah berusaha mencecar. Berulang kali sinar-sinar ungu yang sesekali menerangi tempat itu mengerjap. Tetapi Nenek Cabul dengan mudah nienghindarinya. . 'Suatu ketika mendadak saja perempuan genit itu meloncat dengan teriakan keras. Tangan kanannya digerakkan.Braaakk!Entah pohon yang keberapa yang lagi-lagi tumbang dan ambruk menimbulkan suara berdebam keras. Nenek Cabul mengertakkan rahangnya karena lagi-lagi pula serangannya sia-sia. Dengan kemarahan makin meninggi, dia menerjang kembali. Tak tanggung lagi, kedua tangannya yang telah berubah menjadi warna merah digerakkan.Wuuuttt! Wuuuttt!Menghampar sinar merah yang mengeluarkan suara menggidikkan. Dewa Pemarah menggeram. 'Dia putar tubuhnya ke kiri setengah lingkaran. Bersamaan dengan itu, kaki kanannya disentakkan ke depan. Serangkum angin keras menderu dan menahan gempuran sinar merah yang dilepaskan si Nenek

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • Si Buta Dari Sungai Ular   638. Part 9

    "Setan! Kurobek mulutmu!"Seketika si Nenek Cabul menggerakkan tangan kanannya. Selarik sinar merah sudah menderu deras.Blaaarr!Dahan di mana Si Buta dari Sungai Ular duduk tadi langsung pecah menjadi serpihan, sementara pohon itu seketika meranggas. Dedaunannya berguguran bagai hujan belaka. Perempuan cabul ini mengertakkan giginya tatkala menyadari kalau pemuda yang diserangnya berhasil menghindar. Bahkan yang mengejutkannya tatkala mendengar suara si pemuda. "Aneh! Kenapa marah sekali? Bukankah yang kukatakan tadi benar?" Lalu seperti tak menghiraukan pandangan penuh amarah dari Nenek Cabul, Manggala mengalihkan pandangan pada Dewa Pemarah yang melotot, "Bagaimana, Kek" Apakah tubuhnya benar-benar mengasyikkan atau hanya semacam keranjang sampah?"Dewa Pemarah mendengus. "Sontoloyo! Datang tidak bilang-bilang! Bikin urusanku jadi panjang saja!" Manggala tertawa pendek dan berseloroh, "Apakah aku harus mengatakan kedatanganku di saat perempuan berbeda

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • Si Buta Dari Sungai Ular   639. Part 10

    Manggala menjawab tidak sabar. “Aku tidak punya banyak waktu! Bila kau mau turut, silakan! Bila tidak jangan umbar lagi pertanyaan!""Bagaimana kau....""Urusan bagaimana atau tidak urusan belakangan! Aku pergi!" sentak Manggala gemas sambil melesat pergi.Dewa Pemarah yang masih kesal karena kemunculan si pemuda membuat Nenek Cabul berlalu sebelum mengatakan di mana Ngarai Jala Kematian berada, langsung ikut melesat pergi sambil berseru, "Berani tinggalkan aku, kupotek-potek tulang dalam tubuhmu!"-o0o-Sebenarnya, apa yang terjadi? Sebaiknya, kita lihat dulu apa yang terjadi setelah Si Buta dari Sungai Ular meninggalkan Manusia Serigala dan Angin Racun Barat. Tatkala Manusia Serigala melolong keras dan lolongannya terdengar oleh Beruang Mambang yang kebetulan berada tak jauh dari lembah itu, segera saja orang berkepala plontos yang sekarang yakin kalau Angin Racun Barat dibawa kabur oleh Manusia Serigala, segera mencari asal lolongan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • Si Buta Dari Sungai Ular   640. Part 11

    "Kurobek mulutmu, Keparat!" menggeram setinggi langit murid Iblis Cadas Siluman seraya hendak melakukan serangan. Tetapi sebelum dilakukannya, satu sosok tubuh di sampingnya sudah melompat dengan kedua cakar siap merobek dada Beruang Mambang diiringi gerengan menggidikkan. ."Grrrrhhh!"Orang tinggi besar yang masih terbahak-bahak itu tak melakukan apa-apa. Seperti membiarkan cakar Manusia Serigala mencabik-cabik tubuhnya.Tersenyum Angin Racun Barat melihat hal itu."Akan robek dadamu, Beruang Mambang! Kau akan... hei!"Craak! Crakkk!Dua cakar Manusia Serigala seperti menghantam batu cadas yang sangat kuat. Orang penuh bulu ini menggereng tertahan sambil mundur lima tindak dengan wajah berubah. Angin Racun Barat terbeliak melihatnya."Gila! Orang celaka ini rupanya memiliki ilmu kebal!" desisnya dan dilihatnya lagi bagaimana Manusia Serigala melompat dan melancarkan serangan. Tetapi seperti semula, Beruang Mambang hanya terbahak-bah

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • Si Buta Dari Sungai Ular   641. Part 12

    Beruang Mambang mendekati Manusia Serigala. Dengusannya terdengar kasar. Sepasang matanya garang seolah hendak menelan bulat-bulat Manusia Serigala yang tak mampu untuk bangkit."Ajalmu sudah tiba!"Manusia Serigala menggereng liar. Gerengannya membuat kemarahan yang telah bergolak di dada orang berkepala plontos semakin tinggi. Dengan makian yang keras, Beruang Mambang mengangkat sebelah kakinya. "Mampuslah kau, Setaaannn!"Namun satu hamparan hawa panas diiringi gemuruh angin menderu deras ke arahnya. Membuat orang tinggi besar ini segera membuang tubuh ke kanan. Hawa panas yang siap menghantamnya tadi menghajar sebatang pohon yang langsung menghitam.Dengan segala kegusaran karena lagi-lagi maksudnya terhalangi, orang tinggi besar itu memalingkan kepala ke kanan. Sebelum bentakannya keluar, satu suara mengandung kemarahan yang luar biasa terdengar. "Justru ajalmu yang sudah berada di ambang pintu!""Keparat hina! Keluar kau!" seru Beruang Mamban

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • Si Buta Dari Sungai Ular   642. Part 13

    "Ya! Dan dia akan membocorkannya pada cacing-cacing tanah karena dia telah mati kubunuh!""Keparat busukkk!" bentak si nenek berkonde dan kembali melancarkan serangan. Sadar kalau lawan memiliki ilmu kebal yang hebat, si nenek segera mengeluarkan pedang pusakanya.Jurus 'Pedang 4 Musim' segera dilepaskan. Segera saja angin bergulung-gulung yang menyeret ranggasan semak belukar di hadapannya menggebu dan menimbulkan suara menggidikkan. Jurus sakti si nenek berkonde yang barusan dilepaskan disambut Beruang Mambang dengan dada terbuka.Dessss!Orang yang diserang hanya mundur lima tindak dengan seringaian lebar. Si nenek terkejut dan surut tiga tindak dengan kedua mata terpentang."Sinting! Dia seakan tak mengalami gangguan apa-apa terhadap seranganku barusan! Ilmu 'Perisai Sejuta Baja' yang diturunkan Pendekar Tanpa Tanganbukan ilmu omong kosong!" batin si nenek berkonde.Sementara itu Beruang Mambang berkacak pinggang. "Perjalanan yang telah

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • Si Buta Dari Sungai Ular   643. Part 14

    "Setan peot! Rupanya dia tahu kalau mata kananku ini adalah titik kelemahan dari ilmu kebal yang kumiliki! Benar-benar kapiran! Sulit bagiku untuk bertahan sekarang!" batin Beruang Mambang dengan wajah pias'Blaaammm!Serangan Dewi Pedang luput dan menghantam ranggasan semak yang langsung tercabut muncrat bertebaran."Mengapa kau tak menahan seranganku lagi, hah!" ejek Dewi Pedang sambil mencecar mata kanan Beruang Mambang yang berusaha menutupi dengan kedua tangannya."Keparat! Bagaimana kau bisa tahu, hah!""Mengapa masih bertanya! Kalau kau mau tahu, Pendekar Tanpa Tangan barusan datang dari kuburnya dan mengatakan kalau aku harus mencabut nyawamu!""Setan! Dia benar-benar mempermainkanku! Sulit bagiku untuk bisa mengalahkannya! Keparat! Keparat!" Sebisanya orang berkepala plontos ini menghindar sekaligus berusaha membalas serangan si nenek berkonde. Tetapi berulang kali dia menjerit tertahan dengan kepanikan yang membias erat di wajahnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26

Bab terbaru

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1283. Part 20

    Roh Dewa Petir segera melayang ke atas dengan membawa batu hitam tadi. Kendati sinar-sinar hitam yang mencelat dari batu itu tak putus, namun bahaya mulai mereda karena semakin lama batu itu semakin tinggi dibawa terbang. Mendapati hal itu, Si Buta dari Sungai Ular menghela napas lega. "Rasanya... sudah berakhir ketegangan ini." Tetapi dia keliru! Rupanya bahaya belum berhenti sampai di Sana. Karena mendadak saja terdengar suara berderak yang sangat keras laksana topan hantam pesisir. Menyusul rengkahnya tanah di beberapa penjuru. Si Buta dari Sungai Ular seketika berseru seraya menyambar tangan Dewi Awan Putih, "Menyingkir!" Hantu Caping Baja yang semula tercengang tak percaya melihat Roh Dewa Petir raksasa yang keluar dari dada Manggala, segera bertindak cepat. Kedua kakinya dijejakkan di atas tanah, saat itu pula tubuhnya mumbul ke angkasa! Tanah yang rengkah itu bergerak sangat cepat, membujur dan memburu disertai suara menggemuruh yang mengerikan. Debu-debu beterbangan disert

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1282. Part 19

    Bukan hanya Manusia Angin yang palingkan kepala, Dayang Harum pun segera menoleh. Sepasang mata si gadis mendadak terkesiap, tatkala sinar hitam berkilat-kilat menggebah ke arahnya.Mendapati serangan yang ganas itu, salah seorang dari Dayang-dayang Dasar Neraka segera surutkan langkah tiga tindak ke belakang. Kejap itu pula dia siap lepaskan pukulan 'Kabut Gurun Es'!Namun sebelum dilakukan, mendadak saja terdengar suara letupan yang sangat keras dan muncratnya sinar hitam yang dilepaskan oleh Iblis Tanpa Jiwa. Menyusul kemudian tubuh lelaki itu mencelat ke belakang disertai seruan tertahan, "Keparat busuk!"Tatkala kedua kakinya hinggap kembali di atas tanah, kepalanya segera dipalingkan ke kanan dan ke kiri. Makiannya terdengar walau pelan, "Setan keparat! Siapa lagi orangnya yang hendak bikin masalah!"Bukan hanya Iblis Tanpa Jiwa yang heran mendapati putusnya serangan yang dilakukannya, Dayang Harum pun terkesiap kaget dengan mulut menganga. Gadis in

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1281. Part 18

    Buang Totang Samudero tak mau tinggal diam. Disertai teriakan keras, mendadak saja terdengar deru angin kencang yang disusul dengan berkelebatnya seberkas sinar kuning dan merah mengarah pada Iblis Tanpa Jiwa!Blaaar! Blaaarr!Terdengar letupan sangat dahsyat bersamaan muncratnya sinar hitam, kuning dan merah ke berbagai tempat! Masing-masing orang surut ke belakang. Sosok Iblis Tanpa Jiwa nampak bergetar. Hanya sekejap karena kejap lain kedua kakinya telah tegak berdiri.Di seberang, sosok Buang Totang Samudero bergetar kendati tubuhnya tetap berada sejengkal di atas tanah. Darah mengalir dari sudut-sudut bibirnya."Celaka! Rasanya aku tak akan mampu menghadapi manusia satu ini!" desisnya tegang. Tetapi di lain kejap sepasang matanya terbuka lebih lebar. "Peduli setan! Apa pun yang terjadi, aku akan tetap bertahan!"Habis membatin begitu, mendadak saja membersit sinar kuning dan merah dari tubuh Buang Totang Samudero. Menyusul sosoknya telah meles

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1280. Part 17

    Berpikir demikian, mendadak saja Manggala melepaskan diri dari rangkulan Dewi Awan Putih disertai dorongan keras. Gadis berbaju jingga itu terkejut. Seraya keluarkan pekikan tertahan, tubuh gadis itu terguling ke depan.Manggala langsung melompat ke udara, berputar dua kali guna hindari sambaran sinar hitam, lalu berdiri tegak di atas tanah dengan wajah tegang dan kesiagaan tinggi. Begitu berdiri tegak, dengan cepat diputar kedua tangannya ke atas, lalu ke bawah dan kembali ke atas. Menyusul diusapnya kedua tangannya satu sama lain. Lalu diusapkan tangan kanannya pada dadanya yang terdapat rajahan petir. Usai dilakukan semua itu, mendadak saja sebuah bayangan raksasa melesat dari rajahan petir yang terdapat pada kanan kiri lengannya. Melayang-layang tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Rupanya Si Buta dari Sungai Ular telah mengeluarkan ilmu 'Inti Roh Dewa Petir'.Kejap kemudian, sambil dongakkan kepala, pemuda dari Sungai Ular ini berseru, "Dewa Petir! Angkat dan baw

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1279. Part 16

    "Ada satu kekuatan yang nampaknya melingkupi batu ini," Manggala membatin tatkala menyadari Dewi Awan Putih belum berhasil menggeser batu itu. Bahkan dilihatnya gadis itu sudah berkeringat.Hantu Caping Baja berkata, "Menyingkir! Biar aku coba untuk menggulingkannya!"Setelah Dewi Awan Putih menyingkir dengan masih tak mempercayai apa yang lelah dilakukannya, si nenek yang sebagian wajahnya ditutupi caping terbuat dari baja yang sangat berat namun si nenek kelihatan biasa-biasa saja, segera mendorong batu besar hitam itu. Yang terjadi kemudian, sama seperti yang dialami oleh Dewi Awan Putih. Batu itu tetap tak bergeser!Menjadi ngotot Hantu Caping Baja. Tetapi sekian lama mencoba mendorongnya dengan lipat gandakan tenaga dalamnya, batu itu tetap tak bergeser.Manggala membatin, "Benar-benar luar biasa. Kekuatan yang ada pada batu ini seperti mengisyaratkan satu bahaya lain." Lalu katanya, "Sebaiknya... kita bersama-sama mendorong batu ini. Dan bersiap bil

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1278. Part 15

    Pemuda dari Sungai Ular itu tak segera menjawab pertanyaan si nenek berpakaian putih gombrang. Pandangannya tertuju lekat ke depan."Menurut Dewi Awan Putih, di tempat yang bernama Bulak Batu Bulan akan terdapat sebuah batu yang disebut Batu Bulan. Di bawah batu itulah terdapat petunjuk di mana Kitab Pamungkas berada. Dan dikatakannya juga, kalau bahaya akan mengancam bila ada yang berhasil menggeser Batu Bulan. Bila memang tak jauh dari dua bukit itu adalah tempat yang disebut Bulak Batu Bulan, apakah Guru sudah berada di sana?" pikir Manggala.Si nenek yang sebagian wajahnya tertutup caping lebar terbuat dari baja namun sedikit pun tak merasa kepayahan mengenakannya, arahkan pandangannya pada Si Buta dari Sungai Ular yang masih terdiam, "Apakah kau memikirkan sesuatu?"Manggala mengangguk."Ya! Aku seperti... ah, sudahlah. Untuk memastikan apakah tempat itu yang disebut Bulak Batu Bulan, kita memang sebaiknya segera ke sana."Habis kata-kata itu

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1277. Part 14

    Pemuda berpakaian abu-abu ini terkesiap mendapati serangan perempuan bertopeng perak yang ganas. Segera dia membuang tubuh ke kiri. Bersamaan dengan itu tubuhnya langsung dihempos ke depan seraya mendorong kedua tangannya.Dewi Topeng Perak kertakkan rahangnya. Tubuhnya segera dienjot ke atas menghindari gebrakan Wulung Seta. Masih berada di udara, dia memutar tubuhnya. Kejap lain tubuhnya sudah menderu deras ke arah Wulung Seta.Terburu-buru murid mendiang Ki Alam Gempita ini menghindar dan mengangkat kedua tangannya.Des! Des!Dua pukulan bertenaga dalam tinggi itu berbenturan keras. Sosok Dewi Topeng Perak langsung melenting ke belakang dan tegak kembali di atas tanah dengan kedua kaki dipentangkan. Dari balik topeng perak yang dikenakannya, sepasang mata perempuan berpakaian kuning cemerlang ini menusuk dalam.Sementara itu, Wulung Seta surut tiga tindak ke belakang. Dadanya terasa nyeri dengan kedua tangan yang terasa remuk."Aku tak bo

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1276. Part 13

    "Aku juga belum dapat memastikan ke mana arah yang akan kita tempuh, Rayi. Sayangnya Raja Siluman Ular Putih tidak memberitahukan secara pasti. Rayi... apakah kau pikir Manggala sudah tiba di sana?""Aku tidak tahu. Tetapi mengingat waktu yang diberikan oleh Raja Siluman Ular Putih, seharusnya Kang Manggala sudah tiba di Bulak Batu Bulan. Bagaimana menurutmu sendiri?""Aku tidak tahu pasti."Di tempatnya sepasang mata Dewi Topeng Perak membuka cerah. "Hmmm... kedua remaja ini rupanya juga menuju ke Bulak Batu Bulan. Wajah keduanya nampaknya tak asing dalam ingatanku. Mendengar kata-kata keduanya, rupanya Raja Siluman Ular Putih juga melibatkan diri dalam urusan ini. Setahuku, lelaki itu adalah salah seorang dari guru Si Buta dari Sungai Ular. Peduli setan! Bila aku berhasil memiliki Kitab Pamungkas, semua keinginanku termasuk membunuh Si Buta dari Sungai Ular dan Buang Totang Samudero akan terlaksana dengan mudah."Karena terlalu gembira itulah tanpa seng

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1275. Part 12

    Berlutut dan menangis tersedu-sedu Dayang Pandan meratapi nasib sialnya. Beberapa saat kemudian terdengar teriakannya kalap, "Kubunuh kau! Kubunuh kau!"Tanpa membetulkan pakaiannya, gadis yang baru saja mengalami nasib sial ini berkelebat ke arah perginya Iblis Tanpa Jiwa dengan teriakan-teriakan keras.-o0o-DUA hari berlalu lagi dalam kehidupan manusia. Sesungguhnya, waktu kerap datang bertubi-tubi. Meluruk dan terkadang menikam dalam, hingga manusia yang lupa, khilaf ataupun mencoba tak perduli akan tergilas oleh waktu. Tetapi yang kerap menghargai waktu, maka dia akan berjalan lurus dan dapat mengendalikan waktu.Dalam hamparan malam yang pekat, tiga sosok tubuh menghentikan kelebatan masing-masing di sebuah jalan setapak yang dipenuhi semak belukar. Bintang gemintang yang biasanya bertaburan malam ini entah pergi ke mana. Sejenak sunyi mengerjap disertai suara binatang-binatang malam."Dua hari sudah kita mencoba melacak di mana

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status