Kini, tatapan semua orang tertuju pada Claudia. Kitab Hawa sangatlah penting bagi Istana Hawa. Sementara itu, syarat yang diajukan oleh Luther jelas adalah pembalasan dendam. Dia ingin mematahkan kaki Claudia, bahkan menyuruh Ivory yang turun tangan."Lu ...." Xena ingin membantu mereka, tetapi Luther mengangkat tangan untuk menyela. Pria ini pun menatap Ivory lekat-lekat sambil bertanya, "Gimana, Ketua Ivory?""Claudia adalah murid utamaku. Sebagai gurunya, aku tentu nggak boleh menyakitinya," jawab Ivory dengan penuh keyakinan."Jadi, kamu nggak tertarik dengan Kitab Hawa, ya?" tanya Luther lagi sembari mengangkat alisnya."Tentu saja tertarik, tapi aku nggak akan menuruti ucapanmu." Ivory mengangkat dagu dan berkata dengan lantang, "Aku mau Kitab Hawa, tapi nggak akan menyakiti muridku. Jadi, kuperintahkan kamu untuk segera menyerahkan kitab itu. Dengan begitu, aku baru akan memaafkan kelancanganmu."Mendengar ini, Luther pun tertawa saking kesalnya. Barusan wanita ini sudah berjanj
Read more