Semua Bab Dikejar Lagi oleh Istri CEOku: Bab 2101 - Bab 2110

2308 Bab

Bab 2101

Nidji terkejut dan segera mengangkat lengannya, lalu menahan dagu Amir untuk mencoba menghentikan serangannya. Namun, perbedaan kekuatan mereka terlalu besar. Meskipun dia sudah mengerahkan seluruh kekuatannya, dia tidak bisa menghentikan tekanan Amir. Dia hanya bisa menyaksikan taring Amir yang perlahan-lahan mendekat ke arteri lehernya."Kalian ini sekelompok sampah! Kenapa masih bengong di sana? Cepat bantu aku!" teriak Nidji yang panik."Cepat bantu Jenderal membunuh musuh!" Ratusan prajurit berzirah perak dari Negara Gorie langsung tersadar kembali dan menarik senjata mereka untuk menyerang. Setengah dari mereka menggunakan busur untuk menembak, sedangkan setengahnya lagi menusuk dengan tombak.Swish swish swish.Seiring dengan suara angin, banyak anak panah terlepas dari busurnya dan menembak ke tubuh Amir dengan kuat. Dalam sekejap, punggungnya sudah dipenuhi dengan anak panah. Darah yang mengalir membasahi pakaian merahnya dan terlihat sangat mencolok di bawah sinar bulan."Kam
Baca selengkapnya

Bab 2102

"Terima kasih Tuan Pele sudah mengabulkan keinginanku," kata Nidji sambil tersenyum, sama sekali tidak menyadari bahaya sudah mendekat dan ekspresinya masih angkuh.Para ahli dari berbagai negara hanya menyaksikan dengan tenang dan tidak berusaha menghentikan pertarungan itu. Bagi mereka, siapa pun yang menang tidak ada hubungannya dengan mereka, hanya hiburan belaka."Hehehe .... Sepertinya malam ini aku bisa makan sampai kenyang," kata Amir sambil tersenyum jahat. Setelah itu, tubuhnya bergetar dan semua anak panah di punggungnya langsung terjatuh ke tanah. Luka-luka yang sebelumnya penuh dengan darah yang mengalir langsung sembuh dengan cepat."Huh! Tembakan-tembakan ini pun nggak bisa membunuhmu. Sepertinya kamu ini adalah monster yang sulit untuk dibunuh," kata Nidji sambil menyipitkan mata dan ekspresinya menjadi ganas. Setelah dadanya ditusuk dan puluhan anak panas menancap punggungnya, Amir ini malah baik-baik dan hanya mengalirkan sedikit darah saja. Kekuatan Amir untuk bertah
Baca selengkapnya

Bab 2103

Para prajurit berzirah perak itu sama sekali tidak mampu menahan serangan Amir, hanya bisa memperlambat pembantaian Amir untuk sementara waktu. Kematian tetap berlanjut, mayat makin banyak, darah membasahi seluruh halaman, dan ketakutan juga mulai menyebar dengan cepat.Pada saat itu, para prajurit itu baru menyadari betapa seriusnya masalah ini. Amir jauh lebih kuat daripada perkiraan mereka. Amir ini bukan vampir biasa, melainkan raja dari para vampir."Berengsek! Hentikan! Kalau berani, lawan aku saja!" teriak Nidji dengan marah yang mencoba untuk mengalihkan perhatian Amir padanya. Dia pikir hanya dirinya yang mampu menahan serangan Amir dan menghentikan pembantaian ini. Jika dia bisa menahan Amir dan para bawahannya menyerang, mereka mungkin memiliki kesempatan untuk membunuh monster ini."Eh?" Mendengar teriakan itu, Amir akhirnya menghentikan gerakannya. Saat ini, dia sedang memegang kepala seorang prajurit berzirah perak. Wajahnya yang pucat sudah berlumuran darah dan mulutnya
Baca selengkapnya

Bab 2104

Swish!Serangan Amir sangat cepat sampai Nidji yang bingung tidak sempat bereaksi. Dia hanya merasa ada sebuah cahaya yang melintas di depan matanya dan kedua lengannya menjadi dingin. Dia secara refleks menundukkan kepala untuk melihat dan menyadari zirah di kedua lengannya sudah retak. Di dalam celah retak itu, terlihat sebuah luka berdarah menyebar dengan cepat.Klang!Tombak Nidji terjatuh ke tanah bersama dengan kedua lengannya sampai menghasilkan bunyi yang nyaring."Hah?" Melihat kedua lengannya putus, Nidji tertegun sejenak dan tidak berani percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia perlahan-lahan mengangkat kedua lengannya yang sudah putus dan darah langsung menyembur dari lukanya. Rasa sakit yang luar biasa pun mulai menyerang dan langsung menembus ke kedalaman jiwanya."Argh!" Setelah tertegun sejenak, Nidji segera menjerit dengan suara yang penuh dengan penderitaan. Dia bukan makhluk abadi seperti Amir dan tidak memiliki kemampuan untuk regenerasi. Sekarang kedua lengannya sud
Baca selengkapnya

Bab 2105

Nidji berpikir Amir ini adalah orang gila yang suka mengisap darah.Amir tersenyum dingin dan menyindir, "Kenapa? Kamu takut ya? Di mana keberanianmu yang tadi? Bukankah orang-orang dari Negara Gorie itu sangat hebat? Bukankah kalian ingin menindas orang dengan kekuatan kalian? Bukankah kalian bilang akan membunuhku? Ayo berdiri dan terus bertarung!"Nidji terus menggelengkan kepala. "Nggak ... aku nggak mau bertarung lagi. Tadi semua itu adalah salahku. Aku sudah menyinggung Tuan, aku minta maaf pada Tuan. Aku harap Tuan bisa memaafkanku sekali ini saja!"Setelah mengatakan itu, Amir langsung berlutut di tanah dengan ekspresi yang patuh."Sekarang sudah terlambat untuk minta maaf. Orang sepertimu nggak mati pun nggak ada gunanya," kata Amir sambil tersenyum kejam sambil perlahan-lahan mendekat, lalu kembali memanjangkan kukunya yang tajam."Tuan Pele, selamatkan aku! Tolong selamatkan aku!" kata Nidji yang ketakutan sampai keringat dingin bercucuran. Melihat permohonan ampunnya tidak
Baca selengkapnya

Bab 2106

Nidji yang merupakan Jenderal Besar Negara Gorie tewas di tangan Amir dan tewas karena kesombongan sendiri. Perkumpulan rahasia Kuil Dewa pun menjadi gempar karena pembunuhan ini."Maaf atas keributan yang ada. Izinkan aku bersih-bersih sebentar." Setelah menyerap energi pada jasad Nidji hingga kering, Amir tersenyum puas. Dia meletakkan satu tangannya di depan dada dan memberi hormat kepada semua orang, lalu berbalik ke kamar mandi."Tuan Taro, tolong suruh orang membersihkan kekacauan ini," ujar Pele yang menoleh menatap Taro."Oke." Taro mengangguk. Dia segera menyuruh pesilat Negara Dikara untuk membereskan kekacauan yang ada.Seluruh jenazah disingkirkan, noda darah disiram dengan air. Semua terlihat sangat teratur. Yang berkesempatan datang ke sini adalah ahli bela diri. Mereka telah melewati banyak rintangan, jadi masalah kecil seperti ini tidak akan bisa menakuti mereka.Selagi para pesilat Negara Dikara membereskan kekacauan, Taro membawa orang-orang kembali ke ruang tamu. Saa
Baca selengkapnya

Bab 2107

Saat ini, di Restoran Spring. Luther, Karif, dan lainnya sedang bersenang-senang. Setelah Luther mengalahkan Haruto, Karif mengadakan pesta perayaan atas nama Organisasi Mondial.Karif mengundang banyak genius muda berbakat. Banyak yang datang. Bagaimanapun, kabar bahwa Haruto kalah tersebar cepat di sekitar Gunung Narima.Jika tidak ada Luther yang mengalahkan Haruto, seluruh pesilat Negara Drago akan dihina habis-habisan. Itu sebabnya, mereka datang untuk melihat Luther yang telah berjasa besar."Ayo, Luther. Aku akan bersulang untukmu lagi. Semoga masa depanmu makin cerah dan kamu berkembang makin pesat!" ucap Karif sambil mengangkat gelas dan berbalik menatap Luther dengan tersenyum. Karena sudah minum banyak. Karif mulai merasa pusing."Terima kasih," ujar Luther sambil mengangkat gelasnya."Luther, kamu yakin nggak mau bergabung dengan Organisasi Mondial?" Karif tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan. "Dengan bakatmu, aku jamin kamu bakal mendapat sumber daya dan bimbingan terba
Baca selengkapnya

Bab 2108

Serangan pedang Joker sangat cepat hingga sulit ditangkap secara kasatmata. Mereka hanya bisa melihat seberkas cahaya pedang. Ke mana pun cahaya pedang itu lewat, air hujan akan menguap."Hm?" Elio memicingkan matanya, lalu menghunuskan pedang untuk menangkis serangan.Klang! Cahaya pedang Joker langsung mengenai pedang Elio. Benturan dahsyat ini membuat Elio terdorong beberapa langkah dan hampir terjatuh. Untuk sesaat, tangan Elio yang memegang pedang pun bergetar."Mengerikan sekali!" Elio tentu terkejut dengan kekuatan lawan. Ekspresinya menjadi sangat serius. Meskipun serangan lawan terlalu mendadak, harus diakui bahwa kekuatannya memang luar biasa. Kalau terlambat selangkah, nyawa Elio mungkin berada dalam bahaya."Kamu bukan lawanku. Minggir!" Joker tidak menghiraukan Elio lagi dan menyimpan pedangnya ke sarung. Sikapnya masih dingin. Dia sama sekali tidak menghargai Elio."Hei! Jangan terlalu sombong!" Elio menunjuk dengan pedangnya dan menghardik, "Aku murid Sekte Pedang! Aku m
Baca selengkapnya

Bab 2109

Ada terlalu banyak orang yang berjuang demi ketenaran. Sementara itu, Luther tidak suka repot. Daripada bertarung tanpa henti, dia lebih baik mengaku kalah dan menyerahkan kehormatan yang didapatkannya dari mengalahkan Haruto."Huh! Kamu kira aku pengemis? Aku mau menang secara terhormat. Aku nggak ingin kemenangan seperti ini!" hardik Joker dengan ekspresi suram.Meskipun menantang Luther hanya demi ketenaran, Joker ingin mengandalkan kekuatannya sendiri untuk menang. Ini adalah kebanggaannya sebagai pendekar pedang!"Gimana kalau aku nggak mau bertarung denganmu?" tanya Luther."Kalau kamu menolak, aku akan bunuh semua orang di sekitarmu. Kamu pasti nggak bakal berdiam diri lagi nanti!" timpal Joker dengan ekspresi kejam.Setelah mendengarnya, Luther mengerutkan alisnya. Pria ini memang harus diberi pelajaran supaya kapok. Sepertinya, pertarungan hari ini tak terhindarkan."Oke. Karena kamu begitu bersemangat, aku akan menemanimu bermain," ucap Luther. Kemudian, dia mengambil payung
Baca selengkapnya

Bab 2110

Joker mundur dengan sempoyongan sampai kesulitan memegang pedangnya. Dia menunduk, mendapati ada lubang berdarah di bahunya. Darah perlahan-lahan mengalir keluar dari jas hujan jeraminya, lalu menetes dan bercampur dengan air hujan.Tetesan hujan berubah menjadi pedang. Pedang itu bahkan berhasil menembus pertahanannya. Bisa dilihat bahwa kekuatan Luther jauh lebih hebat daripada yang dibayangkannya."Luar biasa!" seru Elio dengan kegirangan saat melihat Joker terluka. Dia merasa harga dirinya telah pulih."Huh! Kukira sehebat apa! Baru satu serangan dari Luther saja sudah terluka. Sepertinya murid Sekte Plasma biasa-biasa saja," ejek Yuki."Yuki, jangan meremehkan murid Sekte Plasma. Mereka punya keunikan, yaitu makin hebat seiring berlangsungnya pertarungan. Apalagi setelah mereka terluka, mereka dapat mengerahkan teknik secara ekstrem dan meraih kemenangan," jelas Ozias sambil memandang ke depan lekat-lekat. Dia tidak bersikap lalai sedikit pun."Tuan Ozias benar. Aku bisa merasakan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
209210211212213
...
231
DMCA.com Protection Status