Share

Bab 2103

Para prajurit berzirah perak itu sama sekali tidak mampu menahan serangan Amir, hanya bisa memperlambat pembantaian Amir untuk sementara waktu. Kematian tetap berlanjut, mayat makin banyak, darah membasahi seluruh halaman, dan ketakutan juga mulai menyebar dengan cepat.

Pada saat itu, para prajurit itu baru menyadari betapa seriusnya masalah ini. Amir jauh lebih kuat daripada perkiraan mereka. Amir ini bukan vampir biasa, melainkan raja dari para vampir.

"Berengsek! Hentikan! Kalau berani, lawan aku saja!" teriak Nidji dengan marah yang mencoba untuk mengalihkan perhatian Amir padanya. Dia pikir hanya dirinya yang mampu menahan serangan Amir dan menghentikan pembantaian ini. Jika dia bisa menahan Amir dan para bawahannya menyerang, mereka mungkin memiliki kesempatan untuk membunuh monster ini.

"Eh?" Mendengar teriakan itu, Amir akhirnya menghentikan gerakannya. Saat ini, dia sedang memegang kepala seorang prajurit berzirah perak. Wajahnya yang pucat sudah berlumuran darah dan mulutnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status