Share

Bab 2105

Nidji berpikir Amir ini adalah orang gila yang suka mengisap darah.

Amir tersenyum dingin dan menyindir, "Kenapa? Kamu takut ya? Di mana keberanianmu yang tadi? Bukankah orang-orang dari Negara Gorie itu sangat hebat? Bukankah kalian ingin menindas orang dengan kekuatan kalian? Bukankah kalian bilang akan membunuhku? Ayo berdiri dan terus bertarung!"

Nidji terus menggelengkan kepala. "Nggak ... aku nggak mau bertarung lagi. Tadi semua itu adalah salahku. Aku sudah menyinggung Tuan, aku minta maaf pada Tuan. Aku harap Tuan bisa memaafkanku sekali ini saja!"

Setelah mengatakan itu, Amir langsung berlutut di tanah dengan ekspresi yang patuh.

"Sekarang sudah terlambat untuk minta maaf. Orang sepertimu nggak mati pun nggak ada gunanya," kata Amir sambil tersenyum kejam sambil perlahan-lahan mendekat, lalu kembali memanjangkan kukunya yang tajam.

"Tuan Pele, selamatkan aku! Tolong selamatkan aku!" kata Nidji yang ketakutan sampai keringat dingin bercucuran. Melihat permohonan ampunnya tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hasiholan Manurung
makin membosankan.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status