Share

Bab 2102

"Terima kasih Tuan Pele sudah mengabulkan keinginanku," kata Nidji sambil tersenyum, sama sekali tidak menyadari bahaya sudah mendekat dan ekspresinya masih angkuh.

Para ahli dari berbagai negara hanya menyaksikan dengan tenang dan tidak berusaha menghentikan pertarungan itu. Bagi mereka, siapa pun yang menang tidak ada hubungannya dengan mereka, hanya hiburan belaka.

"Hehehe .... Sepertinya malam ini aku bisa makan sampai kenyang," kata Amir sambil tersenyum jahat. Setelah itu, tubuhnya bergetar dan semua anak panah di punggungnya langsung terjatuh ke tanah. Luka-luka yang sebelumnya penuh dengan darah yang mengalir langsung sembuh dengan cepat.

"Huh! Tembakan-tembakan ini pun nggak bisa membunuhmu. Sepertinya kamu ini adalah monster yang sulit untuk dibunuh," kata Nidji sambil menyipitkan mata dan ekspresinya menjadi ganas. Setelah dadanya ditusuk dan puluhan anak panas menancap punggungnya, Amir ini malah baik-baik dan hanya mengalirkan sedikit darah saja. Kekuatan Amir untuk bertah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status