"Guru, Kak Luther, ternyata kalian di sini." Saat ini, Alarik dan Sarisha tiba-tiba memasuki ruangan."Huh! Lagi-lagi datang untuk numpang makan," ejek Sarisha sambil mencebik dengan raut wajah penuh kebencian. Dia masih merasa kesal karena masalah kemarin, terutama saat melihat Luther dan Berry."Kak Luther, kudengar kemarin kamu dirampok? Gimana? Kamu baik-baik saja, 'kan?" tanya Alarik dengan ekspresi penuh perhatian."Terima kasih banyak, tapi mereka hanya sekelompok semut kecil, sama sekali bukan lawanku," balas Luther. Kemudian, dia mengalihkan topik pembicaraan dengan bertanya, "Omong-omong, gimana kamu bisa tahu aku dirampok?""Eh?" Ekspresi Alarik sontak membeku, tetapi dia segera bersikap normal dan menjawab, "Oh, aku mendapat banyak informasi. Di kota selatan ini, nggak ada yang bisa terlepas dari pandanganku.""Begitu rupanya." Luther tersenyum misterius. Kemarin, dia masih penasaran siapa yang mengincar Lukisan Bahari. Dilihat dari situasi sekarang, sepertinya pelakunya ad
Read more