Parahnya lagi, Julia berani membawa teman tidurnya itu ke hadapan Yudas. Ini namanya provokasi terang-terangan!Yudas menarik napas dalam-dalam, berusaha keras menahan amarahnya. Setelah lebih tenang, dia baru bertanya, "Julia, kenapa aku belum pernah bertemu sahabatmu ini sebelumnya?""Memangnya aku butuh izinmu dengan siapa aku berteman? Lagian, aku juga nggak mengenal beberapa teman wanitamu sebelumnya, 'kan?" balas Julia dengan tenang.Sindiran Julia membuat Yudas tidak bisa berkata-kata. Sekarang, dia paham bahwa wanita itu sengaja memancing amarahnya.Melihat suasana yang menegang, Ansel buru-buru menjadi penengah. Dia berkata sambil tersenyum, "Julia, kita jarang-jarang bisa berkumpul. Ayo, ayo, aku mau bersulang untukmu.""Aku nggak minum alkohol," tolak Julia dengan dingin."Nggak masalah, kamu bisa minum jus, kok. Apa saja boleh asal kamu senang," balas Ansel sambil menyeringai. Dia segera menyuruh pelayan untuk membawakan jus beraneka rasa."Kak Luther, kamu juga minum jus s
Baca selengkapnya