Beranda / Pernikahan / Istri Buruk Rupa / Bab 91 - Bab 100

Semua Bab Istri Buruk Rupa: Bab 91 - Bab 100

172 Bab

BAB 91 Fakta Mengerikan Tentang Tania Part 1

Fakta Mengerikan Tentang Tania Part 1Di kantor Hanung, divisi keuangan, semua orang berkumpul karena ada sesuatu yang sangat penting dan mendesak. Manager Kim terlihat begitu sedih, kecewa dengan segala yang terjadi. Dia membereskan semua barang barangnya, dia harus keluar dari perusahaan karena sesuatu yang tidak dia lakukan.Fitnah yang sangat kejam, korupsi, tidak pernah terlintas di dalam benaknya. Dia mengingat peristiwa kemarin. Ketika direktur Jeff meminta Manager Kim dan juga Bram menemuinya di kantor pribadinya.“Apa ini manager Kim, saya sudah percaya padamu, tapi kamu melakukan ini,” ucap direktur Jeff seraya melempar beberapa berkas di depan manager Kim dan juga Bram.“Ini semua fitnah direktur Jeff, saya tidak pernah melakukannya,” ucap manager Kim membela diri.“Ya, itu hanya alasanmu, nyatanya tim audit menemukan transaksi mencurigakan juga bukti bahwa kamu menerima dana gelap,” ucap direktur Jeff.“Itu tidak mungkin direktur, saya tidak pernah melakukannya,” ucap mana
Baca selengkapnya

BAB 92 Fakta Mengerikan Tentang Tania Part 2

Fakta Mengerikan Tentang Tania Part 2Bram terlihat menemui orang dari bagian IT.“Herman, kamu sibuk?” tanya Bram pada Herman, staff yang bertugas di bagian IT. Herman terlihat sibuk memprogram sebuah komputer lipat milik salah satu staff kantor.“Hai Bram, tumben menemuiku, ada apa?” tanya Herman.“Kamu sibuk? mau makan siang denganku?” tanya Bram.“Wah, apa sudah tidak ada wanita untuk kamu ajak makan siang bersama?” ucap Herman menggoda.“Ah kamu ini, aku tunggu di kantin, aku akan mentraktirmu,” ucap Bram.“Baiklah, aku akan ke sana lima menit lagi,” ucap Herman.“Aku tunggu,” ucap Bram.“Iya iya, aku selesaikan pekerjaanku dulu,” ucap Herman.Bram terlihat keluar dari ruang kerja Herman, melangkah menuju ke kantin. Di dalam ruangannya Herman terlihat mengulaskan senyum.Lima menit setelah itu, Herman terlihat menghampiri Bram di kantin, duduk di kursi paling pojok.“Aku sudah memesankan ayam panggang dan segelas jus wortel untukmu,” ucap Bram.“Wah kamu perhatian sekali, masih
Baca selengkapnya

BAB 93 Fakta Mengerikan Tentang Tania Part 3

Fakta Mengerikan Tentang Tania Part 3Tania terlihat mendekat ke arah meja direktur Jeff, lalu duduk di hadapannya.“Selamat siang direktur,” ucap Tania seraya tersenyum.“Mau apa kamu menemuiku?” tanya direktur Jeff.“Wah, apa tidak boleh bawahan menemui atasannya?” tanya Tania.Direktur Jeff terlihat menghela nafas.“Aku mohon jangan ganggu aku, posisiku bisa terancam jika kamu terus begini,” ucap direktur Jeff yang terdengar berbicara santai dengan Tania, seperti dengan orang yang sudah dikenalnya lama dan sangat santai.“Iya iya, aku tidak akan mengganggumu, walaupun aku sangat kecewa dengan keputusan yang kamu ambil. Tapi tenang saja, itu dulu, sekarang aku sudah move on, sudah tidak lagi memikirkanmu, apalagi istrimu yang galak itu,” ucap Tania seraya memainkan kuku juga bibirnya.“Apa yang kamu inginkan? uang?” tanya direktur Jeff yang sepertinya segera ingin mengakhiri pertemuannya dengan Tania.“Tidak, aku masih bekerja dan aku punya cukup uang,” ucap Tania seraya melihat ke
Baca selengkapnya

BAB 94 Mission Impossible

Mission ImpossibleHesti, bu RT dan bu Anna sudah berada di rumah Hesti. Mereka akan menjalankan misi penting. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, Adam dan Bintang sudah tidur.Hesti sudah bersiap dengan pakaian pengintaian, jaket besar, masker hitam, hijab yang terjahit jadi satu dengan topi, pakaian hitam, penampilan itu membuatnya terlihat seperti mata mata profesional, ditambah lagi berat badannya sudah turun drastis.Begitu juga dengan bu RT, dia juga menggunakan pakaian serba hitam, dengan masker hitam. Mereka berdua sudah terlihat sangat kompak. Hesti dan bu RT memperlihatkan penampilannya di depan bu Anna.“Tara, bagaimana bu Anna, penampilan yang sempurna bukan,” ucap bu RT.“Ini juga, kami siap,” ucap Hesti yakin.Bu Anna terlihat menghela nafas panjang.“Bu RT, bu Hesti, baru masuk apartemen juga sudah dihentikan satpam setempat, ndak bakal boleh masuk, bisa dikira teroris,” ucap bu Anna.Hesti terlihat menghela nafas panjang.“Benar juga, kenapa harus mencolok sepe
Baca selengkapnya

BAB 95 Seperti Dalam Drama

Seperti Dalam DramaHesti berjalan tergesa gesa, menyusul bu RT yang sudah lebih dulu di depannya, berjalan dengan tegap. Mereka menuju ke unit 033 yang ada di lantai empat.Hesti dan bu RT masuk ke dalam lift, mereka menuju ke lantai empat, dalam diam, tidak ada suara yang keluar dari mulut mereka.Hesti berusaha menguatkan diri, bu RT berusaha memahami, dia yakin, Hesti benar benar dalam tekanan yang luar biasa.Hesti beberapa kali menekan dada, memukulnya pelan, sesak mulai menyerang, nyaris tidak bisa dikendalikan.Bu RT hanya bisa menggenggam tangan itu, dengan erat, menyalurkan kekuatan, berharap Hesti bisa sedikit saja tenang dalam menghadapi situasi yang cukup mengerikan ini.Mereka sampai di lantai empat, Hesti terlihat terhuyung, bu RT menangkap tubuh Hesti.“Bu Hesti harus kuat, jangan jatuh sekarang,” ucap bu RT yang memapah tubuh Hesti berjalan mencari unit 033.Hesti berusaha menguatkan diri, namun dia tetap hanya wanita biasa yang bagaimanapun juga tidak akan pernah sia
Baca selengkapnya

BAB 96 Tidak Seperti Rencana

Tidak Seperti RencanaMobil Hanung masuk ke dalam area hotel mewah yang tidak jauh dari apartemennya. Mobil itu menuju ke arah tempat parkir, berhenti, lalu mereka berdua turun.Tania dan Hanung masuk ke dalam hotel, memesan kamar dan bergerak menuju ke kamar itu dengan gugup. Dari jauh terlihat Bram yang sedang duduk santai di kursi tunggu. Dia melihat Hanung dan Tania, kaget, namun berusaha untuk tetap tenang.“Untuk apa mereka di sini?” tanya Bram pada dirinya sendiri.Bram mendekat ke arah meja resepsionis yang rupanya adalah kenalannya.“Mei, kamu masih sibuk?” tanya Bram basa basi.“Bram, kamu masih di sini? apa temanmu belum datang?” tanya Mei, petugas yang bertugas di bagian resepsionis hotel mewah itu.“Ya, sepertinya dia akan telat,” ucap Bram.“Apa dia salah satu rekan bisnismu?” tanya Mei.“Ya, begitulah, seperti biasa, jika kesepakatan deal, aku akan mentraktirmu,” ucap Bram.“Wah, aku akan berdoa untuk itu, oh iya apa kamu akan memperpanjang sewa hotel mingguan?” tanya M
Baca selengkapnya

BAB 97 Yang Pergi Biarlah Pergi

Yang Pergi Biarlah PergiHesti berusaha tetap tenang, dalam kegundahan hati yang begitu luar biasa. Melangkah menuju ke dalam hotel mewah itu. Mengabaikan satpam depan yang menanyakan mengenai apa tujuan dia datang.Hesti tak bergeming, langkahnya lebih yakin dan berani, begitu juga dengan bu RT. Dia setia berada di samping Hesti, menemani, memberi semangat, serta dukungan.Dia menuju ke kamar yang sudah diinformasikan, dengan hati yang bergemuruh, namun disertai tekad untuk menyelesaikan semua ini.Mereka berdua sudah sampai di kamar yang dituju, suite room 88. Beberapa tahun lalu, sewaktu masih menjadi pengacara, dia pernah menginap di hotel ini untuk mengikuti seminar, di suite room 85, jadi mudah saja menemukan tempat ini tanpa harus bertanya.Bu RT dan Hesti saling bertatapan, mengangguk tipis sebagai isyarat untuk saling menguatkan.“Ayo,” ucap bu RT yang sudah siap dengan kameranya.Hesti mengetuk pintu, perlahan, lalu bu RT berteriak “Room service,”.Di dalam kamar, Hanung da
Baca selengkapnya

BAB 98 Seketika Viral Menanti

Seketika Viral MenantiPintu kamar itu terbuka, Hanung hanya mematung, tidak bergerak, melihat hadirnya wanita yang sudah menemani hidupnya, menjadi istrinya, selama delapan tahun. Hesti berada di hadapannya, dengan wajah pucat, lesu, namun berusaha tetap bertahan dengan kekuatan yang masih tersisa.Bu RT menyergap masuk, menerjang tubuh Hanung yang seketika terpental, namun Hanung hanya diam, memandang Hesti yang masih mematung. Bu RT merekam semua kejadian yang ada di hadapannya, dengan semangat, sangat bergairah, tidak ada perasaan ragu sedikitpun.Tania kaget, dia melompat dari tempat tidur, menutupi tubuhnya yang hanya memakai lingerie tipis dengan kemeja Hanung.“Hentikan, matikan ponsel itu, tidak sopan, kalian penyusup,” teriak Tania.“Apa kamu bilang? Penyusup? wah, kamu yang pelakor. Iya, aku besarkan wajahmu, supaya seluruh dunia faham dengan wajahmu,” ucap bu RT.“Tidak, hentikan, hentikan, tidak,” ucap Tania.“Rekaman video ini tidak akan berhenti,” ucap bu RT.“Dasar kam
Baca selengkapnya

BAB 99 Mencoba Tetap Tenang

Mencoba Tetap TenangHesti, bu RT dan Hanung turun dari lantai atas, keluar dari hotel mewah itu. Bu RT berjalan bersama dengan Hesti dan Hanung mengikuti di belakangnya.Dari jauh Ivanka dan Bram mengamati mereka.“Mereka sudah keluar, pasti masalahnya sudah beres,” ucap Bram.“Beres? yang benar saja, lihat wajah mereka, pasti terjadi prahara besar,” ucap Ivanka.“Ya, itu jelas, prahara pasti terjadi,” ucap Bram.Ivanka terdiam, menatap mereka bertiga hingga keluar dari pintu utama hotel.“Aku akan ke kantor besok,” ucap Ivanka.“Apa? kamu serius?” tanya Bram.“Ya, tentu saja, aku akan mengenalkan diri secara resmi besok,” ucap Ivanka.“Hmmm, baiklah, kamu memang harus segera mengisi kursi yang sudah lama kosong,” ucap Bram.“Aku harap jangan libatkan masalah pribadi dengan pekerjaan,” lanjut Bram.“Tentu saja, aku tidak akan seperti itu, aku sangat profesional,” ucap Ivanka.“Aku akan bermain cantik, secantik mungkin,” ucap Ivanka dalam hati, seraya menunjukkan ekspresi kesal penuh
Baca selengkapnya

BAB 100 Kejutan Luar Biasa

Kejutan Luar Biasa“Bu RT, bu Anna, terimakasih atas bantuannya,” ucap Hesti mengantar bu RT dan bu Anna keluar dari rumahnya.“Sama sama bu Hesti, semoga semuanya baik baik saja,” ucap bu Anna.“fighting, You’re almost there,” ucap bu RT.“Bu Hesti pasti bisa melewati ini semua,” lanjut bu RT seraya menggenggam tangan Hesti.Bu RT dan bu Anna naik ke atas mobil, bu RT akan mengantarkan bu Anna pulang, karena ini sudah jam satu pagi, benar benar penyergapan yang melelahkan.Hesti kembali masuk ke dalam rumah, di sana sudah ada Hanung duduk di ruang tamu.“Tidurlah mas, besok kamu harus ke kantor, kita bicarakan lagi nanti setelah kamu berpikir bahwa apa yang kamu lakukan adalah kesalahan besar. Yang penting aku sudah tahu suamiku berselingkuh dengan teman kantornya,” ucap Hesti yang kemudian berjalan ke arah kamar anak anaknya.Di depan pintu masuk kamar anak anaknya, Hesti menghentikan langkah.“Sementara ini aku akan tidur di kamar anak anak, kita pikirkan dulu, lalu putuskan apa ya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
18
DMCA.com Protection Status