Seketika Viral MenantiPintu kamar itu terbuka, Hanung hanya mematung, tidak bergerak, melihat hadirnya wanita yang sudah menemani hidupnya, menjadi istrinya, selama delapan tahun. Hesti berada di hadapannya, dengan wajah pucat, lesu, namun berusaha tetap bertahan dengan kekuatan yang masih tersisa.Bu RT menyergap masuk, menerjang tubuh Hanung yang seketika terpental, namun Hanung hanya diam, memandang Hesti yang masih mematung. Bu RT merekam semua kejadian yang ada di hadapannya, dengan semangat, sangat bergairah, tidak ada perasaan ragu sedikitpun.Tania kaget, dia melompat dari tempat tidur, menutupi tubuhnya yang hanya memakai lingerie tipis dengan kemeja Hanung.“Hentikan, matikan ponsel itu, tidak sopan, kalian penyusup,” teriak Tania.“Apa kamu bilang? Penyusup? wah, kamu yang pelakor. Iya, aku besarkan wajahmu, supaya seluruh dunia faham dengan wajahmu,” ucap bu RT.“Tidak, hentikan, hentikan, tidak,” ucap Tania.“Rekaman video ini tidak akan berhenti,” ucap bu RT.“Dasar kam
Mencoba Tetap TenangHesti, bu RT dan Hanung turun dari lantai atas, keluar dari hotel mewah itu. Bu RT berjalan bersama dengan Hesti dan Hanung mengikuti di belakangnya.Dari jauh Ivanka dan Bram mengamati mereka.“Mereka sudah keluar, pasti masalahnya sudah beres,” ucap Bram.“Beres? yang benar saja, lihat wajah mereka, pasti terjadi prahara besar,” ucap Ivanka.“Ya, itu jelas, prahara pasti terjadi,” ucap Bram.Ivanka terdiam, menatap mereka bertiga hingga keluar dari pintu utama hotel.“Aku akan ke kantor besok,” ucap Ivanka.“Apa? kamu serius?” tanya Bram.“Ya, tentu saja, aku akan mengenalkan diri secara resmi besok,” ucap Ivanka.“Hmmm, baiklah, kamu memang harus segera mengisi kursi yang sudah lama kosong,” ucap Bram.“Aku harap jangan libatkan masalah pribadi dengan pekerjaan,” lanjut Bram.“Tentu saja, aku tidak akan seperti itu, aku sangat profesional,” ucap Ivanka.“Aku akan bermain cantik, secantik mungkin,” ucap Ivanka dalam hati, seraya menunjukkan ekspresi kesal penuh
Kejutan Luar Biasa“Bu RT, bu Anna, terimakasih atas bantuannya,” ucap Hesti mengantar bu RT dan bu Anna keluar dari rumahnya.“Sama sama bu Hesti, semoga semuanya baik baik saja,” ucap bu Anna.“fighting, You’re almost there,” ucap bu RT.“Bu Hesti pasti bisa melewati ini semua,” lanjut bu RT seraya menggenggam tangan Hesti.Bu RT dan bu Anna naik ke atas mobil, bu RT akan mengantarkan bu Anna pulang, karena ini sudah jam satu pagi, benar benar penyergapan yang melelahkan.Hesti kembali masuk ke dalam rumah, di sana sudah ada Hanung duduk di ruang tamu.“Tidurlah mas, besok kamu harus ke kantor, kita bicarakan lagi nanti setelah kamu berpikir bahwa apa yang kamu lakukan adalah kesalahan besar. Yang penting aku sudah tahu suamiku berselingkuh dengan teman kantornya,” ucap Hesti yang kemudian berjalan ke arah kamar anak anaknya.Di depan pintu masuk kamar anak anaknya, Hesti menghentikan langkah.“Sementara ini aku akan tidur di kamar anak anak, kita pikirkan dulu, lalu putuskan apa ya
Rencana Licik Tania“Mereka bersaudara?” tanya Tania pada Hanung.“Apa itu benar?” Hanung berbalik melontarkan pertanyaan.“Apa mungkin? aku tidak melihat data apapun,” ucap Tania.“Tidak mungkin,” ucap Hanung.***Semua staff dan karyawan sudah kembali ke divisi mereka masing masing. Hanung terlihat mencengkram kepalanya.“Tidak mungkin, mereka kakak beradik, bukan pasangan kekasih,” ucap Hanung.“Hanung? ada apa?” tanya Bram yang melihat wajah kusut Hanung.“Tidak, aku hanya mengira bu Ivanka dan Evan adalah pasangan kekasih,” ucap Hanung.“Hah? yang benar saja, mereka kakak beradik,” ucap Bram.“Apa kamu sudah mengetahuinya sejak lama?” tanya Hanung.“Hmmm, i-itu,” ucap Bram terhenti ketika mendengar bu Ivanka memasuki kantor divisi keuangan.Semua staf menyapa, bahagia menerima kehadiran presdir baru mereka.“Selamat datang ibu presdir, terimakasih sudah berkunjung ke divisi kami,” ucap pak Gunawan. Hanung mendekat, mau tidak mau sebagai kepala bagian divisi keuangan, dia harus me
Rencana Tania Yang Membuatnya MaluTania menyelinap masuk ke dalam area syuting yang dilaksanakan di gedung kantor White Skin lantai atas. Dia mengambil daftar pertanyaan dari divisi promosi, menggantinya dengan daftar pertanyaan yang dibuatnya.“Ini daftar pertanyaannya,” ucap Tania pada MC di ruang make up.“Oh iya, terima kasih,” ucap MC.“Semoga acara yang berlangsung satu jam ini menjadi acara yang luar biasa,” ucap Tania.“Iya, Brand Ambassador tahun ini cukup berbeda, saya sangat bersemangat,” ucap MC yang berasal dari kalangan artis itu.Tania mengulaskan senyum.“Ya, hari ini akan menjadi hari bagi White Skin, tapi juga hari yang memalukan untuk ba-bi guling itu,” ucap Tania di dalam hati, dengan sangat kesal dan penuh keyakinan.Tania terlihat kembali ke kantor divisi keuangan, beberapa staf sudah berada di depan televisi yang ada di sana. Mereka akan segera menyaksikan siaran langsung launching produk terbaru yang akan dilakukan oleh brand ambassador.“Wah, coba kita bisa m
Terkagum KagumBu RT menatap pak RT dengan pandangan mendalam, perasaan cinta itu membius semua orang yang melihat. Penonton melihat cinta tulus itu, perasaan kasih luar biasa, tanpa melihat fisik dan bentuk tubuh. Visual yang sempurna dari pak RT, membenamkan semua pakem bahwa laki laki tampan hanya memilih untuk mendapatkan wanita sempurna. Baginya bu RT adalah satu satunya wanita sempurna, yang kini menjadi istrinya.“Ini suami bu RT?” tanya MC.“Perkenalkan saya Radit,” ucap pak RT seraya mengulurkan tangan. MC menerima tangan itu, seolah seketika jatuh cinta, menatap pak RT dengan mata tajam juga senyum yang merekah.“Bu RT sepertinya membawa obat bius,” ucap MC yang kemudian kembali duduk untuk melanjutkan wawancaranya.“Bagaimana jika kita bicara bertiga, sepertinya akan lebih seru,” ucap MC.“Saya tidak membutuhkan ini,” ucap MC yang kemudian meletakkan daftar pertanyaan di atas meja.Di ruang divisi keuangan, Tania terlihat menggenggam tangannya dengan kuat, dia meninggalkan
MediasiHesti dan Hanung duduk saling berhadap hadapan, di meja makan, saling menatap satu sama lain, mencoba untuk berbicara dari hati ke hati, dengan kepala dingin dan hati yang tenang. Mereka menunggu kedua anak mereka tidur, kesempatan ini harus mereka gunakan untuk menemukan sesuatu yang berarti untuk kelanjutan hubungan mereka.“A-apa yang akan kamu lakukan?” tanya Hanung, berusaha membuka pembicaraan.“Benerja,” jawab Hesti singkat.“Ya, kamu akan mulai bekerja hari senin besok,” ucap Hanung.“Baguslah jika kamu ingat,” ucap Hesti.“Ma-mana mungkin aku tidak ingat,” ucap Hanung.“Kamu pilih aku atau dia,” tanya Hesti tanpa intonasi penegasan bahwa itu adalah sebuah kalimat pertanyaan.“A-apa?” tanya Hanung gugup.“Sudahlah mas, kita fokus pada masalah yang sedang kita hadapi,” ucap Hesti.“Aku minta kamu untuk memilih, aku dan anak anak atau dia, wanita simpananmu,” ucap Hesti.“Hesti, jangan bicara seperti itu,” ucap Hanung.“Apa kamu tersinggung aku menyebutnya wanita simpana
Tania Memainkan PeranDi apartemennya Tania terlihat mengulaskan senyum, senyum licik yang penuh makna mendalam.“Aku tidak akan melepaskanmu Hanung, kamu akan selalu berterima kasih padaku karena hanya aku yang bisa membawa ke posisi tertinggi. Setelah semua rencanaku berhasil, kamu akan meninggalkan keluargamu, dengan kehendakmu sendiri,” ucap Tania. Sungguh, dia adalah ular yang menjelma menjadi manusia, di kepalanya penuh dengan niat buruk, racun yang begitu mematikan.***Hari minggu malam, semua orang berkumpul di rumah Hesti untuk merayakan ulang tahun anak anaknya. Semua orang dari RT 7 terlihat hadir, menikmati hidangan yang khusus dimasak oleh hesti. Ada makanan berat, hidangan dari bahan ayam, daging juga lainnya. Ada cake, cemilan manis, buah buahan segar, lengkap, seperti pesta yang dikonsep oleh profesional.“Bu Hesti,” ucap bu RT yang datang bersama suami juga putrinya.“Bu RT terimakasih sudah datang,” ucap Hesti.“Cinta, berikan kadonya untuk Adam,” pinta bu RT pada p