Rencana Tania Yang Membuatnya MaluTania menyelinap masuk ke dalam area syuting yang dilaksanakan di gedung kantor White Skin lantai atas. Dia mengambil daftar pertanyaan dari divisi promosi, menggantinya dengan daftar pertanyaan yang dibuatnya.“Ini daftar pertanyaannya,” ucap Tania pada MC di ruang make up.“Oh iya, terima kasih,” ucap MC.“Semoga acara yang berlangsung satu jam ini menjadi acara yang luar biasa,” ucap Tania.“Iya, Brand Ambassador tahun ini cukup berbeda, saya sangat bersemangat,” ucap MC yang berasal dari kalangan artis itu.Tania mengulaskan senyum.“Ya, hari ini akan menjadi hari bagi White Skin, tapi juga hari yang memalukan untuk ba-bi guling itu,” ucap Tania di dalam hati, dengan sangat kesal dan penuh keyakinan.Tania terlihat kembali ke kantor divisi keuangan, beberapa staf sudah berada di depan televisi yang ada di sana. Mereka akan segera menyaksikan siaran langsung launching produk terbaru yang akan dilakukan oleh brand ambassador.“Wah, coba kita bisa m
Terkagum KagumBu RT menatap pak RT dengan pandangan mendalam, perasaan cinta itu membius semua orang yang melihat. Penonton melihat cinta tulus itu, perasaan kasih luar biasa, tanpa melihat fisik dan bentuk tubuh. Visual yang sempurna dari pak RT, membenamkan semua pakem bahwa laki laki tampan hanya memilih untuk mendapatkan wanita sempurna. Baginya bu RT adalah satu satunya wanita sempurna, yang kini menjadi istrinya.“Ini suami bu RT?” tanya MC.“Perkenalkan saya Radit,” ucap pak RT seraya mengulurkan tangan. MC menerima tangan itu, seolah seketika jatuh cinta, menatap pak RT dengan mata tajam juga senyum yang merekah.“Bu RT sepertinya membawa obat bius,” ucap MC yang kemudian kembali duduk untuk melanjutkan wawancaranya.“Bagaimana jika kita bicara bertiga, sepertinya akan lebih seru,” ucap MC.“Saya tidak membutuhkan ini,” ucap MC yang kemudian meletakkan daftar pertanyaan di atas meja.Di ruang divisi keuangan, Tania terlihat menggenggam tangannya dengan kuat, dia meninggalkan
MediasiHesti dan Hanung duduk saling berhadap hadapan, di meja makan, saling menatap satu sama lain, mencoba untuk berbicara dari hati ke hati, dengan kepala dingin dan hati yang tenang. Mereka menunggu kedua anak mereka tidur, kesempatan ini harus mereka gunakan untuk menemukan sesuatu yang berarti untuk kelanjutan hubungan mereka.“A-apa yang akan kamu lakukan?” tanya Hanung, berusaha membuka pembicaraan.“Benerja,” jawab Hesti singkat.“Ya, kamu akan mulai bekerja hari senin besok,” ucap Hanung.“Baguslah jika kamu ingat,” ucap Hesti.“Ma-mana mungkin aku tidak ingat,” ucap Hanung.“Kamu pilih aku atau dia,” tanya Hesti tanpa intonasi penegasan bahwa itu adalah sebuah kalimat pertanyaan.“A-apa?” tanya Hanung gugup.“Sudahlah mas, kita fokus pada masalah yang sedang kita hadapi,” ucap Hesti.“Aku minta kamu untuk memilih, aku dan anak anak atau dia, wanita simpananmu,” ucap Hesti.“Hesti, jangan bicara seperti itu,” ucap Hanung.“Apa kamu tersinggung aku menyebutnya wanita simpana
Tania Memainkan PeranDi apartemennya Tania terlihat mengulaskan senyum, senyum licik yang penuh makna mendalam.“Aku tidak akan melepaskanmu Hanung, kamu akan selalu berterima kasih padaku karena hanya aku yang bisa membawa ke posisi tertinggi. Setelah semua rencanaku berhasil, kamu akan meninggalkan keluargamu, dengan kehendakmu sendiri,” ucap Tania. Sungguh, dia adalah ular yang menjelma menjadi manusia, di kepalanya penuh dengan niat buruk, racun yang begitu mematikan.***Hari minggu malam, semua orang berkumpul di rumah Hesti untuk merayakan ulang tahun anak anaknya. Semua orang dari RT 7 terlihat hadir, menikmati hidangan yang khusus dimasak oleh hesti. Ada makanan berat, hidangan dari bahan ayam, daging juga lainnya. Ada cake, cemilan manis, buah buahan segar, lengkap, seperti pesta yang dikonsep oleh profesional.“Bu Hesti,” ucap bu RT yang datang bersama suami juga putrinya.“Bu RT terimakasih sudah datang,” ucap Hesti.“Cinta, berikan kadonya untuk Adam,” pinta bu RT pada p
Pedihnya KDRT“Ada apa bu RT?” tanya Hesti setelah bu RT menerima panggilan telephone dari bu Anna.“Saya harus segera ke rumah sakit bu Hesti,” ucap bu RT gugup.“Ada apa?” tanya bu Hesti.Bu RT terlihat mengarahkan matanya berkeliling.“Ah, nanti setelah acara ulang tahun Adam dan Bintang, bu Hesti hubungi saya saja,” ucap bu RT.“Tidak usah khawatir, tidak ada apa apa,” lanjut bu RT berusaha menenangkan kekhawatiran Hesti yang mulai terlihat.“Baik bu RT,” ucap Hesti.“Saya pergi dulu bu Hesti, maaf saya tidak bisa menemani bu Hesti di sini hingga pesta selesai,” ucap bu RT.“Tidak apa apa bu RT, terimakasih sudah datang,” ucap Hesti yang kemudian mengantar bu RT dan pak RT keluar dari rumahnya.Hesti terlihat mengerutkan dahi, berpikir tentang apa yang sebenarnya terjadi. Namun akhirnya dia memutuskan untuk kembali masuk, karena acara tiup lilin akan segera dilaksanakan.Semua orang bernyanyi, bertepuk tangan, mengiringi acara tiup lilin yang dilakukan Adam dan Bintang. Hesti dan
Setia Atau SelingkuhHesti sudah siap, dengan penampilannya yang hampir menyerupai wanita kantoran. Dia memang sudah cukup lama tidak bekerja, jadi harus belajar pelan pelan, menyesuaikan diri bagaimana berpenampilan layaknya pengacara pada umumnya.“Nah, ini sudah cukup bagus,” ucap Hesti yang berdiri di depan cermin ruang tengah. Dia memakai kemeja warna biru muda, celana hitam dan jilbab segi empat corak biru muda dengan gambar abstrak.“Kamu yakin akan mulai bekerja?” tanya Hanung.“Tentu mas, ini hari pertamaku kerja,” ucap Hesti.“Apa kamu tidak punya baju lain, baju itu sudah ketinggalan zaman,” ucap Hanung.“Nanti mas, tidak masalah pakai ini, yang penting otaknya, penampilan bisa menyesuaikan,” ucap Hesti seraya menunjuk ke arah kepalanya di mana otak yang sebenarnya berada.“Apa Adam dan Bintang sudah beres?” tanya Hanung.“Tentu saja, mereka sudah siap, Adam tinggal menunggu mobil jemputan dan Bintang sudah sarapan, dia akan ikut bersamaku,” ucap Hesti.“Apa kamu sudah meny
Jatuhlah Talak ItuHesti bersiap untuk melaksanakan dinas luar, dia terpaksa membawa kedua anaknya. Untung dia memiliki atasan yang begitu luar biasa, entah apapun tujuannya, namun Evan benar benar tulus. Dia tidak pernah menyinggung apapun mengenai perasaan, semua berjalan sebagaimana mestinya.“Maaf ya aku harus membawa naka anak,” ucap Hesti ketika Evan menjemputnya. Evan terlihat duduk di ruang tamu rumah Hesti, membantu Hesti menyiapkan kebutuhan yang akan dibawanya.“Tidak apa apa, itu adalah resikonya, aku menerimamu bekerja dengan semua keadaanmu, tidak masalah,” ucap Evan.“Mas Hanung ada rapat penting, mungkin malam baru selesai dan dia bermalam di kantor,” ucap Hesti.“Benarkah? wah, pekerjaannya pasti sangat banyak sampai harus lembur di akhir pekan,” ucap Evan.“Ya, mungkin saja, apalagi dia sekarang adalah manajer keuangan,” ucap Hesti.“Apa kamu sudah bilang padanya mengenai kegiatan kita hari ini?” tanya Evan.“Ya, tentu saja, ini urusan pekerjaan, apalagi aku tetap be
Jatuhlah Talak Itu Part 2“Aku akan ajak Adam ke kamarku, kamu tunggu saja di kamar, anak anak magang akan sampai sebentar lagi,” ucap Evan di depan pintu kamar hotelnya.“Adam, jangan merepotkan uncle ya,” pinta Hesti pada putranya. Hesti mengarahkan mata pada putranya yang terlihat digandeng Evan, mereka seperti ayah dan anak, Adam begitu nyaman berada di dekat Evan.“Iya mamah,” jawab Adam.“Maaf ya, aku merepotkan,” ucap Hesti.“Tidak, jangan bilang begitu,” ucap Evan.“Ya sudah aku masuk dulu, aku sudah pesan makanan, untuk anak anak magang juga. Kamu suapin saja Bintang di kamar, aku akan menyuapi Adam di kamar,” ucap Evan.“Te-terima kasih,” ucap Hesti.“Aku sudah memesan nasi lembut untuk Bintang, tenang saja,” ucap Evan.“Ya, sudah aku masuk dulu,” lanjut Evan.“Ayo Adam kita masuk, di dalam ada bak mandi besar, mau berenang bersama uncle?” ucap Evan pada Adam.“Asik, ayo berenang,” teriak Adam.Hesti mengulaskan senyum, sudah lama dia tidak melihat Adam sebahagia itu, bahkan