Share

BAB 104 Mediasi

Mediasi

Hesti dan Hanung duduk saling berhadap hadapan, di meja makan, saling menatap satu sama lain, mencoba untuk berbicara dari hati ke hati, dengan kepala dingin dan hati yang tenang. Mereka menunggu kedua anak mereka tidur, kesempatan ini harus mereka gunakan untuk menemukan sesuatu yang berarti untuk kelanjutan hubungan mereka.

“A-apa yang akan kamu lakukan?” tanya Hanung, berusaha membuka pembicaraan.

“Benerja,” jawab Hesti singkat.

“Ya, kamu akan mulai bekerja hari senin besok,” ucap Hanung.

“Baguslah jika kamu ingat,” ucap Hesti.

“Ma-mana mungkin aku tidak ingat,” ucap Hanung.

“Kamu pilih aku atau dia,” tanya Hesti tanpa intonasi penegasan bahwa itu adalah sebuah kalimat pertanyaan.

“A-apa?” tanya Hanung gugup.

“Sudahlah mas, kita fokus pada masalah yang sedang kita hadapi,” ucap Hesti.

“Aku minta kamu untuk memilih, aku dan anak anak atau dia, wanita simpananmu,” ucap Hesti.

“Hesti, jangan bicara seperti itu,” ucap Hanung.

“Apa kamu tersinggung aku menyebutnya wanita simpana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status