Home / Pernikahan / Istri Buruk Rupa / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Istri Buruk Rupa: Chapter 101 - Chapter 110

172 Chapters

BAB 101 Rencana Licik Tania

Rencana Licik Tania“Mereka bersaudara?” tanya Tania pada Hanung.“Apa itu benar?” Hanung berbalik melontarkan pertanyaan.“Apa mungkin? aku tidak melihat data apapun,” ucap Tania.“Tidak mungkin,” ucap Hanung.***Semua staff dan karyawan sudah kembali ke divisi mereka masing masing. Hanung terlihat mencengkram kepalanya.“Tidak mungkin, mereka kakak beradik, bukan pasangan kekasih,” ucap Hanung.“Hanung? ada apa?” tanya Bram yang melihat wajah kusut Hanung.“Tidak, aku hanya mengira bu Ivanka dan Evan adalah pasangan kekasih,” ucap Hanung.“Hah? yang benar saja, mereka kakak beradik,” ucap Bram.“Apa kamu sudah mengetahuinya sejak lama?” tanya Hanung.“Hmmm, i-itu,” ucap Bram terhenti ketika mendengar bu Ivanka memasuki kantor divisi keuangan.Semua staf menyapa, bahagia menerima kehadiran presdir baru mereka.“Selamat datang ibu presdir, terimakasih sudah berkunjung ke divisi kami,” ucap pak Gunawan. Hanung mendekat, mau tidak mau sebagai kepala bagian divisi keuangan, dia harus me
Read more

BAB 102 Rencana Tania Yang Membuatnya Malu

Rencana Tania Yang Membuatnya MaluTania menyelinap masuk ke dalam area syuting yang dilaksanakan di gedung kantor White Skin lantai atas. Dia mengambil daftar pertanyaan dari divisi promosi, menggantinya dengan daftar pertanyaan yang dibuatnya.“Ini daftar pertanyaannya,” ucap Tania pada MC di ruang make up.“Oh iya, terima kasih,” ucap MC.“Semoga acara yang berlangsung satu jam ini menjadi acara yang luar biasa,” ucap Tania.“Iya, Brand Ambassador tahun ini cukup berbeda, saya sangat bersemangat,” ucap MC yang berasal dari kalangan artis itu.Tania mengulaskan senyum.“Ya, hari ini akan menjadi hari bagi White Skin, tapi juga hari yang memalukan untuk ba-bi guling itu,” ucap Tania di dalam hati, dengan sangat kesal dan penuh keyakinan.Tania terlihat kembali ke kantor divisi keuangan, beberapa staf sudah berada di depan televisi yang ada di sana. Mereka akan segera menyaksikan siaran langsung launching produk terbaru yang akan dilakukan oleh brand ambassador.“Wah, coba kita bisa m
Read more

BAB 103 Terkagum Kagum

Terkagum KagumBu RT menatap pak RT dengan pandangan mendalam, perasaan cinta itu membius semua orang yang melihat. Penonton melihat cinta tulus itu, perasaan kasih luar biasa, tanpa melihat fisik dan bentuk tubuh. Visual yang sempurna dari pak RT, membenamkan semua pakem bahwa laki laki tampan hanya memilih untuk mendapatkan wanita sempurna. Baginya bu RT adalah satu satunya wanita sempurna, yang kini menjadi istrinya.“Ini suami bu RT?” tanya MC.“Perkenalkan saya Radit,” ucap pak RT seraya mengulurkan tangan. MC menerima tangan itu, seolah seketika jatuh cinta, menatap pak RT dengan mata tajam juga senyum yang merekah.“Bu RT sepertinya membawa obat bius,” ucap MC yang kemudian kembali duduk untuk melanjutkan wawancaranya.“Bagaimana jika kita bicara bertiga, sepertinya akan lebih seru,” ucap MC.“Saya tidak membutuhkan ini,” ucap MC yang kemudian meletakkan daftar pertanyaan di atas meja.Di ruang divisi keuangan, Tania terlihat menggenggam tangannya dengan kuat, dia meninggalkan
Read more

BAB 104 Mediasi

MediasiHesti dan Hanung duduk saling berhadap hadapan, di meja makan, saling menatap satu sama lain, mencoba untuk berbicara dari hati ke hati, dengan kepala dingin dan hati yang tenang. Mereka menunggu kedua anak mereka tidur, kesempatan ini harus mereka gunakan untuk menemukan sesuatu yang berarti untuk kelanjutan hubungan mereka.“A-apa yang akan kamu lakukan?” tanya Hanung, berusaha membuka pembicaraan.“Benerja,” jawab Hesti singkat.“Ya, kamu akan mulai bekerja hari senin besok,” ucap Hanung.“Baguslah jika kamu ingat,” ucap Hesti.“Ma-mana mungkin aku tidak ingat,” ucap Hanung.“Kamu pilih aku atau dia,” tanya Hesti tanpa intonasi penegasan bahwa itu adalah sebuah kalimat pertanyaan.“A-apa?” tanya Hanung gugup.“Sudahlah mas, kita fokus pada masalah yang sedang kita hadapi,” ucap Hesti.“Aku minta kamu untuk memilih, aku dan anak anak atau dia, wanita simpananmu,” ucap Hesti.“Hesti, jangan bicara seperti itu,” ucap Hanung.“Apa kamu tersinggung aku menyebutnya wanita simpana
Read more

BAB 105 Tania Memainkan Peran

Tania Memainkan PeranDi apartemennya Tania terlihat mengulaskan senyum, senyum licik yang penuh makna mendalam.“Aku tidak akan melepaskanmu Hanung, kamu akan selalu berterima kasih padaku karena hanya aku yang bisa membawa ke posisi tertinggi. Setelah semua rencanaku berhasil, kamu akan meninggalkan keluargamu, dengan kehendakmu sendiri,” ucap Tania. Sungguh, dia adalah ular yang menjelma menjadi manusia, di kepalanya penuh dengan niat buruk, racun yang begitu mematikan.***Hari minggu malam, semua orang berkumpul di rumah Hesti untuk merayakan ulang tahun anak anaknya. Semua orang dari RT 7 terlihat hadir, menikmati hidangan yang khusus dimasak oleh hesti. Ada makanan berat, hidangan dari bahan ayam, daging juga lainnya. Ada cake, cemilan manis, buah buahan segar, lengkap, seperti pesta yang dikonsep oleh profesional.“Bu Hesti,” ucap bu RT yang datang bersama suami juga putrinya.“Bu RT terimakasih sudah datang,” ucap Hesti.“Cinta, berikan kadonya untuk Adam,” pinta bu RT pada p
Read more

BAB 106 Pedihnya KDRT

Pedihnya KDRT“Ada apa bu RT?” tanya Hesti setelah bu RT menerima panggilan telephone dari bu Anna.“Saya harus segera ke rumah sakit bu Hesti,” ucap bu RT gugup.“Ada apa?” tanya bu Hesti.Bu RT terlihat mengarahkan matanya berkeliling.“Ah, nanti setelah acara ulang tahun Adam dan Bintang, bu Hesti hubungi saya saja,” ucap bu RT.“Tidak usah khawatir, tidak ada apa apa,” lanjut bu RT berusaha menenangkan kekhawatiran Hesti yang mulai terlihat.“Baik bu RT,” ucap Hesti.“Saya pergi dulu bu Hesti, maaf saya tidak bisa menemani bu Hesti di sini hingga pesta selesai,” ucap bu RT.“Tidak apa apa bu RT, terimakasih sudah datang,” ucap Hesti yang kemudian mengantar bu RT dan pak RT keluar dari rumahnya.Hesti terlihat mengerutkan dahi, berpikir tentang apa yang sebenarnya terjadi. Namun akhirnya dia memutuskan untuk kembali masuk, karena acara tiup lilin akan segera dilaksanakan.Semua orang bernyanyi, bertepuk tangan, mengiringi acara tiup lilin yang dilakukan Adam dan Bintang. Hesti dan
Read more

BAB 107 Setia Atau Selingkuh

Setia Atau SelingkuhHesti sudah siap, dengan penampilannya yang hampir menyerupai wanita kantoran. Dia memang sudah cukup lama tidak bekerja, jadi harus belajar pelan pelan, menyesuaikan diri bagaimana berpenampilan layaknya pengacara pada umumnya.“Nah, ini sudah cukup bagus,” ucap Hesti yang berdiri di depan cermin ruang tengah. Dia memakai kemeja warna biru muda, celana hitam dan jilbab segi empat corak biru muda dengan gambar abstrak.“Kamu yakin akan mulai bekerja?” tanya Hanung.“Tentu mas, ini hari pertamaku kerja,” ucap Hesti.“Apa kamu tidak punya baju lain, baju itu sudah ketinggalan zaman,” ucap Hanung.“Nanti mas, tidak masalah pakai ini, yang penting otaknya, penampilan bisa menyesuaikan,” ucap Hesti seraya menunjuk ke arah kepalanya di mana otak yang sebenarnya berada.“Apa Adam dan Bintang sudah beres?” tanya Hanung.“Tentu saja, mereka sudah siap, Adam tinggal menunggu mobil jemputan dan Bintang sudah sarapan, dia akan ikut bersamaku,” ucap Hesti.“Apa kamu sudah meny
Read more

BAB 108 Jatuhlah Talak Itu

Jatuhlah Talak ItuHesti bersiap untuk melaksanakan dinas luar, dia terpaksa membawa kedua anaknya. Untung dia memiliki atasan yang begitu luar biasa, entah apapun tujuannya, namun Evan benar benar tulus. Dia tidak pernah menyinggung apapun mengenai perasaan, semua berjalan sebagaimana mestinya.“Maaf ya aku harus membawa naka anak,” ucap Hesti ketika Evan menjemputnya. Evan terlihat duduk di ruang tamu rumah Hesti, membantu Hesti menyiapkan kebutuhan yang akan dibawanya.“Tidak apa apa, itu adalah resikonya, aku menerimamu bekerja dengan semua keadaanmu, tidak masalah,” ucap Evan.“Mas Hanung ada rapat penting, mungkin malam baru selesai dan dia bermalam di kantor,” ucap Hesti.“Benarkah? wah, pekerjaannya pasti sangat banyak sampai harus lembur di akhir pekan,” ucap Evan.“Ya, mungkin saja, apalagi dia sekarang adalah manajer keuangan,” ucap Hesti.“Apa kamu sudah bilang padanya mengenai kegiatan kita hari ini?” tanya Evan.“Ya, tentu saja, ini urusan pekerjaan, apalagi aku tetap be
Read more

BAB 109 Jatuhlah Talak Itu Part 2

Jatuhlah Talak Itu Part 2“Aku akan ajak Adam ke kamarku, kamu tunggu saja di kamar, anak anak magang akan sampai sebentar lagi,” ucap Evan di depan pintu kamar hotelnya.“Adam, jangan merepotkan uncle ya,” pinta Hesti pada putranya. Hesti mengarahkan mata pada putranya yang terlihat digandeng Evan, mereka seperti ayah dan anak, Adam begitu nyaman berada di dekat Evan.“Iya mamah,” jawab Adam.“Maaf ya, aku merepotkan,” ucap Hesti.“Tidak, jangan bilang begitu,” ucap Evan.“Ya sudah aku masuk dulu, aku sudah pesan makanan, untuk anak anak magang juga. Kamu suapin saja Bintang di kamar, aku akan menyuapi Adam di kamar,” ucap Evan.“Te-terima kasih,” ucap Hesti.“Aku sudah memesan nasi lembut untuk Bintang, tenang saja,” ucap Evan.“Ya, sudah aku masuk dulu,” lanjut Evan.“Ayo Adam kita masuk, di dalam ada bak mandi besar, mau berenang bersama uncle?” ucap Evan pada Adam.“Asik, ayo berenang,” teriak Adam.Hesti mengulaskan senyum, sudah lama dia tidak melihat Adam sebahagia itu, bahkan
Read more

BAB 110 Jatuhlah Talak Itu Part 3

Jatuhlah Talak Itu Part 3Setelah keluar dari kamar, dia terlihat berdiri diam, menatap minuman yang sedang dibawanya.“Apa mereka rela menggadaikan kesadaran dengan meminum minuman ini, tidak dapat dipercaya,” ucap Hesti.“Baiklah, aku akan mengantarkannya, bukan untuk membantu seseorang melakukan kemaksiatan, aku hanya membantu petugas hotel. Siapapun yang mengkonsumsi minuman ini, akku tidak memiliki urusan dengannya, dosanya adalah urusannya,” ucap Hesti yang kemudian menghela nafas panjang.Sebelum sampai di depan pintu kamar 103, Hesti melihat ada petugas hotel yang hendak mengantarkan makanan ke kamarnya.“Untuk kamar 104?” tanya Hesti.“Iya, nyonya,” ucap petugas hotel.“Oh iya, saya menginap di kamar 104, di dalam kamar ada adik adik saya, terima kasih,” ucap Hesti.“Baik nyonya, saya akan mengantarnya ke kamar nyonya,” ucap petugas hotel.Hesti kembali melanjutkan langkahnya, hingga akhirnya sampai di depan kamar nomor 103. Entah kenapa jantung Hesti berdegup dengan sangat k
Read more
PREV
1
...
910111213
...
18
DMCA.com Protection Status