"Sa-sayang." Efgan mendekati ranjang dengan langkah perlahan. Ia tidak percaya dengan apa yang sekarang ia lihat. "Anda keluarga pasien?!" tanya suster kepada Efgan.Efgan tidak berbicara dan hanya menaggukan kepalanya. Sungguh, ia sekarang tidak bisa berkata apa-apa."Tolong untuk segera diurus admintrasinya, sebelum pemulangan jenazah, ya, Pak," ucap suster itu yang sontak membuat Efgan diam mematung."I-istri saya gak mungkin meninggal sus. Ini semua pasti bohong, tadi kata asisten saya, istri saya baik-baik saja! Kenapa sekarang dia bisa jadi seperti ini?!" Efgan memeluk jenazah yang terbaring di atas ranjang itu."Istri? Ini, istri Bapak?" tanya suster itu dengan wajah terkejutnya."Iya sus, dia istri saya." Efgan masih memeluk erat jenazah itu."Bener, ini istri Bapak?" tanya suster itu memastikan.Efgan hanya menganggukan kepalanya sambil menangis meraung."Ssstt! Pak Bos, ngapain di sana?" tanya Glen dari balik gorden rumah sakit.Efgan menoleh ke arah Glen. "Kamu yang ngapai
Read more