Home / CEO / Kesayangan Sang Duda / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Kesayangan Sang Duda: Chapter 41 - Chapter 50

168 Chapters

Mau Apa Kamu

Anne menyerngitkan keningnya, dia bingung siapa wanita yang cantik dan mirip dengan Danda. Apa dia Ibu kandung Danda dan buat apa ke sini pikir Anne. "Kenapa kamu Anne, dia datang ke sini itu untuk jenguk anaknya. Kalau sudah pisah ya wajar hubungan Ibu dan anak masih terjalin, bodoh sekali pikiran kamu Anne," gumam Anne yang mengomel kepada dirinya sendiri. Darren yang melihat wanita yang tadi dia lihat di parkiran warung makan Padang ternyata sampai di sini dan bagaimana bisa dia ke sini pikir Darren yang masih bingung kenapa mantan istrinya yang sudah lama tidak dia jumpai tiba-tiba datang dan bertemu dengan dirinya. Ada apa ini. 'Mau apa kamu?" tanya Darren dengan suara datar dan memandang mantannya dengan tatapan ketidak sukaan Darren karena kedatangan mantannya membuat luka lama kembali terbuka.Luka yang sudah dia tutup sekarang kembali terbuka katrna kedatangan mantannya ini. Mantan Darren yang tidak lain ibu dari Danda mendekati Darren dan Anne. "Kamu kenapa memandangku
Read more

Jauhi Saya Dan Anak Saya

Darren yang mendengar apa yang dikatakan oleh Dinda hanya tersenyum geli. Dia tidak menyangka jika Dinda mengatakan hal itu kepadanya. Darren menarik tangan Dinda dan dibawa keluar dia tidak mau Danda bingung dengan apa yang mereka lakukan. Dia benar-benar tidak ingin jika anaknya merasa takut karena kelakuan Dinda. "Lepaskan gue Darren, jangan buat perlakukan gur seperti ini, gue mohon pada elu. Gue tidak suka elu menarik gue keluar dari sini, gue muak dengan elu, gue bilang lepasin, sakit Darren!" teriak Dinda yang berusaha untuk melepaskan tangannya dari Darren. Darren tidak peduli dia tetap menarik tangan Dinda karena dirinya kesal dan marah mendengar teriakkan dari Dinda hingga membuat Danda di dalam kamar ketakutan dan memeluk Anne dengan kencang. "Elu udah keterlaluan, siapa yang meminta elu untuk ke sini. Sekian lama elu baru datang atas dasar apa elu ke sini. Apa mau elu hahhh!" bentak Darren yang kesal karena Dinda main datang dan membuat kekacauan di rumah sakit khususny
Read more

Aku Ibunya

Dinda melihat ke arah orang yang tadi mengajaknya bicara. Dinda berdecih karena yang mengajaknya bicara adalah sahabat Darren yang tidak lain Dokter yang merawat Danda."Tutup mulutmu, Angga jangan lupa kamu di sini merawat anakku dan tidak ada kapasitas kamu untuk ikut campur masalah pribadi keluarga pasien," ucap Dinda yang kesal dengan Angga. "Hahaha, Dinda, Dinda aku heran banget sama kamu sumpah, dulu selingkuh dan tinggalin mereka berdua dalam keadaan mereka di bawah, sekarang kamu dekati dia, kemana urat malu kamu hmm," ujar Angga yang tidak habis pikir kenapa wanita yang di depannya ini begitu ngotot untuk mendapatkan sahabatnya itu. Dinda melangkahkan kaki menuju Angga dan tepat di depan Angga, Dinda tersenyum smirk. "Kamu tahu Angga, aku ibunya Danda. Paham kamu, jika kamu tidak tahu jangan ikut campur. Rawat saja anakku dengan baik. Nanti suamiku akan bayar," jawab Dinda dengan wajah sombongnya. "Hahaha, suami katamu, Dinda? Suami apaan, hmm? Tidak ada suami kamu di si
Read more

Wanita Murahan

Bimo yang sedang bergairah langsung mengerang penuh emosi. Dia tidak suka di ganggu apa lagi saat ini posisinya masih di atas dan pasak buminya masih di dalam kenikmatan yang hakiki. Tanpa pikir panjang, Bimo yang sudah kadung bergairah melanjutkan pengeboran dengan wanita yang dibawahnya. Dinda yang melihat Bimo melanjutkan permainannya mengepalkan tangannya. Dia tidak terima dikhianati oleh Bimo. Dengan langkah lebar Dinda berjalan ke arah ranjang dan tidak lupa dia mengambil vas bunga yang ada di meja. Sekali ayunan saja, kepala Bimo sudah berdarah karena pukulan yang cukup keras mengenai kepalanya. "Akhhh, sialan lu, akhhh, sakit!" rintih Bimo yang langsung terjatuh ke samping dan membuat wanita yang di berada di bawah Bimo berteriak-teriak ketakutan. "Aaaaaa!" pekiknya kencang dan berusaha untuk menghindar Dinda yang sudah seperti kerasukan. Dinda mendengar suara teriakkan dari wanita yang bermadu kasih dengan Bimo menoleh ke arah wanita tersebut. Dinda terkejut karena wanit
Read more

Rencana Licik Dinda

"Jika mau, aku akan katakan padamu, dengar baik-baik." Dinda memberikan informasi intruksi kepada orang yang ada di ujung telpon dengan wajah yang serius. Dinda segera mengatakan apa yang akan dilakukan oleh orang yang saat ini dia telpon. Setelah menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh si penelepon, Dinda mengakhir panggilannya. Dengan senyum licik Dinda membuat suatu rencana licik yang akan memuaskan hatinya. "Saatnya kita lihat, apa kalian akan bisa menghindari semuanya. Kalian harus bayar apa yang telah kalian lakukan padaku. Dan untuk wanita yang dekat dengan Darren siapapun akan aku habisi, aku tidak akan membiarkan wanita manapun mendekati Darren tidak akan aku biarkan mereka akan berhadapan dengan aku," ucap Dinda yang tertawa cukup kencang karena dia akan mulai kembali mendekati Darren tidak ingin dirinya melepaskan Darren. Di kamar Dinda, terlihat Anne sedang mengusap lembut rambut Danda. Darren hanya memandang ke arah Danda dan Anne entah kenapa Danda begitu menyukai w
Read more

Jadi, Mamaku ya

Darren mendengar sang penelpon dengan seksama setelah itu Darren tanpa kata segera berdiri dan langsung keluar. Baik Nyonya Dini dan Anne hanya bisa diam melihat kepergian Darren begitu saja. "Anne, ayo makan dulu. Danda, duduk di sini dulu ya. Mama Anne mau makan," ucap Nyonya Dini kepada cucunya. "Baik, uti," sahutnya sambil tersenyum. Anne mengikuti Nyonya Dini untuk makan, keduanya makan dengan lahap. Tidak ada berbicara sama sekali semuanya diam. Selesai makan Nyonya Dini ingin sekali menanyakan sesuatu dengan Anne tapi entah kenapa, Nyonya Dini merasa segan di hatinya untuk bertanya. "Nyonya, lebih baik anda istirahat saja di rumah,biar saya jagain Danda," ucap Anne yang meminta kepada Nyonya Dini untuk pergi istirahat. "Tidak apa, lagi pula saya senang di sini ada teman ngobrol. Kalau saya di rumah sepi. Kamu tidak suka saya di sini?" tanya Nyonya Dini. Anne yang mendengar pertanyaan dari Nyonya Dini mengangga, karena dirinya tidak mungkin punya pikiran seperti itu. "Eh
Read more

Terima Kasih, Sayang

Anne sedikit bingung dia harus jawab apa saat ini. "Kenapa kamu tidak jawab." Nyonya Dini memandang ke arah Anne yang masih terdiam dan tidak ada satu kata pun Anne mengatajan iya atau tidak. Helaan nafas terdengar dari mulut Anne. Anne memandang ke arah Danda yang saat ini terlihat menunggu jawaban dari dirinya. "Kenapa kamu memandang Mama seperti itu?" Anne ingin tahu kenapa dirinya dipandangi oleh Danda. Nyonya Dini mendekati Anne dan mengusap lembut punggung Anne. "Dia menunggu jawaban kamu. Danda tidak pernah sedikitpun dekat dengan wanita dewasa sejak ibunya tadi meninggalkan dia sejak bayi. Mungkin kamu pernah dengar sedikit tapi fakta sebenarnya Darren ditinggalkan oleh istrinya yang selingkuh."Anne mulai tahu kalau sesungguhnya Darren itu pernah disakiti oleh seorang wanita. "Apa wanita tadi ingin kembali ke Darren, Ma?" Anne penasaran apakah Darren akan kembali ke istrinya. Bukannya tidak senang, dia senang tapi jika Danda meminta dia jadi ibunya, itu artinya dia akan ja
Read more

Jadi Kamu

Nyonya Dini yang terkejut langsung berbalik dan memandang ke arah sumber suara. Dia tersenyum mengejek ke arah Seseorang yang saat ini menatap dirinya dan Anne. "Kenapa? Apa ada salah dengan kata-kata yang saya ucapkan?" Nyonya Dini menanyakan ke seseorang itu apakah dia salah bicara atau tidak. Seseorang itu melangkahkan kakinya dan mendekati Nyonya Dini, Anne dan Danda yang ketakutan dan meluk Anne dengan erat. "Mama, bilang apa tadi? Siapa yang menjadi Ibu sambung anakku?" Dinda, dia masuk ke ruang inap Danda dan mendengarkan pembicaraan mereka mengenai Ibu pengganti untuk anaknya. "Kenapa? Dari tadi saya tanya kepadamu, tapi lihatlah kamu tidak menjawabnya. Jika bukan ranah kamu, jangan ikut campur. Bukannya kamu sudah diusir oleh anakku, kenapa ke sini lagi. Dasar tak tahu malu," cibir Nyonya Dini yang gerah karena kedatangan Dinda. Lalu "Saya diusir saat anak saya harus bersama wanita lain. Saya kenapa bingung ya, tadi di restoran nasi padang, ada yang mengaku istri dari Da
Read more

Keributan

"Kenapa? Apa ada masalah dengan kedatangan aku di sini? Jujur ya, aku itu tidak pernah menyangka kalau sesungguhnya wanita yang sudah aku hajar dan aku peringati muncul lagi. Dasar tidak tahu malu." Dinda tidak menyangka jika yang datang itu wanita yang dia sangka calon mantan suaminya. Raya yang mendengar perkataan dari wanita pagi tadi dia temui di restoran Padang mulai emosi. Apa lagi dikatakan tidak tahu malu. " Aku tidak tahu malu, memangnya kamu siapa Darren? Kekasihnya atau calonnya juga? Aku rasa tidak mungkin, karena kalau pun keduanya tidak mungkin Tante Dini menjodohkan aku dengan kamu, jadi jangan bermimpi jauh lah, takutnya jatuh dan sakit bisa nangis." Raya mengejek Dinda yang saat ini juga kesal dengan ucapan Raya. Nyonya Dini yang melihat keributan dari kedua wanita itu dan melihat cucunya ketakutan mulai emosi. Dengan langkah kaki cepat, Nyonya Dini menarik tangan Dinda dan Raya untuk keluar dari kamar Danda. "Kenapa sih, Tante narik tangan aku, aku bisa jalan send
Read more

Sudah Jatuh Cinta

Darren yang mendapat telpon dari Angga segera keluar kamar anaknya, dia ingin cepat ke kantor. Klien dari Jepang datang secara mendadak dan ingin bertemu dengan dirinya. "Kenapa dadakan mereka datang, apa pengiriman tertunda atau bagaimana ya? Harusnya mereka memberitahukan ke Angga, kenapa bisa datang dadakan aku jadi penasaran," ucap Darren yang tidak tenang setelah mendapatkan panggilan masuk dari Angga di saat dia berada di kamar rawat inap Danda. Mobil mewah Darren berhenti tepat di basement. Dengan gerakan cepat Darren keluar dan masuk ke dalam lift khusus. Pintu lift terbuka dengan cepat Darren melangkah kaki ke ruang meeting. Saat pintu terbuka Angga segera berdiri dan mempersilahkan Darren untuk duduk di depan tamu. "Tuan Hikamoto, apa kabar. Maaf saya terlambat, anak saya sakit apa yang membawa Anda berkunjung ke kantor saya." Darren bersalaman dan menanyakan kenapa kliennya ini datang ke sini tanpa memberitahu kan dirinya. "Tuan Darren maaf, saya ke sini tanpa memberita
Read more
PREV
1
...
34567
...
17
DMCA.com Protection Status