Home / CEO / Kesayangan Sang Duda / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Kesayangan Sang Duda: Chapter 61 - Chapter 70

168 Chapters

Lamaran

Anne hanya mengirimkan gambar emoticon senyuman itu membuat Marlin makin kesal. Dia meminta penjelasan tapi malah mendapatkan kejutan di pagi hari. "Ini anak memang membuat aku bisa serangan jantung. Belum menjelaskan apa yang sebenarnya malah langsung mengatakan lamaran. Anne kamu harus menjelaskan padaku nanti," ucap Marlin yang segera ke rumah Bibi Anne untuk memberitahukan kabar bahagia ini. Dengan mengendarai mobil Pick-up, Marlin melaju menuju rumah Bibi Anne yang tidak jauh dari rumahnya. Sesampainya di rumah Bibi Anne segera Marlin turun. Kebetulan Bibi ada di depan rumah sedang menyiram tanaman. "Bibi, ada kabar bahagia!" teriak Marlin yang membuat si Bibi terkejut dengan suara cempreng Marlin. "Apa kamu nggak bisa ucapkan salam gitu, datang-datang langsung katakan kabar gembira. Apa kamu mau menikah dengan pria yang di toko bunga itu ya?" tanya Bibi yang langsung menebak Marlin akan menikahi pria yang tidak lain asisten Darren. "Ck, tidak Bibi. Pria Yunani itu tidak ak
Read more

Lamaran 2

Komo pagi-pagi dikejutkan dengan suara deringan ponsel. Dia semalam lembur karena mengerjakan pekerjaan Darren dan sekarang dia harus terganggu karena seseorang menghubungi dirinya. "Akh, siap banget deh. Gue baru tidur dan kenapa gue di ganggu sih, apa. Tidak bisakah mereka tidak menganggu aku bareng sehari saja, aku ngantuk!" rengek Koko yang kesal karena tidurnya terganggu. Komo mencari ponselnya dan setelah ketemu, Komo melihat siapa yang menghubungi dirinya pagi-pagi. Komo menyerngitkan keningnya karena Darren menghubunginya, dengan cepat Komo langsung menekan tombol hijau. "Apa mau kamu, Bos? Kenapa mengangguku?" tanya Komo yang mendengar ocehan Darren.Komo mendengar perintah dari Darren, dia awalnya masih memejamkan mata sambil mendengar perkataan Darren. Tanpa di duga, Komo langsung terduduk dengan raut wajah yang terkejut. "Apa? Lamaran? Gila nggak tuh. Kenapa cepat sekali bos?" tanya Komo lagi. Komo mendengarkan penjelasan Darren dan hanya menganggukkan kepala. Dan pad
Read more

Fitnah

Dinda murka mendengar apa yang anak buahnya katakan. Dinda meminta anak buahnya untuk mengawasi Darren semua gerak gerik Darren di ikuti terus dan harus dilaporkan ke dirinya. "Aku mau acara mereka gagal, aku tidak mau jika mereka bahagia sedangkan aku, harus sedih dan menderita. Itu tidak boleh, mereka harus sama dengan aku. Jika aku tidak dapat maka dia pun tidak dapat. Wanita itu tidak boleh memiliki Darren."Dinda pun menunggu anak buahnya untuk menjalankan rencananya. Dia tidak mau sampai gagal. Harus benar-benar berhasil mereka tidak boleh bersama. Di rumah Bibi Mela semua persiapan sudah rampung. Komo juga mengatakan kepada pihak media kalau Darren akan tunangan, itu sengaja dia lakukan agar orang-orang yang ada kaitannya dengan Darren menjauh. Marlin yang melihat persiapan dari Anne hanya bisa mengerjapkan matanya. Semuanya terlihat mewah dan banyak para wartawan datang padahal hanya tunangan tapi sudah seperti ini. Marlin memberanikan diri untuk bertanya ke Komo. "Tuan,
Read more

Fitnah 2

Anne terdiam sesaat sebelum masuk ke dalam rumah. Komo yang tahu jika perkataan itu adalah fitnah langsung menoleh ke arah Marlin. "Bawa dia masuk cepat. Biar gue urus mereka. Kurang ajar, ini yang gue takuti pasti ada yang mencoba untuk mengagalkan rencana lamaran Darren. Masuk saja Anne, jangan pikirkan apapun, cepat masuk sana," ucap Komo yang meminta Anne untuk masuk dan tidak mendengar apapun yang mereka katakan. Bisik-bisik terdengar jelas di telinga Anne, para tetangga yang awalnya baik-baik saja langsung ikut membicarakan Anne di belakangnya. Bibi Mela tidak terima dengan apa yang dikatakan para wartawan menghampiri mereka. "Hei, kalau ngomong yang bener, jangan asal ya kalian. Sejak kapan keponakan saya hamil duluan. Kalian mau kami tuntut iya? Kalian pergi saja dari sini jangan menyebar fitnah!" tegas Bibi Mela yang tidak terima keponakannya di fitnah. "Bibi, sudah jangan buat keributan ini bisa saya atasi. Bibi masuk saja ke rumah. Temani keponakan Bibi.""Tidak bisa be
Read more

Kerja Sama

Dinda melihat siapa yang mengatakan jika dia salah menantang Darren. Dinda sedikit terkejut karena melihat kedatangan wanita yang dia lawan saat di tempat umum dan di rumah sakit waktu itu. "Mau apa kamu? Apakah kamu tidak jera aku hajar hmm?" tanya Dinda yang saat ini tidak suka dengan wanita yang tidak lain adalah Raya. Dinda heran dari mana Raya tahu rumahnya dan kenapa dia bisa masuk begitu saja ke sini. "Pelayan, kemana kalian semua! Siapa yang mengizinkan dia masuk ke sini? Usir dia cepat!" teriak Dinda yang tidak suka melihat Raya yang menjadi rivalnya. "Haha, Dinda sayang, kamu ini tidak suka ya kalau aku tahu rumahmu ini. Aku tidak bodoh untuk mengetahui keberadaan orang yang dekat dengan Darren. Aku ke sini juga sudah izin dengan satpam karena aku katakan jika kamu dan aku berteman."Dinda yang mendengar Raya yang mengakuinya teman hanya berdecih dan tidak menyangka jika Raya mengakui hal itu. "Sejak kapan aku jadi temanmu. Orang yang jadi rivalku tidak akan menjadi te
Read more

Tertangkap

Komo yang memerintahkan anak buahnya untuk bisa menangkap orang yang sudah menfitnah Anne mendapat angin segar. Anak buah Komo segera menjalankan tugasnya. Saat pria tersebut pergi dari kerumunan orang di saat itu lah anak buah dari Komo segera menangkapnya. "Tugas sudah selesai sekarang kita harus laporkan ke bos. Lumayan dapat cuan tinggi ini. Lihatlah, para wartawan sedang membuat berita mengenai ini," ucap seorang pria yang mengatakan jika tugasnya sudah selesai kepada rekannya yang lain. "Benar sekali, kita harus segera laporkan ka .... " Anak buah Komo sudah memegang tangan mereka dan menuntun mereka untuk mengikutinya ke mobil lain. "Hei, lepaskan tangan kalian. Siapa. Kalian berani sekali melakukan ini. Kami wartawan, nanti kami akan tuntut kalian. Cepat lepaskan kami!" teriaknya dan berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman pria bertubuh besar. "Jangan banyak bicara sekarang ikut jika tidak aku akan segera mematahkan tangan dan kaki kalian agar tidak bisa berjalan
Read more

Pergi Kamu

Darren benar-benar kesal karena Dinda lagi-lagi datang, dia tidak tahu harus mengatakan apa dengan mantannya ini. Berkali-kali di usir tetap saja datang dan dengan tidak tahu malunya melarang dirinya. "Apa maumu, hahh? Tidak bisakah kamu pergi dari kehidupanku, apa kamu tidak tahu jika aku sudah muak dengan semua yang kamu lakukan. Apa sekarang, pria yang selingkuh denganmu itu mencampakkanmu? Hingga kamu mengemis di hadapanku. Tidak tahu malu," sindir Darren yang membuat Dinda mengepalkan tangannya. "Harusnya kamu itu malu, sudah tidak di terima masih saja datang. Kalau saya ora sudi, yang ada akan memalukan diri sendiri. Wanita itu punya harga diri, sudah dimuntahkan tidak akan di jilat lagi, malu," ucap Bibi Lisa istri dari Paman Boni. "Pergi sana, jangan ganggu anakku, sudah berapa kali kamu membuat anak saya terluka, kamu tidak pantas menjadi ibu Danda. Pergi kamu," usir Nyonya Dini yang geram karena anaknya harus cepat datang ke rumah Anne tapi malah di ganggu oleh mantan men
Read more

Diterima

Marlin dan Komo memandang pria yang mengatakan wanitanya cantik. "Lu siapa? Apa gue mengundang elu? Dan lihat lah dia ini aneh sekali. Baju warna pink dan sepatu juga pakai dasi kupu-kupu lagi, apa dia mau karnaval ya?" tanya Komo yang mendekati pria tersebut. "Hai, jangan merendahkan aku ya, aku ini manager di toko boneka dan aku ke sini mau menemui gadisku, pergi sana," usir pria tersebut yang bernama Bono. Marlin yang tahu mendekati Bono dan menepuk pundaknya. Komo melihat Marlin dekat dengan pria aneh ini segera menjauhi Marlin. "Jangan dekati dia, nanti kamu jatuh cinta dengan dia aku tidak mau kamu selingkuh," ucap Komo yang membuat Marlin mendengus kesal karena Komo mengatakan jika dia jatuh cinta dan selingkuh dengan Bono. "Begini ya Tuan Dewa Yunani, saya dan Bono ini tidak selingkuh dan tidak akan pernah. Dia ini menyukai Anne dan cinta matinya dengan Anne, jadi jangan berpikiran kalau akan ada cinta antara saya dan dirinya. Jadi, lebih baik diam," jawab Marlin yang kes
Read more

Lamaran Di Terima

"Terima kasih karena sudah datang di rumah saya ini, untuk lamaran bisa langsung di tanyakan oleh anak kami. Tolong panggilkan, Anne," ucap salah satu kerabat Bibi Mela yang menjadi wakil keluarga Anne. Bibi Mela segera bangun dan mendekati pintu kamar. Kenop pintu terbuka Bibi Mela tersenyum ke arah Marlin dan Anne yang saat ini terlihat sangat cantik. "Aduh ... Aduh ... Cantik sekali ponakan Bibi, ayo sayang kita keluar Tuan Tanah sudah menunggu kamu di luar," ucap Bibi Mela yang meminta Anne untuk keluar. "Baik, Bibi," jawab Anne yang segera bangun dari tempat duduknya. Marlin membawa Anne keluar dengan perlahan. Darren benar-benar mempersiapkan semuanya tidak ada yang kurang dari pakaian dan segala sesuatunya hingga Anne terlihat cantik. Anne sempat bingung dari mana pria ini tahu ukuran pakaiannya. Darren yang melihat Anne keluar dari kamar takjub dia tidak menyangka jika Anne sangat cantik bajunya juga pas. Danda yang melihat Anne segera berdiri dan menghampiri Anne. "Ma
Read more

Ada Apa Ini

"Tadi, ada wartawan gadungan ke sini. Dia mengatakan kalau lamaran ini dadakan karena calon elu hamil duluan. Sempat ramai tadi mereka meminta penjelasan dan gue sudah jelaskan. Beruntung acara ini tidak gagal, gue tidak tahu kalau ini sampai gagal dan berita ini sampai booming, tapi elu tenang saja gue sudah bawa ke markas itu wartawan gadungan." Komo menjelaskan apa yang terjadi tadi sebelum Darren tiba di sini. "Kenapa elu tidak kasih tahu gue kalau terjadi sesuatu dan elu sudah cari tahu siapa orangnya yang sudah fitnah calon istri gue" tanya Darren yang tidak terima dengan fitnah yang ditujukan ke Anne. "Gue tidak tahu, karena gue buru-buru minta anak buah gue bawa tuh orang ke sana. Jadi, mana sempat bertanya. Kalau elu mau kita bisa ke sana, habis acara ini. Sekarang elu nikmati dulu lamaran elu ini, setelah itu baru kita habisi," jawab Komo yang mengatakan tidak tahu siapa yang memerintah kedua pria itu. "Baiklah, kalau seperti itu kita tunggu sampai selesai. Lagian tadi j
Read more
PREV
1
...
56789
...
17
DMCA.com Protection Status