Jam kerja Safira telah selesai tepat pada pukul delapan malam ini. Perempuan berseragam SPG warna hijau toska itu lekas berpamitan pada teman yang siang tadi satu sift dengannya. "Mbak, aku duluan, ya." Dia menyimpan nota hasil penjualan makeup hari ini ke dalam etalase. Teman Safira yang tengah sibuk mencatat di buku laporan pun menoleh. "Iya, Fir. Tinggal aja, gak pa-pa. Aku sedikit lagi juga mau selesai," sahutnya lalu tersenyum. "Hati-hati, ya." "Oke." Jempol Safira mengacung sambil mengerling. Usai berpamitan, Safira bergegas keluar dari pusat perbelanjaan milik keluarga Arkana. Sedikit kesibukan membuat perempuan yang tengah berbadan dua itu merasa senang. Daripada dia suntuk di rumah dan mager(malas gerak) justru tidak baik untuk kesehatan janinnya."Kuat-kuat, ya, Nak. Kamu di dalem sini. Maaf, belum bisa kasih tau papamu. Tapi, mama janji secepatnya akan kasih tau dia," ujar Safira, mengelus perutnya yang masih rata sambil berjalan menuju parkiran. Sementara, Kai yang ter
Read more