Kedua orang yang dulu pernah menjalin hubungan itu kini saling duduk berhadapan di sofa. Safira terus menundukkan pandangan, sementara Arkana menatapnya sendu. Keterkejutan nampaknya masih dirasakan kakak tiri Kai itu. Melihat Safira yang berada di apartemen adiknya, tentu Arkana menjadi bertanya-tanya. Mengapa Safira bisa ada di sini? Apa ada hal yang tidak dia ketahui, pikir Arkana. Bi Erna muncul sambil membawakan minum. "Minumnya, Tuan." Dia meletakkan dua gelas jus jeruk di meja, dan melirik Arkana yang belum pernah dilihat sebelumnya. "Makasih, Bi." Arkana tersenyum ramah, kemudian bertanya, "Bibi kerja di sini udah lama?" Pertanyaan Arkana pada Bi Erna sontak membuat Safira mengangkat pandangannya. Rasanya, amat sangat menegangkan situasinya. "Belum lama, Tuan. Baru jalan dua bulan," jawab Bi Erna sambil melirik Safira yang nampak tegang. "Saya permisi ke—" "Bibi tau siapa saya?" Arkana menatap bergantian Bi Erna dan Safira. "Maaf, Tuan. Saya gak tau." Bi Erna menggeleng
Baca selengkapnya