Rupanya, Kai bersungguh-sungguh tidur di dalam mobil yang masih terparkir di sebuah lahan kosong tidak jauh dari rumah Safira. Kecemasannya akan kondisi perempuan itu ternyata mulai berlebihan. Padahal, Safira juga sudah meminta Kai untuk pulang saja ke apartemen. Hingga pukul satu dini hari, Kai belum juga bisa memejamkan mata akibat pergerakkan yang tak sebebas saat tidur di kamarnya. Berkali-kali dia menggerutu saat kakinya yang panjang tidak bisa berselonjor dengan bebas di jok belakang. Punggungnya juga mulai terasa sakit akibat posisi yang tidak pas. "Ck! Susah banget, sih!" Pemuda bertato itu lantas terduduk dan membuang kasar napasnya. "Safira bisa tidur gak, ya?" Pikirannya lagi-lagi tertuju pada Safira. Karena tak mau menduga-duga, Kai berinisiatif mengirim pesan. Hampir sepuluh menit terlewat, belum juga ada balasan dari Safira. Padahal, pesannya sudah centang biru. "Kok, gak langsung dibales? Padahal udah dibaca." Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh dari langit, dan tak
Last Updated : 2023-08-16 Read more