Share

Tamu tak diundang~

Pandangan mereka saling mengunci satu sama lain. Kai menatap Safira dengan tatapan berkabut gairah, begitu juga perempuan yang masih duduk di meja kitchen island. Telapak tangan pria berjaket hitam itu perlahan menyusuri punggung Safira, merayap sampai ke tengkuk. Kai lantas menekan tengkuk Safira seraya memangkas jarak yang ada, hingga napas mereka saling menerpa permukaan kulit wajah lalu bibir keduanya pun sudah saling menempel.

Bibir Kai lebih dulu terbuka, menelusupkan lidah ke dalam rongga mulut Safira yang masih malu-malu. "Buka bibir lu, Fir. Bales ciuman gue," bisik Kai sambil tak membiarkan sang calon kakak iparnya menghindar. Telapak tangan kanannya masih menekan tengkuk, sementara tangan kirinya sudah berada di atas hot pants yang dipakai Safira.

Sekujur tubuh Safira pun mulai bereaksi, setelah telapak tangan Kai yang hangat mengelus kulit pahanya, dan bibir lelaki itu terus melumat bibir Safira tanpa jeda. Memagut hingga terdengar bunyi decapan yang menggema di seluruh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status