Selesai mengatakan itu, Leona buru-buru berjalan melewati meja kerja Danzel. Sebenarnya, apabila Danzel memperhatikan dengan jelas, dia bisa melihat keringat yang ada pada kening Leona."Lain kali, jangan masuk kalau aku tidak ada di ruangan," pesan Danzel yang tidak mencurigai ucapan Leona. Ini hanya aturan yang harus ditegakkannya.Namun, Leona yang merasa bersalah tentu terkejut mendengarnya. Dia hampir terjatuh, tetapi Danzel meraih lengannya dengan gesit dan bertanya, "Kenapa? Kamu sakit?""Nggak, aku kurang tidur semalam. Danzel, aku nggak akan mengganggumu lagi," timpal Leona sambil buru-buru melepaskan lengannya. Kemudian, dia berbalik dan hendak pergi.Saat berikutnya, Danzel tiba-tiba memanggilnya, "Leona ...."Mendengar ini, Leona diam-diam mengepalkan tangannya, lalu berbalik dan menatap Danzel dengan senyuman terpaksa."Aku akan membantumu mencari dokter yang bisa menghilangkan bekas luka. Tidak perlu menolak, hal ini cepat atau lambat harus dilakukan," ucap Danzel yang bi
Baca selengkapnya