Panggilan berakhir sepihak."Hallo! Hallo Mbak Yumna!" Teriakku.Ada apalagi ini? "Ada apa sih Nis, udah malam tidur, ngapain sih masih ribut soal telpon dari Raffi lagi?" ucap Intan dengan suara berat, netranya bahkan masih terpejam, sepertinya tidurnya terganggu oleh suaraku."Ehm, maaf ya Tan, dah tidur lagi, tidur," ucapku padanya."Heemm," sahutnya kemudian ia kembali terlelap.Ting. Bunyi notifikasi pesan masuk di gawaiku.[Maaf Mbak Nisa, tadi terputus. Pokoknya kamu kalau bisa jangan pulang dulu ke kontrakan ada yang nyariin kamu, orangnya serem] Seuntai kalimat pesan dari Mbak Yumna, sontak membuat netraku membola.Apa maksudnya ini?Aku mendadak jadi sulit tidur. Duh ya Tuhan hidupku sudah susah begini, mengapa masih juga kau uji dengan keadaan yang membuatku tak tenang? Sebenarnya siapa mereka itu? Mau apa mereka? Hati ini terus bertanya.Kembali denting ponsel berbunyi tanda pesan masuk di aplikasi chat berwarna hijau.Kali ini dari Raffi.[Nis sudah tidur?]Aku hanya m
Baca selengkapnya