Share

Bab 66. Sembunyi

"Putri! Ssstt, Put!"

Aku menoleh ke samping. Samar-samar aku bisa melihat siluet laki-laki itu, tengah mengatupkan jari telunjuknya di bibirnya. Tanda agar aku diam tak bersuara.

Bersamaan dengan itu salah seorang preman bayaran itu terbangun dari tidurnya, Menatap sekeliling, juga menatap lekat ke arahku.

"Heh! Awas saja jika kau coba-coba untuk kabur!" sentaknya. Aku pura-pura lemas, gaya seperti orang baru bangun tidur.

"Hem apa? Kabur? Jika aku bisa kabur, tentu sudah sejak tadi aku kabur saat kau tidur," sungutku.

"Ya! Baguslah. Jangan macam-macam kalau kau masih ingin hidup!"

Aku hanya melengos mendengar ucapannya itu.

Laki-laki itu kembali merebahkan tubuhku di atas meja yang dijejer jadi mirip seperti dipan. Kembali aku menoleh kearah tiang beton penyangga gedung tua ini. Tak ada. Laki-laki yang tadi bersembunyi di sana kini tak ada. Kemana dia?

Apakah dia seorang yang dikirim Tuhan untuk menyelamatkanku dari sini? Atau dia juga sama jahatnya dengan Bos besar itu?

Aku menole
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status