Share

Bab 69. Siapa Dia?

Penulis: Tifa Nurfa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Netraku mengerejap, menyapu pandangan ke sekitar ruangan. Kini aku berada di dalam kamar, jendela berteralis, tempat tidur dan kasur berukuran sedang beralaskan seprei warna putih bersih.

Ya Tuhan aku dimana ini.

Satu jam lalu, ketika aku menyadari laki-laki tukang ojek yang kutumpangi itu tak lain adalah juga orang suruhan laki-laki biadab itu.

Ketika di pertigaan itu, motor berbelok ke arah kiri, aku baru menyadari semuanya.

"Kita mau kemana Pak! Turunkan aku di sini, atau aku teriak!" teriakku pada laki-laki itu.

Laki-laki itu berhenti di tepi jalan, ia terkekeh mendengarku mengumpat.

"Maafkan aku Nona, tapi bayaran dari laki-laki bermobil yang beberapa waktu lalu lewat begitu menjanjikan. Ya, laki-laki itu berpesan jika aku bertemu dengan seorang perempuan yang fotonya ia sodorkan padaku, akan ada imbalan yang besar untukku." Ia berkata sambil tertawa.

Shit Sial! Laki-laki itu ternyata punya berbagai cara untuk menangkapku kembali.

"Hari sudah malam, sebaiknya kau ikuti saja keman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
othornya JAHAT
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 70. Terbebas

    Aku terus meronta, berusaha sekuat tenaga agar bisa terlepas dari jeratan tangan laki-laki dibelakangku ini.Tapi sia-sia bagaimanapun juga aku perempuan, tak dapat melawan tenaga laki-laki yang tentu lebih kuat dariku."Sssttt! Diam Put, ini aku," bisik laki-laki itu.Aku terdiam beberapa saat. Ya, aku mengenali suara itu."Raffi, bisikku lirih." Tentu tak terdengar olehnya karena mulutku sedang di bekap olehnya."Jangan bersuara. Cepat lewat sini." Kini ia telah melepaskan tangannya dari mulutku, dan menarik lenganku menyelinap ke belakang."Shit! Perempuan sialan! Masih juga kabur lagi Dia." Laki-laki berambut gondrong itu mengumpat."Mana Dia, perempuan set*n!" Suara laki-laki bertubuh tambun itu. Ia menyusul temannya yang sedang mencariku. Aku masih bisa mendengar jelas karena aku dan Raffi masih terus mengendap pelan menjauhi mereka."Lo yang tolol! Bodoh! Semalam juga kabur gara-gara Lo! Sekarang begini lagi! Gue nggak mau tau, Lo cari tu cewek sampe ketemu! Kalau nggak ketemu,

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 71. Di Rumah Raffi

    "Tiduran aja tak apa-apa, kamu harus banyak istirahat," ucapnya mendapatiku sedang berusaha untuk duduk.Aku pun kembali merebahkan tubuhku di ranjang berukuran besar ini.Senyumnya mengembang begitu netra kami bertemu. "Alhamdulillah kamu siuman Put."Sama dengan anaknya, Tuan Hendrawan ini juga memanggilku Putri."Iya Tuan, Alhamdulillah, terimakasih banyak, saya tak tahu bagaimana nasib saya jika tak bertemu dengan–""Panggil saja saya Om Hendra." Aku mengangguk patuh."Baik Om, terimakasih atas semuanya." Sekali lagi aku mengangguk, berterimakasih padanya."Iya sama-sama, itu sudah menjadi kewajiban saya, menjaga kamu, melindungi kamu, dari mereka semua."Aku mengerenyit masih tak begitu paham dengan apa yang beliau ucapkan. Mereka semua? mungkin orang-orang yang telah menculikku, dan si Bos besar itukah?"Sekarang makanlah, perlu saya panggilkan Bik Jum untuk menyuapimu? Sepertinya kau masih sangat lemah." Aku menggeleng cepat mendengar itu."Tidak Tuan, ehm, maksud saya Om, s

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 72. Cerita Om Hendrawan

    "Pa," sapa Raffi menghampiri Om Hendrawan yang sudah duduk di ruang keluarga setelah tadi ke kamarku lebih dahulu, mengajakku untuk menemui papanya."Duduklah Raffi, Putri, duduklah," sahut Om Hermawan menunjuk sofa sebelah kanan beliau duduk. Beliau melipat koran yang tengah dibacanya, meletakkannya di meja kecil yang berada sudut sofa.Aku dan Raffi pun mendaratkan bobotnya di sofa."Permisi Tuan." Belum sempat kami berbincang Bik Jum datang membawa teh hangat tiga cangkir dan langsung meletakkannya di meja depan kami.Usai meletakkan teh dan beberapa kue kering yang dibawanya dari dapur, Bik Jum pamit kembali ke dapur."Tenang Put, kau di sini aman, tak usah terlalu tegang begitu." Om Hendrawan terkekeh menatapku. Sepertinya beliau menangkap ketegangan di wajahku."Putri, sebelumnya saya ingin memperkenalkan, siapa saya, mengapa kami melindungi kamu. Saya Hendrawan Wicaksana. Saya sahabat dekat almarhum ayahmu Hadiwijaya."Aku mematung menyimak ucapan Om Hendrawan. Pelan-pelan aku

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 73. Cerita Om Hendrawan 2

    "Sepeninggal Pak Wijaya, Aksa makin menjadi, ia ingin memiliki keselurahan saham perusahaan, dengan cara licik tentunya.""Tapi aku sudah mengamankan semuanya, dengan bantuan temanku yang sangat ahli dalam bidangnya, saham kepemilikan Hadi tidak dapat di ambil alih seenaknya, harus Hadi sendiri atau ahli waris yang secara sadar memberikan semua itu pada Aksa. Aksa masih tertawa jumawa ketika mengetahui Hadi meninggal karena kecelakaan. Ia masih berdiri tegak di kursi kepemimpinan menikmati semua jerih payah papamu, Put. Hingga sebuah kabar berhembus bahwa Hadi meninggal, tapi istrinya tengah hamil. Itu artinya sebuah ancaman bagi Aksa, ia akan kehilangan semuanya. Oleh karena itu selama berpuluh tahun ia mencari keberadaanmu. Pun denganku, aku mencarimu selama ini.""Aku tak ingin mereka, orang-orang tamak itu menikmati hasil jerih payah papamu, aku sangat paham, papamu di alam sana pun juga pasti tak kan rela. Jadi sekarang kau sudah berada di sini sekarang, sudah saatnya tunjukkan p

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 74. Intan di Lamar

    "Apa yang harus kita lakukan sekarang Pa? Apa perlu lapor polisi? Bukankah semuanya sudah jelas, Rendra ataupun Om Aksa bisa terjerat kasus penculikan dan penganiayaan," ucap Raffi.Om Hendrawan hanya menggeleng pelan."Aku sudah hafal betul bagaimana Aksa, sepak terjangnya di dunia bisnis. Bahkan dia punya banyak kenalan orang dalam, akan sulit bagi kita untuk menembusnya kesana, pasti ada saja yang bisa membuat mereka menyangkal dan ujungnya laporan kita tidak gubris."Aku hanya menelan ludah mendengar semuanya."Lalu bagaimana Pa?" Lagi Raffi bertanya, ia terlihat frustasi, beberapa kali menyugar rambutnya dengan kasar."Yang harus kita lakukan sekarang adalah, kita persiapkan Putri, kita bisa mengajarinya tentang mengelola bisnis, bahkan jika perlu kita sekolahkan lagi di luar negeri, agar kemampuan tentang bisnis, mumpuni, aku yakin, putri Hadiwijaya ini pasti kemampuannya tak kan jauh-jauh dari ayahnya. Bagaimana Put, kau siap?"Aku hanya melongo mendapat pertanyaan dari Om Hendr

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 75. Laki-laki itu ...

    Suara ketukan pintu mengagetkanku yang tengah duduk di ranjang kamarku.Aku melangkah membuka pintu."Hei Put, ayo ikut aku," ucap Raffi."Kemana?""Ikut aja, yuk!"Aku pun berjalan dibelakangnya, menuruni anak tangga, karena kamarku di lantai dua.Kini aku telah sampai di sebuah ruangan di lantai satu. Cukup luas, ruangan ini bersebelahan dengan kolam renang, hanya di sekat dengan dinding kaca, jadi dari sini terlihat birunya kolam renang yang luas. Sekat kaca itu bisa di geser, membuat ruangan ini begitu sejuk karena hembusan angin dari area kolam renang outdoor itu.Di ruangan ini juga ada tiga lemari rak buku, penuh dari atas sampai bawah, buku itu tertata rapi. Ini seperti perpustakaan mini."Duduklah, dan ini."Bruk!Raffi meletakkan setumpuk buku berukuran lumayan besar dan tebal. Aku melongo melihat tumpukan buku itu."Ini semua yang harus kamu pelajari." Raffi menepuk buku paling atas. Dengan senyum meledek."Ini semua? Sebanyak ini?""Ya, ini semua.""Dan satu lagi, mulai be

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 76. Acara Lamaran

    Seakan jantungku berhenti berdetak. Semakin dekat mereka memasuki pintu masuk gedung ini. Aku semakin yakin jika laki-laki itu. Ia adalah laki-laki dan i Bos besar itu.Degh! Ck, kenapa dunia sempit sekali. Kenapa harus laki-laki itu yang meminang Intan sahabatku. Aku diam membisu, ketika netra ini melirik Intan di sebelahku, senyum merekah di bibir sahabatku itu."Inilah dia, rombongan calon suami dari intana Prameswari, yang sejak tadi kita tunggu-tunggu. Marilah kita sambut bersama Rendra Aksawijaya!" Suara MC acara lamaran ini memperjelas nama laki-laki itu, aku tak salah lagi, itu benar Rendra.Mendadak aku jadi tidak fokus dengan jalannya acara. Senyum kedua orang tua Intan juga kedua orang tua Rendra begitu merekah saat bersua saling cipika-cipiki menyambut hangat acara bahagia dua keluarga ini.Keluarga Rendra kini telah duduk di deretan bangku yang sudah di sediakan. Sesekali aku melirik ke arah orangtuanya Rendra. Ya, laki-laki paruh baya itu, garis wajahnya memang seakan f

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 77. Hari Baru

    Kenapa semuanya jadi rumit begini, gumamku, seraya mendaratkan bobotku di bibir ranjang kamar ini. Kini aku sudah berada di rumah sekarang. Dering ponsel mengagetkanku. "Halo Put, apa kamu yakin laki-laki itu Rendra?" tanya Raffi dari seberang sana. "Ya. Aku sangat yakin Fi!" Bagaimana mungkin aku sampai lupa dengan wajah itu, bahkan ketika aku di sekap, wajah itu begitu terlihat dekat sebelum akhirnya merampas kalung milikku. "Oke. Sepertinya kau harus mengingatkan temanmu itu untuk berhati-hati. Jelaskan padanya bagaimana Rendra." "Ehm, sepertinya itu akan sangat sulit Fi, pasalnya hubungan kedua keluarga mereka begitu intim," sahutku. Kembali aku memijit pelipisku sambil berjalan-jalan di dalam kamar. Entah mengapa kepalaku rasanya pusing sekali. "Ya sudah sementara tak perlu khawatir berlebihan, bisa jadi keluarga Rendra belum mengetahui tentang kau yang berteman dekat dengan Intan." Aku tercenung. Sepertinya mereka tahu. "Sepertinya mereka tahu Fi, pasalnya orang suruha

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 30. End

    Dua bulan sudah terhitung sejak Adrian mulai datang hampir setiap hari ke rumah Yulia untuk membantu segala sesuatu kebutuhan Anita.Merawat orang lumpuh ternyata tidak semudah yang ia bayangkan. Tanpa rasa sungkan Adrian membantu mengangkat tubuh Anita jika hendak ke kamar mandi. Barulah setelah di bawa ke kamar mandi urusan mandi atau buang air akan di bantu oleh Yulia atau Sumi.Adrian duduk termenung di ruang tamu menunggu Anita yang sedang dimandikan oleh Yulia di dalam.Sebenarnya ia tak masalah membantu sampai sejauh ini, Adrian ikhlas. Hanya saja kalau Anita tetap tak merestui hubungan mereka, apa semua yang sudah ia lakukan ini akan sia-sia belaka?"Kenapa? Kok ngelamun? Kamu capek? Bantu Aku dan Mama?" Adrian terkejut tiba-tiba Yulia ada di sebelahnya."Oh, nggak aku lagi menikmati pemandangan bunga-bunga di halaman aja." Adrian berkilah."Oh. Kalau di rasa sudah tak sanggup membantu, katakan saja, aku nggak apa-apa."Adrian terdiam. Baginya cinta yang sudah terlanjur tumbuh

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 29. Mendekati Anita

    "Selamat pagi Tante," sapa Adrian hari Minggu pagi ini ia datang ke rumah Yulia. Kini Yulia sedang membawa ibunya yang duduk di kursi roda, bermaksud untuk menjemurnya di bawah sinar matahari pagi. Sebuah rutinitas yang tak pernah terlewatkan setiap pagi, agar tubuhnya Anita lebih segar.Adrian datang dengan membawa buah dan kue red Velvet kesukaan Anita.Anita diam, dari raut wajahnya masih memperlihatkan ketidaksukaannya pada Adrian, meski ia tahu Adrian adalah orang yang menolong nyawanya ketika waktu ia butuh transfusi darah. Anita tetap keras kepala, sekali tak suka maka sampai kapanpun ia tetap tak suka.Adrian tersenyum, ia paham dirinya masih belum diterima oleh Anita."Mulai sekarang Saya akan sering datang untuk menemui Tante. Jadi kalau ada apa-apa yang dibutuhkan, jangan sungkan untuk menghubungi saya, Tante."Anita mendelik mendengar ucapan Adrian."Memangnya kamu siapa?! Nggak! Nggak perlu kamu datang kemari sering-sering! Bikin mata sepet aja!" sentak Anita.Sedangkan Y

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 28. Cinta Butuh Perjuangan

    Semenjak hari itu Yulia benar-benar sulit ditemui, bahkan di kantornya, Adrian tak dapat menemuinya. Gadis itu benar-benar serius dengan ucapannya, yaitu ingin instrospeksi diri juga berpikir lebih jernih mengenai hubungan mereka ke depan.Jangan tanya bagaimana suasana hati Adrian. Tidak bisa mendengar suara Yulia, tak bisa melihat senyumannya, tentu rasanya sangat menyiksa.Ternyata sesakit diabaikan. Apa kabar dengan hati Yulia yang menunggu selama berbulan-bulan, menyembunyikan perasaannya sampai pada akhirnya Adrian menyambut cinta itu.Adrian tak pernah menyerah, ia kembali mencoba menghubungi Yulia melalui sambungan telepon.Namun tetap sama, tidak diangkat.Hingga lebih dari dua minggu kondisi ini berlalu. Adrian menyerah tak lagi mengubungi gadisnya. Ia sudah pasrah. Jika memang mereka ditakdirkan bersama maka insya Allah nanti mereka akan bersama-sama. Tapi jika memang takdir tak menyatukan mereka maka Adrian akan berusaha ikhlas.Ikhlas adalah titik terdalam sebuah perasaa

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 27. saling introspeksi

    Mendadak wajah Adrian pucat, ia terlihat gugup menatap Yulia yang menatapnya tajam."Ehm, Li, aku akan jelasin ke kamu semuanya, dan kamu jangan dulu salah paham, oke." Yulia masih terdiam menunggu penjelasan seperti apa yang akan Adrian katakan.Setelah keduanya sama-sama diam untuk beberapa saat, Adrian meneguk jus alpukat miliknya."Aku khilaf telah bermain api di belakang Anisa," ucap Adrian jujur. Sebenarnya ia tak tahu lagi dari mana ia harus memulai bercerita, kata-kata seperti apa yang harus ia rangkai dan ia katakan pada Yulia.Ia tak ingin Yulia jadi salah tangkap dan jadi membencinya, Adrian tak sanggup jika harus kehilangan Yulia. Baginya Anisa sudah menjadi masa lalu, dan sekarang ia ingin menggapai masa depan bersama gadis manis yang tengah merajuk ini."Khilaf sampai berselingkuh dengan sepupunya istrimu, Yan?!" Yulia menggeleng tak percaya.Adrian tercekat, ia tak mampu membantah karena memang itu faktanya."Aku nggak nyangka kamu ternyata setega itu Yan. Apa kehadiran

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 26. Masa Lalu

    "Aku pamit pulang ya Kak, kasihan Mama, pasti sudah menungguku pulang." Jari sudah hampir gelap, Yulia pun pamit untuk pulang.Putri mengantar Yulia hingga ke depan pintu gerbang, saat sebuah taksi mobil yang dipesan Yulia tiba di depan rumah Putri, Yulia langsung naik dan berlalu pulang ke rumahnya.Sepanjang perjalanan, perasaan Yulia gampang, antara tetap melanjutkan atau memilih mundur pada hubungannya dengan Adrian. Sesungguhnya jauh di lubuk hatinya, Yulia sangat mencintai laki-laki itu, sejauh ini, walaupun mamanya menentang keras hubungan mereka, selama ini ia tetap berdiri tegak, teguh pada pendiriannya, yaitu memperjuangkan cinta.Tapi menilik akan kisah masa lalunya Adrian, apakah laki-laki itu benar-benar bisa tulus mencintainya sepanjang hidup mereka? Seperti cintanya pada Adrian.Bagaimana kalau tiba-tiba Adrian mengulangi kesalahan yang pernah ia lakukan pada Anisa? Tentu saja hati Yulia akan hancur.Orang bilang sekali saja laki-laki berselingkuh maka tak menutup kemu

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 25. Pertemuan dengan Putri

    Mendadak raut wajah Putri berubah. Ia merasa kurang nyaman membahas lagi tentang masa lalunya."Ehm maaf Kak, maaf banget. Aku bukan bermaksud untuk mengingatkan Kak Putri tentang masa lalu Kakak, tapi aku sangat butuh informasi tentang Adrian." Yulia berkata dengan sungguh-sungguh.Ia tak ada maksud apapun, ia hanya ingin tahu tentang Adrian. Ia tak ingin salah dalam melangkah.Putri menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Kemudian ia meraih cangkir teh-nya, menyesapnya pelan, berharap ia bisa merasa lebih rileks sebelum memulai bercerita tentang mantan suaminya."Ehm, memangnya Yulia kenal Adrian dimana?" tanyanya yang merasa heran bagaimana bisa sosok Yulia yang terlahir dari keluarga terhormat, tumbuh menjadi gadis cantik, berpendidikan tinggi, dan kini memiliki karir yang bagus di perusahaan tempatnya bekerja, tiba-tiba saja kenal dengan Adrian yang notabenenya hanya laki-laki biasa.Yulia tersenyum kecil."Mas Adrian ... Dia calon suami Yulia Kak," jawabnya.Seketi

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 24. Tentang Masa lalu

    "Yulia, boleh Tante ngobrol sebentar?" tanya Maya setelah Adrian pamit pulang."Ada apa Tante?" Yulia mendaratkan bobotnya di sebelah Maya.Maya mengulas senyum lembut pada gadis disebelahnya. Yulia memang cantik, dia juga sangat penurut."Gimana kerjaan kamu? Lancar?" tanya Maya sekedar basa-basi."Alhamdulillah lancar Tante." Yulia menatap lekat wajah Maya, ia seakan bisa membaca gurat ekspresi tantenya yang terlihat sepertinya ada yang ingin beliau sampaikan."Ada apa Tante? Ada yang ingin Tante katakan sama Yulia?" tanya Yulia langsung pada intinya. Maya pun kembali mengulas senyum."Iya ada sedikit yang ingin Tante tanyakan." Yulia menegakkan tubuhnya seakan ia telah siap untuk mendengarkan apa yang hendak Maya tanyakan."Kamu serius sama laki-laki itu? Siapa itu tadi namanya, ehm ....""Adrian Tante.""Ah ya, Adrian. Apa kamu benar-benar serius dengan hubungan kalian?" "Iya Tante. Yulia sama dia sih serius, tapi masalahnya ada sama Mama, Mama nggak merestui hubungan kami, padaha

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 23. Bikin pusing

    Semenjak hari itu Anita lebih banyak diam, tak lagi membahas tentang perjodohan pada Yulia.Sampai pada hari ini rumah Anita kedatangan sepupunya, yang tak lain adalah Maya–ibunya Raffi.Beberapa kali Maya datang ke rumah, dan dua kali menjenguk di rumah sakit. Melihat kondisi sepupunya yang kini terbaring di tempat tidur membuat Maya sedih, karena biasanya saat ada acara kumpul keluarga, Anita selalu menyempatkan diri untuk hadir di tengah-tengah mereka. Tapi kini semenjak ia mengalami kecelakaan, Anita seakan tersisih dari keluarga besarnya."Gimana keadaan kamu sekarang Mbak?" tanya Maya. Ia datang sendiri dengan di temani supir."Ya beginilah May, tak ada perubahan apapun, aku cuma wanita tua yang lumpuh, dan merepotkan," ketus Anita.Maya yang memang sudah sangat mengerti karakter Anita pun biasa saja."Sabar Mbak, namanya juga ujian. Alhamdulillah Yulia gadis yang baik, aku lihat dia merawatmu dengan baik."Anita hanya menghela napas. Putrinya memang gadis yang baik, cantik, ta

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 22. kenyataan

    "Makan dulu Ma." Yulia menyuapi bubur untuk Anita. Namun Anita masih diam tak bergeming."Ma, makanlah sedikit," pinta Yulia lagi, pasalnya semenjak sadar dari komanya mamanya lebih banyak diam, tak mau makan.Akibat kecelakaan yang menimpanya dan masalah pada saraf otaknya, menyebabkan kedua kaki Anita tak bisa digerakkan. Lumpuh.Segala sesuatunya harus di bantu. Yulia jadi sering ijin tak masuk kantor, untungnya pihak kantor berbaik hati memberikan dispensasi karena selama mengabdi pada perusahaan kinerja Yulia bagus."Kamu nggak masuk kerja lagi?" tanya Anita.Beruntung meski kakinya lumpuh, dalam berbicara Anita masih lancar, tak ada masalah."Nggak usah pikirkan tentang kerjaanku Ma, yang penting sekarang Mama harus makan biar cepat sembuh," sahut Yulia."Assalamualaikum, selamat pagi." Tiba-tiba pintu ruang rawat Anita terbuka, menampakkan sosok Adrian.Melihat kehadiran Adrian, Anita langsung membuang muka."Ini aku bawakan buah-buahan dan brownies untuk Tante Anita." Adrian m

DMCA.com Protection Status