"Gara-gara Dia, Ibu meninggal! Kau pembunuh! Pembunuh!" teriak Dania histeris."Dania sabar Nak, sabar Sayang," ucap salah seorang tetangga yang duduk di sebelah Dania. Beberapa kali tangannya mengusap bahu Dania dengan lembut. Namun Dania seperti orang kesetanan."Ikhlaskan, biar ibumu tenang, ikhlaskan Sayang." ucap yang lainnya.Bu Nyai datang menghampiri Dania dan memeluknya. Bu Nyai adalah istrinya Pak Lebe yang biasa mengurusi jenazah. "Biar kakakmu mempersiapkan untuk memandikan jenazah ibumu. Kamu sabar tabah ya Nduk," ucap Bu Nyai lembut."Apa pantas Dia disebut Kakak? Dia yang menyebabkan ibu meninggal!" Dania terus merancau dengan suara parau, bicara sambil terisak.Aku hanya bisa diam membisu."Kamu yang sabar ya Yan, ibumu orang baik, Insya Allah, beliau sudah tenang di sisi Allah. Semua perlengkapan untuk memandikan jenazah ibumu sudah siap, mari kita angkat untuk di bawa ke depan," ucap Pak Bagus, aku pun bangkit untuk mengangkat tubuh ibu. Di halaman rumah sudah dibua
Read more