Home / Fantasi / ROH KAISAR LEGENDARIS / Chapter 401 - Chapter 410

All Chapters of ROH KAISAR LEGENDARIS : Chapter 401 - Chapter 410

465 Chapters

#401. Menguji Kekuatan Mata Ilahi

Langit yang kelam menyelimuti hamparan Dunia Kehancuran. Suara gemuruh pelan terdengar, membawa hawa dingin yang menusuk tulang. Di atas cakrawala yang jauh, siluet raksasa melintas, mendominasi langit yang suram. Seekor naga berukuran kolosal dengan sisik hitam berkilauan, Shushan Ni, melesat dengan kecepatan luar biasa, tubuhnya yang memancarkan aura kematian membuat udara sekitarnya bergetar.Dengan sayapnya yang besar dan gelap seperti bayangan kematian, Shushan Ni menyapu udara dengan kekuatan dahsyat. Uap hitam mengalir dari mulutnya yang penuh taring, sementara matanya menyala dengan warna merah darah, memancarkan ancaman yang mematikan. Setiap kepakan sayapnya membuat udara di sekitar mereka terpecah, menimbulkan hempasan angin yang besar.Di punggungnya, berdiri Zhou Ning, tegak dengan wajah penuh wibawa, matanya menatap tajam pada dunia kehancuran di bawahnya, "aku tidak tahu dimana keberadaan Hong Zhen dan yang lainnya sekarang. Tepat, aku juga ingin menguji kekuatan mata i
Read more

#402. Penghidupan Kembali Dunia Kehancuran

Dengan tatapan tajam dan penuh percaya diri, Xiao Chen memegang senjata yang berlumuran debu dan kotoran, tetapi senyumnya menandakan kepuasan atas hasil kerjanya."Aneh," gumamnya, menatap sekeliling dengan kening berkerut. "Kenapa aku merasa seperti sedang diawasi? Apa masih ada beast buas yang tersisa di sini?" Tubuhnya menegang, naluri pejuangnya langsung bereaksi. Dia mengerahkan persepsinya, memindai setiap sudut area sekitar dengan teliti, mencari keberadaan beast buas yang mungkin masih tersisa.Setelah beberapa saat, ia menarik napas dalam-dalam, kebingungan. "Tidak ada apapun? Mungkin aku yang terlalu cemas," ucapnya, seraya mengendurkan tubuhnya. Namun, pikirannya tetap siaga, tidak benar-benar mengabaikan kemungkinan adanya ancaman yang tersembunyi.Di sisi lain, Zhou Ning yang tengah menatap dunia hancur di bawahnya, merasakan aura kutukan yang masih menggeliat, menyusup melalui celah-celah ruang dan waktu. Dia melihat jelas bagaimana hukum kutukan menyelimuti Dunia Keha
Read more

#403. Menelan Asal Hukum Kehancuran!

Shushan Ni, yang terbang di atas dunia kehancuran, yang kini dipenuhi dengan kehidupan, memandang kagum dengan mata berbinar-binar. "Anda sungguh luar biasa, yang mulia," ucapnya. "Dunia yang tadinya hancur kini menjadi tempat yang begitu indah."Zhou Ning hanya mengangguk ringan, matanya tetap tenang meski telah menciptakan perubahan besar. "Penduduk Dunia Kehancuran sudah menderita terlalu lama, inilah yang pantas mereka dapatkan."Tiba-tiba getaran gelap meluap keluar dari dunia kehancuran, melesat terbang dengan sangat cepat, menyerap cahaya di sekitarnya seolah berusaha menghilang. Zhou Ning dan Shushan Ni segera mengarahkan pandangan mereka ke sana."Akhirnya kau keluar juga. Asal Hukum Kehancuran!" seru Zhou Ning, matanya menyala tajam. "Ingin melarikan diri?""Tidak akan kubiarkan!” Zhou Ning mengangkat tangannya, menyalurkan arus sinar putih yang memancar, menarik asal hukum kehancuran kembali ke dalam jangkauannya. Cahaya berputar di sekitar tangan, menciptakan tarikan yan
Read more

#404. Peringatan!

"Asal hukum kehancuran bergerak cepat menuju meridian nagaku," duga Shushan Ni pada awalnya. Namun, saat asal hukum kehancuran semakin dekat, sesuatu yang tak terduga terjadi—benda itu melewatinya dan terus bergerak maju dengan kencang!"Ha! Tidak! asal hukum kehancuran sebenarnya sedang bergerak menuju pusaran inti dari domain Pelahap Jiwa di tubuhku! Ha! Apa?!" Keterkejutan Shushan Ni menjadi semakin tak terelakkan, asal hukum kehancuran tiba-tiba menyatu dengan domain pelahap jiwa.Tak sekalipun dia membayangkan, penyatuan keduanya akan menciptakan kekuatan yang luar biasa, gelombang energi yang ganas, dengan cepat merembes ke seluruh tubuhnya.Kekuatan baru itu meluap-luap, membakar semua batasan yang selama ini mengikatnya, membuka gerbang manifestasi dari kehampaan yang telah menjeratnya sepanjang hidupnya."Seluruh batasan tubuhku benar-benar telah ditembus oleh kekuatan ini!"Tik ....Gerbang manifestasi yang terbuka memeras satu tetes dalam keheningan. Menembus batasan, ia me
Read more

#405. Menemui Xu Feng

Zhou Ning memfokuskan energi dalam dirinya, mengirimkan gelombang telepati yang tenang kepada Xu Feng. "Xu Feng, sekarang Xu Long ada bersamaku." Suaranya tenang, tetapi membawa pesan penting. Xu Feng yang sedang berada jauh, langsung tertegun. Ekspresinya berubah, campuran antara keterkejutan dan kebingungan. "Apa kakak? Di mana dia?" tanyanya dengan suara bergetar. Rasa cemas memenuhi hatinya.“Datanglah ke dunia kehancuran, di pusat kota,” balas Zhou Ning, tak memberikan penjelasan lebih lanjut. Tanpa berpikir dua kali, Xu Feng segera melesat pergi, energinya memancar cepat menuju tempat yang disebutkan.Sementara itu, setelah menghubungi Xu Feng, Zhou Ning menoleh pada Shushan Ni. “Aku tidak ingin memunculkan keributan. Tekan auramu sebelum kita berangkat,” ucapnya dengan tenang, menunjukkan sikap hati-hati. Zhou Ning kemudian melesat, berubah menjadi kilatan cahaya yang menyelinap cepat di udara. Shushan Ni mengangguk, segera menekan auranya, lalu menyusul Zhou Ning.Tak lama kem
Read more

#406. Khawatir! Pertemuan Keluarga yang sudah lama terpisah

Pintu terbuka perlahan, memperlihatkan sosok Xu Feng yang bergegas masuk dengan ekspresi tegang. Matanya langsung berkilat, mencari sosok kakaknya di dalam ruangan. Saat tatapannya bertemu dengan Zhou Ning, ia berjalan cepat mendekat, lalu menatap Xu Long yang masih terbaring di ranjang dengan penuh kekhawatiran.“Kakak ...” gumam Xu Feng pelan, suaranya tercekat. Wajahnya menampakkan kecemasan yang mendalam. "Apa yang terjadi padanya?" tanyanya sambil menatap Zhou Ning, mencari jawaban."Jangan khawatir," jawab Zhou Ning dengan nada tenang. "kakakmu baik-baik saja, dan dalam beberapa minggu lagi, dia akan bangun."Xu Feng menghela napas panjang, mencoba meredakan kekhawatiran dan ketegangan yang masih mencekam hatinya. "Kakak, sebenarnya apa yang terjadi saat kau memasuki dimensi kegelapan waktu itu? Sampai keadaanmu menjadi seperti ini? Maafkan aku kak, andai aku lebih kuat, kau tidak akan menjadi seperti sekarang!" pikirnya, penuh rasa bersalah.Xu Feng kemudian menyatukan kedua ta
Read more

#407. Dapat Menyelamatkannya!

Zhou Ning menangguk pelan, wajahnya tetap tenang. "Aku memiliki cara untuk menyembuhkan kakakmu, tapi itu akan memerlukan waktu yang cukup lama."Xu Feng terdiam, harapannya sedikit tergugah, namun benaknya terus dipenuhi pertanyaan. "Benarkah dia bisa menyembuhkan kakakku?" pikirnya, mengingat betapa cepat retakan di jiwa Xu Long mulai pulih. Pada awalnya, ia merasa senang. Namun ketika membayangkan kemungkinan kakaknya akan bangkit sebagai iblis, harapannya surut. Di matanya terlihat kesedihan mendalam yang tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata."Tuan dermawan, terima kasih sudah menyelamatkan kakak pertama saya, Xu Long. Tapi untuk kakak kedua saya, Xu Tian ..." Xu Feng berhenti, tidak tahu harus melanjutkan ucapannya bagaimana. Di satu sisi, ia sangat ingin melihat kakaknya pulih, tapi di sisi lain, ia juga takut melihat kakaknya kehilangan dirinya sendiri dan membawa kehancuran.Melihat Xu Feng yang tampak ragu, Master Huang, yang sejak tadi diam, maju dan berbicara, "tuan, anda
Read more

#408. Kemarahan Dewa!

Xu Feng segera menyatukan kedua tangannya dan membungkuk dalam-dalam. "Kalau begitu, mohon bantuannya." Meski ada rasa percaya yang tumbuh, Xu Feng masih menyimpan sedikit keraguan di dalam hatinya. Namun, kali ini dia ingin mempercayai Zhou Ning. Zhou Ning pun kembali menjelaskan, "Situasi Xu Tian berbeda dengan Xu Long. Pemulihannya akan memerlukan waktu yang cukup lama, tapi aku akan berusaha sebaik mungkin."Saat Zhou Ning menjelaskan, Xu Feng masih merenung, dan sesembari melihatnya. "Dipikiran menang mustahil, tapi entah kenapa aku ingin mempercayainya, sebenarnya siapa pemuda ini, entah kenapa aku merasakan perasaan familiar darinya?" Pikirnya.Tiba-tiba saja, suasana di sekitar ruangan berubah drastis. Langit di luar menjadi hitam pekat tanpa peringatan, petir menggelegar memekakkan telinga, seolah langit marah dan hendak runtuh. Xu Feng, dan yang lainnya seketika tertegun, merasakan penindasan dewa yang telah memenuhi langit dan bumi dunia kehancuran."A-apa yang terjadi?"
Read more

#409. Meruntuhkan kesombongan Dewa!

"Arrghh!" teriak dewa itu, tangan kirinya menutupi matanya yang terasa terbakar. Tubuhnya terhuyung di udara, goyah, terkejut oleh rasa sakit yang tak pernah ia bayangkan akan ia rasakan.“Siapa! Siapa yang berani melakukannya?! Beraninya menyerangku diam-diam! Keluar kau!” teriaknya kesal, pandangan matanya menyapu ke segala arah, mencari pelaku dengan tatapan penuh amarah. Saat tatapannya tertuju pada Zhou Ning, kemarahannya semakin memuncak. "Hanya manusia ranah raja? Berani sekali kau menatapku tanpa menundukkan kepala! Mati!" Dewa itu menggeram. Energi dahsyat mulai terkumpul di tangannya, membentuk formasi serangan yang mampu menghancurkan gunung dan laut dalam satu hentakan. Dia siap melumat Zhou Ning dalam sekali serangan.Namun, sebelum dia bisa meluncurkan serangannya, tekanan luar biasa tiba-tiba menghantam tubuhnya. “Apa—” Tubuhnya yang sebelumnya berada di langit langsung terhempas keras ke bumi, membuat retakan besar di tanah. Dewa itu terbaring di tanah, terengah-enga
Read more

#410. Ketakutan Dewa!

Zhou Ning memandang Lang Jia dengan tatapan dingin. Tangannya bergerak pelan, tapi aura yang keluar darinya kian mencekam. Lang Jia berusaha menahan rasa sakit yang menjalar di tubuhnya, namun setiap helaan napas seperti menggerogoti kekuatannya. Tanah di bawahnya terus retak, hancur oleh tekanan yang tak tertahankan."Aku tidak mengerti, dengan keadaan seperti ini, apa yang membuatmu begitu sombong? Orang sepertimu, yang memandang rendah nyawa manusia, tidak layak untuk mendapatkan pengampunan!" Zhou Ning berbicara, suaranya tenang namun setiap kata mengandung ketegasan mutlak.Pangeran Kekaisaran Dewa Angin itu, yang selama ini terbiasa mengendalikan kekuasaan dan menundukkan dunia, kini merasakan sensasi yang baru: ketakutan.Tangannya yang berusaha menahan tubuh yang terasa semakin berat, kekuatan Zhou Ning bukan hanya menghancurkan fisiknya, tetapi juga menembus ke dalam jiwanya. Lang Jia hanya bisa menggertakkan gigi dalam kekalahan telaknya, menolak mempercayai bahwa seorang ma
Read more
PREV
1
...
3940414243
...
47
DMCA.com Protection Status