Home / Romansa / Pilihan Hati Ayuna / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Pilihan Hati Ayuna : Chapter 71 - Chapter 80

94 Chapters

Bab 71

Dara mulai gelisah. Sudah hampir tiga jam ia menunggu di tempat yang disebutkan Raga lewat pesan, tetapi pria itu tak kunjung datang, apalagi ponselnya sulit dihubungi. Makanan yang tersaji sudah mulai dingin, pun dengan lilin yang berada di tengah-tengah hidangan tersebut hampir habis. Makan malam romantis yang sengaja Raga persiapkan berakhir gagal, sebab si empunya rencana justru entah ke mana. "Kamu di mana sih, Mas?" Dara menggerutu. Kesal dan khawatir ia rasakan dalam satu waktu. "Apa aku hubungi Tante Yunita saja, ya. Siapa tahu Mas Raga sudah di rumah," gumamnya, kemudian mengambil ponsel dari dalam tas untuk menghubungi mamanya Raga. Namun, kekecewaan kembali didapatkan gadis yang malam ini sudah tampil cantik dengan gaun berwarna hitam. Raga belum sampai dan Yunita tidak tahu di mana keberadaan pria itu. Pada akhirnya, Dara memutuskan untuk menunggu lagi. Ia tidak ingin kehilangan moment romantis yang sudah lama ia tunggu-tunggu. Dara mencoba berpikir positif. Raga past
last updateLast Updated : 2023-09-23
Read more

Bab 72

Raga menatap Dara yang sedang menemani Zeya belajar di ruang tamu rumahnya. Gadis ini ... telah berhasil mengambil hati Zeya, mamanya dan sebagian hatinya. Sikap keibuan Dara telah memukau Raga hingga ia kagum dan memutuskan untuk mempersunting wanita itu menjadi istri. Namun, di saat ia mulai membuka hati untuk wanita lain, kematian Sadewa merubah rencana yang telah ia susun rapi. Raga harus kembali masuk dalam kehidupan Ayuna atas permintaan pria itu sebelum menghembuskan napas terakhir. Helaan napas berat keluar dari mulutnya. Ia memaksakan senyum ketika Dara menoleh dan tersipu saat gadis itu menyadari Raga sedang memperhatikannya. Ah ... Raga tidak tega jika harus menyakiti gadis sebaik Dara. Namun, keadaan yang memaksanya untuk menjadi pria brengsek seperti dulu. "Kenapa dilihatin terus? Samperin sana!" Yunita tiba-tiba duduk di samping Raga. "Zeya sangat lengket dengan Dara. Mama yakin, kalian pasti akan jadi keluarga bahagia nantinya," ujarnya, menoleh pada sang putra yan
last updateLast Updated : 2023-09-23
Read more

Bab 73

Hadiwijaya baru saja kehilangan putra kebanggaannya. Tidak hanya Ayuna, keluarganya pun masih dirundung duka. Niat Hadiwijaya datang ke rumah menantunya adalah untuk melihat kondisi Ayuna dan kedua cucunya. Namun, perkataan Raga yang tak sengaja ia dengar, sontak saja membuatnya naik pitam. "Berani sekali kamu ingin menikahi Ayuna! Punya kelebihan apa sampai kamu mau menggantikan posisi putra saya?"Suara Hadiwijaya membuat tiga orang yang berada di ruang tamu sangat terkejut. Bram berdiri menghampiri sang besan, sedangkan Raga berusaha tetap tenang untuk menghadapi ayah dari Sadewa."Kita duduk dulu, Pak Hadi. Jujur saya juga kaget dengan apa yang dikatakan Raga. Kita dengar dulu alasannya kenapa sampai nekat ingin menikahi Ayuna," ujar Bram sembari mengusap bahu Hadiwijaya yang tersulut emosi. Ayah dari Sadewa menurut. Ia mengambil tempat duduk berseberangan dengan Raga dengan mata yang tak lepas dari wajah pria itu. Bagi Hadiwijaya, saat ini Raga bak pria tak tahu malu yang menga
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Bab 74

"Sayang, di depan ada Papa Hadi dan Mama Mira, juga ada Raga dan papanya." Salma menghampiri Ayuna yang sedang menemani putra putrinya belajar. Empat bulan sudah kepergian Sadewa, dan Ayuna nampak lebih tegar, meski berubah menjadi sosok pendiam. Wanita itu membatasi diri dari kegiatan dan orang-orang di luar sana. Namun, bagi Salma dan Bram, perubahan sang putri sudah cukup membuat mereka lega. "Tumben datang barengan? Ada acara apa?" Ayuna menatap sang Mama yang nampak gugup. "Nanti kamu tahu sendiri. Ayo, kita temui mereka." Salma mendekat ke arah cucu-cucunya dan mengusap rambut mereka bergantian. "Kalian lanjutkan belajar. Oma mau ngajak Mama keluar dulu," ujarnya lembut. "Iya, Oma." Athalla mengangguk dan tersenyum, kemudian kembali fokus pada buku di depannya. "Ada apa sih, Ma? Kayaknya penting banget." Ayuna kembali bertanya setelah keluar dari kamar putra putrinya. Rasa penasaran makin menjadi ketika menyaksikan mereka sudah berkumpul di ruang tamu dengan wajah yang namp
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Bab 75

Dara terduduk di atas ranjang dengan memeluk lutut. Semalaman ia menangis, mengingat pria yang dicintainya besok akan melaksanakan pernikahan dengan wanita yang konon masih dicintai pria tersebut. Sepuluh tahun Dara menutup hati untuk pria lain dan tetap menyimpan nama Raga di hatinya, nyatanya berakhir sia-sia. Pria yang ia harapkan menjadi imam, kini justru kembali pada mantan kekasihnya. Dara masih mengingat ketika Raga mengatakan bahwa pria itu tidak bisa mengatakan alasan mengapa harus menikahi Ayuna. Namun dari Yunita, ia bisa mengetahui semuanya. Menikah karena amanat dari Sadewa adalah alasan yang sebenarnya. Sungguh, Dara tidak habis pikir mengapa Sadewa harus meninggalkan amanat seperti itu. Bagi, Dara, keluarga Sadewa dan keluarga Ayuna cukup egois. Mereka mengorbankan pria lain demi amanat yang menurutnya tidak masuk akal. Mengapa harus menikah? Bukankah Raga juga berhak menentukan siapa wanita yang akan pria itu jadikan pendamping hidup?"Apa kita memang tidak ditakdir
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

Bab 76

"Kamu cantik sekali, Sayang." Suara Salma bergetar menahan tangis. Hari ini, untuk yang kedua kalinya ia akan menyaksikan sang putri kembali memasuki babak baru sebagai seorang istri, tetapi dengan pria yang berbeda. Rasa haru-nya masih sama. Namun, kebahagiaan-nya sedikit berbeda sebab pernikahan kali ini dilaksanakan bukan atas keinginan putrinya.Sedangkan Ayuna tidak bereaksi sama sekali. Tatapannya kosong. Salma yang melihatnya mencelos. Ia paham putrinya sangat keberatan dengan pernikahan ini, tetapi terpaksa menerima karena keadaan."Keluarga pengantin pria sudah datang, Tante." Olivia memasuki kamar sahabatnya. Mendekat ke arah Salma dan memeluk Mama dari Ayuna tersebut. "Kenapa jadi seperti ini, Tante? Kenapa Ayuna harus merasakan penderitaan lagi," ujarnya dengan terisak. Melihat sahabatnya yang seakan kehilangan gairah hidup, Olivia tak kuasa menahan tangis."Semuanya ketetapan yang di atas, Liv. Kita sebagai makhluk-Nya hanya bisa menerima dan bertawakal. Mungkin sudah tak
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

Bab 77

"Ada yang melempar bom molotov tepat di depan rumah. Security yang berjaga di depan berusaha mengejar mereka, tetapi gagal. Saya sudah menghubungi pihak yang berwajib untuk menyelidiki kasus ini," terang Hadiwijaya setelah keadaan lebih tenang dan mereka berkumpul di ruang keluarga. Semua tamu sudah pulang, pun dengan bekas kekacauan itu sedang dibersihkan oleh asisten rumah tangga dan security serta beberapa tetangga dekat. Sedangkan Ayuna dan anak-anaknya, dibawa kembali ke kamar oleh Salma, Miranda serta Yunita, juga dengan Dara yang ditahan oleh Zeya yang masih kangen pada gadis tersebut. "Mereka?" ulang Raga. "Ya. Dua orang pria yang mengendarai motor tiba-tiba saja melempar bom itu," jawab Hadiwijaya seusai dengan keterangan yang ia dengar dari Security. "Kira-kira siapa mereka? Apa mungkin kejadian ini ada hubungannya dengan meninggalnya Sadewa dan pengeroyokan yang Raga alami kemarin?" tebak Pras. Kemarin sore, Pras dikejutkan dengan wajah sang putra yang penuh lebam. Rag
last updateLast Updated : 2023-09-28
Read more

Bab 78

"Kamu yakin ingin melanjutkan rencana ini? Sebaiknya kita sudahi saja, Airin. Sadewa sudah meninggal dan aku rasa dendam-mu sudah terbalas.""Tidak!" Wanita yang ternyata adalah Airin menoleh dan memberi tatapan tajam pada pria yang berdiri di belakangnya. "Dendamku bukan hanya pada Sadewa, tapi juga Ayuna. Wanita itu telah menghina dan menamparku dan sampai kapanpun aku akan mengingatnya!" Wajah Airin merah padam menahan amarah. Pria di depannya berjalan mendekat dan memeluknya. "Oke, aku minta maaf," ujarnya lirih. "Jangan lagi mencoba menghentikan aku, Mas. Aku tidak akan menyudahi dendam ini sampai melihat Ayuna menderita. Karena mereka aku dipecat dari Cafe karena kejadian waktu itu diviralkan oleh seseorang yang menyaksikan kami. Aku dituduh sebagai pelakor sampai mamaku drop karena melihat video itu dan akhirnya meninggal. Mereka penyebab penderitaanku. Sejak saat itu aku bersumpah untuk membalas dendam hingga akhirnya aku bertemu kamu, Mas."Airin mendongak. Menatap sayu p
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

Bab 79

Raga melirik Ayuna yang nampak biasa saja. Kehadiran Dara pagi ini membuatnya canggung dan tidak tahu bagaimana harus bersikap. Jika saja bukan karena Zeya, pria itu enggan berhubungan lagi dengan Dara, sebab tidak ingin menyakiti gadis itu lebih dalam. Rupanya Zeya tidak main-main dengan permintaannya tadi malam. Sang putri menghubungi Dara dan meminta gadis itu datang untuk ikut liburan hari ini. "Sudah siap semuanya?" Raga memperhatikan putra dan putri sambungnya, pun dengan Zeya yang masing-masing sudah membawa tas berisi pakaian ganti. Rencananya hari ini Raga mengajak mereka ke kolam renang dan wahana permainan sesuai keinginan mereka tadi malam. "Sudah, Om." Alika menyahut dengan nada antusias. "Kalau begitu kita berangkat sekarang.""Zeya ikut mobil Tante Dara saja ya, Pa."Raga tertegun. Melirik Ayuna yang juga tengah menatapnya. "Boleh. Ra, titip Zeya, ya." Raga tidak kuasa menolak keinginan sang putri. "Iya, Mas. Tenang saja," jawab Dara dengan mengulas senyum. Ayuna
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Bab 80

"Saya sudah mendapat laporan dari orang suruhan yang saya tugaskan untuk menyelidiki kematian Sadewa. Dia mendapat keterangan dari seorang pemuda yang kebetulan sedang menunggu taksi online di sana tepat di waktu kejadian." Hadiwijaya menghela napas panjang. Mengurai rasa sesak saat harus menceritakan kembali apa yang menimpa sang putra. "Waktu itu mobil Sadewa tiba-tiba saja oleng dan menabrak pembatas jalan. Setelah mobilnya diperiksa, ternyata ada yang menyabotase. Remnya blong."Raga dan Bram yang mendengar keterangan Hadiwijaya sama-sama terkejut. Mereka sedang berada di depan ruang rawat Dara setelah gadis itu dipindahkan dari ruang IGD. "Siapa yang melakukan tindakan kriminal ini? Apa ada petunjuk lain yang mengarah ke siapa pelakunya?" tanya Raga. "Mereka masih mencari rekaman cctv di hari terakhir Sadewa pulang dari kantor. Siapa tahu dari sana mereka bisa menemukan siapa orang yang melakukan sabotase," terang Hadiwijaya. "Ya. Semoga pelakunya cepat tertangkap. Kita tidak
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status