Share

Bab 79

Author: Nelda Friska
last update Last Updated: 2023-09-30 21:34:20

Raga melirik Ayuna yang nampak biasa saja. Kehadiran Dara pagi ini membuatnya canggung dan tidak tahu bagaimana harus bersikap. Jika saja bukan karena Zeya, pria itu enggan berhubungan lagi dengan Dara, sebab tidak ingin menyakiti gadis itu lebih dalam.

Rupanya Zeya tidak main-main dengan permintaannya tadi malam. Sang putri menghubungi Dara dan meminta gadis itu datang untuk ikut liburan hari ini.

"Sudah siap semuanya?" Raga memperhatikan putra dan putri sambungnya, pun dengan Zeya yang masing-masing sudah membawa tas berisi pakaian ganti. Rencananya hari ini Raga mengajak mereka ke kolam renang dan wahana permainan sesuai keinginan mereka tadi malam.

"Sudah, Om." Alika menyahut dengan nada antusias.

"Kalau begitu kita berangkat sekarang."

"Zeya ikut mobil Tante Dara saja ya, Pa."

Raga tertegun. Melirik Ayuna yang juga tengah menatapnya.

"Boleh. Ra, titip Zeya, ya." Raga tidak kuasa menolak keinginan sang putri.

"Iya, Mas. Tenang saja," jawab Dara dengan mengulas senyum.

Ayuna
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
rini yusan rianti
lanjutt thoor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 80

    "Saya sudah mendapat laporan dari orang suruhan yang saya tugaskan untuk menyelidiki kematian Sadewa. Dia mendapat keterangan dari seorang pemuda yang kebetulan sedang menunggu taksi online di sana tepat di waktu kejadian." Hadiwijaya menghela napas panjang. Mengurai rasa sesak saat harus menceritakan kembali apa yang menimpa sang putra. "Waktu itu mobil Sadewa tiba-tiba saja oleng dan menabrak pembatas jalan. Setelah mobilnya diperiksa, ternyata ada yang menyabotase. Remnya blong."Raga dan Bram yang mendengar keterangan Hadiwijaya sama-sama terkejut. Mereka sedang berada di depan ruang rawat Dara setelah gadis itu dipindahkan dari ruang IGD. "Siapa yang melakukan tindakan kriminal ini? Apa ada petunjuk lain yang mengarah ke siapa pelakunya?" tanya Raga. "Mereka masih mencari rekaman cctv di hari terakhir Sadewa pulang dari kantor. Siapa tahu dari sana mereka bisa menemukan siapa orang yang melakukan sabotase," terang Hadiwijaya. "Ya. Semoga pelakunya cepat tertangkap. Kita tidak

    Last Updated : 2023-10-01
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 81

    Airin Natasya.Ayuna tidak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan wanita itu dengan penampilan yang jauh berbeda. Semua yang melekat di tubuh Airin adalah barang-barang branded. Pun dengan wajah dan tubuhnya yang nampak putih bersih bak pualam, menandakan kehidupan Airin jauh lebih baik jika dibanding dengan dulu. "Apa kabar, Ayuna?" Airin kembali menyapa. "Baik. Aku baik. Kamu sendiri apa kabar? Tapi sepertinya kamu juga sangat baik." Ayuna berbicara seramah mungkin, meski hatinya tetap tidak menyukai wanita ini. Kejadian di masa lalu belum bisa benar-benar Ayuna lupakan. Apalagi, Airin pernah menjebak Sadewa dengan cara yang sangat murahan. "Seperti yang kamu lihat. Aku memang sangat baik." Airin tersenyum, tetapi senyuman itu nampak lain di mata Ayuna. Bukan. Bukan senyum ramah yang wanita itu tunjukkan, melainkan senyum penuh kepuasan yang entah karena apa, Ayuna pun tidak tahu. "Oh ya. Bagaimana kabar Sadewa? Kalian sudah punya anak berapa?" Ayuna memalingkan wajah s

    Last Updated : 2023-10-02
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 82

    "Mas minta maaf atas perkataan Zeya. Mas juga tidak paham kenapa dia bersikukuh menginginkan Dara jadi pengganti mamanya."Raga menoleh pada Ayuna yang duduk di sebelahnya. Keduanya sedang berada di dalam mobil untuk pulang setelah menjenguk Dara yang kondisinya makin membaik. Raga benar-benar dibuat malu sekaligus bersalah oleh putrinya yang dengan terang-terangan mengungkapkan ketidaksukaan atas pernikahannya dengan Ayuna. Entah ada apa dengan Zeya hingga sang putri nampak tidak menyukai Ayuna, padahal dulu mereka cukup dekat. "Aku gak papa. Mas Raga tidak perlu merasa tidak enak seperti itu. Justru aku yang seharusnya minta maaf karena gara-gara aku hubungan Mas dengan Zeya merenggang." Ayuna menghela napas panjang. Entah kenapa hatinya tidak nyaman melihat kedekatan Zeya dengan Dara, apalagi putrinya Raga tersebut dengan terang-terangan menginginkan Dara yang menikah dengan ayahnya. "Wajar kalau Zeya sangat menginginkan Dara jadi ibunya karena Dara memang wanita yang baik. Dia y

    Last Updated : 2023-10-04
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 83

    "Bagaimana? Kamu terima tawaran Abang?"Dara tertegun. Sebenarnya tawaran yang Galang ajukan terdengar sangat menggiurkan di telinganya. Memiliki Raga adalah keinginan Dara yang belum atau bahkan tidak pernah terwujud dari dulu, padahal ia sudah berusaha memantaskan diri demi pria itu. Raga adalah satu-satunya pria yang berhasil mencuri dan menguasai seluruh hatinya hingga tidak ada ruang kosong untuk pria manapun. Raga adalah impian terindah Dara yang sangat ingin ia jadikan kenyataan, tetapi sayang pria itu justru dimiliki wanita lain di saat kenyataan itu hampir terwujud. "Tidak, Bang. Aku menolak tawaran Abang." Meski sangat ingin memiliki Raga, Dara tidak ingin mendapatkan pria itu dengan cara yang licik. Ia sangat hafal perangai sang Kakak. Bukan tidak mungkin Galang akan menghalalkan segala cara termasuk menyakiti orang-orang terdekat Raga untuk melancarkan misinya, dan Dara tidak ingin hal seperti itu sampai terjadi. "Ckk, kamu itu dari dulu tidak pernah berubah padahal aban

    Last Updated : 2023-10-06
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 84

    "Selamat, Rin. Aku senang akhirnya kamu menemukan jodoh yang tepat." Raga menyalami Karina yang malam ini nampak cantik dalam balutan gaun pengantin berwarna putih. Di samping wanita itu, pria yang kini sudah menjadi suaminya tersenyum ke arah Raga. Revan, suami dari Karina tentu hafal siapa pria di depannya. Karina sering menceritakan tentang Raga dan masa lalu mereka, termasuk cinta sang istri yang bertepuk sebelah tangan. Namun, tidak ada kebencian dari Revan untuk Raga. Ia justru senang bisa bertemu dengan pria yang dulu pernah membuat istrinya patah hati dan akhirnya memilih kembali ke London, berujung dengan pertemuan mereka hingga sekarang sudah resmi menjadi pasangan suami istri. "Makasih, Ga. Aku juga senang akhirnya kamu bisa bersatu dengan Ayuna." Karina menoleh pada Ayuna yang tersenyum canggung. "Pada akhirnya cinta kalian dipersatukan lagi meski harus melewati banyak rintangan dan ujian. Aku harap, kali ini cinta kalian tetap kekal sampai maut memisahkan.""Aamiin, ma

    Last Updated : 2023-10-08
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 85

    Airin meremas jemarinya dengan gelisah. Semenjak pembicaraan dengan Ayuna di pesta tadi yang berakhir dengan datangnya Raga dan pria itu membalas setiap kata-katanya, hingga kini ia serta Alex berada dalam mobil untuk pulang, pria itu tidak membuka suara sama sekali. Airin yakin Alex mulai terpengaruh oleh ucapan Raga. Wanita itu cemas kebohongannya selama ini akan terbongkar dan berimbas pada hubungan pernikahannya dengan pria di sebelahnya. "Mas--""Kita bicara di rumah." Ucapan Alex terdengar dingin, membuat Airin yakin suaminya sedang memendam emosi. "Mas, aku harus menjelaskan yang tadi. Aku--""Kita bicara di rumah, Airin. Sudah kubilang kita bicara di rumah," desis Alex penuh penekanan. Makin menambah ciut nyali Airin yang sedang ketakutan. Sampai di kediaman megah yang selama dua tahun ini ia tempati, Airin tak membiarkan Alex menghindarinya lagi. Ia harus meyakinkan suaminya bahwa apa yang dikatakan Raga adalah kebohongan yang dikarang agar Alex meragukannya. Airin tidak i

    Last Updated : 2023-10-10
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 86

    "Ya, Ma?" Raga mengangkat panggilan yang ternyata dari Yunita. Pria itu sesekali melirik ke arah Ayuna yang terlihat salah tingkah karena kejadian barusan. "Belum tidur, Ga? Maaf kalau mama ganggu kamu.""Enggak kok, Ma. Aku belum tidur. Kebetulan aku sama Ayuna baru pulang dari acaranya Karina," terang Raga. "Ada apa, Ma? Tumben nelepon malam-malam begini? Zeya baik-baik saja, kan?" Raga dilanda cemas. Takut putri yang dua hari ini belum ditemuinya itu kenapa-napa. "Zeya baik-baik saja. Mama cuma mau ngingetin kalau Minggu depan ulang tahunnya Zeya, takutnya kamu lupa."Raga menghela napas lega mendengar kabar sang putri yang baik-baik saja. "Aku gak lupa, Ma. Malah rencananya aku mau nyiapin kejutan buat dia. Gimana kalau tahun ini kita buatkan pesta untuk Zeya. Kita undang teman-teman sekolahnya," usulnya. Bukan tanpa alasan Raga merencanakan itu. Dulu, di setiap ulang tahunnya, Zeya selalu menolak saat Raga ingin membuatkan pesta untuk sang putri. Kepribadian Zeya yang cukup

    Last Updated : 2023-10-13
  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 87

    Ayuna tahu bahwa sejak anak itu masih bayi, Zeya sangat dekat dengan Dara sebab gadis itu yang mengasuhnya. Ayuna juga paham, kedekatan mereka wajar-wajar saja karena Zeya memang sangat menyayangi Dara, pun sebaliknya. Akan tetapi, Ayuna tetap merasa tidak nyaman saat Zeya dengan terang-terangan mendekatkan Dara dengan Raga, suaminya. Gadis kecil itu sengaja meminta Dara dan Raga berdiri di sisinya untuk menemaninya meniup lilin, dan hal tersebut tak ayal mengundang pertanyaan dari beberapa tamu undangan. Ayuna sudah menjadi istrinya Raga, tapi kenapa justru Dara yang berada di posisi yang seharusnya Ayuna tempati?Usapan di bahu Ayuna rasakan saat ia masih fokus memperhatikan Raga dan Dara. Menoleh, tatapan sendu sang mama layangkan untuknya. "Sabar, Sayang. Kamu harus maklum, Zeya masih kecil. Dia belum paham bagaimana cara menjaga perasaanmu sebagai Mama sambungnya, terlebih selama ini dia sangat dekat dengan Dara." Salma menenangkan sang putri. Ia bisa melihat Ayuna tidak nyama

    Last Updated : 2023-10-15

Latest chapter

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 94

    "Aku tidak percaya, ternyata wanita ib*is itu yang telah membuat Sadewa meninggal," ujar Hadiwijaya dengan mengepalkan tangan. Saat ini, Ia, Bram, dan Raga sedang berada di ruang tamu rumah Raga, sedangkan Salma dan Miranda sedang menemani Ayuna serta cucu-cucunya di kamar. "Dia menyimpan dendam karena dulu ditolak Sadewa dan merasa dipermalukan oleh Ayuna," timpal Raga. "Dan parahnya, ternyata Alex juga terlibat." Hadiwijaya kembali menyahut. Ia sangat terkejut saat mengetahui salah satu reka bisnisnya tersebut adalah suami dari Airin, sekaligus orang yang membantu wanita itu mencelakai putranya. "Kita harus memastikan wanita itu dihukum seberat-beratnya." Bram yang sejak tadi diam, ikut membuka suara. "Itu pasti." Hadiwijaya berdiri, melangkah menuju kamar Ayuna untuk melihat kondisi mantan menantunya itu. Di sana, di kamar itu, Ayuna sedang dipeluk oleh Salma, sedangkan Miranda sedang menatap Athalla dan Alika yang tertidur. Hati Miranda kembali dilanda nyeri saat mengingat me

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 93

    Raga baru saja selesai mandi saat mendapati Ayuna sedang duduk menghadap jendela dengan tatapan kosong. Raga mengira, istrinya itu sedang memikirkan sesuatu yang cukup serius karena Ayuna tidak menjawab panggilannya setelah beberapa kali ia menegur sang istri.Raga memutuskan menghampiri Ayuna dengan handuk yang masih tersampir di lehernya. Ia menatap Ayuna dengan lembut, lalu mengusap rambut sang istri penuh kasih. "Sedang memikirkan apa, hmm?" Raga bertanya lembut. "Mas perhatikan, dari kemarin kamu sering melamun."Ayuna sedikit tersentak, kemudian menoleh pada suaminya. "Aku tidak sedang memikirkan apa pun, Mas. Aku hanya sedikit lelah."Raga mengangguk pelan, berusaha mempercayai ucapan istrinya, meski ia menebak Ayuna sedang berbohong.Direngkuhnya kepala sang istri untuk ia sandarkan di bahunya. "Kalau ada yang mengganggu pikiranmu, kamu bisa cerita sama Mas. Jangan dipendam sendirian."Ayuna tersenyum tipis. Ia mulai merasa nyaman dengan sentuhan dan perhatian dari suaminya.

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 92

    Alex duduk di kursi mobilnya setelah meninggalkan Hadiwijaya dan keluarganya. Meski ia sempat berpamitan dengan sopan, pikirannya terus berputar tentang Ayuna. Bayangan wajahnya dan cara Ayuna menatapnya membuat dadanya berdebar, meskipun ia tahu itu salah. Ayuna adalah istri Raga, dan lebih dari itu, mantan istri Sadewa, musuh yang tak pernah ia temui, namun sudah menjadi bagian dari hidupnya melalui cerita-cerita Airin.“Kenapa aku merasa seperti ini?” gumam Alex, menatap keluar jendela, mencoba mengabaikan perasaan yang tumbuh di dalam dirinya. Dia menghembuskan napas panjang, seolah-olah mencoba mengeluarkan perasaan tersebut.Tapi semakin dia mencoba, semakin kuat bayangan Ayuna menghantui pikirannya.Airin selalu menggambarkan Ayuna sebagai wanita licik yang berhasil merebut Sadewa darinya. Namun, dari setiap interaksi singkat yang terjadi, Ayuna tak pernah terlihat seperti wanita yang Airin gambarkan. Sebaliknya, Ayuna selalu menunjukkan sikap yang tenang dan penuh kasih, terut

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 91

    Alex mengepalkan tangan. Laporan yang ia dapat dari anak buahnya makin membuatnya yakin bahwa Airin tengah bermain curang di belakangnya. Wanita itu menemui seorang pria dan Alex bisa menangkap gelagat tak biasa dari keduanya, apalagi dalam video tersebut pria itu berani mencium istrinya. "Kamu sudah mulai bermain api, Airin. Jika terbukti hubunganmu dengan pria itu sudah sangat jauh, aku tidak akan berpikir dua kali untuk membuangmu," gumam Alex dengan mata yang terus tertuju pada video yang dikirimkan anak buahnya. Alex memang mencintai Airin. Namun, pria itu sangat membenci yang namanya pengkhianatan dan tidak akan pernah ada kata maaf untuk yang satu itu. Alex berdiri dari tempatnya duduk. Pria itu berjalan ke arah balkon dengan sebatang rokok yang menyelip di sela-sela jemarinya. Ia hisap benda tersebut dan menghembuskan asapnya ke udara. Kilasan masa lalu ketika ia pertama kali bertemu Airin hingga jatuh cinta dan memutuskan menikahi wanita itu melintas dalam ingatan pria ber

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 90

    "Dasar bodoh!"Airin mengumpat. Pesan yang dikirimkan salah satu anak buahnya membuat wanita itu naik pitam. Ia pikir Romi akan berhasil menyingkirkan Raga seperti halnya dulu ia melenyapkan Sadewa. Namun, ternyata Raga selamat dan hanya mengalami cidera ringan. Rencananya kali ini gagal. Airin harus segera menemui Romi untuk membicarakan rencana selanjutnya. "Kamu kenapa?" Airin terperanjat. Alex tiba-tiba saja sudah berdiri di belakangnya tanpa ia sadari. Sejak kapan suaminya di sana? Apa mungkin Alex melihat pesan yang dikirimkan anak buahnya?"Eh, gak papa, Mas. Aku cuma kesal. Temanku tiba-tiba saja membatalkan janji padahal hari ini rencananya kami mau hangout bareng." Airin berusaha menyembunyikan kegugupan. Ia berharap, suaminya tidak curiga bahwa ia sedang berbohong. Alex mengangguk. Pria itu bersikap biasa saja meski ia tahu Airin sedang membohonginya. "Besok aku mau ke luar kota selama tiga hari. Tolong kamu siapkan pakaian dan keperluan lainnya." Airin membulatkan m

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 89

    Ponsel di genggaman Ayuna hampir terlepas. Kabar dari Farhan membuat tubuhnya lemas dan hampir saja ambruk jika tangannya tidak memegangi dinding. Raga kecelakaan. Ayuna hampir tidak percaya apa yang terjadi pada suaminya karena baru setengah jam yang lalu mereka bicara lewat telepon. Dengan tangan yang gemetar, Ayuna mencoba menghubungi Salma untuk memberitahukan kabar ini. Ia butuh seseorang untuk dimintai tolong menjaga Athalla dan Alika di rumah, sedangkan ia harus segera ke rumah sakit. Beruntung sang Mama langsung mengangkat panggilan darinya. Sama halnya seperti Ayuna, Salma juga terkejut mendengar kabar tersebut. "Kamu tenang, Sayang. Sebentar lagi Mama sama Papa ke sana. Papa yang akan mengantarmu ke rumah sakit."Sambungan telepon ditutup. Ayuna menghempaskan tubuh ke atas sofa dengan tangan yang saling meremas. Tidak. Jangan lagi! Ayuna tidak siap jika harus kehilangan lagi. Sakitnya ditinggal Sadewa untuk selamanya masih terasa sampai sekarang. Jangan sampai hal yan

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 88

    Raga sesekali melirik Ayuna. Sang istri lebih banyak diam setelah terlibat pembicaraan dengan Dara. Raga melihat ketika Dara menghampiri Ayuna dan mereka berbincang. Entah apa yang mereka obrolkan hingga sang istri berubah seperti sekarang.Athalla dan Alika tertidur di jok belakang. Keduanya nampak lelah setelah seharian menikmati acara di rumah Zeya dengan bergabung bersama teman-temannya dan mengadakan permainan di sana. "Yuna ...."Raga menyentuh jemari Ayuna hingga yang empunya terperanjat dan sontak menoleh. "Ya?""Kenapa, hmm?""Aku?" Ayuna menunjuk dirinya sendiri. "Aku gak papa, Mas. Aku hanya lelah saja," jawabnya dengan mengulas senyum tipis. Berharap Raga tidak bertanya lagi sebab ia masih kepikiran ucapan Dara beberapa jam yang lalu. "Jangan bohong. Mas tahu kamu sedang memikirkan sesuatu," tukas Raga. "Ayo cerita. Mas siap jadi pendengar yang baik," imbuhnya. Ayuna tahu, Raga memang sulit untuk dikelabui. Pria itu terlalu peka melihat perubahan sikapnya dan tidak aka

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 87

    Ayuna tahu bahwa sejak anak itu masih bayi, Zeya sangat dekat dengan Dara sebab gadis itu yang mengasuhnya. Ayuna juga paham, kedekatan mereka wajar-wajar saja karena Zeya memang sangat menyayangi Dara, pun sebaliknya. Akan tetapi, Ayuna tetap merasa tidak nyaman saat Zeya dengan terang-terangan mendekatkan Dara dengan Raga, suaminya. Gadis kecil itu sengaja meminta Dara dan Raga berdiri di sisinya untuk menemaninya meniup lilin, dan hal tersebut tak ayal mengundang pertanyaan dari beberapa tamu undangan. Ayuna sudah menjadi istrinya Raga, tapi kenapa justru Dara yang berada di posisi yang seharusnya Ayuna tempati?Usapan di bahu Ayuna rasakan saat ia masih fokus memperhatikan Raga dan Dara. Menoleh, tatapan sendu sang mama layangkan untuknya. "Sabar, Sayang. Kamu harus maklum, Zeya masih kecil. Dia belum paham bagaimana cara menjaga perasaanmu sebagai Mama sambungnya, terlebih selama ini dia sangat dekat dengan Dara." Salma menenangkan sang putri. Ia bisa melihat Ayuna tidak nyama

  • Pilihan Hati Ayuna    Bab 86

    "Ya, Ma?" Raga mengangkat panggilan yang ternyata dari Yunita. Pria itu sesekali melirik ke arah Ayuna yang terlihat salah tingkah karena kejadian barusan. "Belum tidur, Ga? Maaf kalau mama ganggu kamu.""Enggak kok, Ma. Aku belum tidur. Kebetulan aku sama Ayuna baru pulang dari acaranya Karina," terang Raga. "Ada apa, Ma? Tumben nelepon malam-malam begini? Zeya baik-baik saja, kan?" Raga dilanda cemas. Takut putri yang dua hari ini belum ditemuinya itu kenapa-napa. "Zeya baik-baik saja. Mama cuma mau ngingetin kalau Minggu depan ulang tahunnya Zeya, takutnya kamu lupa."Raga menghela napas lega mendengar kabar sang putri yang baik-baik saja. "Aku gak lupa, Ma. Malah rencananya aku mau nyiapin kejutan buat dia. Gimana kalau tahun ini kita buatkan pesta untuk Zeya. Kita undang teman-teman sekolahnya," usulnya. Bukan tanpa alasan Raga merencanakan itu. Dulu, di setiap ulang tahunnya, Zeya selalu menolak saat Raga ingin membuatkan pesta untuk sang putri. Kepribadian Zeya yang cukup

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status